MAKALAH - KIMIA - LAJU - REAKSI Koe
MAKALAH - KIMIA - LAJU - REAKSI Koe
MAKALAH - KIMIA - LAJU - REAKSI Koe
REAKSI
Oleh:
Kelompok CARL BOSCH
Ida Bagus Komang Krisnadewanta,dkk
Anggota Kelompok :
Nama : Made Ayu Puspa Mahendrayani Nama : Made Dion Abimanyu
NIS : 12654 NIS : 12657
Kelas : XI MIA 2 Kelas : XI MIA 2
No : 02 No : 07
ii
KESIMPULAN.......................................................................................................................2
KEGIATAN 3.............................................................................................................................2
PENGANTAR.........................................................................................................................2
Rumusan Masalah................................................................................................................2
1.2 Hipotesis........................................................................................................................2
Tujuan Percobaaan..............................................................................................................2
Manfaat Percobaan..............................................................................................................2
RANCANGAN PERCOBAAN..............................................................................................2
Alat dan bahan.....................................................................................................................2
Kegunaan alat dan bahan.....................................................................................................2
Variabel Percobaan..............................................................................................................2
Rancangan Percobaan..........................................................................................................2
Prosedur kerja......................................................................................................................2
HASIL PENGAMATAN........................................................................................................2
Persamaan reaksi.................................................................................................................2
Grafik hubungan Suhu dengan Laju Reaksi........................................................................2
Pembahasan.........................................................................................................................2
KESIMPULAN.......................................................................................................................2
KEGIATAN 4.............................................................................................................................2
PENGANTAR.........................................................................................................................2
Rumusan Masalah................................................................................................................2
Hipotesis..............................................................................................................................2
Tujuan Percobaan................................................................................................................2
Manfaat Percobaan..............................................................................................................2
RANCANGAN PERCOBAAN..............................................................................................2
2.1 Alat dan Bahan..............................................................................................................2
Kegunaan Alat dan Bahan...................................................................................................2
Variabel Kerja......................................................................................................................2
Prosedur Kerja.....................................................................................................................2
HASIL PENGAMATAN........................................................................................................2
Analisis Data........................................................................................................................2
KESIMPULAN.......................................................................................................................2
KESIMPULAN...........................................................................................................................2
PENUTUP...................................................................................................................................2
iii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................2
LAMPIRAN................................................................................................................................2
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Faktor –faktor yang
mempengaruhi Laju Reaksi.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi, percobaan dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak tertentu untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Tim Penulis
v
KEGIATAN 1
1. PENGANTAR
Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari makanan. Kita
sangat membutuhkan makanan karena makanan merupakan sumber energi bagi
kita untuk melakukan segala aktivitas dalam hidup. Oleh karena itu, kita selalu
berusaha membuat persediaan makanan yang cukup agar bisa kita konsumsi
dalam jangka waktu yang lama. Usaha yang biasa kita lakukan yaitu dengan
mengawetkan makanan yang disimpan. Pernahkan anda berpikir, mengapa kita
sering mengawetkan makanan tersebut dengan menyimpannya dalam lemari es
atau pada tempat yang memiliki suhu di bawah 0ºC? Contoh lainnya yaitu
cobalah anda larutkan 1 sendok gula ke dalam air panas maupun air dingin.
Manakah antara kedua tersebut yang berlangsung lebih cepat? Mengapa hal
tersebut bisa terjadi?
Suatu percobaan dilakukan dengan mereaksikan larutan Natrium tiosulfat
(Na2S2O3) 1 M dengan larutan HCl 1 M. Reaksi antara Na2S2O3 dan HCl akan
menghasilkan belerang (S) berwarna kuning keruh yang dapat mengaburkan
penglihatan terhadap tanda silang di bawah gelas kimia. Percobaan ini dilakukan
sebanyak tiga kali. Percobaan pertama dilakukan pada suhu 15ºC, percobaan
kedua dilakukan pada suhu kamar, percobaan ketiga dilakukan pada suhu 40ºC,
dan percobaan keempat dilakukan pada suhu 50ºC. Laju reaksi tersebut dilihat
dari waktu yang diperlukan sampai tanda silang di bawah gelas kimia tidak
terlihat, yakni saat sejumlah molaritas tertentu dan zat produk terbentuk.
1.2 Hipotesis
Semakin tinggi suhunya, makanya kecepatan laju reaksinya semakin cepat.
6
2. RANCANGAN PERCOBAAN
2.1 Alat dan bahan
Alat
Gelas kimia (Gambar 1)
Gelas ukur (Gambar 2)
Pipet tetes (Gambar 3)
Stopwatch (Gambar 4)
Masker (Gambar 5)
Jas Lab (Gambar 6)
Sarung tangan (Gambar 7)
Alat tulis (Gambar 8)
Tanda silang (Gambar 9)
Kaki tiga
Termometer
Bahan
Larutan Natrium tiosulfat ( Na2S2O3 ) 10 mL
Larutan Asam klorida (HCl) 10 mL
2.2 Keguanaan Alat dan Bahan
Gelas kimia, sebagai tempat terjadinya reaksi atau tempat percampuran
kedua larutan serta media pembakaran
Gelas ukur, mengukur larutan yang diperlukan
Pipet tetes, membantu memindahkan zat dari wadah yang satu ke wadah
yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
Stopwatch, mengukur waktu yang diperlukan dalam reaksi
Masker, melindungi agar hal-hal yang tidak seharusnya terhirup masuk ke
tubuh kita
Jas lab, sebagai alat proteksi diri di laboratorium
Sarung tangan, melindungi tangan dari bahaya larutan atau reaksi
Alat tulis, untuk mencatat data yang diperoleh bedasarkan hasil percobaan
Tanda silang, membantu percobaan
Larutan Natrium tiosulfat ( Na2S2O3 ) dan Larutan Asam klorida (HCl),
sebagai objek percobaan
Kaki tiga, untuk menopang gelas kimia saat pembakaran Larutan Natrium
tiosulfat ( Na2S2O3 )
7
Termometer, untuk mengukur suhu larutan
Jenis Variabel
Variabel bebas Suhu
45o 0.099
60o 0.172
3. HASIL PENGAMATAN
No. Suhu (Co) Waktu (s) Laju Reaksi (s-1)
1 30o 16.25 0.0062
2 45o 10.05 0.099
3 60o 5.8 0.172
8
3.1 Grafik hubungan Suhu dengan Laju Reaksi
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
30 45 60
3.2 Pembahasan
Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan
menaikkan suhu berarti dengan tidak sengaja kita menaikkan energi kinetik dari
molekul-molekul zat yang bereaksi. Sehingga akan lebih banyak molekul yang
memiliki energi sama atau lebih besar dan tumbukan yang terjadi akan semakin
banyak dengan kata lain molekul-molekul yang bereaksi menjadi lebih aktif
mengadakan tabrakan. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka
kemungkinan terjadiya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga
semakin besar.
Suhu atau temperatur juga mempengaruhi energi potensial suatu zat. Zat-zat yang
energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan
efektif. Hal ini karena zat-zat tersebut tidak mampu melampui energi aktivasi.
Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan memperbesar energi potensial
sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan energi.
9
4. KESIMPULAN
Suhu merupakan salah satu factor yang mempengaruhi laju reaksi. Bedasarkan
percobaan yang telah dilakukan sebelumnya, maka diputuskan bahwa hubungan
suhu dengan laju reaksi adalah semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju
reaksi yang berlangsung karena ketika suhu meningkat gerak kinetik molekul
mempercepat, sebaliknya semakin rendah suhu maka semakin lambat gerak
kinetik molekul sehingga laju reaksi berlangsung lebih lama.
