Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah
PENGERTIAN
Kepribadian Muhammadiyaha ialah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri
apa dan siapa Muhammadiyah.
LATAR BELAKANG
Menilik judul ceramah yang disampaikan oleh KH. Faqih Usman tersebut tentang apakah
Muhammadiyah itu?, bermaksud untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
Muhammadiyah kepada kader Muhammadiyah. Mengetahui dan memahami
Muhammadiyah bukan hanya sebatas kulitnya saja, tetapi Mengetahui dan memahami
Muhammadiyah harus sampai ke akar-akarnya. Dalam susunan kalimat tanya kata
“apakah” merupakan pertanyaan dasar/awal dalam menggali sebuah informasi.
Gagasan KH. Faqih Usman tersebut direspon oleh PP Muhammadiyah yang pada saat itu
dipimpin oleh KH. M. Yunus Anies, dengan membentuk tim perumus dan penyempurna.
Adapun personil tim perumus dan penyempurna Kepribadian Muhammadiyah sebagai
berikut:
1. Faqih Usman
2. Farid Ma’ruf
3. Djarnawi Hadikusumo
4. Djindar Tamimy
5. Dr. KH. Hamka
6. Mohammad Wardan Diponingrat
7. KH. M. Saleh Ibrahim
Setelah menyelesaikan rumusannya, tim tersebut menyerahkan hasilnya kepada PP
Muhammadiyah dan dibahas pada sidang tanwir muhammadiyah pada tanggal 25-28
Agustus 1962, para peserta sidang tanwir menerima rumusan tersebut untuk disahkan
pada Muktamar. Akhirnya pada Muktamar ke 35 di jakarta rumusan kepribadian
Muhammadiyah resmi di sahkan pada tanggal 29 April 1963 dan dapat dijadikan sebagai
pedoman dan pegangan bagi seluruh warga persyarikatan. Pada Muktamar ke 35 juga
terpilih ketua PP Muhammadiyah bart menggantikan HM Yunus Anies yaitu KH. Ahmad
Badawi periode 1963 – 1968.
FUNGSI
HAKIKAT
Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada
masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu
dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata.
Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya
masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju
tujuannya, ialah “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan
dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun
cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman:
“Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap
bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai
Allah”.
sifat Muhammadiyah
Menilik: (a) Apakah Muhammadiyah itu, (b) Dasar amal usaha Muhammadiyah dan (c)
Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah memiliki
dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini:
Muhammadiyah itu gerakan islam, gerakan Islam yang dimaksud Muhammadiyah ialah
dakwah islam, amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah Islam Muhammadiyah ditujukan
kepada dua bidang: