Anda di halaman 1dari 25

BUKU INFORMASI

AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

SEMESTER 2 – Materi Ke -2
Jurusan Teknik Mesin

No. Kode Unit Judul Unit


1 C.282900.016.01 Mengoperasikan Sistem Elektronik
2 C.282900.024.01 Memelihara Sistem Elektronik

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2020
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menyusun laporan
akhir hasil penyelenggaraan pelatihan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menyiapkan
Informasi dan Laporan Pelatihan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu mengoperasikan Elektronik meliputi pemilihan Komponen Elektronik,
dan rangkaian sesuai prosedur pekerjaan pengoperasian.
2. Mampu melaksanakan pemasangan, pengujian dan men-setup perangkat
Elektronik sistem otomasi industri sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan dan
dilaksanakan sesuai prosedur pemeliharaan
3. Mampu mengoperasikan sistem Elektronik sesuai spesifikasi yang
dipersyaratkan dan dilaksanakan sesuai prosedur standar pengoperasian
sistem Elektronik.
4. Mampu memelihara rutin, perbaikan dan pengujian peralatan sistem
Elektronik secara presisi dan menyeluruh dan dilaksanakan sesuai prosedur
standar.
5. Mampu menguji sistem elekronik sesuai standar pengujian.
6. Mampu memeriksa dan pengujian Sistem Elektronik yang telah diinstalasi
untuk menentukan kelaikan operasinya.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 2 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

2
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

UNIT : C.282900.016.01
Mengoperasikan Sistem Elektronik

1.1. Pengoperasian Sistem Elektronik


Berikut ini beberapa Sistem Pengoperasian Sistem Elektronik, yaitu:
1. Menyiapkan Protoboard, Converter, Baterai 9V, dan Kabel jumper
2. Menyiapkan komponen elektronik (Resistor, Kapasitor, Dioda, dll)
3. Merangkai komponen-komponen elektronik sesuai perintah yang telah
ditetapkan
4. Mengukur tegangan menggunakan multimeter.

1.2. Sistem Elektronik


Sistem Elektronik adalah interkoneksi fisik komponen, atau bagian, yang
mengumpulkan berbagai jumlah informasi secara bersamaan. Ini dilakukan dengan
bantuan perangkat input seperti sensor, yang merespon dengan cara tertentu terhadap
informasi ini dan kemudian menggunakan energi listrik dalam bentuk aksi output untuk
mengontrol proses fisik atau melakukan beberapa jenis operasi matematika pada sinyal.
Tetapi sistem kontrol elektronik juga dapat dianggap sebagai proses yang
mengubah satu sinyal menjadi sinyal lain sehingga memberikan respons sistem yang
diinginkan. Kemudian kita dapat mengatakan bahwa sistem elektronik sederhana terdiri
dari input, proses, dan output dengan variabel input ke sistem dan variabel output dari
sistem keduanya adalah sinyal.
Ada banyak cara untuk merepresentasikan suatu sistem, misalnya: secara
matematis, deskriptif, gambar, atau skematis. Sistem elektronik umumnya
direpresentasikan secara skematis sebagai serangkaian blok dan sinyal yang saling
berhubungan dengan setiap blok memiliki set input dan output sendiri.
Akibatnya, bahkan sistem kontrol elektronik yang paling rumit pun dapat
direpresentasikan dengan kombinasi blok sederhana, dengan setiap blok berisi atau
mewakili komponen individual atau sub-sistem lengkap. Representasi dari sistem
elektronik atau sistem kontrol proses sebagai sejumlah blok atau kotak yang saling
berhubungan dikenal sebagai "representasi diagram blok".

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 3 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

3
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

1. Sinyal listrik

Komponen dasar dari sinyal listrik yaitu menggunakan listrik DC 5 Volt atau 9V
(sesuai baterai yang digunakan). Rangkaian sederhana dari rangkaian elektronik adalah
terdiri dari tegangan sumber DC, beban dan sistem pengkabelannya.
Ketika saklar dalam posisi menutup ( ON), arus akan bergerak melalui beban.
Arus tersebut akan melalui sebuah penghantar atau konduktor, sehingga akan
mengakibatkan beban atau lampu menyala.

2. Protoboard
Protoboard adalah papan yang digunakan untuk menempatkan (merakit)
komponen yang akan diuji. Protoboard dapat dikatakan sebagai layout/pcb sementara
dalam rangkaian elektronika sebelum kita menempatkan komponen ke layout/PCB.
Protoboard terdiri dari lubang-lubang untuk memasang komponen dan kabel
penghubung. Lubang-lubang pada protoboard telah terhubung secara khusus baik
secara vertikal maupun horisontal. Hal ini dapat memudahkan praktikan dalam
merangkai suatu rangkaian elektronika.
Berikut akan digambarkan dan dijelaskan penggunaan protoboard :
Protoboard dilihat perbaris memiliki 4 baris, dimana baris 1 dan baris 4 memiliki
10 kolom. Dilihat perkolom pada baris 1 dan baris 4, untuk setiap kolom 1 sampai
dengan 5 tidak terhubung dengan kolom 6 sampai dengan 10. Pada baris 1 dan 4, setiap
barisnya terdiri dari 2 baris lagi dimana pada setiap barisnya dapat terhubung bila
lubang-lubang pada protoboard telah terhubung secara horizontal , sebaliknya bila
secara vertikal maka lubang-lubang pada protoboard tidak terhubung.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 4 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

4
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

Pada baris ke-2 dan baris ke-4, setiap komponen dapat ditempatkan terhubung
secara vertikal dan tidak terhubung bila ditempatkan komponen tersebut secara
horizontal. (A-B-C-D-E secara vertikal, begitu juga untuk F-G-H-I-J). Misalnya untuk E-F
dapat terhubung bila dilakukan pemasangan jumper atau suatu komponen yang salah
satu kakinya diletakkan di salah satu lubang protoboard yaitu E atau F.
Pemasangan komponen pada kedua baris (khusus pada kolom 5 dan kolom 6)
dapat terhubung bila dipasang komponen. Misalnya Resistor dimana salah satu lubang
kolom 5 sedang kaki lainnya ditempatkan pada salah satu lubang dikolom 6 atau bila
dipasang jumper.

Gambar Titik Persambungan Protoboard

Gambar Protoboard

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 5 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

5
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

3. Power Supply
Catu Daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah sebuah piranti yang
berguna sebagai sumber listrik untuk piranti lain, atau sebuah peralatan penyedia
tegangan atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah
tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke level yang
diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik.
Pada dasarnya Catu Daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik
saja, namun ada beberapa Catu Daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi
yang lain. Daya untuk menjalankan peralatan elektronik dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Baterai dapat menghasilkan suatu ggl dc dengan reaksi kimia. Foton dari panas
atau cahaya yang berasal dari matahari dapat diubah menjadi energi listrik dc oleh sel-
foto (photocell). Sel bahan bakar menggabungkan gas hidrogen dan oksigen dalam
suatu elektrolit untuk menghasilkan ggl dc.

Gambar Pemasangan Catu daya pada Protoboard

4. Kabel Jumper
Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang berfungsi untuk menghubungkan
antar komponen yang ada di breadboard tanpa harus memerlukan solder. Umumnya
memang kabel jumpe sudah dilengkapi dengan pin yang terdapat pada setiap
ujungnya. Pin atau konektor yang digunakan untuk menusuk disebut dengan Male
Connector, sementara konektor yang ditusuk disebut dengan Female Connector.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 6 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

6
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

Gambar Jenis-Jenis Kabel Jumper

5. Saklar / Switch
Saklar adalah komponen dalam rangkaian yang berfungsi untuk memutuskan atau
menyambungkan arus pada beban. Saklar terdiri dari dua jenis yaitu saklar push button
dan saklar mekanik.
a. Saklar mekanik yaitu saklar yang digerakan secara mekanais dalam
menentukan posisi ON atao OFF nya. Posisi tersebut akan tetap selama belum
dirubah posisinya secara mekanik.
b. Saklar push button yaitu saklar yang akan bekerja selama saklar tersebut
ditekan, dan akan kembali ke posisi semula bila saklar tersebt sudah tidak
ditekan kembali.

Gambar Switch dan Push Button

6. Relay
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet.
Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika
ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 7 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

7
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

Simbol Relay:

Gambar Simbol Relay


Keterangan :
1 = Vcc Rangkaian
2 = Change Over (CO)
3 = Ground
4 = NO (atau bisa dilihat pada badan relay)
5 = NC (atau bisa dilihat pada badan relay)

Susunan kontak pada relay adalah:


- Normally Open (NO) : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Jika diibaratkan saklar

- Normally Close (NC) : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Jika diibaratkan saklar

- Change Over (CO) : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan
melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

1.3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Elektronik


Sistem Elektronik, sebagaimana sistem pengontrolan yang lain, memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan sistem Elektronik :

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 8 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

8
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

§ Biaya komponen murah


§ Aman,menggunakan sumber tegangan dc rendah.
§ Lebih ringan

Kekurangan sistem Elektronik :


§ Daya yang dihasilkan kecil
§ Hanya dapat beroperasi dengan tegangan rendah
§ Tidak tahan terhadap tegangan tinggi(TOLERANSI TERHADAP tegangan sangat
kecil) karena dapat merusak komponen.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 9 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

9
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

UNIT : C.282900.024.01
Memelihara Sistem Elektronik

1.1. Pemeliharaan Sistem Elektronik


1.1.1. Pengertian dan Tujuan
Pengertian perawatan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian
penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi peralatan yang
efektif. Perawatan dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga
mencapai hasil yang dapat diterima dan diinginkan. Pengertian yang telah dikemukakan
menunjukkan bahwa kegiatan perawatan dalam bidang elektronika merupakan kegiatan
mengikuti cara tertentu untuk menghindari kegagalan berdasarkan keandalan masing-
masing komponen, sehingga hasil kerja alat menjadi optimal. Dalam bidang elektronika,
kegagalan sistem hanya disebabkan oleh kegagalan dini, dan kegagalan normal karena
faktor usia pakai alat. Kegiatan perawatan secara rutin pada umumnya dilakukan oleh
industri dan lembaga sekolah.Kegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan
Perawatan yang dilakukan di industri secara umum selalu dikaitkan dengan
tanggungjawab terhadap produk yang berkualitas, tepat waktu dan mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi. Untuk industri yang berskala besar, kegiatan perawatan selalu
dikaitkan dengan aset dan investasi. Keberadaan unit perawatan pada industri
merupakan bagian yang sangat penting.
Bagi instansi yang memiliki peralatan untuk menunjang kegiatan pembelajaran
bersifat keterampilan khususnya teknik elektronika, kegiatan perawatan pada umumnya
berkaitan penyediaan peralatan yang siap pakai dan memperpanjang usia pakai alat,
seperti alat ukur, komponen dan modul rangkaian elektronika berupa trainer.
Keberadaan unit perawatan di instansi secara khusus untuk melakukan kegiatan
penanganan perawatan belum seluruh instansi memiliki. Penanganan kegiatan
perawatan dilakukan sesuai bidang kompetensi keahlian dan pada umumnya dilakukan
oleh teknisi.
Berkaitan dengan masalah perawatan, kegiatan yang dilakukan memiliki tujuan,
antara lain; (1) memperpanjang usia pakai peralatan, (2) menjamin daya guna dan hasil

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 10 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

10
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

guna, (3) menjamin kesiapan operasi atau siap pakai peralatan, dan (4) menjamin
keselamatan orang yang menggunakan peralatan

1.2. Jenis Aktifitas Perawatan


Dalam prakteknya aktifitas perawatan dilakukan secara tidak terencana dan
terencana. Jenis aktifitas perawatan tidak terencana diperlukan pada saat terjadinya
kondisi darurat, misalnya saat pelaksanaan praktikum pengukuran atau pengujian
rangkaian elektronika terjadi kerusakan/kerja alat yang tidak normal, alat pengaman
(fuse) putus, instalasi pengawatan terbakar karena usia dan memungkinkan dapat
ditangani secara darurat. Aktifitas perawatan terencana dilakukan dalam bentuk
korektif dan preventif. Kegiatan perawatan preventif dilakukan baik secara terjadwal
maupun tidak terjadwal. Bentuk kegiatan lain perawatan preventif diperlukan untuk
pemantauan kondisi peralatan sebelum dipakai. Secara diagram blok, prosedur
perawatan terencana untuk memudahkan dalam hubungan antar bagian diperlihatkan
pada gambar di bawah ini.

1) Kegiatan Perawatan
Preventif Perawatan preventif dalam pengertian yang luas, meliputi aspek
rekayasa (engneering) dan manajemen. Perawatan preventif bidang rekayasa

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 11 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

dapat berupa pendeteksi dan koreksi penggunaan peralatan pada saat


peralatan dipakai, seperti kalibrasi alat ukur dan modul elektronika sebagai
trainer secara penciuman dan penglihatan terdeteksi terjadinya arus lebih
atau hubung singkat. Bentuk kegiatan lain berupa analisa statistik kegagalan
atau kesalahan berdasarkan catatan perbaikan yang terdokumentasi. Analisis
dilakukan secara tepat oleh para ahli dibidangnya dan dilakukan secara
berkala dan terjadwal. Pengaturan jadwal kegiatan perawatan diperlukan
dengan tujuan untuk menjaga produktifitas (industri) dan keberlangsungan
proses belajar mengajar (sekolah) serta menekan biaya perawatan bila
dilakukan terlalu sering. Kerusakan peralatan sering terjadi pada awal
pemakaian alat. Faktor penyebab, antara lain kelalaian pemakai dan atau
kerusakan internal komponen dari pabrik pembuat alat, yang disebut
kegagalan produk. Tingkat kerusakan alat akan menurun setelah pemakai
mulai terbiasa menggunakan alat tersebut. Setelah melewati masa kritis, alat
akan semakin sering mengalami gangguan, sehingga kegiatan perawatan
semakin sering dilakukan sampai masa pakai alat habis (rusak yang tidak
dapat diperbaiki atau perbaikan yang membutuh biaya yang tidak seimbang
dibanding manfaat yang diperoleh). Secara grafik dapat diperlihatkan pola
kerusakan alat pada umumnya.

2) Perawatan Korektif
Aktifitas perawatan korektif berkaitan dengan deteksi kerusakan, penentuan
lokasi kerusakan, dan perbaikan atau penggantian bagian yang rusak.
Langkah-langkah perawatan korektif meliputi; deteksi, menentukan kerusakan
dan perbaikan. Kegiatan deteksi dilakukan dengan cara memeriksa fungsi,

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 12 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

12
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

kinerja dan membandingkan dengan spesifikasi alat. Kegiatan menentukan


lokasi perawatan dilakukan dengan cara memeriksa tiap blok rangkaian dan
komponen didalamnya. Kegiatan perbaikan dilakukan dengan cara mengganti
komponen yang rusak.

1.3. Prosedur Kegiatan Perbaikan


Didalam prosedur kali ini ada beberapa yang harus dilakukan untuk merawat
komponen ataupun sistem dari Elektronik :
a). Diagnose Kerusakan
Diagnose kerusakan atau disebut juga Fault Finding ialah kegiatan untuk mencari
atau menemukan kerusakan (bagian yang rusak) pada fasilitas yang mengalami
gangguan.
Untuk dapat melaksanakan diagnose kerusakan biasanya teknisi dibantu oleh :
• Informasi dari operator
• PK (Petunjuk Kerja) dari buku operations manual.
• PP (Petunjuk Pemeliharaan) dari buku maintenace manual.
• KM (Kartu Mesin) yang merupakan catatan perbaikan sebelumnya (maintenance
record).
b). Analisis Perbaikan
Analisis perbaikan ialah kegiatan yang dilakukan setelah kerusakan atau
gangguan ditemukan yaitu mengadakan pemeriksaan bagian-bagian yang rusak,
memperhitungkan dan merencanakan pelaksanaan perbaikan.
Proses Perbaikan ialah pelaksanaan perbaikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh bagian perencanaan ( maintenance engineering ). Pelaksana perbaikan
ini tentu disesuaikan dengan tingkat kesulitan perbaikannya, misalnya untuk perbaikan-
perbaikan kerusakan yang tidak terlalu rumit mungkin cukup dengan teknisi biasa tetapi
bila untuk perbaikan dari kerusakan yang cukup rumit mungkin perlu teknisi khusus atau
teknisi ahli.
c). Penyetelan dan pemeriksaan
Penyetelan dan pemeriksaan ialah proses penyatuan atau perkitan kembali
setelah semua komponen yang diperbaiki selesai. Pemeriksaan hasil penyetelan /
perakitan biasanya dilakukan oleh Supervisor/ tenaga ahli dalam perbaikan .

