Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang (Kimball, 1983). Pati adalah suatu polisakarida yang mengandung amilosa dan
amilopektin. Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir pati yang
terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-glikosidik . Amilosa merupakan bagian dari pati
yang larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000-200.000, dan bila
ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru. Produk hasil hidrolisa pati sangat
banyak digunakan dan diterapkan dalam penggunaan pati pada produk-produk pengolahan
hasil pangan. Proses hidrolisa pati menggunakan asam maupun enzim adalah proses yang
umum digunakan untuk mengubah pati menjadi molekul yang lebih kecil lagi bahkan hingga
mengubah pati menjadi gula sederhana. Hidrolisis merupakan reaksi pengikatan gugus
hidroksil / OH oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis
Enzimatis adalah proses pemecahan polimer menjadi monomer monomer penyusunnya
dengan bantuan enzim. Enzim amilase adalah enzim yangmampu menurunkan energi aktivasi
sehingga dapat mempercepat pemecahanrantai polimer polisakarida menjadi monomer gula
penyusunnya. Hidrolisis pati oleh α-amilase akan menghasilkan dekstrin sebagai produk
utama, dimana hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa sebagai produk akhir. Dekstrin
adalah karbohidat yang dibentuk selama hidrolisis pati menjadi gula oleh panas, asam atau
enzim. Dekstrin ini dipecah lebih jauh menjadi maltosa (dua unit glukosa) dan akhirnya
maltosa pecah menjadi glukosa. Enzim ini dapat diperoleh dari hewanm tumbuhan, dan
mikroba.
PENDAHULUAN
Proses perubahan patimenjadi glukosa adalah prosesmencerna makanan yang
pertamakali yang terjadi tepatnya terjadidibagian mulut dan dalam praktikumkali ini dibahas
mengenai proses pencernaan dari pati menjadiglukosa. Sumber pati dalam makanan berasal
dari banyak sumber, salahsatunya dari tepung. Dalam praktikum ini juga akan
dibahaskandungan pati yang terkandung dalam tepung tepioka, tepung beras,tepung sagu, dan
tepung terigu.
Perhitungan nilai adsorbansi ini akan dihitung oleh alat yang bernama
spektrofotometer. Hidrolisis enzimatis memiliki beberapa keuntungan, yaitu prosesnya lebih
spesifik, kondisi prosesnya dapat dikontrol, biaya pemurnian lebih murah, dihasilkan lebih
sedikit abu dan produk samping, dan kerusakan warna dapat diminimalkan. Hidrolisis
enzimatis akan memutus rantai polimer pati secara spesifik pada percabangan tertentu.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan
amilopektin tidak bereaksi.
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai
katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi
dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim
menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya
reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat
bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur
kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan
pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Enzim merupakan komponen penting yang diperlukan untuk proses pencernaan dan
penyerapan makanan. Tanpa bantuan enzim, semua bahan makanan yang masuk tubuh hanya
akan numpang lewat. Saat ini pemahaman masyarakat mengenai enzim pencernaan dan
fungsinya masih sangat rendah. Pada umumnya masyarakat hanya mengaitkan masalah
pencernaan dengan penyakit maag. Enzim bertanggung jawab menjaga kesehatan dan proses
metabolisme didalam tubuh. Kekurangan enzim dapat menyebabkan tubuh mengalami
gangguan pencernaan (maladigesti), yang selanjutnya menyebabkan gangguan penyerapan
(malabsorpsi).
Gejala-gejala malabsorpsiadalah kembung pada perut, nafsumakan menurun, diare,
perut tidak nyaman, suara usus yangmeningkat.Salah satu solusi untuk mengatasi masalah
malabsorpsiakibat kekurangan enzim adalahdengan mengkonsumsi suplemenenzim.
Enzim merupakan protein berbentuk bundar yang diperlukan untuk semua reaksi
kimia yang berlangsung di dalam tubuh. Sebagian kecil enzim diproduksi di kelenjar liur di
bagian mulut. Namun kebanyakan enzim pencernaan diproduksi oleh kelenjar pankreas. Ada
dua golongan enzim, yaitu enzim pencernaan yang berfungsi sebagai katalisator, dan enzim
metabolisme yang bertanggung jawab untuk menyusun, memperbaiki dan membentuk
kembali sel-sel dalam tubuh. Enzim pencernaan yang utama terdiri dari enzim protease
(merombak protein), enzim lipase (merombak lemak) dan enzim amilase (merombak
hidratarang).