Hipotesis: Diterima
10
KEGIATAN 2
1. PENGANTAR
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan bahwa kayu yang dibelah
menjadi serpihan kayu akan lebih cepat terbakar daripada kayu yang dibiarkan dalam
bentuk kubus besar. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal tersebut menunjukkan
bahwa suatu reaksi yg sama dapat berlangsung dengan laju yang berbeda, bergantung
pada keadaan zat pereaksi. Hal ini erat kaitannya dengan luas permukaan bidang
sentuh suatu zat yang bereaksi. Pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju
reaksi dapat diamati dari reaksi yang melibatkan pereaksi dalam bentuk padatan.
Rumusan Masalah
Apakah luas permukaan mempengaruhi laju reaksi suatu zat?
Hipotesis
Luas permukaan mempengaruhi laju reaksi suatu zat
Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan zat terhadap kecepatan laju reaksi
Manfaat
Siswa dapat mengetahui bagaimana hubungan antara luas permukaan dengan
kecepatan laju reaksi
RANCANGAN PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Gelas Kimia (gambar 1)
Gelas Ukur (gambar 2)
Pipet Tetes (gambar 3)
Stopwatch (gambar 4)
Sarung Tangan Latex (gambar 7)
Masker (gambar 5)
11
Jas Lab (gambar 6)
Alat Tulis (gambar 8)
( potongan kecil ) dan Mg (pita) dengan massa yang sama
HCl ( 1 M)
Kegunaan Alat dan Bahan
Gelas Kimia (Erlenmeyer) : Tempat terjadinya reaksi Kimia, untuk menjaga
keamanan dari semua kemungkinan yang bisa terjadi.
Gelas Ukur : Untuk mengukur volume dari zat – zat yang akan digunakan
untuk membuktikan kegiatan 4.
Pipet Tetes (Drop Pipette) : Pipet tetes Pipet tetes berfungsi untuk membantu
memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah
yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
Masker : untuk melindungi mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat
dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi
Stopwatch : sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam suatu reaksi atau mengukur waktu terjadinya reaksi.
Jas lab : sebagai alat proteksi diri di laboratorium
Sarung tangan : melindungi tangan dari bahaya larutan atau reaksi
Alat Tulis : untuk mencatat data yang diperoleh bedasarkan hasil percobaan
Variabel Percobaan
Jenis Variabel
V bebas Luas Permukaan
V terikat Laju Reaksi
V kontrol Massa Mg
12
Mg (pita) Lebih Lambat
Prosedur Kerja
a. Pertama masukkan Mg ( potongan kecil ) ke dalam larutan HCl ( 1 M ) bersamaan
dengan itu siapkan stopwatch. Sambil Mg dimasukkan ke dalam larutan , tekan
tombol stopwatch dan amati.
b. Amati hingga reaksi tersebut selesai ditandai dengan hilangnya Mg, secara
bersamaan klik kembali stopwatch . dan amati waktu yang dibutuhkan untuk
reaksi tersebut.
c. Lakukan hal yang sama untuk Percobaan Mg ( pita ) dengan larutan HCl ( 1 M ).
HASIL PENGAMATAN
Banyak
Laju
Gelembung Wakt
No Bentuk CaCO3 (0,5 gram) Reak
Gas yg u (s)
si (s-1)
Muncul
1
1 Logam panjang Mg ± 2 cm 270
Sedikit 270
1
2 Serpihan / potongan Mg 129,2
Banyak 129,2
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0 Column2
0
Logam (Mg) panjang Logam (Mg) serpihan
13
Analisis Data
Tentukan persamaan reaksi antara CaCO3 dan HCl !
CaCO3 + 2 HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Bandingkan luas permukaan bidang sentuh dari kedua bentuk CaCO3!
Zat padat yang berupa serbuk mempunyai permukaan yang lebih luas
dibandingkan dengan zat padat yang berupa kepingan, karena dalam bentuk
serbuk walaupun ukurannya kecil tetapi dengan jumlah yang banyak sehingga
luas permukaan bidang tumbukan antar zat semakin besar.
14
KESIMPULAN
KEGIATAN 3
PENGANTAR
Kandungan oksigen dalam udara terbuka hanya sekitar 20%. Jika serabut besi dibakar
di udara terbuka, akan dihasilkan nyala merah sedikit demi sedikit. Namun ketika
serabut besi tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi oksigen murni,
maka serabut besi akan terbakar dengan hebat atau dengan kata lain teroksidasi
menjadi Fe3O4 dengan cepat. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut
berkaitan dengan konsentrasi oksigen di udara maupun dalam erlenmeyer. Seperti
yang telah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya, konsentrasi (dalam molar)
merupakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Laju reaksi pada larutan
dengan konsentrasi tinggi akan berbeda dengan konsentrasi rendah.
Suatu percobaan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dilakukan dengan
mereaksikan HCl 1 M dengan natrium tiosulfat (Na 2S2O3) pada konsentrasi 0,1 M; 0,2
M; 0,3 M; dan 0,4 M. Reaksi antara HCl dan Na 2S2O3 menghasilkan belerang (S)
berwarna kuning yang dapat menutupi tanda silang di bawah gelas kimia. Laju reaksi
15
tersebut dilihat dari waktu yang diperlukan sampai tanda silang di bawah gelas kimia
tidak terlihat, yakni saat sejumlah molaritas tertentu dan zat produk terbentuk
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kosentrasi zat terhadap kecepatan laju reaksi?
1.2 Hipotesis
Semakin besar kosentrasi pereaksinya, maka kecepatan laju reaksinya semakin cepat.
Tujuan Percobaaan
Mengetahui pengaruh kosentrasi zat terhadap kecepatan laju reaksi
Manfaat Percobaan
Siswa dapat mengetahui bagaimana hubungan antara kosentrasi zat dengan kecepatan
laju reaksi
RANCANGAN PERCOBAAN
Alat dan bahan
Gelas kimia (Gambar 1)
Gelas ukur (Gambar 2)
Pipet tetes (Gambar 3)
Stopwatch (Gambar 4)
Masker (Gambar 5)
Jas Lab (Gambar 6)
Sarung tangan (Gambar 7)
Alat tulis (Gambar 8)
Tanda silang (Gambar 9)
Larutan Natrium tiosulfat ( Na2S2O3 ) 0.1 M, 0.2 M (10mL)
Larutan Asam klorida (HCl) 1M (5mL)
16
Pipet tetes, membantu memindahkan zat dari wadah yang satu ke wadah
yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
Stopwatch, mengukur waktu yang diperlukan dalam reaksi
Masker, melindungi agar hal-hal yang tidak seharusnya terhirup masuk ke
tubuh kita
Jas lab, sebagai alat proteksi diri di laboratorium
Sarung tangan, melindungi tangan dari bahaya larutan atau reaksi
Alat tulis, untuk mencatat data yang diperoleh bedasarkan hasil percobaan
Tanda silang, membantu percobaan
Larutan Natrium tiosulfat ( Na2S2O3 ) dan Larutan Asam klorida (HCl),
sebagai objek percobaan
Variabel Percobaan
Jenis Variabel
Variabel bebas Kosentrasi Zat
Rancangan Percobaan
Kosentrasi Zat (M) Laju reaksi (s-1)
(variable bebas) (variable terikat)
0.1 0.0112
0.2 0.0278
17
0.03
0.03
0.02
0.02
0.01
0.01
0
0.1 0.2
Prosedur kerja
buatlah tanda silang dengan tinta spidol hitam
masukkan 10 ml larutan HCL 1 M ke dalam gelas kimia dan letakkan
diatas tanda silang
tambahkan 5 ml larutan dengan konsentrasi 0,1 M, 0,2 M, 0,3 M dan 0,4 M
secara bergantian. reaksi tersebut akan menghasilkan endapan belerang
yang dapat menutup penglihatan
catat waktu yang diperlukan reaksi untuk menutup tanda silang
buatlah kesimpulan atas percobaan tersebut
HASIL PENGAMATAN
[( Na2S2O3]
No [HCl] (10mL) Waktu (s) Laju Reaksi (s-1)
(5mL)
1 1 0.1 89 0.0112
2 1 0.2 36 0.0278
18
Persamaan reaksi
Pembahasan
Berdasarkan gambar dibawah dapat dilihat bahwa konsentrasi pereaksi berkaitan
dengan jumlah partikel zat yang terlibat dalam tumbukan. Bila pereaksi
bertambah, maka jumlah partikel-partikel yang bertumbukan akan semakin
banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut menjadi
Kesimpulan:
lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini berarti
terjadi
Suatu zat yangpeningkatan laju suatu reaksi.
