Anda di halaman 1dari 30

i

LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA

(Medium Pemeliharaan Lalat Buah (Drosophila melanogaster)

Nama : Nurul Hidayah

NIM : 1814041008

Kelas : Pendidikan Biologi C

Kelompok : 6 (Enam)/Sesi 2

Asisten : Nursan Kamaruddin

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Makassar

Tahun 2020

i
ii

HALAMAN PENGASAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika dengan judul “Medium


Pemeliharaan Lalat Buah (Drosophila melanogaster)” yang dibuat oleh :
nama : Nurul Hidayah
NIM : 1814041008
kelas : Pendidikan Biologi C
kelompok : VI (Enam)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan
ini dinyatakan diterima

Makassar, Oktober 2020


Koordinator Asisten Asisten

Muhammad Habil Ahmad Nursan Kamaruddin


NIM. 1614142011 NIM. 1614041006

Mengetahui,
Dosen Penaggung Jawab

Hartati, S.Si, M.Si, Ph.D


NIP. 19740405 200003 2 00

ii
iii

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan ...................................................................................................2
C. Manfaat .................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Medium Lalat Buah ..............................................................................3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Medium Lalat Buah......4
C. Lalat Buah (Drosophila melanogaster).................................................5
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat ...............................................................................8
B. Alat dan Bahan .....................................................................................8
C. Prosedur Kerja ......................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ...............................................................................10
B. Pembahasan ........................................................................................10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................12
B. Saran ...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
LAMPIRAN......................................................................................................14

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Drosophila melanogaster (lalat buah) sangat berperan penting dalam
perkembangan Ilmu Biologi dan dalam mempelajari dasar-dasar genetika.
Drosophila melanogaster juga dijadikan model organisme diploid di
laboratorium karena beberapa kelebihan yaitu ukuran kecil, mempunyai
siklus hidup pendek, jumlah keturunan yang dihasilkan sangat banyak, biaya
murah serta perawatannya yang cukup mudah. Untuk pemeliharaan
Drosophila melanogaster diperlukan yang namanya suatu medium.
Pentingnya pembuatan medium Drosophila melanogaster ialah sebagai
tempat atau medium untuk pemeliharaan lalat buah ketika melakukan
percobaan Genetika. Misalnya untuk mengetahui siklus hidup Drosophila
melanogaster dibutuhkan suatu medium agar dapat mengamati setiap fase
perkembangan Drosophilla melanogaster. Lalat buah biasa dijumpai pada
medium pisang, papaya, tomat, nasi basi dan tempat sampah disekitar rumah.
lalat buah mendatangi buah-buahan yang ranum disebabkan karena adanya
zat fermentasi yang memiliki aroma kuat sehinggamereka tertarik dan datang
pada buah-buahan tersebut. Lalat buah lebih menyukai buah yang masak
karena mengandung zat-zat yang mereka butuhkan. Selain itu,makanan, akan
mempengaruhi jumlah telur lalat betina dan perkembangan larvanya.
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrient.
Umumnya media mengandung air, sumber energi, nitrogen, sulfur, fosfat,
oksigen, hydrogen serta unsur-unsur kelumit (trace mineral). Sementara
Agar-agar merupakan bahan yang digunakan untuk memadatkan media.
Agar-agar merupakan ekstrak polisakarida dari alga laut. Pisang digunakan
sebagai bahan karena pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara
lain menyediakan energi cukup tinggi disbandingkan dengan buah-buahan
lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi dan
kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6 dan

1
2

serotonin. Maka dari itu, praktikum unit “Medium Pemeliharaan Lalat Buah
(Drosophila melanogaster)” dilakukan agar dapat memahami dan mengetahui
cara menyiapkan wadah dan pembuatan medium lalat buah (Drosophila
melanogaster) dengan tujuan pemeliharaan lalat buah.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui cara menyiapkan wadah medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogaster)
2. Mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila
melanogaster)
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara menyiapkan wadah medium
pemeliharaan lalat buah (Drosophila melanogaster)
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat
buah (Drosophila melanogaster)

2
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Medium Lalat Buah


Ada banyak formula dalam mempersiapkan media kultur untuk lalat
buah. Laboratorium dan pusat penelitian mempunyai media kultur yang
mereka formulasikan sendiri untuk Drosophila melanogaster. The
Bloomington Drosophila Stock Center di Universitas Indiana merupakan
pusat penelitian lalat buah terpopuler. Pada pusat penelitian tersebut, tujuh
jenis medium kultur yang berbeda digunakan dan tiap medium kultur
mempunyai kelebihan masing-masing dalam memelihara Drosophila
melanogaster (Hartati, 2017).
Banyak makanan yang dapat digunakan untuk mengembangbiakan
Drosophila melanogaster, salah satunya yaitu buah pisang. Nilai energy
pisang adalah 136 kalori untuk setiap 100 gram, tetapi kandungan protein dan
lemaknya sangat rendah yaitu hanya 2,3% dan 1,3%. Banyak mineral yang
juga terkandung dalam pisang seperti magnesium, kalium, fosfor, kalsium,
dan zat besi. Bukan hanya mineral yang banyak terkandung di dalam pisang,
tetapi pisang juga banyak mengandung vitamin yaitu vitamin A sekitar 0,003-
1,0mg/100 gram, vitamin B, vitamin B6, vitamin C sekitar 20-25 mg/100
gram, serta mengandung serotonin (Safitri, 2017).
Untuk pemeliharaan Drosophila melanogaster dapat kita gunakan
beragam macam medium. Medium yang awalnya digunakan yaitu campuran
antara pisang ambon dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6:1.
Medium tersebut digunakan selama lebih dari 15 tahun. Pada tahun 1948,
mulai digunakan beberapa medium yang dicobakan untuk pemeliharaan jenis-
jenis lalat lainnya. Tetapi beberapa tahun terakhir telah digunakan formula
yang baru untuk medium Drosophila. Hal ini disebabkan karena kualitas
pisang dan tape tidak beragam, sehingga perlu diperoleh medium yang lebih
padat dan dapat diandalkan. Formula yang baru merupakan formula yang

3
4

dimodifikasi dari formula yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi
lingkungan Indonesia (Hartati, 2017).
Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang tidak terlalu
padat. Selain itu Drosophila melanogaster yang dikembangbiakan di dalam
botol tidak terlalu banyak, beberapa pasangan saja. Drosophila melanogaster
dengan kondisi ideal yaitu tidak terlalu padat, individu dewasa dapat hidup
sampai kurang lebih 40 hari. Tetapi ketika medium terlalu padat, akan
menyebabkan produksi telur menurun dan jumlah kematian meningkat pada
individu dewasa (Oktary, 2015).
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Medium Lalat Buah
Menurut Oktary (2015), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kualitas medium Drosophila melanogaster, yaitu :
1. Suhu lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam
kondisi ideal, yaitu sekitar 25-28°C. Pada suhu tersebut, lalat mengalami
siklus hidup secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah (sekitar 18°C)
siklus hidup lalat relatif lebih lama dan lambat sekitar 18-20 hari. Jadi,
sangat penting menjaga suhu medium agar tetap pada suhu optimal
sehingga lalat dapat berkembang biak dengan optimal.
2. Ketersediaan media makanan
Apabila kekurangan makanan, maka lalat buah akan mengeluarkan
sedikit telur. Larva yang dihasilkan kecil, apabila lalat buah dewasa
kekurangan mendapatkan makanan. Larva tersebut mampu membentuk
pupa berukuran kecil, namun sering gagal berkembang menjadi individu
dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa tetapi hanya bisa menghasilkan
sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan
jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina. Jadi, medium yang baik
yaitu medium yang memiliki ketersediaan makanan yang cukup bagi lalat
buah dan juga kandungan di dalam makanan tersebut penting untuk
kelangsungan perkembangbiakan telur-telur lalat buah.
3. Tingkat kepadatan botol medium

4
5

Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang tidak terlalu
padat. Selain itu Drosophila melanogaster yang dikembangbiakan di
dalam botol tidak terlalu banyak, beberapa pasangan saja. Drosophila
melanogaster dengan kondisi ideal yaitu tidak terlalu padat, individu
dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Tetapi ketika medium
terlalu padat, akan menyebabkan produksi telur menurun dan jumlah
kematian meningkat pada individu dewasa. Jadi, kepadatan isi medium
mempengaruhi kualitas medium terhadap lalat buah.
4. Intensitas cahaya
Medium lalat buah sebaiknya disimpan pada cahaya remang-remang
karena lalat buah menyukai cahaya yang remang-remang. Lalat buah akan
mengalami pertumbuhan yang lambat jika medium berada di tempat yang
gelap.
C. Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Drosophila melanogaster, yang dikenal dengan bahasa sehari-hari
sebagai lalat buah, tetap menjadi salah satu organisme model yang paling
umum digunakan untuk ilmu biomedis. Selama lebih dari seratus tahun, biaya
rendah, waktu generasi yang cepat, dan alat genetika yang sangat baik telah
membuat lalat sangat diperlukan untuk penelitian dasar. Penambahan banyak
alat molekuler telah memungkinkan sistem model untuk mengikuti kemajuan
terbaru (Tolwinski, 2017).
Drosophila melanogaster adalah insekta yang berasal dari sub ordo
Cyclorrapha. Secara morfologi, Drosophila melanogaster atau yang biasa kita
kenal dengan nama lalat buah dibedakan dari nyamuk berdasarkan ukuran
antenanya. Lalat buah memiliki antena yang pendek, sedangkan nyamuk
memiliki antena yang panjang. Pada umumnya, lalat mempunyai sepasang
sayap asli dan sepasang sayap kecil yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan saat ia terbang. Lalat buah merupakan serangga yang sering
hidup di antara manusia dan sebagian jenis lalat lainnya dapat menyebabkan
penyakit yang serius (Safitri, 2017).

5
6

Drosophila melanogaster mempunyai 4 pasang kromosom. 3 pasang di


antaranya dimiliki oleh lalat jantan maupun lalat betina. 3 pasang kromosom
ini disebut autosom yang biasa diberi simbol huruf A dan karena lalat buah
organism diploid maka ditulis dengan AA. Biasanya juga ditulis dengan 3AA
karena lalat buah memiliki 3 pasang autosom. Satu pasang kromosom lainnya
disebut dengan kromosom kelamin atau sex chromosome yang terdapat di
lalat jantan dan lalat betina. Kromosom kelamin yang terdapat pada lalat
jantan dan lalat betina yaitu kromosom X. Pada lalat jantan, kromosom
kelaminnya yaitu kromosom Y sedangkan pada lalat betina, kromosom
kelaminnya yaitu kromosom X. Maka dapat dituliskan lalat jantan memiliki
kromosom 3AA+XY, sedangkan pada lalat betina dapat dituliskan memiliki
kromosom 3AA+XX (Elrod, 2007).
Drosophila melanogaster sebagai salah satu insekta yang memiliki
peranan penting dalam perkembangan ilmu genetika. Lalat buah dijadikan
model organisme diploid karena ukurannya kecil, memiliki siklus hidup yang
pendek, keturunan yang dihasilkan banyak, dan murah biaya serta
perawatannya. Lalat buah sampai saat ini telah mengalami mutasi gen
sehingga dikenal dengan berbagai macam strain dan ada 85 macam strain
yang menyimpang dari tipe normal (wild type). Contohnya yaitu strain sepia
dan plum yang merupakan mutan Drosophila melanogaster, yang dimana
mutan tersebut memiliki kelainan genetik pada kromosom tertentu sehingga
menyebabkan adanya perbedaan fenotip dibandingkan dengan Drosophila
melanogaster tipe normal. Karakteristik lalat buah yang normal memiliki
mata majemuk yang berwarna merah berbentuk bulat agak elips dan mata
tunggal (oceli) yang lebih kecil dari mata majemuk terletak pada bagian atas
kepalanya (Hotimah, 2017).
Kepala lalat buah adalah integrator yang penting dari informasi
lingkungan dan genetik. Lalat buah merasakan lingkungan dengan sistem
saraf pusat melalui organ sensorik yang terkonsentrasi di kepalanya dan
menghasilkan hormon insulin. Selain itu, kepala badan lemak berfungsi
sebagai penyimpan energi tetapi memiliki fungsi lain yaitu memberikan