Pencernaan karbohidrat sudah dimulai sejak makanan masuk kedalam mulut; makanan
dikunyah agar dipecah menjadi bagian-bagian kecil, sehingga jumlah permukaan makanan
lebih luas kontak dengan enzim-enzim pencernaan.
Di dalam mulut makanan bercampur dengan air ludah yang mengandung Enzim
Amilase (ptyalin). Enzim Amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti
amilum dan dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana maltosa. Sedangkan
air ludah berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan. Hanya sebagian kecil
amilum yang dapat dicerna di dalam mulut, oleh karena makanan sebentar saja berada di
dalam rongga mulut. Oleh karena itu sebaiknya makanan dikunyah lebih lama, agar memberi
kesempatan lebih banyak pemecahan amilum di rongga mulut. Dengan proses mekanik,
makanan ditelan melalui kerongkongan dan selanjutnya akan memasuki lambung.
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu
hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga
dekstrosa, terutama pada industri pangan.
METODELOGI
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas ukur, gelas kimia, spatula,
hot plate, tabung reaksi, pipet tetes, inkubator, dan spektrofotometer. Gelas ukur berfungsi
untuk mengukur sampel yang akan dianalisis. Gelas kimia berfungsi untuk tempat sampel
yang akan dianalisis. Spatula berfungsi untuk mengaduk sampel / larutan. Hot plate
berfungsi untuk menghomogenkan larutan. Tabung reaksi berfungsi untuk tempat
mereaksikan suatu larutan dengan sampel lain. Pipet tetes berfungsi untuk meneteskan
larutan dengan jumlah kecil. Inkubator berfungsi untuk memanaskan sampel pada suhu
tertentu. Spektrofotometer berfungsi untuk mengukur nilai absorbansi suatu larutan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu, pati dari tepung beras, tepung
maizena, tepung aci, tepung terigu, glukosa, akuades, enzim amilase, dan reagen iodine.
2. Prosedur Kerja
a. Penyiapan larutan pati 0,2 %
a= b=
= =
= =
= =
= -0,0025 = 0,085
Enzim alfa amilase bekerja pada suhu optimum yakni 55 C. Pada suhu ini enzim alfa
amilase bekerja sangat cepat memutus rantai pati sehingga glukosa yang didapatkan akan
lebih banyak didapat dengan waktu singkat. Enzim ini memutuskan ikatan kimia dengan
penambahan air. Enzim alfa amilase in memeliki beberapa sisi aktif sehingga enzim ini dapat
mengikat 4 hingga 10 molekul substrat sekaligus sehingga cepat dari menghidrolisis pati dari
jenis terigu, tapioka dan sagu.
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh, untuk penggunaan enzim amilase diperoleh
absorbansi pada tabung 1 adalah 0,536 dan pada tabung 2 adalah 0,295. Hal ini menunjukan
semakin banyak enzim amilase yang digunakan, semakin banyak pula kadar maltosa hasil
hidrolisis yang diperoleh.
KESIMPULAN
Konsentrasi glukosa hasil hidrolisis enzimatis yang didapat, yaitu pada tabung 1
konsentrasinya 6,34 gr/ml sedangkan pada tabung 2 konsentrasinya 3,5 gr/ml. Cara kerja
enzim alfa amilase adalah memutus rantai pati secara spesifik pada percabangan tertentu.
Hidrolisis pati dapat dilakukan dengan penambahan enzim amilase untuk menghidrolisis
ikatan alfa 1,4 glukosida dari pati secara spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmat, Mifta Nur (2011). Laporan Praktikum Biokimia Umum. Dari:
http://www.slideshare.net/mivt/laporan-biokimia-hidrolisis-karbohidrat (diakses pada
tanggal 13 November, pukul 23.00 WIB).
LAMPIRAN
Tabung reaksi dan gelas ukur Sampel tepung beras untuk dianalisis
Aquades Sampel yang dipanaskan di hot plate
Sampel yang sedang dipanaskan Sampel yang telah dipanaskan telah berubah
menjadi mengendap