Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personali
Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personali
PENDAHULUAN
Bahan Baku
Pembelian Penggunaan
Bahan
Tenaga kerja langsung Barang dalam proses Barang Jadi Harga pokok penjualan
Penggajian Penggunaan Biaya Biaya Harga
Tenaga Kerja Pabrikasi Produksi Pokok
yang Sudah Penjualan
Selesai
Overhead pabrikasi
Pembelian Overhead
Penggajian yang
(tenaga kerja diterapkan
tak langsung)
Tujuan Audit
Dua kelompok tujuan audit siklus produksi adalah sebagai berikut :
1) Tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi
pabrikasi.
Kelengkapan Semua transaksi pabrikasi yang terjadi Persediaan mencakup semua bahan, produk,
selama periode berjalan sudah dicatat (C1) dan perlengkapan yang ada di tangan pada
tanggal neraca (C2)
Penilaian atau Transaksi pabrikasi telah dijurnal, Persediaan telah dinyatakan dengan tepat
alokasi diikhtisarkan, dan dibukukan atau diposting pada harga yang terendah antara harga
dengan benar (VA1) pokok dan harga pasar (VA2)
Harga pokok penjualan didasarkan pada
penetapan metode arus biaya yang berlaku
secara konsisten (VA3)
Penyajian dan Rincian transaksi pabrikasi mendukung Persediaan (PD2) dan harga pokok
pengungkapan penyajiannya dalam laporan keuangan penjualan (PD3) telah diidentifikasi dan
termasuk klasifikasi dan pengungkapannya diklasifikasikan secara tepat dalam laporan
(PD1) keuangan
Pertumbuhan persediaan ((persediaan n : persediaan n-1) Rasio yang lebih besar dari 1,0
terhadap pertumbuhan -1) : ((harga pokok penjualan n : menunjukkan bahwa persediaan
harga pokok penjualan harga pokok penjualan n-1) -1) tumbuh lebih cepat daripada penjualan.
Rasio yang besar dapat menujukkan
kemungkinan adanya masalah
keusangan persediaan.
Barang jadi yang diproduksi Kuantitas barang jadi : Berguna dalam mengestimasi efisiensi
terhadap bahan baku yang kuantitas bahan baku proses pabrikasi. Dapat membantu
digunakan dalam mengevaluasi kewajaran biaya
produksi.
Barang jadi yang diproduksi Kuantitas barang jadi : jam Berguna dalam mengestimasi efisiensi
terhadap tenaga kerja tenaga kerja langsung proses pabrikasi. Dapat membantu
langsung dalam mengevaluasi kewajaran biaya
produksi.
Produk yang cacat per juta Jumlah produk cacat sebagai Bermanfaat dalam mengestimasi
persentase dari setiap juta efektivitas proses pabrikasi. Dapat
yang diproduksi membantu dalam mengevaluasi
kewajaran biaya produksi dan beban
garansi
Asersi Penjelasan
Kelengkapan Kuantitas yang melebihi catatan perpetual
menujukkan bahwa catatan tidak lengkap.
Penialaian atau
alokasi Kuantitas yang diamati merupakan dasar untuk
mengkompilasi total nilai dolar dalam ikhtisar
persediaan
barang yang rusak dan usang yang diamati dapat
dinilai sebesar nilai realisasi bersih.
3.1 Kesimpulan
Dalam siklus produksi, auditor memfokuskan perhatian pada transaksi
pabrikasi yang menyangkut alokasi biaya pabrikasi ke barang dalam proses dan
pemindahan biaya produksi yang sudah selesai ke barang jadi. Dalam mengaudit
siklus ini, auditor menaruh perhatian pada system akuntansi biaya dan system
akuntansi keuangan klien. Audit atas persediaan memerlukan perencanaan yang
cermat dan investasi waktu, biaya, dan upaya audit yang sangat substansial.
Pengamatan atas perhitungan persediaan yang dilakukan klien merupakan
prosedur auditing yang lazim bila persediaan bersifat material.
Dalam siklus jasa personalia, perhatian auditor terutama diarahkan pada
transaksi penggajian serta asersi saldo akun yang terkait. Kecuali jika keadaan
mengindikasikan bahwa tidak akan efesien dari segi biaya, pengujian
pengendalian atas gaji dan upah akan cukup ekstensif untuk mendukung penilaian
tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah. Pengujian substantive atas saldo
beban dan kewajiban gaji dan upah kemudian dapat dibatasi terutama pada
prosedur analitis dan pengujian rincian yang terbatas
3.2 Saran
Berdasarkan isi makalah ini, diharapkan pembaca bisa memahami
tentang audit siklus produksi dan audit jasa siklus jasa personalias di
dalam suatu entitas. Sehingga bisa menghindari perilaku-perilaku atau
tindakan kecurangan salah penyajian laporan keuangan yang akhirnya
mengakibatkan kerugian pada entitas itu sendiri.
Boynton, Johnson, & Kell. (2004). Modern Auditing Edisi Ketujuh Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.