Laporan Ektum Fadilah
Laporan Ektum Fadilah
PRAKTIKUM I
KURVA SPEISES AREA
OLEH :
NAMA : FADILAH
NIM : F1D1 18 048
DOSEN PEMBIMBING :PROF. JAMILI, M.Si
A. Latar Belakang
selatan wilayah Indonesia, biasanya menjadi salah satu sumber pokok kehidupan para
atau tumbuhan yang berada di selatan wilayah Indonesia, biasanya menjadi salah satu
sumber pokok kehidupan para petani sebagai mata pencaharian nya. Beberapa tipe
suksesi dengan masuk nyaj enis-jenis tumbuhan secara alami mulai dari komponen
tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama individu penyusun vegetasi
itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga membentuk suatu sistem yang
dinamis dan hidup. Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu
komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang,
literature dilengkapi pula dengan studi peta kawasan. Salah satu criteria nya adalah
lokasi yang masih memiliki kawasan hutan yang masih utuh. Di dapatk anlokasi plot
di sebelah utara atau bagian belakang gunung karena areal bagian muka atau elatan
gunung telah mengalami kerusakan akibat kebakaran. Plot dibuat dengan berukuran
areal jenis dan “kalibrasi” denganl uas serupa di lokasi lain yang juga memiliki plot
sampel permanen Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum kurva luas
minimum spesies.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu untuk menentukan luas
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu dapat menentukan luas
A. Vegetasi
yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan
lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh
hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastik
memberikan dampak positif bagi keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih
wilayah atau daerah.Suatu tipe vegetasi menggambarkan suatu daerah dari segi
dan padang rumput dapat dijadikan contoh dari tipe vegetasi. Suatu tipe vegetasi
kadangkala dibagi lagi menjadi beberapa komunitas yang predominan atau disebut
ahli ekologi untuk menjelaskan vegetasi. Sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh suatu
ada beberapa parameter kuantitatif vegetasi yang sangat penting yang umum diukur
dari suatu tipe komunitas yaitu kerapatan (density) adalah jumlah individu suatu jenis
tumbuhan dalam suatu luasan tertentu. Frekuensi adalah jumlah petak contoh dimana
ditemukannya jenis tersebut dari sejumlah petak contoh yang dibuat, dominansi
tumbuhan yang dominan dalam suatu komunitas.Indeks Nilai Penting (INP) adalah
C. Kurva Area
tercatat padapetak dengan ukuran tertentu. Hubungan antara luas petak pengamatan
dengan jumlah jenis atau kurva area jenis terlihat dari grafik penambahan jenis yang
meningkat secara relatif konstan. Luas minimum atau kurva spesies area merupakan
langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan
petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak
contoh (sampling area) yang dianggap representative dengan suatu tipe vegetasi pada
suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Makin tinggi keanekaragaman jenis
yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak contoh yang di gunakan. Bentuk
luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula
Luas daerah dalam satuan kecil yaitu komunitas atau vegetasi yang sangat
yang sangat berinteraksi dengan banyak factor lingkungan yang khas untuk setiap
vegetasi, cara mengamati komunitas atau vegetasi tersebut dan berapa banyak
sampel yang harus di amati sehingga di kata kan representative bila di dalam nya
terdapat semua atau sebagian besar jenis tumbuhan yang membentuk komunitas atau
vegetasi tersebut. Daerah minimal yang mencermin kan kekayaan. Komunitas atau
dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode
kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter (Hidayat, 2014).
Luas daerah dalam satuan kecil yaitu komunitas atau vegetasi yang sangat
vegetasi, cara mengamati komunitas atau vegetasi tersebut dan berapa banyak
sampel yang harus di amati sehingga dikatakan representative bila di dalam nya
terdapat semua atau sebagian besar jenis tumbuhan yang membentuk komunitas atau
dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode
kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter (Hidayat, 2014).
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 19 April 2020 pada
Kendari.
B. Bahan Praktikum
C. Alat Praktikum
D. Prosedur Kerja
1. Membuat kuadrat vegetasi hutan dengan ukuran plot 1 x 1m, 1x2 m dan 2 x 2
m.
2. Mengidentifikasi, menghitung dan mencatat jenis tumbuhan yang ada pada
masing-masing plot.
