Anda di halaman 1dari 5

NOTULENSI KELOMPOK 4 (Intervensi dalam Pengembangan Organisasi)

Pengembangan Organisasi /Adm. Publik/V/E

Pertemuan ke-6, 3 November 2020

Absensi : Hadir 38 orang, Alfa 2 orang yaitu Ramdhani dan Rio, Telat 1 orang yaitu Riki.

Notulen : Salsiya Peparing Gusti

Moderator : Rizka Maula Agustin

Pemateri :

1. Regina Widi Agung (1188010179)


2. Rendi Ardiyana (1188010181)
3. Rizka Maula Agustin (1188010196)
4. Salsiya Peparing Gusti (118801203)

Daftar Mahasiswa yang mengajukan pertanyaan :

1. Rima Melati S. (1188010188)


2. Santi Nurmalasari (1188010204)
3. SAPITRI (1188010205)
4. Rika Diyah R (1188010186)
5. Reni Yulianty (1188010182)
6. Rajim paris 1188010173
7. Rahma Awaliyah (1188010171)

8. Rosi (1188010199)
9. Resty Nurdiantika Ramadhanti (1188010184)
10. Renaldi Bagja Pratama (1188010180)
11. Saeful Bahri (1188010201)
12. Rina Nuraeni (1188010189)
13. Rani Nursinta Dewi (1188010176)

4 Pertanyaan yang dipilih :

Pertanyaan dari Rahma Awaliyah (1188010171).

Dengan adanya intervensi, membantu organisasi dalam merencanakan pengembangan organisasi.


Sehingga pengembangan organisasi terlakasana, menjadi organisasi yang lebih efektif dan
produktif, serta memiliki kualitas yang lebih baik. Dari kedua jenis intervensi yang sudah
dijelaskan, intervensi manakan yang akan pemakalah gunakan ketika merancang proses
perubahan sebuah organisasi ? Terimakasi.

Jawaban : Salsiya Peparing Gusti

Menurut saya, tergantung dari permasalahan organisasi tersebut. Bila organisasi tersebut ingin
melakukan perubahan pada para anggotanya, maka saya akan menggunakan intervensi human
proses, karena intervensi ini berfokus pada orang dalam organisasi dan proses melalui mana
anggota organisasi tersebut mencapai tujuannya. Contohnya, biasanya di perusahaan suka ada
pelatihan2 trs konsultan proses mengarahkan yang baik kepda para anggota.

Tapi kalau permasalahan organisasi tersebut itu berupa struktur organisasi atau bentuk organisasi
itu sendiri saya akan melakukan intervensi tecnostruktural. Karena intervensi ini lebih berfokus
pada perubahan struktur organisasi dan perubahan teknologi. Dan juga intervensi ini lebih
mengacu pada hubungan interaksi antara para anggota dengan mesin2 untuk meningkat efisiensi,
karena kan teknologi itu makin kesini trs berkembang ya, jadi klo suatu organisasi ga ngikutin
perkembangan teknologi takutnya organisasi tersebut jadi tertinggal dan makin menurun
produktifitasnya, alhasil tujuan organisasi trsebut tidak akan tercapai.

Pertanyaan dari Rajim paris 1188010173

Tindakan atau langkah2 seperti apa, ketika anda menentukan intervensi yang tepat ketika Anda
merancang proses perubahan di sebuah organisasi ? (jelaskan)

Jawaban : Rizka Maula Agustin

Terdapat beberapa acuan dalam memilih intervensi yang tepat diantaranya:

Hasil yang didapat dari memilih intervensi. Dalam pemilihan ini, dibutuhkan suatu teknik
intervensi yang spesifik agar mendapatkan hasil yang baik. Serta analisis yang tepat atas masalah
yang dihadapi dengan memilih teknik yang rendah resiko kegagalannya. Dampak dari pemilihan
teknik intervensi. Dalam memilih suatu teknik intervensi tidak hanya diperhatikan jenis atau
metode apa yang dipilih berdasarkan hasil yang dicapai. Namun, harus memperhatikan pula
dampak yang akan terjadi.

Cara mengimplementasikan teknik intervensi. Masalah utama implementasi yang mendasari


semua intervensi pengembangan organisasi yaitu keharusan untuk menyesuaikan perubahan
dengan situasi yang ada di lapangan. Menyesuaikan intervensi untuk situasi akan melibatkan
penyesuaian yang terus menerus. Oleh karena itu, intervensi yang dipilih harus sesuai dengan
situasi, baik dari segi struktur maupun proses. Dan implementasi pada umumnya dimulai dengan
perubahan organisasi yang kemudian diubah dari waktu ke waktu, dengan melihat pengalaman
dan reaksi organisasi terhadap perubahan.

Pertanyaan dari Rina Nuraeni (1188010189)


Reeingeneering adlah bentuk intervensi dengan merubah bentuk organisasi, adakah dampak
negatif yang akan timbul dari merubah bentuk organisasi ini? Jelaskan!

Jawaban : Rendi Ardiyana

1. Risiko teknis (technical risk) yaitu risiko yang terjadi karena terbatasnya kapabilitas teknologi
yan digunakan organisasi dalam proses reengineering.

2. Risiko finansial (financial risk) terjadi jika proyek reengineering tidak berjalan sesuai dengan
rencana, atau jika tidak selesai tepat pada waktunya dan tidak sesuai dengan biaya yang
dianggarkan.

