Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengendalian dan pengawasan merupakan fungsi yang terakhir dari proses manajemen.
Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan keempat fungsi manajemen lainnya. Pengendalian
adalah suatu proses yang digunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar
menerapkan strategi organisasi, sedangkan pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam
manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan
mengevaluasi suatu kegiatan. Perbedaan mendasar antara pengawasan dan pengendalian
adalah pengawasan dapat dilakukan secara periodik (berkala) sedangkan pengendalian
harus dilakukan setiap saat. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya
pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik
bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi
terdapat unsur pengendalian, seperti Detektor atau sensor, Assesor atau penilai, Efektor atau
pengubah, Jaringan Komunikasi. Tipe-tipe pengendalian juga dibutuhkan oleh sebuah
organisasi, seperti (Awal) Preliminary, (Saat ini) Concurrent, (Akhir) Post-action.
Suatu organisasi juga dibutuhkan sebuah konsep pengawasan serta tahap-tahap
pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut
terdiri dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan
Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan
Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai
dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan
tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu
proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat
menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga
meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan
organisasi diantaranya.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan-
pembahasan tentang pengawasan, antara lain :
1. Pengertian, konsep dan tahapan dalam pengawasan.
2. Pengertian, konsep dan proses Pengendalian

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, konsep dan tahapan dalam pengawasan ?
2. Untuk mengetahui pengertian, konsep dan proses Pengendalian ?
3.

1|P a ge
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengawasan

2.11 Pengertian Pengawasan


Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasai
dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki
telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat variable ( manusia, peralatan,
mesin, organisasi ) kearah tercapainya suatu tujuan atau sasaran manajemen. Pengawasan
(controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu
organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.
Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang
pengawasan sebagai : “… the process by which manager determine wether actual operation
are consistent with plans”.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya
kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui
pengendalian atau pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
Bahkan, melalui pengendalian atau pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat
dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah
dilaksanakan. Pengendalian atau Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauh mana kebijakan
pimpinan dijalankan dan sampai sejauh mana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan
kerja tersebut. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana
pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

2.12 Konsep Pengawasan


Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian
dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau
pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen,
pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi
manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai:

“pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk
menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
peraturan.”

Atau
“suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan,
sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat
dilakukan tindakan perbaikannya.”

2|P a ge
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai

“proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau


diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”

2.13 Tahap-tahap Proses Pengawasan


Dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan yang dilakukan oleh manajer ataupun
atasan maka perlu dilakukan tahapan atau proses pengawasan.

Tahap proses pengawasan :


1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota dan target pelaksanaan kegiatan yang
digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Khususnya dalam target
penjualan, anggaran, market share, margin keuntungan, dan sasaran produksi.
Bentuk standar yang umum yaitu :
a. Standar Phisik, misalnya kuantitas barang atau jasa serta kualitas produk
b. Standar Moneter, ditujukan dalam rupiah mencakup biaya tenaga kerja,
penjuaan, laba kotor dan laini-lain
c. Standar Waktu, maksudnya meliputi kecepatan produksi atau batas waktu
pekerjaan yang harus diselesaikan.

2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan


Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
Pengukuran dilakukan dengan mudah, tidak mahal dan dapat diterangkan kepada
karyawan.
Beberapa pertanyaan yang digunakan :
✓ HOW OFTEN : Setiap Jam, Harian, Mingguan.
✓ WHAT FORM : Laporan tertulis, Inpeksi visual melalui telepon.
✓ WHO : Manajer, Staf Departemen

3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan


Beberapa proses yang berulang-ulang dan continue, yang berupa atas, pengamatan
laporan, metode-metode otomatis, Inspeksi, pengujian dengan pengambilan sampel.

4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan.


Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan bagi manajer.

5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi


Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada
perbaikan dalam pelaksanaan.

3|P a ge
Menurut Kadarman (2001, hal. 161) Langkah-langkah proses pengawasan yaitu :
a. Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis
hal ini berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana.
Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.
b. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai
terhadap standar yang telah ditentukan.
c. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi.

Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4
tahapan, yaitu:
1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
2. Mengukur pelaksanaan
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada.
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.

Terry (dalam Winardi, 1986:397) bahwa pengawasan terdiri daripada suatu proses yang
dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni:
1. Mengukur hasil pekerjaan,
2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada
perbedaan),
3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.