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 13 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

d). Uji Perbaikan


Uji Perbaikan ialah pengujian hasil perbaikan untuk menyatakan bahwa perbaikan
telah selesai dan hasilnya merupakan mesin / peralatan / fasilitas yang telah baik
kembali hingga dapat difungsikan lagi.
Ada beberapa jenis pengujian yang harus dilakukan terhadap hasil perbaikan ini yaitu :
• Uji tampak maksudnya ialah mesin / peralatan / fasilitas yang telah selesai
diperbaiki perlu dilihat secara visual apakah sudah tampak rapi, tertib dan
sempurna rakitannya.
• Uji geometrik ialah pengujian komponen mekanik seperti kerataan permukaan,
kesentrisan putaran, kesikuan, kedataran dan sebagainya. Uji geometrik ini perlu
dilakukan untuk meyakinkan kesempurnaan perakitan, karena apabila komponen
mekanik tidak dipasang dengan sempurna maka jalannya mesin / peralatan /
fasilitas akan tidak normal yang mengakibatkan laju kerusakan mesin semakin
cepat.
• Uji fungsi ialah menguji semua bagian yang bergerak apakah bagian-bagian
tersebut telah berfungsi sebagaimana mestinya. Caranya ialah semua bagian yang
bergerak dijalankan tanpa beban dan diamati satu per satu.
• Uji jalan atau uji coba ialah pengujian terhadap mesin / peralatan / fasilitas
setelah selesai diperbaiki yaitu dengan cara menjalankan mesin hingga beban
penuh.
Pengujian perbaikan ini dilakukan oleh bagian quality assurance dan pengujiannya
akan selalu mengacu pada test standar dan buku petunjuk kerja (operation manual).

1.4. Tanda-tanda Kerusakan


Beberapa istilah yang serupa dan maksudnya sama seperti : menemukan
kerusakan (fault-finding) atau mendiagnose kerusakan (diagnosing fault) atau mencari
gangguan / kerusakan (fault tracing) maksudnya ialah mencari bagian-bagian yang
rusak atau tidak berfungsi dari sistem Elektronik yang menyebabkan sistem itu
terganggu atau tidak bekerja.
Untuk mengetahui adanya gangguan tentu kita akan melihat tanda-tandanya
terlebih dulu. Tanda-tanda kerusakan yang biasa terjadi pada sistem Elektronik antara
lain :

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 14 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

14
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

• Sistem berhenti. Artinya dalam keadaan operasi tiba-tiba sistem berhenti tanpa
dikehendaki atau pada waktu akan dioperasikan sistem tidak mau bekerja.
• Getaran yang berlebihan. Bila terjadi getaran yang tidak seperti biasanya selama
operasi atau getaran yang berlebihan berarti ada suatu kelainan. Kelainan itu
disebabkan oleh apa, itulah yang harus dicari.
• Terdengar suara asing . Suara asing yang tidak biasa terdengar perlu dicurigai
dan perlu dicermati kemudian segera mengambil keputusan.
• Meningkatnya suhu. Apabila suhu meningkat dengan tajam perlu kiranya segera
memberhentikan mesin kemudian menyelidiki kelaian apa yang terjadi.
• Tercium bau kebakaran. Termasuk apabila timbul bau kebakaran yang tidak
biasanya terjadi, perlu segera diselidiki dan mesin juga diberhentikan.

Tanda-tanda seperti tersebut di atas bila muncul dalam keadaan kita


mengoperasikan sistem Elektronik (dalam keadaan bekerja), perlu kiranya operator atau
pemakai mesin / peralatan / fasilitas segera menghentikannya dan lapor kepada bagian
pengawas atau tenaga ahli. Kemudian pengawas / tenaga ahli akan menugaskan
teknisinya untuk menindak lanjuti laporan tersebut dengan memberikan surat perintah (
repair order ).

1.5. Tahapan Pendeteksi Gangguan


Pertama teknisi akan mencari dulu gangguan atau kerusakan atau disturbance
yang terjadi yang menyebabkan sistem tidak bekerja. Berikut ini ada pertanyaan yang
dapat diikuti dan telusuri penyebab gangguan sistem seperti berikut ini .
• Apakah mesin / peralatan mendapat gangguan / kerusakan pada waktu bekerja (
dalam keadaan switch-on )?
• Apakah gangguan semacam ini pernah / sering terjadi sebelumnya?
• Apakah operator telah memperbaiki atau telah mengubah posisi switch (
mematikan mesin/rangkaian )?
Informasi yang diatas ini penting untuk teknisi agar menemukan kerusakan dan
sangat membantu mempercepat pekerjaan.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 15 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

1.6. Dokumen Pemeliharaan


Beberapa dokumen yang harus dipenuhi untuk memelihara sistem dan peralatan
Elektronik.
1) Kartu Inventaris
Kartu ini mencakup kartu pemeliharaan untuk mempermudah mencatatat barang
yang perlu diganti atau segera dimaintenance

KARTU INVENTARIS

Nama Barang : …………………………


No.Seri : …………………………
Spesifikasi Mesin :………………………….

