Anda di halaman 1dari 16

PSIKOSOSIAL DAN STIGMA TERKAIT

DENGAN COVID-19 & PERAWAT

Muhammad Arsyad Subu, SKp, MSN, PhD


University of Sharjah - Dubai & Universitas Binawan - Jakarta
PPNI United Arab Emirates (UAE)
MASALAH PSIKOSOSIAL DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
▪ Dalam banyak kasus, situasi atau situasi, masalah psikologis
dan sosial belum/tidak dianggap sebagai prioritas untuk
perawatan antara pasien dengan masalah penyakit fisik (mis:
Covid 19).
MASALAH PSIKOSOSIAL TERKAIT DENGAN COVID 19
1. MASALAH PSIKOLOGIS TERKAIT COVID-19

▪ Stress ▪ Helplessness

▪ Anxiety/Fear ▪ Hopelessness

▪ Anger ▪ Sleep patterns & sleep quality

▪ Depression ▪ Low self-esteem

▪ Posttraumatic stress disorder ▪ Body image problem


(PTSD). ▪ Denial …. etc.
2. MASALAH SOSIAL TERKAIT COVID-19
❑Masalah psikologis dan sosial saling berhubungan satu dengan lainnya.
▪ Social & physical distancing
▪ Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya mencegah meluasnya
penyebaran Covid 19.
▪ Dampak distancing dan kebijakan PSBB antara lain:
• Peliburan sekolah
• Pembatasan kegiatan keagamaan
• Pembatasan kegiatan di tempat /fasilitas umum
• Peliburan tempat kerja ----- PHK.
STIGMA DAN STIGMATISASI TERKAIT DENGAN
COVID 19
1. ‘STIGMA’
▪ Stigma is social process of devaluing people or groups based on a
perceived difference (gender, age, sexual orientation, behavior, or
ethnicity, health status, etc. ( Goffman, 1963).
▪ The word "stigma," which originated in ancient Greece, described the
marking or branding of slaves (Falk, 2001). It describes marks that were
tattooed or burned into the body of criminals or slaves, as a marginal
social status or deviance (Jones, 1987).
2. KOMPONEN ‘STIGMA’

❑ Components of Stigma:
▪ Labeling
▪ Stereotyping
▪ Separation
▪ Status loss
▪ discrimination (Link & Phelan, 2001).
BENTUK DAN JENIS STIGMATISASI
BENTUK DAN JENIS STIGMATISASI TERKAIT COVID 19

1. Self-stigma/internalized stigma

2. Family stigma

3. Public/social stigma

4. Healthcare professional stigma (Ahmedani, 2011).


1. SELF-STIGMA/INTERNALIZED STIGMA
(STIGMA DIRI)
• Self-stigma diinternalisasi oleh individu yang menyebabkan low self-confidence &
self-esteem.
• Stigma ini menurunkan kepercayaan seseorang mencari bantuan pelayanan
kesehatan karena indivdu merasa malu dengan kondisi atau penyakitnya.
• Self-stigma, ketakutan reaksi negatif & penolakan akan menghambat upaya
untuk mengatasi pandemi covid 19 & merupakan penghalang dalam pelayanan
keperawatan.
2. FAMILY STIGMA
(STIGMA KELUARGA)

• Keluarga secara keseluruhan akan merasa malu jika salah satu


anggota keluarga memiliki penyakit akibat Covid 19 ini.
• Bisa jadi akan mendorong anggota keluarga untuk menyembunyikan
kondisi anggotanya yang tertular Covid 19.
3. PUBLIC OR SOCIAL STIGMA
(STIGMA SOSIAL/PUBLIK)
• Stigma ini terjadi ketika kelompok sosial masyarakat mendukung/melakukan
stereotip terhadap kelompok terstigmatisasi (mis: pasien Covid 19).
• Stigma ini – khususnya adanya penghindaran, ketakutan berlebihan terhadap
pasien dan akan berkontribusi terhadap masalah psikologis bagi para penderita
covid 19, keluarganya dan masyarakat secara umum.
• Public stigma ini juga dialami oleh para perawat/tenaga kesehatan atau mereka
yang terkait dengan pelayan kepada pasien Covid 19.
4. HEALTHCARE PROFESSIONAL STIGMA: (STIGMA
PROFESIONAL KESEHATAN)
• Stigma oleh para profesional kesehatan dapat berkembang dengan cara yang
sama seperti sosial atau publik stigma.

• Profesional kesehatan seharusnya membantu seseorang yang terkena Covid 19,


tapi seringkali mereka juga menganut penilaian negatif terhadap status kesehatan
seseorang (dipicu oleh ketakutan atau ketidaktahuan perawat/profesional
kesehatan).

• Hal ini mencegah banyak pasien bersikap tidak jujur kepada perawat/tenaga
kesehatan karena mereka takut mengalami diskriminasi jika mereka mengatakan
bahwa mereka memiliki penyakit (mis: Covid 19).
TERIMA KASIH
REFERENSI
1. Ahmedani, B.K. (2011). Mental Health Stigma: Society, Individuals, and the Profession.
Journal of Social Work Values and Ethics, 8, 2.
2. Falk, G. (2001). Stigma: How We Treat Outsiders. New York: Prometheus Books.
3. Jones, C.P. (1987). Stigma: Tattooing and branding in Graeco-Roman antiquity.
Journal of Roman Studies, 77, 139-155.
4. Goffman, E. (1963). Stigma: Notes on the management of spoiled identity. New
Jersey: Prentice-Hall; Englewood Cliffs.
5. Link, B.G., and Phelan, J.C. (2001). Stigma power. Social Science and Medicine, 103,
2, 24-32

Anda mungkin juga menyukai