Anda di halaman 1dari 14

The Blue of the magical island

Catatan perjalanan menelusuri pasir putih pulau Bali


Oleh : Philardi Ogi
THE MOOD OF VACATION Tony Wheeler, co founder travel guide paling
terkenal- Lonely Planet, menyebutkan ada 3
bottleneck (istilah untuk tempat yang sering
dikunjungi Backpackers) di dunia dan dise-
Pantai di Bali memang tidak pernah membosankan, atmosfirnya selalu saja bisa membawa
butnya dengan 3K, yaitu Kabul di Afganistan,
perasaan yang sama walaupun kita sudah berjuta kali mengunjunginya. Ketika mata ini Kathmandu di Nepal dan yang terakhir adalah
memandang pasir putih dan biru laut pantainya yang eksotis, secara otomatis perasaan Kuta di Selatan Bali. Ya, Kuta dan Selatan Bali
menyenangkan itu otomatis muncul, the mood of vacation. memang menjadi salah satu tujuan favorit
para turis dari seluruh dunia.
Diluar hiruk pikuknya pantai Kuta, Sebe-
narnya Bali masih menyimpan beberapa
destinasi pantai yang sedikit terpencil untuk
di dinikmati, “sedikit” karena sebentar lagi
pantai–pantai ini akan senasib dengan pantai
Pecatu (Dreamland) menjadi komersil dan
berada di daftar itinerary karya wisata sekolah
menengah atas.
Pantai di selatan Bali selalu menjadi favorit
saya, selain dari kentalnya budaya lokal
yang menambah aura dari pantainya, adalah
keunikan dari bentuk pantai Bali yang khas.
Hampir semua pantai di selatan Bali dih-
adapkan oleh tebing yang di bibir pantainya.
Inilah yang menarik, pandangan pertama
akan pantai sudah dihadapkan dengan pan-
orama indah overview dari atas bukit, seolah
menciptakan suguhan welcome view kepada
pengunjungnya dengan ramah.
Berikut adalah destinasi pantai yang menu-
rut saya menarik untuk dikunjungi dan
memiliki lokasi yang relatif dekat. Dengan
“jatah” waktu yang hanya dua hari diband-
ing dengan ratusan destinasi menarik di
selatan Bali, terkadang waktu menjadi suatu
kemewahan yang sesungguhnya.
PANTAI GEGER tai ini sudah mulai di komersialkan
Jalan tanah di sebelah hotel berbintang dan dibuka untuk umum. Di pantai ini
lima itu menggugah rasa penasaran sudah tersedia warung dengan menu
saya, jalan itu kecil, hanya cukup untuk makanan yang beragam lengkap den-
satu mobil, kanan kirinya sangat kontras, gan penyewaan payung pantai. Tentu
sebelah kanannya adalah bangunan besar saja, karena sudah komersialisasi pantai
hotel berbintang dengan kemewahannya ini memiliki dipenuhi pengunjung.
sedangkan sebelah kirinya adalah rawa Sedangkan di sebelah barat Pura Geger,
yang belum tersentuh. terlihat seekor kera adalah pantai Geger yang lebih teriso-
yang memandang dengan pandangan lasi, dimana pantai ini “dikuasai” oleh
nanar. Saya pelankan laju sepeda motor, sebuah hotel berbintang 5. Walaupun
selain jalannya yang sulit, juga agar suara keduanya sama memiliki pasir putih
mesin sepeda motor ini tidak menakuti besar seperti merica, airnyapun sama
kera dan penghuni lain yang hidup di bening kebiru-biruan, namun saja
rawa itu. Setelah seratus meter menyusuri pantai barat lebih menjorok kedalam
jalan ini, telihat garis laut yang langsung sehingga kontur bibir pantainya lebih
membuat saya tersenyum , sepertinya menarik. Walaupun tidak tersedia ako-
saya menemukan jalan yang benar. Jalan modasi seperti WC, namun pantai barat
masuk ke pantai Geger. ini sepi bukan main! hanya ada saya
Banyak orang yang salah dalam men- dan sepasang turis mancanegara yang
gucapkan pantai ini, kata “Geger “ yang sedang berenang. Selain itu hanyalah
benar adalah diucapkan dimana lafal “e” sepoi angin dan deburan ombak yang
sama seperti mengucapkan kata “kemba- menemani kami.
li”. Pantai Geger terletak di berada daerah Bulatan pasir yang besar membuat kaki
Sawangan, tidak jauh dari kompleks eksk- ini terasa berat ketika berjalan di pantai
lusif Nusa Dua. Tidak perlu banyak ber- ini, pasir yang seperti merica membuat
tanya untuk mencapai pantai ini, karena tempat berpijak menjadi gembur, ketika
rambu petunjuk ke arah pantai ini pun diinjak maka akan amblas sampai den-
sangat mudah ditemukan. gan mata kaki. Sandal jepit lima belas
ribuan yang saya beli di kuta sebelum-
Pantai Geger memang memliki karakter nya pun tinggal kenangan, putus kar-
pantai idaman, air yang bening kebiru- ena tertahan pasir.
biruan dengan pasir putih besar seperti
merica adalah trademark pantai ini. Sebe- “Mending jalan telanjang kaki saja mas”
narnya ada dua lokasi pantai Geger, satu seorang pemancing menyarankan den-
berada di sebelah Timur, dimana pan- gan ramah. Komang namanya, yang
berjalan di belakang saya semenjak dari Ketika saya pertama kali mengunjungi
atas bukit. Pantai Geger barat ini ternyata pura Uluwatu, saya membayangkan
juga tempat ideal untuk memancing. bagaimana rasanya berenang diantara
“Kalo lautnya sedang surut, banyak ikan karang-karang di pantai yang indah itu,
yang berenang ke tepian pantai, walupun warna laut yang biru selalu mencipta-
kecil-kecil” sautnya. Komang memang asli kan keinginan saya untuk berenang di
Sawangan, apabila sedang senggang ia pantai.
memancing di pantai ini dengan pancing
tradisional. pancing dari bambu dengan Keinginan itu akhirnya tercapai, buah
batang yang panjang , “agar bisa sedikit dari mengobrol dengan petugas parkir
ke tengah laut” ujarnya. Pura Uluwatu yang menceritakan pantai
yang dipenuhi oleh peselancar asing
Berenang atau berendam di pantai Geger yang memburu ombak. Pantai Saluban
menjadi relaksasi tersendiri, selain air atau pantai Uluwatu namanya, namun
pantainya yang bersih dan ombaknya sekarang lebih terkenal dengan pantai
tenang, kesunyian pantai ini membuat Blue Point. Tidak perlu seorang jenius
mood tersendiri yang membuat anda kenapa dinamai demikian bila anda
merasa tenang dan tentram. Terlebih Rasa melihat papan nama villa komersil besar
menggelitik di telapak kaki ketika membe- bernama “Blue Point” ketika akan me-
namkan kaki di pasir putihnya dan sepoi masuki pantai ini.
angin yang perlahan menerpa kulit wajah
sangat menyenangkan. Sepertinya setiap Pantai ini merupakan gugusan tebing
terpaan anginnya mampu menghapus yang langsung bertemu dengan air laut,
penat pikiran satu per satu dari kepala ini. bukanlah pantai dengan pesisir pasir
yang panjang. Lalu apa yang menarik
Pantai Suluban/Uluwatu dari pantai ini selain dari pemandangan-
Hamparan laut biru yang jernih seakan nya yang sangat Indah? ada 2 hal yang
berdaya magis, mengajak pendatangya bisa dinikmati di pantai ini, yang perta-
untuk merasakan hangatnya air di laut ini, ma adalah airnya yang bersih didukung
terlebih dengan jernihnya air yang men- dasar karang yang mencekung seperti
embuskan pandangan seolah memamer- sebuah laguna. bayangkan, air laut yang
kan karang didasarnya. Berpuluh tangga jernih hingga jelas dasarnya dan permu-
yang saya turuni seakan seirama dengan kaan dasar karang yang halus membuat
degup jantung saya, tak sabar rasanya pantai ini menjadi kolam renang air asin
ingin segera membasahi badan saya ini alami yang sangat ideal untuk berenang
dengan air laut. atau berendam.
