MANAJEMEN OPERASIONAL II
Kelompok 02 :
Dosen pembimbing:
Deni Irfayanti, SE.,MM.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
PERIODE 2018/2019
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1........................................................................................................... Latar
belakang...........................................................................................1
1.2........................................................................................................... Rumusan
masalah ............................................................................................2
1.3........................................................................................................... Tujuan
..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
i
i
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap usaha bisnis selalu membutuhkan pihak lain agar usahanya dapat berjalan
dengan baik. Kemitraan dengan pihak lain umumnya terjadi dalam hal penyediaan
bahan baku atau pasokan material atau barang untuk diolah atau dijual kepada
konsumen akhir. Manajemen Rantai Pasok atau yang dikenal dengan istilah Supply
Chain Management (SCM) sangat penting dalam kaitannya dengan kemudahan
pelanggan. Pelanggan memperlukan produk atau barang tersebut secara cepat. Oleh
1
karena itu, penting untuk mengolah rantai pasokan agar pelanggan tidak kesulitan dan
selalu memperoleh barang.
2
1.2 Rumusan masalah
1. Apa saja strategi rantai pasokan itu?
2. Bagaimana langkah mengembangkan rantai pasokan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui strategi rantai pasokan.
2. Mengetahui langkah mengembangkan rantai pasokan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada
sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik Baja.
Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada
konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer
yang semula sebagai distributornya.
4. Kairetsu Network.
Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli
dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara
financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman. Pemasok kemudian menjadi
bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu. Keanggotaannya
dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai
mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada
perusahaan manufaktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai
subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.
5. Perusahaan Maya (Virtual Company)
Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan
pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi
yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang
unik agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan
yang terbentuk dapat memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran
gaji, pengangkatan karyawan, disain produk atau distribusinya. Hubungan bisa
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi,
pemasok atau subkontraktor. Apapun bentuk hubungannya diharapkan akan
menghasilkan kinerja kelas dunia yang ramping. Keuntungan yang bisa diperoleh
diantaranya adalah: keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal yang
renadh, fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.
2.2 Langkah Mengembangkan Rantai Pasokan
Tiga pemasalah merumitkan pengembangan rantai pasokan yang efisien da
terintegrasi yaitu optimasi lokal, intensif, dan lot besar.
5
1. Optimasi Lokal
Anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan
keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan
mereka yang terbatas. Sedikit kenaikan atau penuruna permintaan iasanya diatasi
secara berlebihan, karena tidak ada seorang pun yang ingin memiliki persediaan
yang mengalami kekosongan stok atau berlebihan.
2. Insentif (Insentif Penjualan, Potogan karena Kuantitas, dan Promosi)
Insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang
belum terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi semua anggota rantai.
3. Lot Besar
Sering terjadi penyimpangan dalam lot besar sebab hal ini cenderung
mengurangi biaya per unit. Manajer logistik inginmengirimkan lot besar, terutama
dengan truk yang penuh dengan muatan, dan manajer produksi menginginkan
produksi berjalan jangka panjang. kedua hal ini menurunkan biaya per unit, namun
gagal menunjukkan penjualan yang nyata.
Terdapat beberapa peluang dalam rantai pasokan yang terintegrasi. Peluang
untuk manajemen yang efektif dalam rantai pasokan meliputi 10 hal berikut (Heizer and
Render, 2005:16-19)
a. Data “Pull” yang Akurat
Data pull yaitu data penjualan yang menganjurkan transaksi untuk
“menarik” produk melalui rantai pasokan.
b. Pengurangan Ukuran Lot
Kurangi ukuran lot dengan manajemen yang agresif. Hal ini meliputi (1)
membuat pengiriman yang ekonomis, yang kurang dari lot muatan truk; (2)
menyediakan potongan harga berdasarkan pada volume tahunan total,
bukannya pada ukuran pengiriman individu; dan (3) mengurangi ongkos
pemesanan melalui teknik tertentu seperti pesanan tetap dan berbagai bentuk
pembelian elektronik.
c. Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali
Menunjuk satu anggota dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab
untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan sebagai
6
penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai
pasokan berdasarkan “pull’ dari pelanggan.
d. Persediaan yang Dikelola Vendor
Penggunaan pemasok lokal untuk menjaga persediaan bagi produsen
untuk menjaga persediaan bagi produsen atau pedagang eceran.
e. Penangguhan
Menunda modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk selama
mungkin dalam proses produksi.
f. Perakitan Saluran
Menangguhkan perakitan akhir sebuah produk sehingga saluran
distribusi dapat merakitnya. Dengan strategi ini, persediaan barang jadi
dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang lebih singkat dan akurat.
g. Drop Shipping dan Pengemasan Khusus
Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen, dan bukan dari
penjual, yang menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang.
h. Blanked Order
Sebuah komitmen kesanggupan pembelian jangka panjang bagi suatu
pemasok untuk barang yang akan dikirim berdasarkan dokumen pelepasan
jangka pendek.
i. Standarisasi
Mengurangi banyaknya variasi dalam komponen dan material untuk
membantu mengurangi biaya.
j. Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana
Pemesanan elektronik dan pemindahan dana mengurangi transaksi
dengan menggunkan kertas. Departemen pembelian dapat mengurangi
banyaknya pekerjaan ini denganmenggunakan pemesanan secara elektronik
untuk membayar unit yang diterima. Pemesana elektronik tidak hanya dapat
mengurangi pekerjaan administrasi, tetapi juga mempercepat siklus
pembelian tradisonal yang panjang.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rantai pasokan mencakup semua bagian diantaranya suppliers, produsen,
distributor dan pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
memenuhi permintaan pelanggan. Rantai pasokan meliputi tidak hanya pada
pembuat dan suppliers tetapi juga pengangkut, gudang, pengecer, dan bahkan
pelanggan itu sendiri.
Pada tiap-tiap organisasi seperti perusahaan manufaktur, rantai pasokan
meliputi seluruh fungsi-fungsi yang terlibat dalam penerimaan dan pengisian
permintaan pelanggan. Fungsi ini termasuk, tetapi tidak dibatasi, perkembangan
produk baru, pemasaran, operasi, distribusi, keuangan, dan customer service.
Rantai pasokan merupakan hal yang dinamis dan melibatkan aliran informasi
yang konstan, produk, dan keuangan antar tingkat-tingkat yang berbeda. Pada
kenyataannya, tujuan utama dari berbagai rantai pasokan adalah memenuhi
kebutuhan pelanggan dan dalam prosesnya, menghasilkan keuntungan bagi
dirinya sendiri.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan
Heizer, Jay & Barry Render (2009). Manajemen Operasi. Edisi Sembilan. Buku Satu.
Diterjemahkan oleh Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empa