Maman Ukas (2004:338) menyebutkan tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan yang selalu
terdapat dalam proses pengawasan, yaitu:
1. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standar ukuran ini bisa
nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama seorang masih
menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.
2. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan
kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.
3. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu pengawasan
tidak akan berarti tanpa adanya koreksi, jika dalam hal ini diketahui bahwa aktivitas
umum tidak mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan
beberapa tahapan yang harus dilakukan.
• Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan)
Sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard yang jelas.
• Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang
telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya
secara optimal.
• Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa penyimpangan-
penyimpangan
• Pengambilan tindakan koreksi
Melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan- penyimpangan yang terjadi

4|P a ge
2.14 Fungsi Pengawasan dalam Praktek
1. Pengawasan berdasarkan proses kegiatan
o Memastikan bahwa petunjuk sudah jelas & faktor input yg ditetapkan sudah tersedia
o Memastikan bahwa segala proses & perangkat penunjang berjalan dengan baik
o Memastikan bahwa output yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan

2. Pengawasan Internal dan Eksternal


Pengawasan internal melalui disiplin diri dan latihan tanggung jawab individual atau
kelompok. Pengawasan eksternal terjadi melalui supervise langsung atau penerapan
system administrative seperti aturan dan prosedur. Pengawasan efektif yang akan di
uraikan kemudian, merupakan kombinasi dari keduanya.

Ada empat jenis pengawasan eksternal, yaitu:


a. Pengawasan Pendahulu (feedforward control)
Adalah prapengawasan atau disebut juga precontrol yaitu pengawasan yang di
lakukan sebelum memulai kegiatan, terdiri atas kegiatan persiapan: Spesifikasi
masukan, keluaran, kejelasan tujuan, sumber daya yang di perlukan. Dirancang untuk
mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum
kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat menemukan
informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau
perkembangan tujuan.
b. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (concurrent control)
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang
berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Concurrent
control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan
pekerjaan para bawahan mereka. Seperti pengawasan ya/tidak (yes/no-control) yang
menspesifikasi titik kritis yang harus di lalui sebelum suatu kegiatan berlanjut. Pada
suatu titik segala persyaratan harus dipenuhi terlebih dahulu (ya) sebelum proses
berlanjut. Jadi kalau tidak, proses berhenti. Disini diusahakan untuk menemukan
masalah dan melakukan tindakan perbaikan sebelum hasil akhir.
c. Pengawasan pasca kegiatan atau umpan balik (post action control atau feedback
control)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.dilakukan
setelah kegiatan selesai.

3. Pengawasan berdasarkan fungsi operasional

a. Bagian SDM
Beberapa faktor yang terkait dengan pengawasan dalam Bidang SDM :
o Penerapan Employee Discipline System
o Adanya Career Path
o Pemahaman Manajer atas Motivasi, Kepuasan, serta Gaya Kepemimpinan yang
diterapkan

b. Bagian Perangkat Informasi


Beberapa faktor yang terkait dengan pengawasan dalam Bidang perangkat informasi :
o Penggunaan Teknologi Komputer dan Teknologi Informasi
o Penerapan Sistem Informasi Manajemen

5|P a ge
c. Bagian Keuangan
Beberapa faktor yang terkait dengan pengawasan dalam Bidang keuangan :
o Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
o Manajemen Kas (Cash Management)
o Pengelolaan Biaya (Cost Control)

d. Bagian Pemasaran
o Evaluasi atas Pasar Sasaran dan Pasar Potensial
o Survey atas Perilaku Konsumen dan berbagai Faktor yang terkait dengan
Konsumen
o Evaluasi atas Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran yang dilakukan

e. Bagian Operasi/Produksi
o Evaluasi atas Plant Location
o Evaluasi atas Plant Lay-out
o Evaluasi atas Production Process and Schedule
o Evaluasi atas Product Distribution

2.15 Metode-metode Pengawasan


Metode-metode pengawasan atau pengendalian bisa dikelompokkan ke dalam dua
bagian, yaitu :
1. Pengawasan Non-Kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan
untuk mengawasi prestatsi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang sering
digunakan adalah :
a. Pengamatan (Pengendalian dengan Observasi)
Pengamatan ditujukan untuk mengendalikan kegiatan atau produk yang dapat
diobservasi.
b. Inspeksi Teratur dan Langsung
Inspeksi teratur dilakukan secara periodik dengan mengamati kegiatan atau produk
yang dapat diobservasi.
c. Laporan Lisan dan Tertulis
Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan inormasi yang dibutuhkan dengan
cepat disertai dengan feed-back dari bawahan dengan relative lebih cepat.
d. Evaluasi Pelaksanaan
e. Diskusi Antara Manajer dengan Bawahan tentang Pelaksanaan Suatu Kegiatan
Cara ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin ada dapat
di diagnosis dan dipecahkan bersama.
f. Management by Exception (MBE)
Dilakukan dengan memperhatikan perbedaan yang signifikan antara rencana dan
realisasi. Teknik tersebut didasarkan pada prinsip pengecualian. Prinsip tersebut
mengatakan bahwa bawahan mengerjakan semua kegiatan rutin, semenetara manajer
hana mengerjakan kegiatan tidak rutin.

2. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi.
Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah :

6|P a ge
a. Anggaran :
❑ Anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran
kas
❑ Anggaran khusus, seperti planning programming, budgeting system (PBS), zero
base budgeting (ZBB) dan human resource accounting (HRA)
b. Audit :
❖ Internal Audit
Tujuan : Membantu seluruh anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung
jawab mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan
komentar mengenai kegiatan mereka.
❖ Eksternal Audit
Tujuan : Menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara
wajar keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilaksanakan oleh
pihak yang bebas dari pengaruh manajemen.
c. Analisis Break-Even
Menganalisa dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukan pada volume berapa anggar biaya total sehingga tidak mengalami laba
atau rugi.
d. Analisis Rasio
Menyangkut dua jenis perbandingan, yaitu :
o Membandingkan rasio saat ini dengan rasio dimasa lalu
o Membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
e. Bagian dari teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, seperti :
➢ Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang
lain serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah
diselesaikan dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubungannya dengan
waktu.
➢ Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek proyek yang
bersifat kompoleks dan yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus
dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.

2.16 Perancangan Proses Pengawasan


Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana dikemukakan 5
jenis pendekatan, yaitu:
1. Merumuskan hasil yang di inginkan
Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2. Menetapkan penunjuk hasil
Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan
diselesaikan, yaitu dengan:
✓ Pengukuran input
✓ Hasil pada tahap awal
✓ Gejala yang dihadapi
✓ Kondisi perubahan yang diasumsikan
3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil
Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.

7|P a ge
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu
atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa proses
pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, oleh karena itu
setiap pimpinan harus dapat menjalankan fungsi pengawasan sebagai salah satu fungsi
manajemen.
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi akan memberikan implikasi terhadap
pelaksanaan rencana, sehingga pelaksanaan rencana akan baik jika pengawasan dilakukan
secara baik, dan tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah proses
pengawasan dilakukan. Dengan demikian peranan pengawasan sangat menentukan baik
buruknya pelaksanaan suatu rencana.
Mengenai pentingnya pelaksanaan pengawasan untuk mensukseskan rencana, Winardi
(2000:172) mengungkapkan bahwa: “pengawasan berarti membuat sesuatu terjadi, sesuai
dengan apa yang menurut rencana akan terjadi. Perencanaan dan pengawasan boleh dikatakan
tidak dapat kita pisahkan satu sama lain, dan mereka ibarat: kembar siam dalam bidang
manajemen”.

2.17 Pentingnya Pengawasan


Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu,
banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang
telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap
organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang
kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.

Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :


1. Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari,
seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru
dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh
pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau
memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.
2. Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-
hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap
terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan
efektif.
3. Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan
fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan.
Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum
menjadi kritis.

8|P a ge
4. Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu
sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan
telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.
5. Komunikasi
6. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar penentuan apakah
tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.

2.2 Pengendalian

2.21 Pengertian Pengendalian


Pengendalian menurut Usury dan Hammer yang berpendapat bahwa “Controling is
management’s systematic efforts to achieve objectives by comparing performances to plan
and taking appropriate action to correct important differences” yang artinya pengendalian
adalah sebuah usaha sistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan
membandingkan kinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan
terhadap perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Pengendalian menurut Hansen &
Mowen adalah proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa kinerja
sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda
secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

2.22 Konsep Pengendalian


Pengendalian adalah suatu proses yang digunakan untuk mempengaruhi para anggota
organisasi agar menerapkan strategi organisasi. Pengendalian manajemen merupakan:

▪ Aktivitas Pengendalian Manajemen


▪ Keselarasan Tujuan
▪ Salah satu alat implementasi Strategi, selain struktur organisasi, manajemen SDM,
Budaya
▪ Menekankan aspek Keuangan dan Nonkeuangan
▪ Membantu Mengembangkan Strategi Baru

2.23 Proses Pengendalian

Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Suatu sistem
pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan baik.
Elemen-elemen tersebut adalah :

• Sensor / Detektor yakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi
dalam suatu proses.
• Assesor yakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya dengan
membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.
• Efektor yakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari
assessor.

