Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fomi Ardiansa

Npm : 19100021

Dosen : Yudhia Pratidina Pestalozzi, ST.M.Eng

Mata Kuliah : Struktur Teknologi Kayu & Bambu

Judul Tugas : Mencari 5 Jenis kayu beserta berat jenis,serta mengidentifikasi sifat makroskopis
& mikroskopis Kayu.

A. PENGERTIAN KAYU

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan
kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan
sebagainya.

B. MACAM –MACAM JENIS KAYU

Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan dalam
konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar
air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan
dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri kayu yang sering digunakan sebagai
bahan konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan
spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu
lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi.

1. KAYU KERUWING

Kayu Keruwing mempunyai tingkat pemakaian II, tingkat keawetan II, tingkat kekuatan
II ataupun III. Mempunyai berat jenis 0,6 – 0,9. Kayu janis ini banyak terdapat di pulau
Sumatera dan Kalimantan. Selain itu kayu jenis ini hanya dipakai untuk bangunan –
bangunan yang sifatnya kurang berarti atau hanya bersifat sementara.
2. KAYU MERBAU

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai
alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga.
Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning.
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan
hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga
terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang
disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin
warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau
termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama
di pulau Irian / Papua. Tergolong kayu berat, miliki pengembangan dan penyusutan kecil.
Pada kelembaban (MC) 15% memiliki Berat Jenis (BJ) 630-1040 kg/m3. Kegunaan Kayu
Merbau biasanya digunakan untuk membuat parket (flooring), furniture, decking dengan
finger joints, panel, musik instrumen dan lainnya. Keunggulan Kayu merbau termasuk
pada kayu dengan kelas awet I, II dan kelas kuat I, II. Kayu merbau tahan terhadap
serangan serangga. Kayu merbau cukup keras dan stabil sehingga sering digunakan
sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati Kelemahan. Cukup keras dan akan
banyak mematahkan mata gergaji apabila pengerjaan kurang hati-hati dan melebihi
standar pengaturan. Harga masih relatif mahal.

3. KAYU BANGKIRAI / YELLOW BALAU


Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan
yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu
bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat
ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan
kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material
konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan
terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan /
eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak
ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang
agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Pada saat baru saja
dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan. Bangkirai bisa
berdiameter hingga 120 cm dan tinggi pohon mencapai 40 meter. Diamater rata-rata
adalah 70-90cm. Kegunaan Sebagai bahan pembuat produk decking, outdoor furniture,
konstruksi jembatan, pergola dan konstruksi berat lainnya.

4. KAYU KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan
kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus
ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk
jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat/fiber yaitu berbentuk garis
pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada
kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu
karena pohon kelapa tidak ada ranting/cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang
pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap
adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di Jawa umumnya berwarna terang

5. KAYU SUNGKAI

Karakteristik Sungkai (Peronema canescens) sering disebut sebagai jati sabrang, ki


sabrang, kurus, sungkai, sekai termasuk kedala famili Verbenaceae. Daerah
penyebarannya di Indonesia adalah Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan,
Jawa Barat, dan seluruh Kalimantan. Tempat tumbuh di dalam hutan tropis. Tinggi pohon
mencapai 20–30 m panjang batang bebas cabang mencapai 15 m, dengan diameter 60 cm
atau lebih, batang lurus dan sedikit berlekuk dangkal, tidak berbanir, dan ranting penuh
bulu halus. Kulit luar berwarna kelabu atau sawo muda, beralur dangkal, mengelupas
kecil-kecil dan tipis. Kayu teras berwarna krem atau kuning muda. Tekstur kayu kasar
dan tidak merata. Arah serat lurus, kadang-kadang bergelombang dengan permukaan
kayu agak kesat. Kegunaan Kayu sungkai dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai
kayu bangunan, kayu perkakas, lantai, papan, seni ukir dan pahat, finir mewah serta
sebagai kayu ornamentil.

Anda mungkin juga menyukai