bereaksi mempunyai Dan sebaliknya,
konsentrasi jika konsentrasi
yang berbeda-beda. berkurang,
Konsentrasi menyatakan
pengaruhmaka tumbukan
kepekatan atauakan sedikit
zat yang dan laju
berperan reaksiproses
dalam juga akan berkurang.
reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi,
maka laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan zat yang konsentrasinya besar
mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersususn lebih rapat
KESIMPULAN
dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan sering
bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan
terjadinya reaksi makin besar.
19
Hipotesis: diterima
KEGIATAN 4
PENGANTAR
Peningkatan laju reaksi melalui peningkatan suhu sering tidak efektif atau
tidak dapat dilakukan. Pada kehidupan industri atau di masyarakat, peningkatan laju
reaksi sering dilakukan dengan menambahkan zat lain yang tidak mengalami
pengurangan ketika reaksi telah selesai. Zat ini disebut sebagai katalis.
Suatu percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi dilakukan dengan reaksi
dekomposisi H2O2 dengan dan tanpa MnO2. Reaksi ini menghasilkan gas O2 yang
ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung gas. Gelembung-gelembung gas
yang terbentuk, menunjukkan laju dari reaksi tersebut. Buatlah rumusan masalah
berdasarkan percobaan tersebut!
Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi ?
Hipotesis
Ada pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi. Jika Laju sebuah reaksi ditambahkan
Katalis, maka reaksi tersebut akan terjadi lebih cepat atau dapat dikatakan bahwa
Laju Reaksinya lebih cepat, nilai Lajunya besar.
20
Tujuan Percobaan
Manfaat Percobaan
RANCANGAN PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Alat
Gelas Kimia (Gambar 1)
Gelas Ukur (Gambar 2)
Pipet Tetes (Gambar 3)
Stopwatch (Gambar 4)
Masker (Gambar 5)
Jas Lab (Gambar 6)
Alat Tulis (Gambar 8)
Sarung Tangan Latex (Gambar 7
Bahan
Hidrogen Peroksida ( H2O2 )
Mangan II Oksida ( MnO2 )
21
Sarung tangan : melindungi tangan dari bahaya larutan atau reaksi
Alat Tulis : untuk mencatat data yang diperoleh bedasarkan hasil
percobaan
Zat Kimia Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dan Mangan II Oksida
( MnO2 ) : berfungsi sebagai zat yang direksikan untuk membuktikan
pengaruh katalis.
Variabel Kerja
Percobaan ini melibatkan berbagai variabel, seperti variabel bebas (variabel yang
sengaja diubah-ubah), variabel terikat (variabel yang berubah akibat pemanipulasian
variabel bebas), dan variabel kontrol (variabel yang sengaja dikontrol/disamakan
agar tidak mempengaruhi hasil percobaan).
Prosedur Kerja
1) Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan.
22
2) Masukan zat H2O2 ke dalam tabung Erlenmeyer, dan biarkan di udara terbuka
agar zatnya mengurai.
3) Catat waktu yang diperlukan untuk penguraian H2O2 .
