Anda di halaman 1dari 32

Modul Materi Inti 7

Penghitungan Angka Kredit


Dan Pengajuan Dupak
Pelatihan Jarak Jauh
Jabatan Fungsional Sanitarian Ahli

Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang


Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2020
MATERI INTI 7
PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT DAN PENGAJUAN DUPAK

I. DESKRIPSI SINGKAT
Jabatan fungsional merupakan PNS yang bertugas dan berfungsi dalam
pelayanan sesuai keahlian dan ketrampilan yang dimiliki secara mandiri.
Sampai akhir tahun 2019 terdapat Kesehatan terdapat 30 jabatan fungsional
Kesehatan dalam rumpun Kesehatan, di antaranya adalah sanitarian.
merujuk Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
19/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional Sanitarian dan
Angka Kreditnya, Sanitarian Ahli dalam pelaksanaan tugasnya meliputi
kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan
konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan pemberian
pengajaran dengan cara yang sistematis di bidang Kesehatan lingkungan.
Untuk dapat meningkatkan karier kepangkatan dan jabatannya setiap
pejabat fungsional harus mengumpulkan angka kredit. Angka kredit
adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi
yang telah dicapai oleh sanitarian dalam mengerjakan butir kegiatan dan
digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan
jabatan/pangkat sanitarian.
Dalam perkembangannya di lapangan terkait angka kredit terdapat hal
– hal yang menjadi tantangan untuk pengumpulan angka kredit jabatan
fungsional. Hal ini mungkin terjadi karena belum kesepahaman antara
pengumpul angka kredit dan tim penilai angka kredit tentang teknis
perhitungan dan mekanisme pengajuan DUPAk sesuai standar.
Untuk hal tersebut di atas, maka modul materi ini akan membahas
terkait angka kredit dan mekanisme pengumpulan angka kredit bagi
jabatan fungsional sanitarian ahli.

1
II. METODE PEMBELAJARAN
Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitarian ahli dilaksanakan pada masa
pandemic dengan metode pembelajaran jarak jauh. Sesuai dengan
Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No HK.02.02/IV/1081/2020
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Bidang Kesehatan Pada masa
Pandemi Corona Virus Disease 2018 (COvid-19). Dijumpai istilah
penggunaan metode yaitu AK = Asynchronous Kolaboratif dan SM =
Synchronous Maya.
Asinkronous Kolaboratif adalah pembelajaran berupa penugasan
yang diberikan secara online dengan penyelesaian penugasan di luar
kelas virtual. Selama proses penyelesaian tugas, ada interaksi antara
pelatih / fasilitator dengan peserta dalam waktu yang tidak bersamaan.
Sinkronous Maya adalah pembelajaran (penyampaian materi / mata
pelatihan dan penugasan) terjadi dalam situasi tatap muka langsung antara
pelatih / fasilitator dan peserta di kelas virtual dalam waktu bersamaan di
tempat yang berbeda. Pilihan dari SM yaitu dengan video conference atau live
chat. Sesuai Standar kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitarian
Jenjang Trampil dan Ahli, Penerbit Puslat Kemenkes Tahun 2011 terdpat 8
JPL ( 2 JPL Teori dan 6 JPL Penugasan). Dengan konversi sesuai petunjuk
pelaksanaan Pelatihan Masa Pandemik sebagai berikut :

Video Conference = 2JPL (SM) ; Penugasan AK = 4 JPL dan 2 JPL


penugasan dengan live chat

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penghitungan
Angka Kredit dan pengajuan DUPAK.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu :
1) Menjelaskan tentang Angka Kredit dan DUPAK
2) Melakukan penghitungan Angka Kredit

2
3) Melakukan pengajuan DUPAK
IV. POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan membahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan
berikut :
1. Angka Kredit dan DUPAK
1.1 Pengertian Angka Kredit
1.2 Pengertian DUPAK
1.3 Unsur-Unsur yang dinilai dalam Angka Kredit
2. Penghitungan Angka Kredit
2.1 Pengertian Teknik Penghitungan Angka Kredit
2.2 Penghitungan Angka Kredit
2.3 Beberapa Hal Yang perlu diperhatikan dalam penghitungan angka
kredit
3. Tata Cara Pengajuan DUPAK
3.1 Pengertian
3.2 Langkah-langkah pengisian form DUPAK
3.3 Mekanisme Pengajuan DUPAK
3.4 Tim penilai DUPAK