4. Memperluas kuadrat dilakukan sampai tidak ada penambahan jenis baru dari
A. Hasil Pengamatan
No
Ukura ∑
Petak Nama Jenis Penambaha Presentase
n komulatif
Conto Tumbuhan n Spesies (%)
(m2) Jenis
h
1 2 3 4 5 6
1 0.5 A Mimosa pudica 10 100%
B Imperata
cylindrical
C Phyllanthus
urinaria
D Centella asiatica
E Acalypha
australis
F Amaranthus
spinosios
G Sonchus Arvensis
H Ageratum
conyzoides
I Selaginella
doederleinii
J Paederia foetida
2 0.5 K Lopatherum 14 4 4/10100%
gracile =40
L Cyperus rotundus
M Andrographis
paniculata
N Physalis
peruviana
3 1 O Sida rumbifolia 16 2 2/14100%
P Arachis pintoi =14.2
4 2 Q Alternanthera 19 3 3/16100%
ficoidea =18,7
R Phyllanthus
acidus
S Cynodon dactylon
5 4 T Eleusine indica 21 2 2/19100%
U Panicum repens =10.5
Tabel 3. Lanjutan
1 2 3 4 5 6 7
6 8 V Paspalum 22 1 1/21100%
conjugatum =4.7
7 16 W Cyperus 24 2 2/22100%
bervifolius =9.09
X Cyperus difformia
8 32 Y Cyperus kyllingia 25 1 1/24100%
=4.1
9 64 Z Cyperus iria 26 1 1/25100%
=4
Penambahan Jenis
30
25
20
15
10
0
0.5 0.5 1 2 4 8 16 32 64
100
80
60
40
20
0
0.5 0.5 1 2 4 8 16 32 64
B. Pembahasan
luas area minimum adalah langkah awal yang digunakan untuk menganalisis
vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari tegakan hutan, yaitu tingkat pohon dan
vegetasi dasar yang terdapat dibawah tegakan hutan kecuali permudaan pohon hutan,
padang rumput/alang-alang dan vegetasi semak belukar. Analisi vegetasi suatu
kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi dapat dilakukan dengan
sebagian dari populasi. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu
jumlah petak, cara peletakkan petak dan teknik analis vegetasi yang digunakan.
kuadrat merupakan metode dalam penentuan luas area minimum dengan pembuatan
plot dengan ukuran tertentu, dalam bentuk persegi atau bentuk tertentu lainnya.
Penggunaan metode ini tergantung pada bentuk vegetasinya . Penentuan luas area
minum ini digunakan dengan cara membuat metode kuadrat. Metede kuadrat ini, di
buat dengan membuat plot dengan ukuran 1x1 m, 1x2 m dan 2x2 m. Langkah
kurva terlihat bahwa persentasenya naik turun. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
suatu area terdapat beragam jenis tumbuhan sebagai objek pengamatannya selain itu
dipengaruhi oleh ukuran kawasan. Pola penyebaran dapat ditentukan oleh beberapa
faktor baik internal maupun eksternal seperti topografi, suhu dan iklim, pH tanah,
curah hujan, ketersediaan zat hara, intensitas cahaya matahari, interkasi anatar
dari komunitas atau dalam hal ini adalah vegetasi akan bersaing satu sama lain untuk
tumbuh pada kondisi dan adaptasi yang dibutuhkan. Sehingga pada satu cakupan
wilayah tertentu tidak jarang akan ditemukan pola penyebaran yang heterogen
namun dominan pada satu sisi individu sejenis, disebabkan karena kemampuan
adaptasi dan persaingan yang lebih yang membuatnya dapat hidup lebih baik
dibandingkan dengan individu lain. Hal lain yang dapat menyebabkan keseragaman
pada satu titika cakupan luas yaitu kurangnya distribusi secara acak pada suatu
vegetasi tersebut.
adalah iklim, keragaman habitat dan ukuran. Fluktuasi iklim yang musiman
merupakan faktor penting dalam membagi keragaman spesies. Suhu maksimum yang
(bottleck) yang membatasi jumlah spesies yang dapat hidup secara tetap di suatu
daerah. Habitat dengan daerah yang beragam dapat menampung spesies yang
keragamannya lebih besar di bandingkan habitat yang lebih seragam. Daerah yang
luas dapat menampung lebih besar spesies dibandingkan dengan daerah yang sempit.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa hubungan antara luas dan keragaman
spesies secara kasaradalah kuantitatif. Rumus umumnya adalah jika luas daerah 10 x
lebih besar dari daerah lain maka daerah itu akan mempunyai spesies yang dua kali
lebih besar.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan menggunakan ukuran plot yang bervariasi, dimana penambahan plot akan
terus dilakukan sampai tidak terjadi lagi penambahan jumlah spesies atau
penambahan kurang dari 10%. Spesies tumbuhan yang terdapat pada petak contoh
dengan metode kuadrat yang dibuat harus dapat mewakili keseluruhan spesies
yang ada pada suatu habitat tersebut. Semakin luas petak contohnya, maka
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum adalah untuk praktikan agar
Aprijani., Setiadi., D., Guhrdja., G dan Qayim., I, 2006, Analisis Vegetasi Hulu DAS
Cianjur Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Jurnal Biodiversitas, 7(2):
147-148
Ginting., A., Z., Manurung., F., T dan Sisillia., L, 2017, Analisis Vegetasi Pada
Kawasan Hutan Desa Di Desa Nanga Yen Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten
Kapuas Hulu, Jurnal Hutan Lestari, 5(3): 713-714