Asuhan Keperawatan TIA
Asuhan Keperawatan TIA
a. Pengertian
oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringan di sekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh. (Kusuma Budi 2001 ).
3. Tumor Abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda,
yang di sebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
uotonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda
dengan sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Secara patologi kelainan ini mudah
terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atau
vena cava interior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur yang
1. Mulut
Mulut atau orsis adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu
bagian luar yang senpit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir, dan pipi.
Bagian rongga mulut bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oeh tulang
Gigi dewasa berjumlah 32 yang terdiri dai gigi seri untuk memotong makanan, gigi
taring untuk memutuskan makanan yang keras dan liat dan gigi geraham untuk
b) Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini
dapat digerakkan keseluruh arah. Fungsi lidah itu sendiri yaitu mengaduk makanan,
membentuk suara, sebagai alat pengecap, dan menelan, serta merasakan makanan.
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama wartoni dan
duktus stensoni. Kelenjar ludah ada dua yaitu kelenjar submaksilaris dan subblingualis.
2. Faring
dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang
terdiri dari bagian superior ( bagian yang sama tinggi dengan hidung ) bagian media
( bagian yang sama tinggi dengan laring ). Bagian superior di sebut nasofaring, pada
nasofaring bermuara tuba yang memghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
3. Esofagus
25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di baeah lambung. Lapisan
dinding dari dalam keluar: melingkar sirkuler, dan lapisan otot memanang longituginal.
Esofgus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah melalui
Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling
banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri
a) Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak di sebelah kiri osteum kardium
b) Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah
kurvatura minor.
c) Antrum pilorius, bagian lambung berbentuk tabung, mempunyai otot yang tebal
d) Kurvantura minor, terdapat di sebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak
sampai ke pilorus.
e) Kurvantura mayor, terdapat lebih panjang dari kurvantura minor, terbentang dari sisi
kiri osteum melalui fundus vebtrikuli menuju ke kanan sampai bagian atas kurvanturi
f) Osteum kardiak, merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk ke lambung, pada
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada orang makan. Bila melihat makanan dan
mencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang. Rangsangan kimiawi
yang menyebabkan dinding lambung melepaskan hormon yang di sebut getah lambung.
Getah lambung di halangi oleh sitem saraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu
Usus halus atau intestium minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang
berpangkal pada piloris dan berakhir pada sekum panjangnya 6m, merupakan saluran
paling panjang tempat proses pencernaan dan absorbsi hasil pencernaan yang terdiri
dari lapisan usus halus ( lapisan mukosa [sebelah dalam], lapisan pencernaan terdiri
dari lapisan otot melingkar [m. Sirkuler], lapisan otot memanjang [m. Longi tudinal]
a) Duedenum
Duedenum di sebut juga usus 12 jari, panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda
melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada bagian kanan
deudenum terdapat selaput lendir, yang membukit di sebut papila vateri yang bermuara
getah intestinum.
Jejenum dan ileum memiliki panjang sektar 6 meter. Dua perlima sebagian atas adalah
(jejenum) dengan panjang 23 meter dan ileum dengan panjang 4-5 meter. Lekukan
jejenum dam ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan
Usus besar atau intestum mayor panjangnya 1,5 m lebarnya 5-6 cm. Lapisan usus besar
dari dalam ke luar: selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang,
jaringan ikat. Fungsi usus besar adalah menyerap air dan makanan. Tempat tinggal
tidak mempunyai mesintrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang
Pajangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebalah kanan. Membujur ke atas dari
ileum ke bawah hati. Di bawa hati melengkung ke kiri, lengkungan ini di sebut fleksura
Bagian dari usus halus yang muncul seperti corong dari ujung sekum, mempunyai pintu
keluar yang sempit tetapi memungkinkan dapat di lewati oleh beberapa isi usus.
Apendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis
minor, terletak horizontal di belakang sekum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap
infeksi, kadang apendiks beraksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan
Panjangnya 38 cm, membujur dari kolon asendens sanapai desendens berada di bawah
Panjangnya 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah
dan fleksura linealis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
dengan rektum.
7. Rektum
Rektum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinium mayor dam
a) Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
c) Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak. (Syaifuddin. 2003)
Abdomen ialah rongga terbesar dalam tubuh bentuknya lonjong dan meluas dari atas
Isi abdomen sebagian besar dari saluran pencernaan yaitu lambung, usus halus, dan
usus besar.
Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak.
Terletak di epigastrik, dan sebagian sebelah kiri hipokhodriak dan umbilical. Lambung
terletak di bawah diafragma, di depan pankreas. Dan limpa menempel pada sebelah kiri
fundus.
Hati menempati bagian kanan atas terletak di bawah diafragma, dan menutupi lambung
bagian pertama usus halus, kandung empedu terletak di dekat ujung pankreas.
Ginjal dan kelenjar suprarenal berada diatas dnding posterior abdomen dari ginjal.
Aorta abdominalis, vena cava interior, reseptakulum khili dan sebagian dari saluran
Pembuluh limfe dan kelenjar, urat saraf, peritoneum dan lemak juga di jumpai di dalam
Diafragma merupakan suatu kubah yang menonjol dalam ronga toraks. Diafragma ini di
turut dalam pernafasan. Pada insfirasi akan turun ke bawah pada ekspirasi akan naik ke
atas. Pada saat ekspirasi maksimal akan berada setinggi kira-kira 4 garis pada
midklavikularis, yang kurang lebih sama dengan palpila mammae pada laki-laki.
Dengan demikian pada trauma toraks, baik tumpul maupun tajam, bila di
temukan sampai setinggi palpila mammae (pada laki-laki) harus diwaspadai adanya
Organ yang terlindungi dalam pelvis adalah rektum, buli-buli dan uterus, dengan
demikian organ yang tidak terlindungi adalah usus halus dan sebagian besar kolon. Ke-
Hepar dan lien tidak mempunyai lumen atau solid, dan terutama pada ke-2
organ ini akan menimbulkan perdarahan yang akan terkumpul dalam rongga
terjadi perforasi, isinya akan tumpah dalam rongga peritonium dan menimbulkan
peritonitis. Bila yang masuk rongga peritonium adalah asam lambung maka rangsangan
kimia akan segera menimbulkan gejala peritonitis, sedangkan bila yang masuk rongga
peritonium adalah isi usus halus atau kolon. Gejala yang timbul akan lambat.
( Syaifuddin, 2003).
c. Etiologi
abnormal. Perbedaan sifat sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam
abdomen. Secara garis besar, keadaan tersebut dapat dikelompokkan dalam lima hal
yaitu :
a. Kelainan traktus gastrointestinal : nyeri non-spesifik, appendicitis, infeksi usus halus
dan usus besar, hernia strangulate, perforasi ulkus peptic, perforasi usus, diverticulitis
infark renal.
d. Kelainan hati, limpa, dan traktus biliaris : kolestitisis akut kolangitis akut, abses hati,
ruptur tumor hepar ruptur spontan limpa, kolik bilier, hepatitis akut.
e. Kelainan ginekologi : kehamilan ektopik terganggu, tumor ovarium, salpingitis akut,
dismenorea, endometriosis.
f. Kelainan vaskuler : ruptur aneurisma aorta dan visceral, iskemia kilitis akut, trombosis
mesenterika.
d. Insiden
tumor. Tumor pada daerah abdomen dapat meliputi kanker lambung yang dilaporkan
insidennya 10 per 100.000 populasi di Amerika Serikat, neoplasma usus halus yang
abdomen selama tahun 2009 adalah 1.300, yang akan mengakibatkan kematian 250
orang.
e. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah
oleh mutasi ganetic dari DNA selular. Sel abormal ini membentuk kolon dan
kemanpuan sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap
atau oksidasi. Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang
biak yang membutuhkan energi untuk anabolisme daripada untuk berfungsi yang
protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat
drg. 2001)
Ketika dicapai suatu tahap diman sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan
pebuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke arah lain alam tubuh untuk
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah
digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal:
tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas dengan penyebab, metastase,
1) Hiperplasia
2) Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
3) Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari
masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau lunak.