3
V. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Penyelenggara dan Fasilitator menyediakan kegiatan overview
pembelajaran jarak jauh pelatihan jabatan fungsional Sanitarian Ahli
dengan e learning
2. Peserta latih mengikuti overview pembelajaran jarak jauh untuk
mempersiapkan dan memahami proses pelatihan jabatan fungsional
Sanitarian Ahli dengan e learning
3. Fasilitator memberikan penugasan terkait materi Inti 7 Penghitungan
Angka Kredit Dan Pengajuan Dupak berupa penugasan mandiri
melakukan resume angka kredit dan unsur kegiatan yang tertera sesuai
peraturan yang berlaku dan Pengisian Borang- Borang DUPAK sesuai
peraturan.
4. Peserta latih mengunduh penugasan yang diberikan fasilitator untuk
dikerjakan dan selanjutnya mengunggah hasil penugasan ke Learning
Management System Si Tangkas.
5. Fasilitator dan peserta latiih bertemu dengan metode tatap muka virtual
melalui video conference aplikasi zoom meeting. Diskusi interaktif dan
brain storming tentang penugasan yang telah dikerjakan secara
mandiri.
6. Fasilitator memberikan tugas menyusun butir pelayanan Kesehatan
yang meliputi persiapan, pengamatan, pengawasan dan meningkatkan
kualitas Kesehatan Lingkungan sesuai Instansi peserta latih.
7. Peserta latih melakukan penugasan dan di unggah melalui Learning
Management System Si Tangkas.
8. Fasilitator dan peserta latih melakukan diskusi interaktif tentang
penugasan tentang persiapan, pengamatan, pengawasan dan
meningkatkan kualitas Kesehatan Lingkungan sesuai Instansi peserta
latih melalui forum diskusi di Learning Management System Si Tangkas.

4
POKOK BAHASAN 1
ANGKA KREDIT DAN DUPAK

a. Pengertian Angka kredit


Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2014 Tentang Pembinaan Jabatan Fungsional di Lingkungan
Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa Angka Kredit adalah satuan nilai
dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh setiap pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya.
Pengertian yang lainnya yakni Angka kredit adalah suatu angka yang
diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang
Sanitarian dalam mengerjakan butir kegiatan dan digunakan sebagai salah
salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan /pangkat
Sanitarian sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
19 /KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional Sanitarian dan Angka
Kreditnya.
Bila merujuk Permenpanrb Nomor 13 TAhun 2019 Tentang Pengusulan,
Penetapan dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Angka
Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan dan/atau akumulasi nilai dari
uraian kegiatan yang harus dicapai oleh Pejabat Fungsional dalam rangka
pembinaan karier yang bersangkutan. Terdapat istilah Angka Kredit
Kumulatif adalah akumulasi nilai angka kredit minimal yang harus di capai
oleh pejabat Fungsional sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dan
jabatan.
Dari informasi peraturan yang tersebut di atas, dapat kita narasikan
ulang tentang angka kredit adalah nilai-nilai terhadap unsur kegiatan yang
melekat sebagai pejabat fungsional untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan
/ pangkat bagi ybs.

5
b. Pengertian DUPAK ( Daftar Usul Penetapan Angka Kredit)
DUPAK adalah kegiatan/upaya pengusulan penetapan angka kredit dari yang
berwenang setelah perhitungan pemangku jabatan fungsional bersangkutan.
Kumpulan hasil penilaian dai setiap unsur kegiatan Jabfung yang disertai bukti
pendukungnya sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi Jabatan Fungsional
tersebut.

c. Unsur – unsur yang di nilai dalam angka kredit jabatan fungsional


Sanitarian
1. Unsur Pendidikan, meliputi sub Unsur :
Mengikuti Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar.
Mengikuti Pendidikan dan pelatihan fungsional dibidang Kesehatan
lingkungan dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatiahan
(STTPL) atau sertifikat.
Untuk Jabatan Funsgional Sanitarin jenjang Ahli besarnya nilai angka
kredit untuk sub unsur Pendidikan sekolah dan mendapat gelar berkisar
angka 75 untuk sarjana/Diploma IV, Paska Sarjana 100 dan Doktor 150.
Adapun kisaran angka kredit untuk pelatihan mulai 1 (Lamanya pelatihan
30-80 jam) sampai dengan 15 (lebih dari 960 jam)
2. Unsur Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan, meliputi sub unsur :
a. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan
Butir kegiatannya antara lain Menyusun kerangka acuan kegiatan /
term of reference, menyusun laporan, rencana tahunan, bahkan
Menyusun studi kelayakan.
b. Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan
Butir kegiatannya antara lain persiapan pengumpulan data,
penyusunan instrument untuk mengumpulkan data baik primer dan
sekunder, dan Menyusun kajian data Kesehatan lingkungan secara
deskriptif atau sederhana.
c. Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan

6
Butir kegiatannya diantaranya yaitu melakukan diagnose dan treatment
intervensi objektif kelompok berupa rekomendasi secara sederhana,
konvensional bahkan canggih, menilai studi dampak Kesehatan
lingkungan secara garis besar dan detil.
d. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan.
Terkait sub unsur pemberdayaan, pentingnya bagi jabfung sanitarian
ahli untuk bisa mengembangkan kegiatan yang melibatkan masyarakat
dalam peningkatan Kesehatan lingkungan.
Untuk menambah pengayaan kegiatan pelayanan Kesehatan lingkungan,
Pejabat Fungsional Sanitarian dapat merujuk SKKNI Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 232 Tahun 2020 Tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas
Kesehatan Manusia Dan Aktivitas Sosial Golongan Pokok Aktivitas
Kesehatan Manusia Bidang Sanitasi Lingkungan. Beberapa unsur
kompetensi yang bisa menambah inspirasi untuk butir kegiatan Pelayanan
contohnya kegiatan melakuakan pengawasan kualitas air dengan
melakukan surveilans kualitas air, melakukan analiasi risiko dan
rekomendasi tindak lanjut pengawsan kualitas air; atau melakuakan
perlindungan kualitas air denagn melakuakn komunikasi, informasi dan
edukasi perlindungan air, melakukan pengembangan teknologi tepat guna
perlindungan kualitas air.
3. Unsur Pengembangan Profesi, meliputi sub unsur:
a. Membuat Karya Tulisa tau Karya ilmiah di bidang Kesehatan
Lingkungan / Kesehatan
b. Menerjemahkan / menyadur buku dan bahan lainnya di bidang
Kesehatan lingkungan
c. Membimibing sanitarian di bawah jenjang jabatannya
d. Membuat buku pedoman /petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di
bidang Kesehatan lingkungan

7
e. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang Kesehatan
lingkungan.
Unsur pengembangan profesi memiliki angka kredit yang lumayan besar
dan dapat menjadi pengungkit yang bermakna untuk akumulasi nilai angka
kredit. Kisarannya mulai 0.02 -12,5
4. Unsur Kegiatan Penunjang Tugas Sanitarian meliputi sub unsur:
a. Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang Kesehatan
lingkungan
b. Mengikuti seminar /lokakarya di bidang Kesehatan lingkungan/
Kesehatan
c. Menjadi anggota organisasi profesi bidang Kesehatan lingkungan
d. Menjadi anggota tim penilai jabatan fungsional sanitarian
e. Melaksanakan kegiatan lintas program dan lintas sectoral
f. Memperoleh kesarjanaan lainnya
g. Mendapat penghargaan tanda jasa.
Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung dan memperlancar
pelaksanaan tugas pemangku jabfung sanitarian. Kisaran nilai angka kredit
mulai 0.04 – 15 ( untuk gelar kehormatan di bidang akademis

8
POKOK BAHASAN 2
PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT

a. Pengertian Teknik Penghitungan Angka Kredit


Teknik perhitungan angka kredit adalah suatu cara/ teknik bagaimana
menghitung angka kredit suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh jabfung tenaga
kesehatan. Besaran nilai angka kredit dari setiap butir kegiatan berbeda sesuai
dengan bobot, resiko dan tanggung jawab dari pelaksana pemangku jabatan
fungsional. Sesuai Kepmenpan No 19 /KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan
Fungsional Sanitarain dan Angka Kreditnya, Pejabat sanitarian ahli terdiri atas
Sanitarian Pertama, Muda dan Madya. Sehubungan dengan jenjang jabatan
tersebut, maka pemberian nilai angka kredit dari setiap butir kegiatan disesuaikan
dengan jenjang jabatan dari pelaksana kegiatan yang dimaksud. Penetapan angka
kredit digunakan sebagai dasar pertimbangan kenaikan jabatan dan pangkat
sesuai.
Untuk pegawai Negeri Sipil untuk pertama kali dalam jabatan sanitarian ahli
harus memenuhi syarat sesuai yang termaktub dalam PERMENPAN Nomor :
PER/10/M.PAN/3/2006 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang
Jabatan Fungsional Sanitarian dan Angka Kreditnya yaitu :
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/ Diploma IV bidang Kesehatan
Lingkungan atau sarjana(S1) / Diploma IV Teknik Lingkungan
b. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) atau prestasi kerja paling rendah bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Peraturan Men PAN dan RB No. 13 Tahun 2019 Tentang Pengusulan,
Penetapan, Dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, Pasal 20 ayat
(2) menyatakan bahwa PNS yang telah diangkat dalam jabatan fungsional, paling
lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan
fungsional. Pasal 20 ayat (3) Pejabat Fungsional yang belum mengikuti dan/atau

9
tidak lulus pendidikan dan pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat diatas.

b. Penghitungan Angka Kredit


Sesuai Kepmenpan No 19 /KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional
Sanitarain dan Angka Kreditnya, terdapat unsur kegiatan yang dapat
memberikan angka kredit yaitu Unsur Utama dan Unsur penunjang.
Unsur Utama terdiri atas :
a. Pendidikan
b. Kegiatan Penyehatan Lingkungan
c. Pengembangan Profesi
Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas
Sanitarian antara lain mengajar materi tentang Kesehatan lingkungan, mengikuti
seminar / lokakarya bidang Kesehatan lingkungan atau menjadi anggota
organisasi profesi bidang Kesehatan lingkungan.
Berikut contoh -contoh dalam perhitungan Angka kredit
Unsur Utama Pendidikan :
Sanitarian Ahli
Butir Kegiatan Bukti Yang diperlukan Angka Kredit Pelaksana
S3/Doktor Fc Ijazah,Transkrip 150 Semua Jenjang
nilai,dilegalisi
S2/Paska Sarjana Fc Ijazah,Transkrip 100 Semua Jenjang
nilai, dilegalisi
S1/D IV Fc Ijazah,Transkrip 100 Semua Jenjang
nilai,dilegalisi

10
Unsur pelatihan dapat dilihat dalam table berikut.
Butir Kegiatan Bukti yang Angka Kredit Pelaksana
diperlukan
Lebih dari 960 jam FC STTPL/Sertifikat 15 Semua jenjang
641-960 jam FC STTPL/Sertifikat 9 Semua jenjang
401 - 640 FC STTPL/Sertifikat 5 Semua jenjang
161 -400 jam FC STTPL/Sertifikat 3 Semua jenjang
81-160 jam FC STTPL/Sertifikat 2 Semua jenjang
30 -80 jam FC STTPL/Sertifikat 1 Semua jenjang

Unsur Kegiatan penyehatan Lingkungan terdapat bobot nilai sesuai dengan


peraturan yang berlaku. Bila suatu saat didalam unit pelayanan Jabfungkes
dengan tingkat jabatan tinggi sementara tindakan yang dilakukan merupakan
tindakan yang menjadi tanggung jawab jabfung dibawahnya, maka pemangku
jabfung yang tinggi tadi mendapat nilai angka kredit 100% dari butir kegiatan
yang dilakukannya. Sebaliknya bila dalam kondisi tertentu jabfung dibawahnya
melakukan tindakan yang menjadi tanggung jawab pemangku jabfung diatasnya,
maka pemangku jabfungkes tersebut mendapat nilai angka kredit 80% dari butir
kegiatan yang dilakukannya. Sebagai contoh Sanitarian ahli pertama
mengerjakan Menyusun rencana 5 tahunan dengan Menyusun TOR tingkat Pusat
dengan nilai 0,28 * 80% = 0,224
Unsur Pengembangan Profesi Membuat karya tulis/ karya ilmiah
bidang Kesehatan lingkungan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional di nilai 12,5 dapat dilaksanakan oleh semua jenjang
pelaksana.

Unsur penunjang tugas sanitarian antara lain mengajar / melatih yang


berkaitan dengan bidang Kesehatan lingkungan dalam waktu 2 jam pembelajaran
akan mendapatkan nilai 0,04 dan dapat dilaksanakan semua jenjang

11
c. Beberapa Hal Yang perlu diperhatikan dalam penghitungan angka kredit
adalah :
1. Sebagai pejabat fungsional Sanitarian, harus memahami setiap unusr,
sub unsur dan butir butir kegiatan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam rangka pengumpulan angka kredit sehingga mencapai
akumulasi angka kredit.
2. Kelengkapan dokumen pendukung sebagai bukti dalam unsur kegiatan
harus senantiasa ada. Adanya surat tugas yang di ketahui pimpinan,
surat pernyataan telah mengikuti pelatihan/Pendidikan/ sertifikat,
surat pernyataan telah melaksanakan tugas melaksanakan pelayanan,
melaksanakan pengabdian masyarakat/ pengembangan penyuluhan
masyarakat, melaksanakan pengembangan profesi, melaksanakan
kegiatan penunjang dan format perhitungan angka kredit (harian,
bulanan, semesteran dan DUPAK).
3. Semua kelengkapan dokumen terkait pengajuan angka kredit disimpan
dalam file sesuai urutan unsur kegiatan dalam bentuk hard file maupun
soft file sebagai bukti pencatatan dan pelaporan yang berguna sesuai
peruntukkannya.

12
POKOK BAHASAN 3.
TATA CARA PENGAJUAN DUPAK

a. Pengertian
Setiap pejabat fungsional memiliki kewajiban untuk mengumpulkan
angka kredit, sebagai bagian penilaian untuk capaian prestasi. Untuk itu
sanitarian sebagai pejabat fungsioanal harus mengajukan angka kredit
yang telah disusun dalam bentuk Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit
(DUPAK) kepada tim penilai Jabfung Kesehatan/Sanitarian.
Akumulasi angka kredit yang dikumpulkan oleh Sanitarian akan
menjadi penentu untuk kenaikan pangkat/jabatan sesuai dengan hak dari
Pejabat Fungsional yang bersangkutan. Pengumpulan angka kredit akan
lebih terasa ringan bila setiap Sanitarian dapat melakukan rekam dalam log
book format harian, bulanan dan semesteran dari setiap butir kegiatan
sesuai unsur utama maupun penunjang.
b. Langkah-langkah pengisian form DUPAK
1) Pengisian laporan harian
Pencatatan yang rutin dalam log book laporan harian akan sangat
membantu bagi Jabfung Kes / Sanitarian sebagai buku bantu dalam
penilaian angka kredit. Catatan yang mencakup unsur utama maupun
penunjang dalam format yang memudahkan penilaian untuk akumulatif
dalam 1 bulan sebagai capaian angka kredit.
Adanya Sasaran Kinerja Pegawai yang dibuat di awal tahun sebagai
kontrak awal dari Pejabat fungsional sebagai salah satu bagian dari buku
bantu untuk penilaian angka kredit.
2) Pengisian laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan rekapan dari laporan kegiatan harian.
3) Pengisian laporan 6 bulan (semester)
Laporan ini dilaksanakan selama 6 bulan sekali yakni periode Januari -Juni
dan Juli -Desember.

13
Merujuk permenpan RB no 13 Tahun 2019 Tentang Pengusulan,
Penetapan, Dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, dalam
Lampiran II tentang poin B (2). penilaian kinerja, disebutkan bahwasanya
Pejabat Fungsional wajib Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dalam 1
tahun anggaran, sebagai turunan penetapan kinerja unit dengan mendasarkan
kepada tingkat kesulitan dan syarat kompetensi untuk masing-masing jenjang
jabatan. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan sebagai kinerja
Pejabat Fungsional oleh atasan langsung, sebagai kinerja utama pejabat
fungsional disusun dalam bentuk target angka kredit. Tareget Angka Kredit
menjadi kinerja utama yang berisi butir kegiatan dan diberikan nilai Angka
Kredit berdasarkan lampiran Peraturan Menteri terkait JF yang diduduki, dan
ditetapkan setiap tahun sesuai dengan jenjang jabatan, yang berasal dari tugas
jabatan fungsional
Penilaian Angka Kredit berdasarkan penilaian capaian angka kredit,
yang diperoleh berdasarkan hasil penilaian SKP oleh pejabat penilai dalam
bentuk penilaian angka kredit oleh tim penilai. Penilaian capaian angka kredit
berdasarkan standar kualitas hasil pekerjaan yang disusun oleh instansi
Pembina JF. Terkait capaian angka kredit terdapat nilai maksimal 150 % dari
target Angka kredit yang disusun setiap tahun. Kelengkapan bukti fisik
dokumen menjadi salah satu pertimbangan dalam penilaian angka kredit.
Apabila dalam waktu tertentu capaian Angka Kredit dianggap telah
memenuhi persyaratan Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat
dan/atau jenjang jabatan, capaian Angka Kredit disampaikan kepada kepada
pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk
ditetapkan dalam PAK.

14
Secara ringkas alur penilaian dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 1. Alur penilaian angka kredit


Sumber : Permenpan RB no13 Tahun 2019

Berikut yang harus diperhatikan untuk pengajuan DUPAK:

i. Pejabat fungsional harus memperhatikan proporsi unsur


utama dan unsur penunjang. Pengumpulan angka kredit
dari unsur utama minimal 80% dan unsur penunjang
maksimal 20% dari total akumulasi nilai angka kredit
untuk kenaikan jabatan setingkat di atasnya.
ii. Jumlah akumulasi angka kredit yang disyaratkan telah
memenuhi untuk kenaikan jabatan/pangkat yang
setingkat lebih tinggi.
iii. Senantiasa memperhatikan jadwal yang ditetapkan, yakni
paling lambat 3 (tiga ) bulan sebelum periode kenaikan
pangkat. Kenaikan pangkat periode April, maka angka
kredit yang ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan
Januari pada tahun yang bersangkutan. Apabila periode
Oktober angka kredit di tetapkan selambatnya pada bulan
Juli.
iv. Kelengkapan bukti dokumen pendukung berupa fotocopi
ijazah, STTPL, Surat pernyataan melakukan pelayanan,

15
pengembangan profesi dan kgiatan penunjang dalam
bentuk hard file maupun soft file
v. Dokumen DUPAK diserahkan kepada Tim Penilai untuk
selanjutnya akan dilakukan penilaian sesuai peraturan
yang berlaku.

c. Mekanisme Pengajuan DUPAK

PBAK = Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit.


Gambar 2. Mekanisme penilaian Angka Kredit di Dinkes Prop/Kab/Kota
Sumber : Modul Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitairan Terampil 2011

Langkah – langkah:
1. Dupak di usulkan oleh Pejabat Pengusul ke Set. Tim. Penilai Dinkes
Prop/ Kab/ Kot selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Februari/
Agustus.
2. Sekretariat Tim Penilai Dinkes Prov/Kab/Kota memverifikasi,
mengecek kelengkapan Dokumen dan Melakukan Persiapan Sidang
Tim Penilai selambat-lambatnya tanggal 20 bulan Februari/ Agustus.
3. Tim Penilai Dinkes Prop/ Kab/ Kota Menyelesaikan Penilaian PAK
selambat-lambatnya akhir bulan Februari/ Agustus.

16
4. Set Tim Dinkes Prop/ Kab/ Kot menyelesaikan SK PAK dan
mengusulkan pembuatan SK Jabatan Fungsional ke Biro. Kepeg/
BKD selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Maret/September
5. Biro. Kepeg/ BKD menyelesaikan SK Jabatan Fungsional dan telah
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang selambat-lambatnya
tanggal 20 bulan Maret/September.
6. Usul Kenaikan Pangkat ke Biro Kepeg/BKD Selambat-lambatnya
akhir Maret September.
7. Apabila DUPAK masuk ke Set Tim Dinkes Prop/Kab/Kot telah
melampaui tanggal 20 Pebruari/Agustus maka DUPAK akan
diproses untuk Periode berikutnya

Gambar 3 Mekanisme Penilaian AK dan SK Jabfung yang PBAK-nya di Pusat


sebagai Pembian Jabfung ke Jenjang Madya ke atas atau PNS DPK di Daerah
Sumber : Modul Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitairan Terampil 2011

17
Langkah – langkah:
1. Dupak di usulkan oleh Pejabat Pengusul ke Set. Tim. Penilai Dinkes
Prop/ Kab/ Kot selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Februari/
Agustus.
2. Sekretariat Tim Penilai Dinkes Prov/Kab/Kota memverifikasi,
mengecek kelengkapan Dokumen dan Melakukan Persiapan Sidang
Tim Penilai selambat-lambatnya tanggal 20 bulan Februari/ Agustus.
3. Tim Penilai Dinkes Prop/ Kab/ Kota meneruskan DUPAK ke Set Tim
Pusat Selambat-lambatnya akhir bulan Februari/ Agustus.
4. Set Tim Pusat memverifikasi, mengecek kelengkapan Dokumen
DUPAK dan melakukan persiapan Sidang tim penilai selambat-
lambatnya tanggal 10 bulan Maret/September
5. Tim Penilai Pusat melakukan Penilaian DUPAK dan telah di
tandatangani oleh Pejabat yang berwenang selambat-lambatnya
tanbggal 20 bulan Maret / September
6. Set Tim Pusat mengirim PAK yang telah selesai ke Biro Kepeg/BKD
selambat-lambatnya akhir Maret /September untuk dibuatkan SK
Jabfung dan proses KP
7. Apabila DUPAK masuk ke Set Tim Pusat telah melampui bulan
Pebruari/Agustus maka DUPAK akan diproses untuk Periode
berikutnya

18
Gambar 4. Mekanisme Penilaian Angka Kredit dan SK Jabfung yang PBAK-nya
di UPT Depkes
Sumber : Modul Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitairan Terampil 2011

Gambar 5 Mekanisme Penilaian Angka Kredit dan SK Jabfung yang PBAK-nya


di Unit Utama
Sumber : Modul Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitairan Terampil 2011

