Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : A031181329
MATA KULIAH : SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
JUST-IN-TIME
Just in Time adalah sistem manajemen produksi dan persediaan yang menyeluruh, dimana
pembelian atau pemprosesan bahan baku dan bagian-bagian lainnya hanya dilakukan ketika
dibutuhkan dan tepat pada saat akan digunakan pada setiap tahap proses produksi. Prinsip
dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk
merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan.
Tujuan dari adanya manajemen menggunakan dan mengembangkan konsep Just In Time
dalam perusahaan dapat dirangkum atas beberapa aspek, yaitu:
1. Meningkatkan Efisiensi Proses Produksi
Peningkatan efisiensi dapat dilakukan terutama melalui pengurangan persediaan
barang sehingga mengakibatkan pengurangan biaya persediaan.
2. Meningkatkan Daya Kompetisi
Meningkatnya efisiensi dalam proses produksi dengan sendirinya akan meningkatkan
daya saing perusahaan karena peningkatan efisiensi berarti penurunan biaya dan ini
memungkinkan perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan pasar.
3. Meningkatkan Mutu Barang
Mutu tinggi dari suku cadang atau komponen yang dipasok oleh pemasok pada
gilirannya akan meningkatkan mutu barang yang diproduksi oleh perusahaan.
4. Mengurangi Pemborosan
Pengurangan pemborosan terutama dalam bentuk barang yang terbuang karena pada
hakekatnya pemborosan adalah biaya.
sebelum mengenal sistemnya. Kebutuhan akan CIM merupakan usaha untuk menjawab
system manufaktur sekarang dan masa depan.
STRATEGI PERUSAHAAN
Setelah manajemen puncak memilih strategi maka perusahaan mengetahui bagaimana jalan
untuk mencapai tujuan-tujuannya. Penerapan strategi adalah penugasan kembali kepada para
pemimpin perusahaan, baik pada tingkat korporat maupun tingkat unit bisnis, untuk
mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi bersama-sama para karyawan,
implementasi strategi juga melibatkan penembangan kebiksanaan fungsional, struktur
oraganisasi, iklim yang mendukung strategi dan membantu tercapainya tujuan-tujuan
organisasi.
Proses implementasi memerlukan komunikasi yang efektif dan negoisasi di antara semua
penyusun strategi atau manajemen puncak yang berhubungan.
1. Penerapan Kebijaksanaan Fungsional, implementasi kebijakan fungsional melibatkan
dua proses yaitu menyebarkan sumber-sumber dan pengembangan kebijakan yang
mengoperasionalkan strategi.
2. Penerapan Kepemimpinan, dalam kaitannya dengan manajemen strategi ini meliputi:
1) Mengubah kepemimpinan saat sekarang pada tingkatantingkatan yang tepat.
2) Memperkuat motivasi para manajer melalui pemberian insentif.
3) Melibatkan pengembangan karier para penyusun strategi masa depan.
3. Penerapan Organisasional, untuk mengimplementasikan strategi memerlukan struktur
organisasi yang sesuai dengan strategi tersebut.
Strategi perusahaan merupakan sesuatu yang penting karena termasuk cara untuk
mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi
perusahaan yang berubah dengan cepat.
kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam
sebuah industri dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing
(Grant, 2002). Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang jelas
mengartikulasikan arah bisnis akan mengejar dan langkahlangkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuannya.