Disusun Oleh:
B. Faktor Presipitasi
Menurut Herman Ade (2011) terjadinya gangguan hubungan sosial
juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seseorang. Faktor
stressor presipitasi dapat dikelompokan sebagai berikut:
1) Faktor eksternal
Contohnya adalah stressor sosial budaya, yaitu stress
yangditimbulkan oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.
2) Faktor internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu stress yang terjadi
akibat kecemasan atau ansietas yang berkepanjangan dan terjadi
bersamaan dengan keterbatasan kemampuan individu untuk
mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk
berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhi kebutuhan
individu.
C. Mekanisme koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi
kecemasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengncam
dirinya. Kecemasan koping yang sering digunakan adalah regresi,
represi, dan isolasi. Sedangkan contoh sumber koping yang dapat
digunakan misalnya keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam
keluarga dan teman, hubungan dengan hewan peliharaan, menggunakan
kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal seperti kesenian,
musik, atau tulisan, (Stuart and Sundeen, 1998)
D. Rentang respon
1. Respons Adaptif
Respons Adaptif adalah respons individu menyelesaikan suatu
hal dengan cara yang dapat diterima oleh norma-norma masyarakat.
Menurut Sujono & Teguh (2009) adaptif adalah:
a) Menyendiri (Solitude)
Respons yang dilakukan individu dalam merenungkan hal
yang telah terjadi atau dilakukan dengan tujuan mengevaluasi
diri untuk kemudian menentukan rencana-rencana.
b) Otonomi
Kemampuan individu dalam menyampaikan ide, pikiran,
perasaan dalam hubungan sosial. Individu mampu menetapkan
diri untuk interpenden dan pengaturan diri.
c) Kebersamaan (Mutualisme)
Kemampuan atau kondisi individu dalam hubungan
interpersonal dimana individu mampu untuk saling memberi dan
menerima dalam hubungan sosial.
d) Saling ketergantungan (Interdependen)
Suatu hubungan saling bergantung antara satu individu
dengan individu lain dalam hubungan sosial atau
2. Respons Maladaptif
Respons maladaptif adalah respons individu dalam
menyelesaikan masalah dengan cara yang bertentangan dengan
norma agama dan masyarakat. Menurut Sujono & Teguh (2009)
respons maladaptif adalah:
a) Manipulasi
Gangguan sosial yang menyebabkan individu
memperlakukan sebagai objek, dimana hubungan terpusat pada
pengendalian masalah orang lain dan individu cenderung
berorientasi pada diri sendiri. Sikap mengontrol digunakan
sebagai pertahanan terhadap kegagalan atau frustasi yang dapat
digunakan sebagai alat berkuasa atas orang lain.
b) Impulsif
Respons sosial yang ditandai dengan individu sebagai
subjek yang tidak dapat diduga, tidak dapat dipercaya, tidak
mampu merencanakan, tidak mampu untuk belajar dari
pengalaman, dan tidak dapat melakukan penilaian secara
objektif.
c) Narsisme
Respon sosial ditandai dengan individu memiliki tingkah
laku egosentris, harga diri yang rapuh, terus menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan mudah marh jika tidka mendapat
dukungan dari orang lain.
III. A. POHON MASALAH
Data Obyektif
a) Klien tampak lebih suka sendiri.
b) Klien tampak bingung.
c) Klien berkeinginan mencederai diri/
ingin mengakhiri hidup.
d) Klien terlihat apatis.
e) Ekspresi wajah klien sedih.
f) Klien sering melamun.
g) Afek klien tumpul.
h) Klien tampak banyak diam.
i) Komunikasi klien kurang atau tidak
ada.
j) Kontak mata klien kurang.
Data Objektif :
a) Berbicara dan tertawa sendiri
b) Bersikap seperti mendengar atau
melihat sesuatu
c) Berhenti bicara ditengah kalimat
untuk mendengarkan sesuatu
d) Disorientasi
Data Subjektif Harga diri rendah
a) Mengungkapkan tidak mampu dan
tidak bisa, tidak tau apa – apa
b) Mengkritik diri sendiri
c) Mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri
Data Objektif
a) Tampak lebih suka sendiri
b) Bingung bila diminta memilih
alternatif tindakan
(Budi Anna Keliat, 1999).
Dx Perencanaan Rasional
Keperawat Tujuan Kriteria Intervensi
an Evaluasi
Isolasi TUM:
sosial Hubungan
Klien dapat saling percaya
berinteraksi merupakan
dengan dasar yang kuat
orang lain bagi klien dalam
mengekspresika
n perasaan.
TUK: 1. Setelah 1 1.1.Bina
Menunju
1. Klien X interaksi hubungan
kkan keramahan
dapat klien saling
dan sikap
membina menunjukka percaya
bersahabat
hubungan n tanda- dengan:
Agar kita
saling tanda
Beri tidak ragu
percaya percaya
salam kepada perawat
kepada /
setiap Penerimaan
terhadap
berinte yang sesuai
perawat: raksi.
Perken dengan keadaan
o Waja alkan yang sebenarnya
h cerah, nama, dapat
tersenyum nama meningkatkan
o Mau panggi keyakinan pada
berkenalan lan klien serta
o Ada perawa merasa adanya
kontak mata t dan suatu pengakuan
o Berse tujuan Perhatian
dia perawa yang diberikan
menceritaka t dapat
n perasaan berken meningkatkan
o Berse alan harga diri pasien
dia Tanya Respon
mengungka kan mengkritik atau
pkan dan menyalahkan
masalahnya panggi dapat
o Berse l nama menimbulkan
dia kesuka adanya sikap
mengungka an penolakan.
pkan klien Memberi
masalahnya Tunjuk info tentang
kan kontrak waktu
sikap
jujur
dan
menep
ati
janji
setiap
kali
berinte
raksi
Tanya
kan
perasa
an
klien
dan
masala
h yang
dihada
pi
kllien
Buat
kontra
k
interak
si yang
jelas
Denga
rkan
dengan
penuh
perhati
an
ekspre
si
perasa
an
klien
2. Klien 2.Setelah 1 2.1 Tanyakan Mengidentifikas
mampu x interaksi pada klien i penyebab klien
menyebutka klien dapat tentang: bergaul atau
n penyebab menyebutka dekat dengan
menarik diri n minimal Orang orang lain dan
satu yang penyebab klien
penyebab tinggal tidak dekat
menarik diri seruma dengan orang
dari: h / lain serta
teman mekanisme
o d sekam koping yang
iri sendiri ar digunakan klien
o o klien dalam
rang lain Orang menghadapi
o l yang masalahnya itu.
ingkungan paling
dekat Bila
dengan klien sudah
klien mengungkapkan
di masalahnya
rumah/ akan
di mempermudah
ruang
perawa perawat
tan melaksanakan
Apa asuhan
yang keperawatan
memb Reinforc
uat ement positif
klien akan
dekat meningkatkan
dengan harga diri klien
orang
tersebu
t
Orang
yang
tidak
dekat
dengan
klien
di
rumah/
di
ruang
perawa
tan
Apa
yang
memb
uat
klien
tidak
dekat
dengan
orang
tersebu
t
Upaya
yang
sudah
dilaku
kan
agar
dekat
dengan
orang
lain
2.2
Diskusikan
dengan klien
penyebab
menarik diri
atau tidak
mau bergaul
dengan orang
lain.
2.3 Beri
pujian
terhadap
kemampuan
klien
mengungkap
kan
perasaannya
4.4
Diskusikan
jadwal harian
yang dapat
dilakukan
untuk
meningkatka
n
kemampuan
klien
bersosialisasi
4.5 Beri
motivasi
klien untuk
melakukan
kegiatan
sesuai dengan
jadwal yang
telah dibuat.
4.6 Beri
pujian
terhadap
kemampuan
klien
memperluas
pergaulannya
melalui
aktivitas yang
dilaksanakan.
6.5.
Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba cara
yang
dilatihkan
6.6. Beri
motivasi
keluarga agar
membantu
klien untuk
bersosialisasi.
6.7. Beri
pujian kepada
keluarga atas
keterlibatann
ya merawat
klien di
rumah sakit.
7. Klien 7.1. Setel 7.1. Disku 7.6. Membant
dapat ah 1x sikan dengan u dalam
memanfaatk interaksi klien tentang meningkatkan
an obat klien manfaat dan perasaan kendali
dengan menyebutka kerugian dan keterlibatan
baik. n; tidak minum dalam perawatan
Manfaat obat, nama , kesehatan klien.
minum obat warna, dosis,
Kerugia cara , efek
n tidak terapi dan
minum obat efek samping
Nama,w penggunan
arna,dosis, obat
efek terapi 7.2. Pant
dan efek au klien saat
samping penggunaan
obat obat
7.2. Setel 7.3. Beri
ah ……..x pujian jika
interaksi klien
klien menggunaka
mendemont n obat
rasikan dengan benar
penggunaan 7.4. Disk
obat dgn usikan akibat
benar berhenti
7.3. Setel minum obat
ah ….x tanpa
interaksi konsultasi
klien dengan
menyebutka dokter
n akibat 7.5. Anjur
berhenti kan klien
minum obat untuk
tanpa konsultasi
konsultasi kepada
dokter dokter/peraw
at jika terjadi
hal – hal
yang tidak di
inginkan .
Dx Perencanaan
Keperawata Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
n Evaluasi
Halusinasi TUM
(lihat/dengar
Tuk 1 :
/penghidu/ra
ba/kecap) Klien 1. Setelah….. x 1. Bina hubungan
dapat interaksi saling percaya dengan
klien menggunakan prinsip
membina
menunjukkan komunikasi terapeutik :
hubungan
tanda – tanda Sapa klien dengan ramah
saling percaya
percaya baik verbal maupun non
kepada verbal
perawat : Perkenalkan nama, nama
Ekspresi wajah panggilan dan tujuan perawat
bersahabat. berkenalan
Menunjukkan Tanyakan nama lengkap dan
rasa senang. nama panggilan yang disukai
Ada kontak klien
mata. Buat kontrak yang jelas
Mau berjabat Tunjukkan sikap jujur dan
tangan. menepati janji setiap kali
Mau interaksi
menyebutkan Tunjukan sikap empati dan
nama. menerima apa adanya
Mau Beri perhatian kepada klien
menjawab dan perhatikan kebutuhan
salam. dasar klien
Mau duduk Tanyakan perasaan klien dan
berdampingan masalah yang dihadapi klien
dengan Dengarkan dengan penuh
perawat. perhatian ekspresi perasaan
Bersedia klien
mengungkapka
n masalah
yang dihadapi.
TUK 2 : 2.1 Setelah ….. 2.1.1 Adakan kontak sering dan
Klien x interaksi singkat secara bertahap
dapat klien 2.1.2 Observasi tingkah laku
mengenal menyebutka klien terkait dengan
halusinasi n: halusinasinya (* dengar
nya o Isi /lihat /penghidu /raba
o Waktu /kecap), jika menemukan
o Frekunsi klien yang sedang
halusinasi :
o Situasi Tanyakan apakah klien
dan kondisi mengalami sesuatu
yang (halusinasi dengar/ lihat/
menimbulkan penghidu /raba/ kecap )
halusinasi Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang sedang
dialaminya
Katakana bahwa perawat
percaya klien mengalami hal
tersebut, namun perawat
sendiri tidak mengalaminya
( dengan nada bersahabat
tanpa menuduh atau
menghakimi)
Katakan bahwa ada klien lain
yang mengalami hal yang
sama.
Katakan bahwa perawat akan
membantu klien
2.1.3 Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya
pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien :
Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore, malam atau
sering dan kadang – kadang )
Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2.2 Setelah…..x 2.2.1 Diskusikan dengan klien
interaksi apa yang dirasakan jika
klien terjadi halusinasi dan beri
menyatakan kesempatan untuk
perasaan dan mengungkapkan
responnya perasaannya.
saat 2.2.2 Diskusikan dengan klien
mengalami apa yang dilakukan untuk
halusinasi : mengatasi perasaan
Marah tersebut.
Takut 2.2.3 Diskusikan tentang
Sedih dampak yang akan
Senang dialaminya bila klien
Cemas menikmati halusinasinya.
Jengkel
TUK 3 : 3.1. Setelah 3.1. Identifikasi bersama klien
Klien ….x
cara atau tindakan yang
dapat interaksi dilakukan jika terjadi
mengontr klien
halusinasi (tidur, marah,
ol menyebutkan
halusinasi tindakan menyibukan diri dll)
nya yang
biasanya
dilakukan 3.2. Diskusikan cara yang
untuk
digunakan klien,
mengendalik
an Jika cara yang digunakan
halusinasiny adaptif beri pujian.
a Jika cara yang digunakan
3.2. Setelah maladaptif diskusikan
…..x kerugian cara tersebut
interaksi 3.3. Diskusikan cara baru
klien
menyebutkan untuk memutus/ mengontrol
cara baru timbulnya halusinasi :
mengontrol
halusinasi Katakan pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata (“saya
3.3. Setelah tidak mau dengar/ lihat/
….x penghidu/ raba /kecap pada
interaksi saat halusinasi terjadi)
klien dapat Menemui orang lain
memilih dan (perawat/teman/anggota
memperagak keluarga) untuk menceritakan
an cara tentang halusinasinya.
mengatasi Membuat dan melaksanakan
halusinasi jadwal kegiatan sehari hari
(dengar/lihat/ yang telah di susun.
penghidu/rab Meminta keluarga/teman/
a/kecap ) perawat menyapa jika sedang
berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara
yang sudah dianjurkan dan
latih untuk mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dipilih
3.4. Setelah dan dilatih.
……x 3.6. Pantau pelaksanaan yang
interaksi telah dipilih dan dilatih , jika
klien berhasil beri pujian
melaksanaka 3.7. Anjurkan klien
n cara yang mengikuti terapi aktivitas
telah dipilih kelompok, orientasi realita,
untuk stimulasi persepsi
mengendalik
an
halusinasiny
a
3.5. Setelah
…X
pertemuan
klien
mengikuti
terapi
aktivitas
kelompok
Perencanaan Rasional
Dx Tujuan Kriteria Intervensi
Evaluasi
Harga TUM:Klien
diri mengungkapka
rendah. n pandangan
positif untuk
masa depan dan
melanjutkan
tingkat fungsi
sebelumnya
kegiatan
mandiri.
kegiatan
dengan
bantuan
sebagian.
Kegiatan
yang
membutuh
kan
bantuan
total Klien perlu
4.2. Tingkatkan
bertindak
kegiatan
secara
sesuai
realistis
kondisi klien.
dalam
kehidupanny
a.
4.3. Beri contoh
cara Contoh peran
pelaksanaan yang dilihat
kegiatan klien akan
yang dapat memotivasi
klien klien untuk
lakukan. melaksanaka
n kegiatan.
5.4.Diskusikan
kemungkinan Reinforceme
pelaksanaan nt positif
kegiatan setelah akan
pulang. meningkatka
n harga diri.