2) Kartu Mesin ( Maintenance Record )


Kartu mesin ini perlu dibuat untuk mencatat segala perbaikan yang telah
dilakukan terhadap suatu mesin/peralatan. Kartu ini berupa tabel yang berisi waktu
pelaksanaan (tanggal),jenis perbaikan, spare part dan bahan yang digunakan serta
petugas pelaksana.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 16 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

16
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

KARTU MESIN

Nama Mesin : …………………………


No.Seri : …………………………
Spesifikasi Mesin :…………………………..

Tanggal Jenis Spareparts Bahan Petugas


perbaikan Nama/paraf

Setelah selesai pelaksanaan uji perbaikan ini berarti mesin / peralatan / fasilitas
telah kembali baik dan dapat difungsikan lagi. Maka proses selanjutnya adalah
penyerahan ke lini produksi atau pemakai fasilitas tersebut atau ke pelanggan yang
memanfaatkan jasa perbaikan.

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 17 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

17
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

MEMBUAT LAPORAN PERANCANGAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membuat Laporan Perancangan


Laporan perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan perusahaan
Apabila semua perhitungan lux, beban seimbang, daftar komponen sudah sesuai dengan
format laporan
Perhitungan, beban dan daftar telah dilakukan sebelumnya pada perancangan
instalasi. Dan perancangan berjalan dengan baik, maka operator masih mempunyai
kewajiban lain yang harus dipenuhi berikutnya yakni membuat laporan perancangan
instalasi Elektronik. Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada pihak
yang berwenang bahwasanya semua tahapan-tahapan sebelum melakukan perancangan
instalasi Elektronik telah dijalankan sesuai dengan SOP dan aturan-aturan lainnya yang
berlaku hingga perancangan instalasi Elektronik dengan baik dan lancar.
Semua langkah-langkah sebelum perancangan yakni dokumen-dokumen
pemeriksaan dan pengukuran semuanya dilampirkan dalam laporan yang dibuat, karena
dokumen-dokumen tersebut merupakan bukti pelaksanaan dari pemeriksaan dan
perakitan yang dilaksanakan.
Laporan ini ditujukan kepada pihak yang berwenang dalam masalah pengujian
dan perancangan Elektronik dalam suatu perusahaan tidak semuanya sama, begitu pula
dengan format laporannya karena dalam hal ini tidak ada standar yang baku dalam
pembuatannya. Selain ditujukan kepada yang berwenang, dalam laporan juga
dimasukan orang-orang yang terlibat di dalam setiap langkah-langkah sebelum
perencangan Misalnya seperti desainer, bagian perhitungan, teknisi dan yang lainnya.
Laporan kegiatan seperti ini didalam perusahaan tidak seperti yang terdapat
dalam laporan-laporan kegiatan pada instansi, perkantoran atau masyarakat. Pembuatan
laporan kegiatan perancangan Elektronik ini sifatnya sangat sederhana dan mudah
dipahami oleh setiap orang sehingga dapat dikerjakan dan dibuat dalam waktu singkat.
Bahkan format laporan tersebut terkadang sudah tersedia hanya tinggal menuliskan
kegiatan/pekerjaan yang telah dilakukan berikut dengan hasilnya.
Berita acara perancangan dibuat sebagai dokumen akhir bahwa pekerjaan
pemeriksaan, perakitan dan perencangan instalasi Elektronik berjalan dengan baik dan

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 18 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

