Materi Sosiologi
Materi Sosiologi
DOSEN PEMBIMBING
PS .KURNIAWATI, M.KES
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 12
1. Luthfianiiq Syahda.K
2. Septi Novia
3. Qunita Luvia
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Perilaku Pencari Pengobatan Dan Pelayanan Kesehatan”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi
Pelayanan Kebidanan.Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.Kami juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR…………………………………………..……..……../…..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….….4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….6
C. Tujuan…………………………………………………………….………..6
BAB II PEMBAHASAN
C. Pemeliharaan Kesehatan...................................……..................................11
A. Kesimpulan………………………………………………………………..25
B. Saran……………………………………………………………………….25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
untuk penggunaan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek.
2
sumber daya anggota keluarga. Hal ini dikarenakan perempuan lebih peka
(Zoraida, 2012).
flu, nyeri, diare dan gastritis (Supardi dan Raharni, 2006). Penelitian ini
yang terdiri dari 187 KK dari dua RW dan empat RT. Demam merupakan
salah satu penyakit yang sering terjadi pada masyarakat. Desa Pojok Kidul
warung kecil tetapi masih jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga dapat
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud pencarian pengobatan
2. Mengetahui apa itu pemeliharaan kesehatan
3. Mengetahui tentang konsep teori perilaku
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
terjadi pada dirinya sendiri, tetapi juga bagi anggota keluarga lain, terutama
tidak merasakan sakit (desease but no illness) sudah barang tentu tidak akan
diserang penyakit dan juga merasakan sakit, maka baru akan timbul
berbagai macam perilaku dan usaha. Respons seseorang apabila sakit adalah
sebagai berikut :
responsif, dan sebagainya. Dan akhirnya alasan takut dokter, takut pergi
percaya kepada diri sendiri, dan sudah merasa bahwa pengalaman yang
daripada dokter, mantri, bidan, dan sebagainya yang masih asing bagi
mereka, seperti juga pengobatan yang dilakukan dan obat-obatan pun
masyarakat.
pelayanan kesehatan.
batasan : kesehatan adalah keadaan sejahtera baban, jiwa, dan sosial dan
mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit cacat. Pada
adanya ganguan pada kesehatan (sakit). Seseorang tidak pernah akan tahu
kapan sakit, dan tidak seorang pun dapat menjawab dengan pasti. Hal ini
Jamkesmas.
3. Keterjangkauan informasi
kemampuan membayar.
a. Pengertian
memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
Bahwa kesehatan sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang
kehidupan.
faktor perilaku (behaviour causer) dan faktor dari luar perilaku (non
sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang
(Notoatmodjo, 2007).
Protection).
c. Menggunakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
kanker serviks.
berpenyakit menular.
mengikutsertakan masyarakat.
bertahan.
2015) yaitu :
sebagai berikut :
b. Berolah raga
waktu dan juga bisa menjaga perasaan dan tak terombang-ambing oleh
perasaan tersebut. Maka dalma mencari pikiran yang posiyif tersebut kita
suatu penyakit.
kesehatan
a. Perilaku
dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa
Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak tampak, seperti
tindakan atau sering kita dengar dengan istilah knowledge, attitude, practice
(Sarwono, 2004).
individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dalam dirinya.
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
(Notoatmodjo, 2007).
Komponen prilaku menurut Lukluk A, (2008) dapat dilihat dalam 2
• Perilaku kesehatan
pasif (respons yang masih tertutup) dan aktif (respons terbuka, tindakan
perilaku kesehatan terdiri dari empat unsur, yaitu sakit dan penyakit, sistem
penyakit, yaitu:
behavior)
kesehatannya).
2. Perilaku Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan
penggunaannya.
• Ranah (Domain) Perilaku
perilaku terbuka (overt). Perilaku adalah totalitas yang terjadi pada orang
sangat luas. Berdasarkan pembagian domain oleh Bloom ini dan untuk
• Pengetahuan (knowledge)
1. Tahu (know)
menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
2. Memahami (comperehension)
diketahui tersebut.
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo, 2010).
• Sikap (Attitude)
dan emosi yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa sikap itu suatu
2. Menanggapi (responding)
3. Menghargai (valuing)
1. Praktik terpimpin
3. Adopsi
sumber daya manusia yang kompoten dan siap siaga dalam melayani
Faktor ketiga adalah faktor perilaku dalam hal ini faktor yang paling
• Lingkungan
• Perilaku
• Pelayanan kesehatan
• Keturunan
faktor keturunan juga dapat dikaji dari kondisi balita dan ibu hamil.
A. Kesimpulan
Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) yaitu usaha yang dilakukan
untuk mencari atau melakukan pengobatan dengan mengobati penyakitnya sendiri atau
memanfaatkan fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya) maupun
fasilitas pengobatan tradisional (dukun,shinshe, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2007).
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Notoadmojo,Soekidjo,2012.Promosi Keaehatan dan Ilmu
Perilaku.Jakarta:Rineka Cipta
Tri Kurniawati,Irma, 2008. “Gambaran Pemanfaatan –
Literatur”,www.lontar.ui.ac.id. Dinkes 7 Mei 2018
Perwira Eko Ratu .2013. Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan.
http://ekoratuperwira.blogspot.co.id/2013/04/perilakupencarianpencarianpelayananke
sehatan.htmj. Diakes 7 Mei 2018