6) Nyeri
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang dibentuk oleh tubuh
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi radio untuk menghasilkan gambaran
3) CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk meminai susunan lapisan jaringan
4) Flouroskopi
5) Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima,
6) Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukkan suatu kedalam
Menggunakan suntikn intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti dengan
C.2001).
1) Pembedahan
Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus
menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus
menjalani prosedur kuratif atau faliatif. Konflikasi yang berkaitan dengan tindakan
C.2001).
2) Radioterapi
tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor. Bentuk energy
yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam
spektrum elektromagnetik.
3) Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor,
untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi radiasi
dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang
4) Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk kanker
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan merupakan proses keperawatan
diperlukan pengkajian yang cermat untuk mengenal masalah klien dapat memberikan
ketelitian dalam pengkajian. Tahap pengkajan ini terdiri dari empat komponen antara
lain :
b. Sirkuasi
d. Eliminasi
Gejala : perubahan pada pola defekasi misalnya : darah pada feses, nyeri pada defekasi.
Perubahan eliminasi urunarius misalnya nyeri tau ras terbakar pada saat berkemih,
Gejala : kebiasaan diet buruk (rendah serat, tinggi lemak, aditif bahan pengawet). Anoreksia,
mual/muntah.
Intoleransi makanan
Perubahan pada berat badan; penurunan berat badan hebat, berkurangnya massa
f. Neurosensori
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : tidak ada nyeri atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai berat
h. Pernafasan
i. Keamanan
j. Seksualitas
Gejala : masalah seksualitas misakya dampak pada hubungan perubahan pada tingkat kepuasan.
Berdasarkan dignosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan timor
Pre operasi
c) Resiko tinggi terhadap diare b/d koping yang tidak adekuat
Post operasi
a) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d tindakan pembedahan
3. Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperwatan, dibuat rencana tindakan
2002)
Pre operasi
1) Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut
2) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi
3) Mendemonstrasikan pengunaan mekanisme kping efektif dan partisipasi aktif dalam
pengturan obat.
Intervensi Rasional
1) Dorong klien untuk 1) Memberikan kesempatan untuk
untuk memulai
mengembangkan strategi
koping.
perilaku berhati-hati.
Intervensi Rasional
1) Kaji tingkat nyeri Mengetahui tingkat nyeri yang
melakukan tindakan
selanjutnya.
klien.
Intervensi Rasional
1) Kaji tingkat usus dan 1) Mengidentifikasi masalah misalnya
termasuk frekuensi
konsistensinya
Intervensi Rasional
1) Tinjau ulang dengan klien/orang
1) Memvalidasi tingkat pemahaman
menghindari potensial,
pengobatan.
Post operasi
a) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d tindakan pembadahan
turgor kulit dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil dan haluara urine adekuat.
Intervensi Rasional
1) Pantau tanda-tanda vital dengan1) Tanda-tanda awal hemoraragik
hepovelemik
2) Palpasi nadi perifer. Evaluasi sirkulasi umum dan tingkat hidrasi
(protein).
4) Indikator langsung dari hidrasi
Intervensi Rasional
1) Kaji tingkat nyeri 1) mengetahui tingkat nyeri yang
klien
3) Ajarkan tehnik reklasasi nafas 3) untuk merelaksasi otot sehingga
4) Beri posisi yang menyenangkan 4) posisi yang menyenangkan dapat
Intervensi Rasional
1) Kaji tanda-tanda infeksi dan 1) Mengetahui tanda-tanda infeksi
selanjutnya.
penyebab infeksi
3) Ganti Verban 3) Verban yang basah dan kotor dapat
obat antibiotik
Kriteria : klien mengungkapkan nafsu makan baik, badan tidak lemah, dan HB normal.
Intervensi Rasional
1) Kaji intake dan output klien 1) Untuk mangetahui kebutuhan
tindakan selanjutnya.
indikasi serta
memastikan metabolime.
perbaikan.
memperpanang penyembuhan
luka.
Intervensi Rasional
1) Pantau tanda-tanda vital, 1) Pembentukan
pemisahan luka.
4. Implementasi
5. Evaluasi
a) klien dapat menunjukkan perubahan perilaku yang diharapkan dalam pernyataan
tujuan.