18
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

sesuai dengan SOP serta tidak ada penyimpangan dalam aturan PUIL. Berita acara
perancangan merupakan dokumen yang menetapkan bahwa pekerjaan sudah dapat
digunakan secara permanen untuk mendukung jalannya produksi. Berita acara
perancangan juga merupakan bukti serah terima pekerjaan perancangan instalasi
bangunan kepada operator, sehingga operator sudah bisa diserahkan tanggung
jawabnya dalam menjalankan rangangan tersebut. Berita acara ini ditanda-tangani oleh
operator dan pihak terkait dari perusahaan yang berwenang menyerahkan pekerjaan
tersebut kepada operator yang telah dinilai cakap untuk memegang tanggung jawab
prencangan instalasi bangunan. Dalam berita acara dilampirkan pula semua dokumen-
dokumen dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Semua dokumen tersebut menjadi
bagian dari pada lampiran berita acara yang disampaikan.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membuat Laporan Perancangan


1. Cara membuat laporan perancangan
2. Cara membuat berita acara perancangan

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Membuat Laporan Perancangan


1. Cermat
2. Teliti
3. Sesuai SOP

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 19 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

19
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Teknik Otomasi Industri.
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Pendidikan
2. Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigras. 2011. Materi Pelatihan Berbasis
Kompetensisektor Listrik Sub Sektor Elektronika Industri. Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas

B. Buku Referensi
1. Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung : ITB. Widodo,
Sri. 2002. Elektronika Dasar. Jakarta : Salemba Teknika.
2. Hesti, Emilia. 2013. Bahan Ajar Praktek Rancangan Rangkaian Elektronika.
Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya
3. Yunus Imaryanti .2018. Perawatan dan Perbaikan Peralatan Elektronika.
Makasar :Universitas Negeri Makasar.

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya
Browsing Internet:
1. Modul Teori
2. Pengertian dan Fungsi Induktor beserta Jenis-jenis Induktor:
http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induk tor-beserta-jenis-
jenis- induktor/ Diakses pada 3 Januari 2018.
3. Jenis-jenis Kapasitor : https://djukarna.files.wordpress.com/ 2012/03/kap6.jpg
. Diakses pada 3 Januari 2019.
4. Pengertian Dan Fungsi Kapasitor : http://artikel.okeschool.
com/artikel/fisika/570/pengertian-dan-fungsi-kapasitor.html Diakses pada 3
Januari 2018. Schoolphysics.2013. Transistors,
http://www.schoolphysics.co.uk/age1619/

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 20 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

5. Prosedur Pengujian dan inspeksi APD :


(https://www.academia.edu/16854224/PROSEDUR_PENGUJIAN_DAN_INSPEK
SI_APD)
6. Perawatan dan Perbaikan rangkaian elektronika :
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/29163/mod_resource/content/3
/Kegiatan%20Belajar%2004%20-%20Elektronika%20Dasar.pdf

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 21 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop/Komputer, Infocus, laserpointer Di Ruang Teori & Praktek
2. Printer Di Ruang Teori & Praktek
3. Pelubang kertas Di Ruang Teori & Praktek
4. Penjepit kertas ukuran kecil dan sedang Di Ruang Teori & Praktek
5. Standar chart dan kelengkapannya Di Ruang Teori & Praktek
6. Peralatan Praktik terkait dgn keahlian Di Ruang Teori & Praktek
peserta (untuk evaluasi praktik)
7. Multimeter Di Ruang Teori & Praktek
8. Protoboard Di Ruang Teori & Praktek
9. Baterai Di Ruang Teori & Praktek
10. Catudaya Di Ruang Teori & Praktek
11. Kabel Jumper Di Ruang Teori & Praktek
12. LED Di Ruang Teori & Praktek
13. IC Di Ruang Teori & Praktek
14. Resistor Di Ruang Teori & Praktek
15. Kapasitor Di Ruang Teori & Praktek
16. Transistor Di Ruang Teori & Praktek

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 22 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian)
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
5. Kertas chart (flip chart)
6. Tinta printer
7. ATK siswa
8. Brosur, leaflet
9. Lembar pendaftaran

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 23 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

23
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

LAMPIRAN

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 24 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

24
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
AHLI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI C.282900.016.01; C.282900.024.01
BIDANG PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM ELEKTRONIK

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI


1. Abdul Muchlis Instruktur dan Asisten LSP
2. Hilwah Nur Islamiyanti Asisten LSP

Judul Modul: Ahli Teknik Otomasi Industri Bidang Perancangan


Peralatan Dan Sistem Elektronik Halaman: 25 dari 25
Buku Informasi Versi: 2020

25

Anda mungkin juga menyukai