Hangatnya air laut di sore hari, seakan se- Mereka menangkap belut dengan cara menom-
jalan dengan hangatnya penduduk lokal di baknya dengan besi panjang yang ujungnya
pantai Suluban, ketika sedang berenang saya sudah diruncingkan, lalu pada pangkalnya diberi
langsung disapa ramah oleh segerombolan karet sebagai pelontar, cukup tradisional. Saya
anak-anak yang sedang bermain, nampaknya meminjam kacamata renang Budi untuk ikut
mereka tertarik dengan kamera yang dibung- mencari, sedangkan urusan menombak diser-
kus underwater bag yang saya bawa. ”Bli, ahkan kepada Darma, teman Budi yang paling
mau coba tangkap belut?” ucap seorang anak pandai menyelam. Setelah hampir setengah jam
bernama Budi yang masih memakai seragam mencari-cari belut laut yang bentuknya saya
olahraga sekolahnya. Ajakan yang tidak belum pernah lihat sebelumnya, Darma dengan
mungkin saya tolak. Budi dan teman-teman- cepat menepuk bahu saya ”Bli saya tangkap satu”.
nya menghabiskan waktu di pantai Suluban Wow, belut sepanjang 30cm berwarna coklat dan
hampir setiap sore hari selepas waktu sekolah, mulut menganga dengan tombak menempel
selain untuk bermain, mereka juga mencari sudah berada ditangan Ketut, ”nanti malam akan
belut laut yang sering bersebunyi di bawah kami bakar untuk dimakan ramai-ramai” ucap
karang-karang di pantai ini. Budi dengan senyum yang lebar.

Kedua, Pantai ini adalah tempat yang sempurna untuk


menikmati matahari tenggelam. Letaknya yang tepat
berada di ujung barat dan terdapatnya tebing yang
tinggi membuat momen matahari tenggelam menjadi
lebih dramatis untuk dinikmati. Jangan khawatir, pen-
duduk lokal telah membangun tangga untuk mendaki,
dikarenakan banyaknya jasa pemotretan surfer di
pantai ini, banyak berdiri gazebo diatas bulit sebagai
tempat fotografer membidik para peselancar. yang
menjadi spot sempurna untuk menikmati matahari
terbenam.
Tak terasa saya sudah bermain dengan Budi
dan kawan-kawannya selama satu jam lebih,
dari ajakan menangkap belut sampai memfoto
mereka sedang menyelam di bawah air. Kulit
tangan saya sudah mulai keriput, air pun sudah
mulai dingin dan langit sudah berwarna kem-
erahan. Setelah saya pun berpamitan dengan
mereka, saya bergegas menaiki bukit untuk
menikmati matahari terbenam sempurna di
pantai ini, beruntung awan sedang bersahabat
dan membiarkan matahari terekspos dengan
sempurna. Seakan mengizinkan kamera saya
yang tak hentinya mengabadikan momen indah
ini, nothing like a perfect sunset to seal the day.
Pantai Perasi
Selepas melewati kota Candidasa menuju Am-
lapura, saya mulai melambatkan sepeda motor
yang saya tunggangi dan memfokuskan pan-
dangan ke arah kanan untuk mencari sebuah
rambu. Rambu buatan swadaya masyarakat
desa Perasi yang informasinya saya dapatkan
dari dunia maya. Setelah hampir satu jam
berkendara dari Denpasar, sekitar 8 km dari
Candidasa, akhirnya saya menemukan rambu
itu, yang otomatis membuat binar mata saya
tercerca, rambu sederhana dengan tanda panah
dan tulisan ”The Virgin Beach”.
