Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imam Bisri Mustofa

NIM : 1717503013

Prodi : 5 SPI (Sejarah Peradaban Islam)

Mata Kuliah : Teori-Teori Ilmu Sosial dalam Sejarah

Kekuatan dan Peran Perempuan Sebagai Pemimpinan dalam


Novel Ratu Kalinyamat Karya (Murtadho Hadi)
Peristiwa kepemimpinan sangat berperan dalam bidang kehidupan
manusia yang mempu mengangkat diri manusia menjadi manusia yang
tercerahkan dalam drajat yang tinggi. Namun tidak semua manusia bisa
merasakan kedudukan dalam kepemimpinan di karenakan tidak mampu
dalam memimpin kesejahteraan negara dan masyarakat . selain itu faktor
lainnya karena adanya pandangan ketidak sedrajatan gender. Namun
pemecahan kebisuan dan kesenyapan sejarah dalam “arus bawah” banyak
mengungkapkan tokoh-tokoh dalam kepemimpian dari sosok perempuan .

Ratu kalinyamat atau Retno Kencono merupakan sosok perempuan


yang menjadi pemimpin di Kadipaten Jepara. Hal yang menjadikan ia
sebagai tokoh pejuang dengan pengalamannya baik pribadi mapun sebagai
pemimpin rakyat, ia membuktikan dengan kekuatan dan perannya sebagai
pemimpin, ia melakukan sebuah perjalanan di pesisir utara pulau jawa
demi untuk bangsanya.

Kepemimpinan dan kewibawaan Ratu Kalinyamat pada sekitar


abad ke-15 di Kadipaten Jepara, Ratu Kalinyamat atau dikenal dengan
Retna Kencana adalah salah satu putri keturunan Sultan Trenggono, Sultan
Demak, yang memerintah pada 1521-1546 M. Pada masa pemerintahan
Ratu Kalinyamat, Jepara merupakan negeri yang sangat aman, makmur,
tentram, adil, dan sejahtera. Dengan “sentuhan” fenim kekuasaannya yang
identik dengan tidak menggunakan siasat dalam kekerasan sehingga
menjadikan kekuasaan dalam kedamaian.

Ratu Kalinyamat selain sebagai tokoh pemimpin perempuan yang


penuh dengan kedamaiaan ia juga merupakan santri yang tidak hanya
disegani oleh kalangan kaum agama karena ilmu yang didalaminnya di
peroleh dari para wali, selain di segani ia juga ditakuti oleh para brandal
dalam hal ke digdayaan dan penegakan hukum.
Dalam novel Murtadho Hadi ini, diceritakan perjalannan ruhani
Ratu Kalinyamat yang telah melakukan uzlah di pinggir laut dengan
meninggalkan segala identitas keduaniaan, dan jabatan sebagai Adipati
Jepara. Dalam melakukan uzlah-nya, ia mampu melihat keindahan alam
malakut, setelah terlebih dahulu menyingkirkan aghyar dari hatinya.
Dengan pengalaman ruhani inilah yang kemudian menajamkan mata hati
Ratu Kalinyamat dan membawanya sukses dalam memimpin Kadipaten
Jepara.

Anda mungkin juga menyukai