6
7

sinyal fisiologis ke individu lainnya. Beberapa ekspresi gen pada kepala lalat
buah menunjukkan dimorfisme seksual. Lalat buah telah menjadi organisme
penting dalam perkembangan ilmu genetika (Jaime, 2017).

7
8

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Praktikum
Hari / Tanggal : Senin / 28 September 2020
Waktu : Pukul 14.40 – 16.20 WITA
Tempat : Jl. Dg Tata 1 Btn Tabaria Blok G1 No. 2
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Botol Selai (1 buah)
b. Sumbat Gabus (1 buah)
c. Blender (1 buah)
d. Kompor (1 buah)
e. Panci atau wadah (1 buah)
f. Pisau (1 buah)
g. Spatula (1 buah)
2. Bahan
a. Pisang Ambon (600 gram)
b. Anti Jamur (Nipagin) (7 cc)
c. Agar-agar (swallow) (14 gram)
d. Gula Merah (500 gram)
e. Air (478 ml)
f. Kertas Serbet (1 buah)
g. Alkhol 70 % (Secukupnya)
C. Prosedur Kerja
1. PenyiapanWadah Kultur

Sterilisasikan semua bahan


dan alat yang digunakan
kurang lebih 15 menit.

8
9

2. Pembuatan Medium kultur

Campurkan gula merah dengan


aquades dan masaklah sampai
mendidih.

Campurkan pisang yang sudah


Blender pisang sampai lumat diblender kedalam campuran air,
agar-agar, dan gula merah yang
sedang mendidih

Jika sudah mendidih


matikan apinya,
Olehkan anti jamur
masukkan dalam
(nifagin) pada botol
botol yang sudah
dan tutupnya
disterilisasi, dengan
ketebalan medium 1,5

Tutup mulut botol dengan


sumbat gabus

9
10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Medium Keterangan

2 1. Sumbah Gabus
2. Botol Selai
3
3. Serbet Kertas
4. Medium
4

B. Pembahasan
Drosophila melanogaster pertama kali diperkenalkan oleh Morgan dan
Castel pada Tahun 1900 dan diketahui bahwa Drosophila melanogaster dapat
digunakan sebagai sumber pembelajaran genetika pada organisme diploid.
Hewan ini dianggap mempunyai peranan yang sangat penting dalam
perkembangan genetika selanjutnya. Alasan penggunaan hewan ini sebagai
objek penelitian genetika di laboratorium adalah ukurannya yang kecil,
mempunyai siklus hidup pendek, dapat memproduksi banyak keturunan,
generasi yang baru dapat dikembangbiakan setiap dua minggu, memerlukan
biaya yang murah dan mudah perawatannya.
Drosophila melanogaster banyak ditemukan di buah lembut (soft fruits)
seperti, pisang, nangka, pepaya, dan lain-lain terutama pada buah terlalu
matang dan mulai terjadi fermentasi. Lalat ini dapat berkembang di media
fermentasi lainnya. Di dalam laboratorium, Drosophila dapat dipelihara pada
medium pendukung pertumbuhan ragi. Drosophila lebih menyukai makanan
yang mengandung karbohidrat. Media lalat buah sebaiknya memiliki struktur
yang cukup kuat, sehingga media tersebut tidak jatuh saat dilakukan

