Anda di halaman 1dari 7

Nama: Harianti Aulia Chandra

Kelas: XII MIPA 4

Alat ukur listrik


Berikut adalah alat-alat ukur listrik:

1. Amperemeter.
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup.
Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam
praktikum sumber listrik arus searah , amperemeter biasanya digunakan untuk
mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.
Biasanya alat ukur arus listrik ini dibagi menjadi dua macam, yaitu amperemeter AC
dan Amperemeter DC.Cara menggunakannya adalah dengan memasangnya secara
seri atau dipasang berderet dengan memotong penghantar.Tujuan memotong
penghantar tersebut adalah agar arus listrik bisa mengalir ke amperemeter ini.

2. Voltmeter.

Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik .
Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau
peralataan listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung
sumber tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus
dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan ujung sumber tegangan yang memiliki
potensial lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif
Voltmeter. biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti
baterai, elemen Volta, atau aki. Cara menghubungkan/menggunakan Voltmeter
adalah dipasang paralel dengan yang diukur. Jika arusnya DC maka kutub positif dapat
voltase positif dan kutub negatif mendapatkan kutub voltase negatif. seperti gambar.
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
besarnya tegangan listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik.Alat ini mempunyai
batasan dalam ukuran atau batas maksimal dari tegangan yang dapat diukur dengan
voltmeter.Jika tegangan yang diukur melebihi batas maksimum tersebut, maka alat
ukur tegangan listrik ini akan rusak.

Cara Membaca voltmeter(hampirsama dengan Ampermeter) dengan rumus sebagai


berikut

NP=Nilai Pengukuran

PJ= Petunjuk Jarum (nilai yang dibaca jarum)

ST= Sekala Tertinggi (nilai maksimum bila jarum full)

BU=Batas Ukur yang digunakan

3. Ohmmeter.

Ohm Meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui hambatan listrik pada
suatu rangkaian tertutup.Besarnya satuan yang dinyatakan dalam alat ini adalah
satuan ohm, oleh sebab itu alat ini disebut dengan ohm meter. Alat ukur listrik ini
menggunakan galvanometer dalam mengukur besarnya arus listrik yang mengalir
pada hambatan listrik.

Lalu Ohm meter akan mengkalibrasikan ke dalam satuan ohm.


Mekanisme kerja dari ohm meter ini adalah bahwa ohm meter harus menghasilkan
aliran internal, oleh sebab itu alat ini dilengkapi baterai.

Ohm meter terdiri dari dua ujung, yaitu ujung merah dan ujung hitam. Ujung
berwarna merah dihubungkan ke terminal positif, sementara ujung yang berwarna
hitam dihubungkan pada terminal negatif.

Saat arus mengalir dari baterai kemudian melewati unit, maka ohm meter mengukur
penurunan dari tegangan atau hambatan

4. Watt Meter

Watt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik secara
langsung yang bisa digunakan pada arus searah maupun bolak balik.Alat ukur listrik
satu ini mempunyai dua kumparan, yaitu kumparan tegangan serta kumparan arus.
Hal ini menyebabkan medan magnet yang ditimbulkan sangat bergantung pada
besarnya arus yang mengalir.Apabila arus listrik yang mengalir pada kumparan arus
semakin besar, maka medan magnet yang ditimbulkan juga akan semakin
besar.Hal ini akan menyebabkan gaya tolak, sehingga kumparan tegangan atau
jarum akan berputar ke arah kanan.Setelah itu, anda tinggal membaca pada skala
yang ditunjuk oleh jarum tersebut.
5. Multimeter

Multimeter atau avo meter merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk


mengukur tegangan listrik, arus listrik dan juga hambatan listrik.
Alat ini bisa digunakan untuk mengukur rangkaian listrik, baik itu Ac maupun DC.
Multimeter banyak disuka oleh orang karena begitu praktis dan mudah digunakan,
serta bisa mengukur dengan cepat.Sebelum menggunakan alat ini, maka terlebih
dahulu menyetel sesuai dengan kebutuhan, apakah untuk arus, tegangan atau
hambatan listrik.Kemudian ujung yang berwarna merah diarahkan pada terminal
positif, sementara yang hitam untuk terminal negatif. Setelah itu, anda bisa
membaca hasilnya pada skala yang ditunjuk oleh jarum.Berbagai alat ukur listrik di
atas menyediakan kelebihan dan kemudahannya tersendiri. Anda bisa memilihnya
sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas yang anda miliki.
CONTOH SOAL

1. Perhatikan gambar yang diberikan berikut!

Dari pengukuran kuat arus listrik menggunakan amperemeter didapatkan


skala seperti pada gambar. Hasil pengukuran tersebut adalah …
Jawab:

Berdasarkan pada gambar yang diberikan pada soal, diperoleh informasi


bahwa amperemeter menunjuk angka 60 (angka yang ditunjuk anak panah).
Batas maksimal pada amperemeter yang digunakan adalah 100 (angka
maksimal pengukuran). Dan satu lagi informasi yang diberikan, yaitu sebuah
kabel yang dipasang pada angka 200 mA yang merupakan batas ukur dari
amperemeter pada pengukuran seperti di atas.

Sehingga, diketahui data sebagai berikut.

 Skala ditunjuk = 60
 Skala maksimal = 100
 Batas Ukur = 200 mA

Menghitung besar arus listrik:

    

    

    

    

2. Perhatikan gambar di bawah!


Berapa besar tegangan rangkaian tersebut?
Jawab:

 Skala yang ditunjuk = 15 V


 Skala maksimal = 50 V
 Batas Ukur = 50 V

Maka, besar tegangan yang ada pada rangkaian di atas adalah:

3.  Pada suatu rangkaian listrik sederhanan terdapat penyuplai daya dengan


tegangan 10 volt dan beban dengan hambatan 10 ohm. Berapakah besarnya
kuat arus pada rangkaian tersebut?
Jawab:
diketahui:
V=10 V
R=10 Ω

ditanya:
I=?

jawab:
I=V/R
I=10/10
I=1 A
4. Galvanometer memiliki hambatan  140 ohm untuk arus 1,2 mA sehingga
memberikan simpangan skala penuh. Berapa besar hambatan yang
dipasang secara seri untuk merancang sebuah voltmeter yang mampu
memberikan simpangan skala penuh pada beda potensial 5 volt?
Jawab:
Arus yang melalui Galvanometer IG=  0,0012 A
Arus total yang melalui amperemeter i = 2A 

iG RG  = I sh R sh

i= Ish   +  I G

ish = i – iG  = 2 – 0,0012 = 1,9988 ~ 2A

Nilai hambatan shunt

R sh = ( iG/I sh  )  RG  = (0,0012/2) . 140 = 0,084 ohm 


5. Galvanometer memiliki hambatan  140 ohm untuk arus 1,2 mA sehingga

memberikan simpangan skala penuh. Berapa besar hambatan yang


dipasang secara seri untuk merancang sebuah voltmeter yang mampu
memberikan simpangan skala penuh pada beda potensial 5 volt?
Jawab :
I (RS  +  RG)   = 5 volt
0,0012  (Rs + 140) = 5 volt
Rs + 140  = 4167 ohm
Rs = 4027 ohm
Nama : Harianti Aulia Chandra

Kelas : XII MIPA 4

Anda mungkin juga menyukai