Mata Kuliah : Teori-Teori Ilmu Sosial dalam Sejarah
Kekuatan dan Peran Perempuan Sebagai Pemimpinan dalam
Novel Ratu Kalinyamat Karya (Murtadho Hadi) Peristiwa kepemimpinan sangat berperan dalam bidang kehidupan manusia yang mempu mengangkat diri manusia menjadi manusia yang tercerahkan dalam drajat yang tinggi. Namun tidak semua manusia bisa merasakan kedudukan dalam kepemimpinan di karenakan tidak mampu dalam memimpin kesejahteraan negara dan masyarakat . selain itu faktor lainnya karena adanya pandangan ketidak sedrajatan gender. Namun pemecahan kebisuan dan kesenyapan sejarah dalam “arus bawah” banyak mengungkapkan tokoh-tokoh dalam kepemimpian dari sosok perempuan .
Ratu kalinyamat atau Retno Kencono merupakan sosok perempuan
yang menjadi pemimpin di Kadipaten Jepara. Hal yang menjadikan ia sebagai tokoh pejuang dengan pengalamannya baik pribadi mapun sebagai pemimpin rakyat, ia membuktikan dengan kekuatan dan perannya sebagai pemimpin, ia melakukan sebuah perjalanan di pesisir utara pulau jawa demi untuk bangsanya.
Kepemimpinan dan kewibawaan Ratu Kalinyamat pada sekitar
abad ke-15 di Kadipaten Jepara, Ratu Kalinyamat atau dikenal dengan Retna Kencana adalah salah satu putri keturunan Sultan Trenggono, Sultan Demak, yang memerintah pada 1521-1546 M. Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, Jepara merupakan negeri yang sangat aman, makmur, tentram, adil, dan sejahtera. Dengan “sentuhan” fenim kekuasaannya yang identik dengan tidak menggunakan siasat dalam kekerasan sehingga menjadikan kekuasaan dalam kedamaian.
Ratu Kalinyamat selain sebagai tokoh pemimpin perempuan yang
penuh dengan kedamaiaan ia juga merupakan santri yang tidak hanya disegani oleh kalangan kaum agama karena ilmu yang didalaminnya di peroleh dari para wali, selain di segani ia juga ditakuti oleh para brandal dalam hal ke digdayaan dan penegakan hukum. Dalam novel Murtadho Hadi ini, diceritakan perjalannan ruhani Ratu Kalinyamat yang telah melakukan uzlah di pinggir laut dengan meninggalkan segala identitas keduaniaan, dan jabatan sebagai Adipati Jepara. Dalam melakukan uzlah-nya, ia mampu melihat keindahan alam malakut, setelah terlebih dahulu menyingkirkan aghyar dari hatinya. Dengan pengalaman ruhani inilah yang kemudian menajamkan mata hati Ratu Kalinyamat dan membawanya sukses dalam memimpin Kadipaten Jepara.