Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL II

“Membangun Rantai Pasokan (lanjutan)”

Kelompok 02 :

1. Muhammad Arifullah (21801081196)


2. Nur Aviann Hardiansyah (21801081199)
3. Ahmad Hikam (21801081213)
4. Fidyani Anura Hidayati (21801081220)

Dosen pembimbing:
Deni Irfayanti, SE.,MM.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
PERIODE 2018/2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................i

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1........................................................................................................... Latar
belakang...........................................................................................1
1.2........................................................................................................... Rumusan
masalah ............................................................................................2
1.3........................................................................................................... Tujuan
..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

2.1 Strategi Rantai Pasokan....................................................................3


2.2 Langkah Mengembangkan Rantai Pasokan.....................................4

Bab III Penutup .............................................................................................7

3.1 Kesimpulan......................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

i
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era yang kompetitif ini, perusahaan atau organisasi dituntut agar lebih kompetitif
lagi agar bisa survive di pasar. Salah satu faktor yang berperan penting untuk
mengungguli pesaing-pesaing lain ialah dengan cara menerapkan manajemen rantai
pasok atau biasa disebut Supply Chain Management (SCM) yang efektif dan efisien.
Penerapan Supply Chain Management (SCM) yang efektif dan efisien akan membuat
perusahaan secara tidak langsung menekan cost nya, serta meningkatkan produktivitas
atau output nya.

Supply Chain Management mencakup semua kegiatan yang terintegrasi untuk


membawa produk ke pasar dan menciptakan kepuasan pelanggan. Kegiatan dalam
Supply Chain Management antara lain adalah operasi dalam manufaktur, pembelian,
transportasi, dan distribusi fisik yang saling terintegrasi dalam sebuah proses. Proses ini
menghubungkan semua mitra dalam sebuah rantai.

Selain departemen dalam organisasi, mitra ini meliputi vendor, operator,


perusahaan ketiga, dan sistem penyedia informasi. Dalam organisasi, rantai pasokan
mengacu pada berbagai bidang fungsional, meliputi inbound dan outbound transportasi,
pergudangan, pengadaan barang, dan penyediaan barang. Peramalan, perencanaan
produksi dan penjadwalan, pemrosesan order, dan layanan pelanggan semua adalah
bagian dari proses ini juga. Yang penting juga adalah mewujudkan sistem informasi
yang sangat diperlukan untuk memerantai semua kegiatan ini.

Setiap usaha bisnis selalu membutuhkan pihak lain agar usahanya dapat berjalan
dengan baik. Kemitraan dengan pihak lain umumnya terjadi dalam hal penyediaan
bahan baku atau pasokan material atau barang untuk diolah atau dijual kepada
konsumen akhir. Manajemen Rantai Pasok atau yang dikenal dengan istilah Supply
Chain Management (SCM) sangat penting dalam kaitannya dengan kemudahan
pelanggan. Pelanggan memperlukan produk atau barang tersebut secara cepat. Oleh

1
karena itu, penting untuk mengolah rantai pasokan agar pelanggan tidak kesulitan dan
selalu memperoleh barang.

2
1.2 Rumusan masalah
1. Apa saja strategi rantai pasokan itu?
2. Bagaimana langkah mengembangkan rantai pasokan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui strategi rantai pasokan.
2. Mengetahui langkah mengembangkan rantai pasokan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Rantai Pasokan


Menurut Heizer and Render, perusahaan harus memutuskan suatu strategi
rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi
tersebut antara lain:
1. Banyak Pemasok (Many Supplier) 
Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya
dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok
saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang
digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan.
Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk
mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan
pengiriman. 
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier) 
Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan
para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih
memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan
hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok
mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi
dan biaya produksi yang lebih rendah.  Dengan sedikit pemasok maka biaya
mengganti partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan
menjadi tawanan yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu
resiko yang dihadapi pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-
rahasia dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama. 
3. Vertical Integration 
Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang
sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor.
Integrasi vertical dapat berupa: 

4
 Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada
sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik  Baja.
 Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada    
konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer
yang semula sebagai distributornya. 
4. Kairetsu Network. 
Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli
dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara
financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.  Pemasok kemudian menjadi
bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu. Keanggotaannya
dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai
mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada
perusahaan manufaktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai
subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil. 
5. Perusahaan Maya (Virtual Company) 
Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan
pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi
yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang
unik agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan
yang terbentuk dapat memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran
gaji, pengangkatan karyawan, disain produk atau distribusinya. Hubungan bisa
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi,
pemasok atau subkontraktor. Apapun bentuk hubungannya diharapkan akan
menghasilkan kinerja kelas dunia yang ramping.  Keuntungan yang bisa diperoleh
diantaranya adalah: keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal yang
renadh, fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi. 
2.2 Langkah Mengembangkan Rantai Pasokan
Tiga pemasalah merumitkan pengembangan rantai pasokan yang efisien da
terintegrasi yaitu optimasi lokal, intensif, dan lot besar.

5
1. Optimasi Lokal
Anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan
keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan
mereka yang terbatas. Sedikit kenaikan atau penuruna permintaan iasanya diatasi
secara berlebihan, karena tidak ada seorang pun yang ingin memiliki persediaan
yang mengalami kekosongan stok atau berlebihan.
2. Insentif (Insentif Penjualan, Potogan karena Kuantitas, dan Promosi)
Insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang
belum terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi semua anggota rantai.
3. Lot Besar
Sering terjadi penyimpangan dalam lot besar sebab hal ini cenderung
mengurangi biaya per unit. Manajer logistik inginmengirimkan lot besar, terutama
dengan truk yang penuh dengan muatan, dan manajer produksi menginginkan
produksi berjalan jangka panjang. kedua hal ini menurunkan biaya per unit, namun
gagal menunjukkan penjualan yang nyata.
Terdapat beberapa peluang dalam rantai pasokan yang terintegrasi. Peluang
untuk manajemen yang efektif dalam rantai pasokan meliputi 10 hal berikut (Heizer and
Render, 2005:16-19)
a. Data “Pull” yang Akurat
Data pull yaitu data penjualan yang menganjurkan transaksi untuk
“menarik” produk melalui rantai pasokan.
b. Pengurangan Ukuran Lot
Kurangi ukuran lot dengan manajemen yang agresif. Hal ini meliputi (1)
membuat pengiriman yang ekonomis, yang kurang dari lot muatan truk; (2)
menyediakan potongan harga berdasarkan pada volume tahunan total,
bukannya pada ukuran pengiriman individu; dan (3) mengurangi ongkos
pemesanan melalui teknik tertentu seperti pesanan tetap dan berbagai bentuk
pembelian elektronik.
c. Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali
Menunjuk satu anggota dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab
untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan sebagai

6
penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai
pasokan berdasarkan “pull’ dari pelanggan.
d. Persediaan yang Dikelola Vendor
Penggunaan pemasok lokal untuk menjaga persediaan bagi produsen
untuk menjaga persediaan bagi produsen atau pedagang eceran.
e. Penangguhan
Menunda modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk selama
mungkin dalam proses produksi.
f. Perakitan Saluran
Menangguhkan perakitan akhir sebuah produk sehingga saluran
distribusi dapat merakitnya. Dengan strategi ini, persediaan barang jadi
dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang lebih singkat dan akurat.
g. Drop Shipping dan Pengemasan Khusus
Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen, dan bukan dari
penjual, yang menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang.
h. Blanked Order
Sebuah komitmen kesanggupan pembelian jangka panjang bagi suatu
pemasok untuk barang yang akan dikirim berdasarkan dokumen pelepasan
jangka pendek.
i. Standarisasi
Mengurangi banyaknya variasi dalam komponen dan material untuk
membantu mengurangi biaya.
j. Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana
Pemesanan elektronik dan pemindahan dana mengurangi transaksi
dengan menggunkan kertas. Departemen pembelian dapat mengurangi
banyaknya pekerjaan ini denganmenggunakan pemesanan secara elektronik
untuk membayar unit yang diterima. Pemesana elektronik tidak hanya dapat
mengurangi pekerjaan administrasi, tetapi juga mempercepat siklus
pembelian tradisonal yang panjang.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rantai pasokan mencakup semua bagian diantaranya suppliers, produsen,
distributor dan pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
memenuhi permintaan pelanggan. Rantai pasokan meliputi tidak hanya pada
pembuat dan suppliers tetapi juga pengangkut, gudang, pengecer, dan bahkan
pelanggan itu sendiri.
Pada tiap-tiap organisasi seperti perusahaan manufaktur, rantai pasokan
meliputi seluruh fungsi-fungsi yang terlibat dalam penerimaan dan pengisian
permintaan pelanggan. Fungsi ini termasuk, tetapi tidak dibatasi, perkembangan
produk baru, pemasaran, operasi, distribusi, keuangan, dan customer service.
Rantai pasokan merupakan hal yang dinamis dan melibatkan aliran informasi
yang konstan, produk, dan keuangan antar tingkat-tingkat yang berbeda. Pada
kenyataannya, tujuan utama dari berbagai rantai pasokan adalah memenuhi
kebutuhan pelanggan dan dalam prosesnya, menghasilkan keuntungan bagi
dirinya sendiri.

8
9
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan

Heizer, Jay & Barry Render (2009). Manajemen Operasi. Edisi Sembilan. Buku Satu.
Diterjemahkan oleh Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empa

Anda mungkin juga menyukai