Pantai Perasi terletak diantara desa Perasi dan
desa Bugbug di kecamatan Karangasem. Seki-
tar 30 menit dari Candidasa dengan kendaraan
pribadi, bisa dicapai juga dengan bemo yang
disewa dari Candidasa. Sayangnya sekarang
namanya lebih terkenal dengan nama ”Virgin
Beach” atau ”White Sand Beach”, buah dari pro-
mosi pariwisata untuk komersialisasi terhadap
turis mancanegara.
Menginjakan kaki di pantai ini mengingatkan
saya ketika pertama kali “menemukan” pantai
Pecatu (Dreamland) di awal tahun 2004. Ya, saya
katakan “menemukan” karena untuk menuju pan-
tai Pasir Putih ini kita diharuskan sedikit mencari
dikarenakan lokasinya yang belum komersil dan
sedikit terpencil. Perjalanan menuju Pantai Perasi
memiliki kenikmatan tersendiri, seakan mencari
harta karun tersembunyi, dimana sebenarnya
harta karun itu adalah sebuah perasaan meny-
enangkan yang muncul ketika menemukan pan-
tai ini. perasaan itu seakan membayar perjalanan
mencarinya, sebuah traveling euphoria.
Pantai Perasi diapit oleh dua bukit, yaitu bukit
Apem dan Bukit Penggiang, membuat pantai ini
seakan tersembunyi dan eksklusif, pasir dibantai
ini adalah pasir putih kehitaman, dengan laut
berwarna magenta dan tebing di sisinya mem-
perlihatkan pantai khas Bali. Di sederet pantai
ini terdapat beberapa warung yang menawarkan
tempat duduk berpayung lengkap dengan ma-
kanan dan minuman dingin, bahkan beberapa
warung tersedia wc dengan air bersih. Selain itu
beberapa warung di pantai ini juga menyediakan
jasa peminjaman alat snorkeling lengkap, bahkan
beberapa menyediakan jasa guide untuk menemai
bersnorkiling ke spot favorit.
Aura daya tarik pantai ini memang kuat, hanya me-
nyaksikan pesonanya seakan memberikan sukacita
tersendiri, aura eksklusif yang muncul dari sepinya
pantai ini seakan menambah perasaan nikmat ke-
tika mendengarkan deburan ombak atau sepoinya
angin. Saya bersama kedua teman saya yang kele-
lahan mengendarai motor akhirnya bersantai di
kursi malas berpayung sembari disuguhkan sepir-
ing omelet, jus semangka dan juga kelapa batok. Dengan
sesekali menceburkan badan ini ke laut untuk merasakan
hangatnya laut Bali timur, pantai Perasi merupakan pantai
yang penuh relaksasi.
Pantai perasi yang mulai ramai dengan turis mancanegara
tentu saja menjadi magnet bagi warga desa Perasi dan seki-
tarnya untuk mengais rezeki di pantai ini. Maklum, Bali timur
memang tidak segegap gempita daerah Kuta atau Bali sela-
tan, dimana turis lokal maupun mancanegara membelanja-
kan uangnya. Namun seperti pepatah ”ada gula ada semut”
, keindahan pantai perasi tidak luput dari radar investor
besar yang melihat potensi bisnis dari pantai ini, rumor yang
berkembang Pemda sudah memberikan izin sebuah pengem-
bang untuk mendirikan resor di pantai Perasi. Semoga saja
pengembang itu memiliki rasa tanggung jawab untuk tidak
merusak ekosistem lingkungan dan mempertahankan budaya
Bali timur
Pantai Balangan
Suatu hari, Paman saya yang seorang pengelana jadul men-
ceritakan tentang sebuah pantai di daerah pecatu. Pantai
ini mengingatkannya akan Bali di tahun 70-an , dimana Bali
masih terasa perawan dari komersialisasi. Pantai Balangan na-
manya. Menurutnya aura ketika mendatangi pantai Balangan
menciptakan mood yang berbeda, seperti travel experience
yang baru. Ketika saya mendengar cerita ini imajinasi saya
mengawang jauh, menciptakan sebuah frame panorama khas
pantai Bali.
Pantai Balangan terletak di Bukit Ungasan, Pecatu. Pantai ini
segaris dengan Pantai Dreamland yang sudah yang terkenal
itu, bahkan ketika sedang surut, ada beberapa turis yang
datang dengan berjalan kaki dari pantai Dreamland, atau
sebaliknya. Aroma keindahan pantai balangan sudah tercium
ketika saya jalan menuruni Bukit untuk menuju pesisirnya,
bagaimana tidak pandangan saya di manjakan dengan ham-
paran pasir putih yang seakan terjepit oleh dua tebing di
barat dan timur pantai ini.
Yang menjadi nilai plus dari pantai Balan-
gan sebelah barat ini adalah kesunyiannya,
sepanjang pantai saya hanya ditemani
satu pasangan yang datang Pakistan, Rajif
namanya, dia mengetahui pantai ini set-
elah browsing mengenai Bali. ”Terkadang
mencari pantai sepi seperti ini memiliki
kesenangan tersendiri, terlebih apabila
pantai itu sebenarnya tidak jauh dari pusat
pariwisata” saya segera mengamini per-
kataannya, memang dengan jarak 30 menit
dari pantai Kuta, pantai sunyi seperti Balan-
gan adalah harta karun emas bagi traveler
seperti kami, menciptakan mood ephoria
kepuasan dan eksklusivitas ketika men-
Sebelah timur pantai ini, adalah dimana emukan pantai ini. Mungkin mood inilah
terdapat beberapa warung yang juga me- yang diceritakan oleh paman saya ketika
nyediakan tempat menginap, disini ada- datang ke pantai Balangan.
lah lokasi yang lebih ramai dikarenakan
ombaknya meng menggulung setinggi
5 meter seolah menjadikan tempat ini
kawah candradimuka untuk turis peselan-
car dari luar negeri.
Sedangkan di sebelah barat – favorit saya,
adalah pantai pasir putih indah dikelilingi
gugusan tebing yang tergerus ombak
membentuk batuan karang melesak
kedalam dan menjadikan relief pantai ini
sangat unik. Ujung barat pantai ini seolah
diblokade oleh tebing setinggi 20 meter
yang ditumbuhi rumput-rumput hijau,
di dasarnya karang-karang menciptakan
laguna kecil alami yang indah. Pantai ini
memiliki air laut yang jernih kebiruan,
pada saat surut dasar karang terlihat
mempercantik panorama pantai ini.
Pantai Amed/Jemeluk nya, walaupun pantai di daerah Amed
Panas matahari yang menengat pagi hingga Jemeluk memiliki pasir yang hi-
itu tidak berhasil mengusir saya dari tam dan dipenuhi kerikil, namun daerah
atas bukit. Melihat puluhan Jukung ini merupakan surga bagi wisatawan
atau perahu layar yang pergi melaut yang menyukai diving dan snorkling.
menjadikan pemandangan pantai dari
atas bukit seakan membius pikiran Daya tarik pantai ini adalah kehidupan
saya, dengan layar warna warni, terlihat bawah lautnya yang menawan. Batu
lautan yang biru seakan dilukis oleh karang yang terhampar di laut timur Bali
layar tersebut. Rekan seperjalanan saya ini sangat menarik dan menjadi rumah
pun dengan serius membidik kamer- ekosistem laut yang beragam. Ditambah
anya untuk mengabadikan panorama air laut yang tenang dan jernih pada
ini, ”damn, ga nyesel gw nyetir jauh-jauh musim tertentu, tak heran kebanyakan
kesini” ucapnya. turis mancanegara dan domestik yang
datang adalah diver yang ingin me-
pantai Amed dan Jemeluk adalah dua nikmati indahnya alam bawah laut. Mer-
pantai yang berbeda yang terletak pada eka biasanya datang ke daerah ini pada
satu gugusan. berada di kecamatan bulan Juli – Agustus untuk mendapatkan
Karangasem di Timur Bali, sekitar 2 jam kondisi laut dan cuaca yang mendukung.
berkendara dari Denpasar. Walaupun
merupakan salah satu tujuan parawisata Selain keindahan lautnya, sepanjang
Bali, namun daerah ini tidak gegap jalan menuju Amed, kita dapat menyak-
gempita dibanding Kuta atau Ubud. sikan pembuatan garam yang secara
Nuansa tradisional masih sangat terasa tradisional oleh penduduk setempat,
walaupun hotel dan penginapan berja- walaupun sebenarnya mata pencahar-
jar sepanjang bukit yang menghadap ian dari penduduk daerah ini mayoritas
pantai. Bersama Tulamben, Pantai adalah nelayan dan peternak.
Jemeluk dan Amed menjadi spot favorit
penyuka wisata tirta. Biasanya wisatawan menyewa Jukung
dari para nelayan untuk mengatarkan ke
Nama Jemeluk asalnya dari kata ”Seluk” spot pilihan untuk dviing dan snorkling,
atau menyeluk” yang artinya menjorok, namun untuk turis yang bukan penye-
dikarenakan lautnya yang menjorok lam seperti saya, sekitar 10m dari bibir
ke darat. Hal ini dikarenakan kaki bukit pantai Amed, terdapat kerangka kapal
yang langsung menyentuh laut, dengan patroli Jepang pada tahun 1940-an yang
dataran berbentuk miring. Tidak seperti Karam, tentu saja ini menjadi spot snor-
pantai yang terkenal di daerah Bali lain- kling yang sangat menarik.
Pantai Padang Padang
Pantai ini terletak di jalan Labuhan Sait di desa
Pecatu. Untuk mencapai lokasi ini, bertolaklah ke
arah Uluwatu, setelah melewati kompleks Griya
Alam pecatu (jalan masuk ke pantai Dreamland)
sekitar 2 Km akan terdapat jalan kecil ke Kanan,
yaitu Jalan Labuhan Sait. Susurilah jalur berliku
dan naik turun ini untuk menemukan rambu
bertuliskan “Pantai Padang Padang”. Ya, semudah
itu menemukan pantai ini.
Ada yang unik ketika memasuki pantai Padang-
padang, untuk masuk ke pantai ini kita diharus-
kan melewati celah tebing. Unik, karena ketika
anda keluar dari celah tebing batu karang anda
akan disajikan pemandangan pasir putih dan
birunya laut yang sangat menawan.
Yang menarik dari pantai ini adalah banyaknya
batu karang besar yang ditumbuhi rumput laut
yang cocok menjadi objek foto. Pasir putih dan
laut yang berwarna biru membuat komposisi
seluruhnya menjadi sebuah pemandangan yang
berbeda. Anda dapat menjelajahi tepian karang
di balik bukit untuk mendapatkan pemandangan
dengan view yang berbeda.
Apabila air sedang surut, kita bisa menjelajahi
karang-karang disebelah kanan pantai, bebatuan
karang tersebut sangat menarik dijadikan back-
ground foto profil facebook atau sekedar mem-
buat teman-teman anda iri lewat twitter. Namun
perlu dicermati, permukaan karang yang kasar
mengharuskan anda memakai alas kaki dan ek-
stra hati-hati karena rumput laut yang menempel
di karang membuat permukaannya menjadi licin.