10
11

penggoncangan media untuk pengujian lalat. Untuk media yang baik,


memiliki jumlah/kandungan gula untuk pakan larva.
Pada praktikum ini, digunakan bahan-bahan seperti pisang ambon,
agar-agar, gula merah, nipagin,. Pisang ambon dan gula merah yang
digunakan berfungsi sebagai sumber karbohidrat atau sumber makanan bagi
Drosophila melanogaster, agar-agar digunakan agar adonan yang dihasilkan
lebih padat, dengan kata lain agar-agar berfungsi untuk memadatkan medium.
Nipagin berfungsi sebagai anti jamur. Nipagin pada umumnya berbentuk gel,
namun ada juga yang berbentuk bubuk. Ketika nipagin bubuk yang kita
gunakan, maka nipagin tersebut harus dilarutkan terlebih dahulu dengan
alkohol 70% lalu dicampurkan ke dalam medium. Mengapa menggunakan
alkohol 70% untuk melarutkan nipagin, karena alkohol 70% memiliki
konsentrasi yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah.

11
12

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyiapan wadah untuk medium lalat buah (Drosophila melanogaster)
yaitu pertama wadah untuk medium berupa botol dicuci bersih kemudian
dikeringkan. Lalu ditutup dengan plastik kemudian disterilisasi selama 15
menit. Setelah itu wadah siap diisi dengan medium lalat buah (Drosophila
melanogaster).
2. Pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila melanogaster)
yang baik sangat dipengaruhi oleh campuran bahan yang digunakan, salah
satu contoh medium yang digunakan dalam pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogaster) yaitu campuran antara pisang ambon, gula
merah, dan agar-agar. Pisang ambon, gula merah dan agar-agar menjadi
sumber nutrisi untuk lalat buah selama mereka hidup di dalam medium.
B. Saran
1. Saran untuk laboran, agar menyiapkan alat praktikum yang akan
digunakan oleh praktikan dan memastikan bahwa alat praktikum tersebut
masih dalam keadaan baik (layak digunakan) atau sudah rusak.
2. Saran untuk asisten, agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang
jelas dalam setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum berlangsung.
3. Saran untuk praktikan, agar tetap menjaga kebersihan laboratorium dan
menggunakan alat dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Elrod, S. L., & William, D. S. 2007. Schaum’s Outlines of Theory and Problems
of Genetics, Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.

Hartati., Ferry, I. 2017. Modul Genetika Berbasis Pendekatan Saintifik. Makassar:


Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Hotimah, Husnul., Purwatiningsih., Kartika Senjarini. 2017. Deskripsi Morfologi


Drosophilla melanogaster Normal (Diptera:Drosophilidae), Strain Sepia
dan Plum. Jurnal Ilmu Dasar. 18 (1): 55

Jaime, M. D. L. A., Juan, H., Mariana, R. L-L., Brian, O., & Therese, M. 2017.
Exploring Effects of Sex and Diet on Drosophila melanogaster Head
Gene Expression. Journal of Genomics. Vol. 5: 128.

Safitri, D., & Suhaedir, B. 2017. Pengaruh Penambahan Ragi Pada Media
Terhadap Perkembang Biakan Drosophila Melanogaster. Jurnal Biologi
Science & Education. 6 (1): 46-47.

Oktary, A. P, M. Ridhwan, & Armi. 2015. Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium


odoratum) dan Lalat Buah (Drosophilla Melanogaster). Jurnal Serambi
Akademica. 3(2): 340.

Tolwinski, Nicholas S. 2017. Introduction: Drosophila—A Model System for


Developmental Biology. Journal of Developmental Biology. 5(9): 1

13
14

LAMPIRAN

14
15

15
16

16
17

17
18

18
19

19
20

20
21

21
22

22
23

23
24

24
25

25
26

26
27

27

Anda mungkin juga menyukai