BATAS WAKTU PENYELESAIAN DUPAK DAN SK JABATAN


FUNGSIONAL YANG PBAKnya di SETJEN.
Alokasi Waktu
1. Dupak di usulkan oleh Pimpinan Unit Pelayanan ke Set Tim Penilai UPT

19
paling lambat tanggal 10 bulan Pebruari/ Agustus
2. STP UPT meneruskan DUPAK ke STP Unit Utama paling lambat tanggal
20 bulan Pebruari/Agustus.
3. STP Unit Utama meneruskan DUPAK ke STP Setjen paling lambat akhir
bulan Pebruari/ Agustus
4. STP Setjen menyelesaikan SK PAK dan sudah di tandatangani oleh PBAK
selambat-lambatnya tanggal 10 Maret

Gambar 6 Mekanisme Penilaian Angka Kredit dan SK Jabfung yang PBAK-nya di Unit
Pembina Jabfung
Sumber : Modul Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitairan Terampil 2011

1. DUPAK ke STP Unit Utama paling lambat tanggal 20 bulan


Pebruari/Agustus.
2. STP Unit Utama meneruskan DUPAK ke STP Unit Pembina Jabfung
paling lambat tanggal akhir Pebruari/Agustus.
3. STP Unit Pembina menyelesaikan SK PAK dan sudah di tandatangani
oleh PBAK selambat-lambatnya tanggal 10 Maret/September,
sekaligus mengusulkan pembuatan SK Jafung ke Biro Kepegawaian.
4. Biro Kepegawaian menyelesaikan SK Jabatan Fungsional paling lambat
20 bulan Maret/September.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
19 /KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional Sanitarain dan Angka

20
Kreditnya pasal 18, disebutkan untuk pengajuan usul penetapan angka
kredit sebagai berikut :
a. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membawahi bidang kesehatan
lingkungan atau Kepala Bagian Kepegawaian, Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
dan pimpinan instansi yang bersangkutan atau pejabat yang
ditunjuk untuk Sanitarian Madya pangkat Pembina golongan ruang
IVa sampai Sanitarian Madya pangkat Pembina Utama Muda
golongan IV c Kepada Direktur Jenderal yang membawahi bidang
kesehatan lingkungan untuk angka kredit Sanitarian yang bekerja di
lingkungan Departemen Kesehatan dan lnstasi diluar Departemen
Kesehatan.
b. Kepala Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal yang membawahi
bidang kesehatan lingkungan bagi Sanitarian Pertama pangkat
Penata Muda golongan ruang Ill a sampai dengan Sanitarian Muda
pangkat Penata Tingkat I golongan ruang lll d kepada Sekretaris
Direktorat Jenderal yang membawahi bidang Kesehatan
Lingkungan untuk angka kredit Sanitarian yang bekerja di
lingkungan Departemen Kesehatan
c. Kepala Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal yang membawahi
bidang kesehatan lingkungan, Kepala Bagian Kepegawaian Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan/Kepala Bagian Tata Usaha Dinas
Kesehatan Propinsi untuk Sanitarian Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang Ill a sampai dengan Sanitarian Muda pangkat
Penata Tingkat I golongan ruang Ill d kepada Sekretaris Direktorat
Jenderal yang membawahi bidang Kesehatan Lingkungan.
d. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Departemen
Kesehatan/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Sanitarian
Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang Illla sampai dengan
Sanitarian Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang Illld

21
kepada Kepala Kantor Departemen KesehatanIDinas Kesehatan
Kabupatenl Kota.
e. Kepala Biro/Bagian/Bidang Kepegawaian instansi yang membawahi
bidang kesehatan lingkungan bagi Sanitarian Pertama pangkat Penata
Muda golongan ruang lll a sampai dengan Sanitarian Pertama pangkat
Penata Tingkat I golongan ruang Ill d kepada pimpinan instansi yang
bersangkutan atau pejabat yang ditunjuk untuk angka kredit Sanitarian
yang bekerja pada instansi di luar Departemen Kesehatan.

d. Tim penilai DUPAK


Berdasarkan PERMENPAN RB No 13 tahun 2019 Tim Penilai Angka
Kredit JF yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka
Kredit dan bertugas mengevaluasi keselarasan hasil kerja dengan tugas yang
disusun dalam SKP serta menilai capaian kinerja Pejabat Fungsional dalam
bentuk Angka Kredit Pejabat Fungsional.
Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu
a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
jabatan/pangkat Pejabat Fungsional yang dinilai;
b. memiliki kompetensi untuk melakukan penilaian; dan

c. aktif melakukan penilaian.


DalamKeputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19
/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional Sanitarain dan Angka
Kreditnya pasal 14 disebutkan Pejabat yang betwenang menetapkan angka
kredit Sanitarian yaitu :
a. Direktur Jenderal yang membawahi bidang kesehatan lingkungan bagi
Sanitarian Madya yang bekerja di lingkungan Departemen Kesehatan
dan lnstansi di luar Departemen Kesehatan;
b. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membawahi bidang kesehatan

22
lingkungan bagi Sanitarian Pelaksana sampai dengan Sanitarian Penyelia
dan Sanitarian Pertama sampai dengan Sanitarian Muda yang berada
dilingkungan Departemen Kesehatan;
c. Kepala Kantor Wilayah Departemen KesehatanIKepala Dinas Kesehatan
Propinsi bagi Sanitarian Pelaksana sampai dengan Sanitarian Penyelia
dan Sanitarian Pertama sampai dengan Sanitarian Muda yang bekerja
pada instansi kesehatan tingkat Propinsi;
d. Kepala Kantor Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bagi Sanitarian Pelaksana Pemula sampai dengan
Sanitarian Penyelia dan Sanitarian Pertama sampai dengan Sanitarian
Muda yang bekerja pada instansi kesehatan tingkat Kabupaten/Kota;
e. Pimpinan instansi atau pejabat yang ditunjuk yang membawahi
Sanitarian Pelaksana Pemula sampai dengan Sanitarian Penyelia dan
Sanitarian Pertama sampai dengan Sanitarian Muda yang bekerja pada
instansi diluar Departemen Kesehatan.

23
VI. REFERENSI
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
19/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional Sanitarian dan Angka
Kreditnya
Tim Pusdiklat, 2011 Modul Pelatihan Jabatan fungsional Sanitarian Terampil.
PERMENPAN Nomor : PER/10/M.PAN/3/2006 Tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
19/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional Sanitarian dan Angka
Kreditnya
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014
Tentang Pembinaan Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Kesehatan
PERMENPANRB Nomor 13 TAhun 2019 Tentang Pengusulan, Penetapan dan
Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil.
SKKNI Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 232
Tahun 2020 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Kategori Aktivitas Kesehatan Manusia Dan Aktivitas Sosial Golongan Pokok
Aktivitas Kesehatan Manusia Bidang Sanitasi Lingkungan

24
Lampiran
Laporan Bulanan

No Unsur dinilai Bulan Juml Nilai AK Ket


Jan Feb Maret April Mei Juni
1 Unsur Utama
a. Pendidikan
dan
Pelatihan
B. Kegiatan
Pelayanan
Kesehatan
Lingkungan
b. Pengabdian
Masyarakat
II Penunjang

25
Laporan Kegiatan Bulanan Jabfung Sanitarian

26
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN

27
SURAT PERNYATAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini ;

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan ruang :

Jabatan :

Unit Kerja :

Menyatakan bahwa :

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan ruang :

Jabatan :

Unit Kerja :

Telah melakukan kegiatan pengembangan sebagai berikut :

No Uraian Tanggal Satuan Jumlah Nilai Jumlah Keterangan/


Kegiatan Hasil Volume AK Bukti Fisik
Pengembangan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
2
3
4
5
6
7
TOTAL

Demikian pernyataan ini di buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Atasan Langsung

………………………….

28
SURAT PERNYATAN MELAKUKAN KEGIATAN
PENGABDIAN/PENGEMBANGAN PEYULUHAN MASYARAKAT

Yang bertanda tangan di bawah ini ;

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan ruang :

Jabatan :

Unit Kerja :

Menyatakan bahwa :

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan ruang :

Jabatan :

Unit Kerja :

Telah melakukan kegiatan pengembangan sebagai berikut :

No Uraian Tanggal Satuan Jumlah Nilai Jumlah Keterangan/


Kegiatan Hasil Volume AK Bukti Fisik
Pengembangan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
2
3
4
5
6
7
TOTAL

Demikian pernyataan ini di buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Atasan Langsung

………………………….

29
SURAT PERNYATAN MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG

Yang bertanda tangan di bawah ini ;

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan ruang :

Jabatan :

Unit Kerja :

Menyatakan bahwa :

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan ruang :

Jabatan :

Unit Kerja :

Telah melakukan kegiatan penunjang sebagai berikut :

No Uraian Tanggal Satuan Jumlah Nilai Jumlah Keterangan/


Kegiatan Hasil Volume AK Bukti Fisik
Pengembangan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
2
3
4
5
6
7
TOTAL

Demikian pernyataan ini di buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Atasan Langsung

………………………….

30
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN SANITARIAN
PERIODE PENILAIAN

31

Anda mungkin juga menyukai