Pantai Dreamland
“Dreamland is the New Kuta beach” begitu papar teman
– teman saya sekarang ini. Ya, pantai Dreamland sudah
sama terkenal keindahannya dengan pantai Kuta, men-
jadikan pantai ini tujuan wisata yang saat digemari para
wisatawan.
Saya mencoba memenggali ingatan di pertengahan
2004, ketika pantai ini merupakan salah satu tujuan yang
“tersembunyi” di Bali,. dimana tidak semua orang tahu
akan keberadaaan pantai ini, belum ada penjual baju
dan kain bali, hanya ada warung yang menyewakan kursi
pantai yang menyapa ramah dan bersedia untuk ngobrol
berjam-jam dengan pendatang.
Kini, Pantai Dreamland sungguh berbeda setelah sang
pemilik tanah yang merupakan anak dari presiden Kedua
RI itu keluar dari penjara. Rasa puas ketika menemukan
pantai ini sudah tidak ada lagi, diganti dengan rasa kesal
kesulitan mencari tempat parkir sepeda motor.
Walaupun pantai ini terkadang sesak ketika musim
liburan, namun tetap menjadi favorit saya karena kein-
dahan pantai dan tebingnya. Memang harus menyiasati
waktu yang tepat untuk menikmati pantai ini, biasanya
saya datang tidak di musim liburan atau waktu yang ter-
lalu sore. Namun sangat ideal pagi hari untuk menikmati
sarapan di tepi pantai, saya tidak khawatir panas memba-
kar kulit saya, masih banyak yang menyewakan tempat
duduk pantai dengan payungnya. nilai plus dari pemban-
gunan pantai ini adalah dengan adanya WC umum untuk
membersihkan pasir.
Lokasi pantai Dreamland yang menghadap ke barat
menjadikan pantai ini memiliki sunset yang indah, per-
paduan pantai yang indah ditambah sunset yang me-
nawan menjadikan pantai ini pilihan semua wisatawan.
Keindahan dan ekstisme pulau Bali Ikan Hiu Bakar yang saya pesan disajikan
ternyata berbanding lurus dengan keka- dipotong fillet dan ditemani plecing seba-
yaan kulinernya. Sebagai tujuan utama gai pendampingnya, cocok. Beragam sam-
wisata negeri ini, kuliner Bali berkembang bel yang disajiakan sesuai dengan selera
cepat dengan pilihan beragam, tak ayal pembelinya, Sambel bongkot (honje kalo
banyak pilihan makanan unik terlahir un- kata orang sunda), sambel Matah (sambel
tuk memperkaya lidah pengunjungnya. bali yang terdiri dari bawang merah) dan
sambel Tomat. Tak lupa juga sup tulang
IKAN HIU BAKAR belakang ikan hiu pendampingnya sebagai
kuah pelengkap. Supnya juga mengand-
PAK ITEM, PECATU ung minyak Hiu yang konon berkhasiat
menurunkan koresterol.
Ikan hiu bakar pak Item, perpaduan kata Rasa ikannya sangat empuk dan lunak,
membuat kalimat itu menjadi menyer- bumbunya pas dan sambalnya menambah
amkan. Ikan Hiu?ya ikan hiu bisa dima- rasa gurih, pasangan yang klop. Plecing
kan. Harganya?bukan, ini bukan sekelas dan sup tulang belakang juga menambah
sirip ikan Hiu di restoran mahal, hanya Rp segar santap malam saya hari itu. Dan yang
15.000. Halal?nah silahkan anda cari in- pasti, senyum simpul pun timbul ketika
formasi ini sendiri. Ikan Hiu yang disajikan melihat harga yang harus saya bayar, Rp
adalah Hiu karang, yang polulasinya masih 15.000 saja untuk seporsi Ikan Hiu bakar,
banyak bahkan ditangkarkan, jadi bukan worthed bukan?.
Hiu yang langka seperti great white atau
tiger shark.