4) Selanjutnya masukan lagi H2O2 ke dalam tabung Erlenmeyer, tapi kali ini
masukan juga MnO2 yang berfungsi sebagai Katalis.
5) Lalu catat waktu yang diperlukan untuk penguraian H2O2 dengan memasukan
MnO2 yang berfungsi sebagai Katalis.
6) Lalu Bandingkan bagaimana perbedaan antara penguraian Hidrogen Peroksida
H2O2 tanpa Katalis, dan Hidrogen Peroksida H2O2 dengan Katalis.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 3. Cepat Lambatnya Gelembung Gas O2 yang Terbentuk
No Larutan Pengamatan Keterangan
1 H2O2 Tidak ada Perubahan Tidak terjadi perubahan
(penguraiannya terjadi
sangat lambat)
2 H2O2 + MnO2 Muncul gelembung – H2O2 terurai dengan ditandai
gelembung gas, MnO2 tidak munculnya gelembung –
bereaksi gelembung gas, tetapi MnO2
tetap atau tidak ikut bereaksi
Analisis Data
Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan di atas!
H 2 O 2 ( l) → H 2 (g ) +O 2 (g )
Katalis
HMnO
2 O 2 H 2 ( g ) +O 2(g )
2
23
Untuk mempercepat laju penguraian H2O2
Apakah terjadi perubahan dengan MnO2 sebelum dan setelah terjadi reaksi?
MnO2 tetap (tidak ikut bereaksi) sebelum dan setelah terjadi reaksi
Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimanakah pengaruh katalis terhadap
laju reaksi?
Penambahan MnO2 hanya mempercepat reaksi penguraian dari H2O2 , tetapi tidak ikut
bereaksi. Jadi, penambahan suatu zat Katalis berfungsi untuk mempercepat laju reaksi
tanpa ikut bereaksi.
KESIMPULAN
Hipotesis yang dibuat dapat diterima. Jadi, penambahan Katalis berfungsi untuk
mempercepat laju reaksi.
24
25
26
KESIMPULAN
Laju reaksi adalah kecepatan reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju
reaksi menyatalan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkam dari tiap detik reaksi.
Laju reaksi ini terjadi karena di pengaruhi dari beberapa faktor yaitu :
Luas Permukaan Sentuh atau Bidang
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang penting di dalam laju reaksi,
karena jika suatu luas permukaan sentuh itu besar maka laju reaksi akan semakin
cepat. Sebaliknya jika semakin kecil luas permukaan benda kecil, maka laju reaksi
juga akan melambat, hal ini dikarenakan kecilnya tumbukan yang terjadi antar
partikel.
Suhu
Suhu berperan dalam mempengaruhi laju reaksi, karena apabila suhu pada
suatu pada suatu reaksi tinggi maka laju reaksi juga semakin cepat. Hal ini
dikarenakan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin
serin. Sebaliknya jika suhu pada suatu reaksi itu rendah maka laju reaksi semakin
kecil, karena partikel tifak aktif bergerak dan tumbukan jarang terjadi.
Katalis
Katalis berfungsi untuk memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat. Katalis
dibedakan menjadi dua, yaitu katalis homogen dan heterogen. Katalis heterogen
adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan reaksi yang di katalisnya,
sedangkan katalis homogen adalah katalis yang ada dalam fase yang sama dengan
reaksi yang di katalisnya.
Molaritas
Hubungan molaritas dengan laju reaksi adalah semakin besar molaritas suatu
zat maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung, sebaliknya jika molaritas suatu zat
kecil, maka laju reaksi berjalan lebih lambat.
Konsentrasi
Laju reaksi juga deipengaruhi oleh konsentrasi, karena semakin tinggi
konsentrasi maka semakin banyak molekul yang tersedia, yang memungkinkan
semakin banyak tumbukan dan laju reaksi menjadi cepat, dan semakin rendah
konsentrasi maka laju reaksi akan terjadi lebih lambat.
27
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
28
DAFTAR PUSTAKA