3. Risiko politis (political risk) yaitu terjadinya resistance to change terhadap proyek-proyek
reengineering.

4. Risiko fungsional (functional risk) merupakan kesalahan sistem disainer dalam memahami
kebutuhan organisasi dan kurangnya keterampiland an pengentahuan pelaksana, sehingga
mengakibatkan kapabilitas sistem yang dirancang tidak tepat.

5. Risiko proyek (project risk) adalah risiko yang bisa terjadi jika personel pemroses data tidak
memahami dan tidak familiar terhadap teknologi baru, sehingga menimbulkan masalah-masalah
yang kompleks.

Pertanyaan dari Rima Melati S. (1188010188).

Ketika organisasi sudah berdiri lama tapi selalu banyaknya masalah dalam intern, apakah
Technostructural Intervention melalui perubahan struktur tepat dilakukan?

Jawaban : Regina Widi Agung

Permasalahna pada organisasi itu pasti selalu ada baik itu timbul dari internal organisasi tersebut
atau dari eksternal organisasi itu, jika ditanya apakah penggunaan Technostructural Intervention
dikatakan tepat tentu itu kembali lagi pada organisasinya, karna intervensi technostruktural ini
adanya keterlibatan penggunaaan teknologi yg mungkin tidak semua organisasi mampu
menyediakan alat² tersebut. Namun sebelum memilih untuk menggunakan intervensi
technostruktural menurut saya pribadi perlu adanya pembenahan, perubahan, pembinaan pada
internal organisasinya serta pada budaya organisasi karena implimentasi yang mendasari semua
intervensi perubahan organisasu adalah keharusan untuk menyesuaikan perubahan dengan situasi
yang ada di lapangan. Karena keberhasilan intervensi perubahan tergantung pada kemungkinan
tertentu, intervensi yang dipilih harus sesuai dengan situasi, baik struktur maupun proses harus
disesuaikan ataupun bisa digunakan pendekatan struktural yg sudah ada pada makalah yaitu :

a) Memperbaiki pembagian kerja dan tanggung jawan dari jabatan pada organisasi
b) Melalui desentralisasi atau pemusatan yang nantinya setiap anggota ini lebih fokus pada
unit yang lebih kecil guna menciptakan perbaikan prestasi kerja.

c) Melalui modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada
pengelompokan keahlian yang tepat

d) Merubah gaya kepemimpinan pada organisasi tersebut

e) Budaya organisasi

f) Komitmen dari anggota yg ada pada organisasi tersebut.

Mahasiswa yang menanggapi dan menambahkan :

 Sapitri (1188010205)

Izin menanggapi jawaban dari Rizka mengenai pertanyaan Rajim Paris saya seruju dengan
jawaban rizka.

Dan izin menambahkan juga untuk menentukan Tindakan atau langkah2 ketika menentukan
sebuah intervensi yang tepat untuk merancang proses perubahan di sebuah organisasi yaitu kita
harus bisa mengetahui dan menganalisis atau mendiagnosa ketika ada permasalahan atau
hambatan apa yang sedang terjadi dalam organisasi tersebut,segingga dapat meminimaliskan
terjadinya kesalahan ketika memilih suatu intervensi dalan proses pengembangan organisasi.

 Rahma Awaliyah (1188010171)

Setuju dengan pendapat Rizka dan izin menambahkan sedikit bahwa langkah-langkah untuk
menentukan intervensi yang tepat ketika merancang proses perubahan disebuah organisasi
pertama mencari informasi yang benar dan bermanfaat bagi perbaikan organisasi, dengan
konsultan memperoleh data yang benar dan relevan maka intervensi akan ditentukan dengan
tepat; kedua menetapkan kebebasan memilih dalam pembuatan suatu keputusan; ketiga klien
mempunyai tanggung jawab untuk tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan
yang telah dibuat sehingga intervensi dapat ditentukan dengan tepat dalam merancang proses
perubahan disebuah organisasi. Terimakasi

 Rika Diyah R (1188010186)

izin menambahkan dari Jawaban Rendi. Dampak reeingeneering yaitu:

- Sulit menyesuaikan dengan perubahan yang baru seperti sistem nya yang dirubah, struktur
maupun teknologinya

- Tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya


- dalam segi finansial, anggaran/ budget melebihi target yang direncanakan

- Kurangnya keterampilan maupun pengetahuan karena harus menyesuaikan dengan perubahan


dan tidak familiar terhadap teknologi/ struktur yang baru

 Rani Nursinta Dewi (1188010176)

Saya setuju dengan pendapat rizka. Dan izin menambahkan, intervensi dimaksudkan untuk
menetapkan cara cara bagaimana yang harus dipergunakan untuk merencanakan perbaikan.
Untuk tahap yang harus dilakukan dalam perencanaan intervensi harus adanya diikuti konsep
yang mana saling berhubungan satu sama lain. Memang melaksanakan perubahan tidak mudah,
tetapi maka dari itu adanya proses perubaham organisasi seperti sumber sumber internal yang
merupakan dapat untuk membantu perubahan dan pembinaan suatu organisasi tersebut.

 Santi Nurmalasari (1188010204)

Saya sejutu dengan pendapat Rendi ijin menambahkan sediikit. Dengan adanya sebuah
intervensi, pasti ada yang namanya dampak negative atau fositive apalagi ini mengenai bentuk
dari reeingeneering yang sangat radikal. Sehingga organisasi harus bisa menguatkan Komitmen
manajemen dan diperkuatnya sistem informasi yang memadai supaya dampak negative dari
reengeneering dapat di minimalisir.

Anda mungkin juga menyukai