Untuk memasak Ikan hiu ternyata mem-
butuhkan keahlian khusus, karena ikan
hiu memiliki daging yang bau lebih amis
dan anyir sebelum dimasak, maka dari itu
daging ikan ini harus direndam di bumbu
jeruk nipis dan bawang putih sebelum ikan
Hiu ini dibakar menggunakan sabut kelapa
agar asapnya lebih tebal, agar lebih mere-
WARNA REMPAH sap ke dagingnya. Ini juga yang membuat
pembeli haru smenunggu sedikit lama,

PULAU DEWATA
sekitar 20 menit untuk ikan Bakar dihidan-
gkan.
NASI PEDAS Nasi pedas ini secara tampilan mirip nasi cam-
pur atau nasi rames. Penyajiannya dialasi kertas
IBU ANDIKA, KUTA dan diatas piring anyaman, kita dapat memilih
lauknya di etalase kaca dengan menu yang amat
beragam, mulai dari abon ayam, ayam suwir, ati
Kuta sebagai daerah pusat pariwisata Bali tentu ampela dan favorit saya kulit ayam kering yang
saja memiliki banyak tempat makan enak, namun crispy.
tempat makan favorit saya adalah Nasi Pedas Ibu Yang membedakan nasi ini dari nasi campur
Andika. Sebenarnya Nasi Pedas ini bukanlah maka- biasa adalah campuran bumbu pedas di setiap
nan tradisional Bali seperti Sate Lilit ataupun Ayam lauknya, bumbu ini yang selain menambah cit-
Pelalah, namun pamornya kini cukup terkenal arasa pedas juga menambah gurih lauknya, pas
sampai Ibukota dan dapat disandingkan dengan sekali dipadukan dengan nasi putih hangat. saya
kuliner tradisional Bali lainnya. bukanlah ahli masakan, tapi nampaknya saya
merasakan ada campuran kunyit dan bawang Menu andalannya tentu saja satu paket ikan
putih di setiap bumbunya. goreng dan sop ikannya, ikan yang disajikan
adalah ikan Jangki, ya namanya memang kurang
Nasi ibu andika buka sampai dini hari, hingga familiar. Ikan gorengnya disajikan kering dileng-
menjadi tempat favorit para clubbers dari daerah kapi sambal terasi plus jeruk nipis yang seperti-
seminyak untuk mengisi pertunya setelah ber- nya sudah menjadi pasangan hidup. Sedangkan
jedag-jedug ria. Jadi jangan heran apabila pen- untuk sop, ikannya dipotong kecil dan ditambah
gunjung tempat ini lepas tengah malam sedikit mentimun untuk menambah rasa segar .
bedandan glamor seperti pelantun lagu ”cinta
satu malam” dalam video klipnya.dzig! Rasanya?Juara! perpaduan antara sopnya yang
gurih dan ikan goreng yang kering membuat
WARUNG MAK BENG, menu seakan saling melengkapi satu dan lain-
nya. Jauh dari bau amis, sop ikannya terasa segar
SANUR sekali. Sambel terasinya yang dikucuri jeruk nipis
dan ditambahkan kecap manis benar benar
“Jangan lupa makan sop ikan Mak Beng ya” ko- nendang! saya memakan bergantian antara ikan
mentar ini selalu dilontarkan oleh teman -teman goreng dan sopnya, keduanya seakan meleng-
ketika mereka megetahui saya akan berplesir ke kapi serangan-serangan ke lidah saya,memang
Bali. Jujur saya sendiri bukan penggemar Ikan, mereka duet maut sejati.
terutama ikan laut. maka dari itulah saya tidak
pernah mengikuti saran teman -teman saya, Namun anda sebaiknya mengunjungi warung ini
sampai akhirnya saya kebetulan diajak rekan saya sebelum makan siang, selain ketersediaan ikan-
yang memang doyan ikan, akhirnya saya jabanin nya ternyata terbatas, meja makan yang sedikit
juga warung ini. juga menjadikan pengunjung harus mengantri.

Anda mungkin juga menyukai