9|P a ge
• Jaringan Komunikasi yakni alat yang mengirim informasi antara detektor dan
assesor dan antara assesor dan efektor.

Dengan demikian pengendalian adalah suatu proses untuk mengarahkan organisasi


mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun proses pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :

Suatu poses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antar manajer dan manajer
dengan bawahannya. Proses pengendalian manajemen meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut yaitu :

1. Perencanaan Strategi. Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-


program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi
strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap
program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
2. Penyusunan Anggaran. Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana
dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu
tertentu.
3. Pelaksanaan. Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari
program yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya
menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu
informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal
maupun eksternal.
4. Evaluasi Kerja. Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.

2.24 Prosedur Pengendalian yang Efektif


Prosedur merupakan langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan
kegiatan teknis maupun administratif guna menjamin terselenggaranya kebijakan
yang telah ditentukan secara ekonomis dan efisien. Manajemen berkewajiban
menciptakan prosedur yang baik sehingga menjamin terciptanya sistem pengendalian
manajemen yang efektif. Faktor-faktor dari unsur prosedur yang efektif antara lain
meliputi :
a) Prosedur yang dibuat harus selaras dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
b) Prosedur dibuat dalam bentuk tertulis dan sistematis untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan secara ekonomis, efisien dan efektif serta ditaatinya
peraturan/ketentuan yang berlaku.
c) Prosedur yang dibuat telah memperhatikan unsur pengecekan internal
sehingga hasil pekerjaan seorang pegawai secara otomatis dicek oleh pegawai
lain yang bebas melakukan tugasnya tanpa dipengaruhi atau pengaruh oleh
orang lain.
d) Prosedur yang diciptakan tidak duplikatif dan tidak bertentangan dengan
prosedur lain.
e) Prosedur yang diciptakan telah menjamin kelancaran pemberian pelayanan
kepada pengguna.

10 | P a g e
f) Prosedur yang dibuat tidak rumit, melainkan sederhana dan mudah di mengerti
serta dilakukan peninjauan kembali secara berkala. Prosedur yang lambat dan
berbelit-belit dalam pengurusan sertifikat tanah merupakan contoh prosedur
yang tidak menjamin kelancaran pemberian pelayanan kepada masyarakat.

2.3 Studi Kasus (Wall Mart)


• Sampai tahun 2002, Wal-Mart dengan penjualan lebih dari $200 miliar merupakan
perusahaan ritel terbesar di dunia, berkat keunggulan strateginya yang menjual produk
bermerek dengan biaya rendah. Dengan melakukan perubahan yang mendasar, sistim
pengendalian manajemen perusahaan diarahkan pada manajemen operasi toko yang
efisen, yang pada akhirnya memberi keunggulan biaya pada keseluruhan perusahaan.
• Data dari 4.400 toko untuk pos-pos penjualan, pengeluaran serta laba dan rugi yang
dikumpulkan, dianalisis, dan disebarkan secara elektronis dengan real-time basis,
secara cepat mengungkapkan bagaimana suatu wilayah, distrik, toko, departemen
dalam toko, atau barang dalam departemen tertentu yang berkinerja baik. Informasi
ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kemungkinan kehabisan barang dan
kebutuhan untuk menandai pergerakan stok yang lambat, dan memaksimalkan
perputaran persediaan.
• Data dari toko yang unggul diantara semua toko merupakan informasi untuk
memperbaiki operasional toko lain yang bermasalah. Perusahaan telah mengurangi
kerugian yang diakibatkan pencurian dengan kebijakan pembagian 50 persen
penghematan dari penurunan pencurian dalam sebuah toko tertentu.

➢ Sejarah Singkat Wall Mart


Walmart didirikan pada tahun 1962, dengan pembukaan toko diskon Walmart
pertama di Rogers, Ark Perusahaan ini didirikan sebagai Wal-Mart Stores, Inc, pada 31
Oktober 1969 oleh Sam Walton. Saham Perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC
pada tahun 1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian.
Strategi kemenangan Walmart di AS didasarkan pada penjualan produk bermerk
dengan biaya rendah.Walmart melayani pelanggan dan anggota lebih dari 200 juta kali
per minggu di eceran lebih dari 8.416 unit di bawah 53 panji-panji yang berbeda di 15
negara. Dengan fiskal tahun 2009 penjualan $ 401 miliar, Walmart mempekerjakan lebih
dari 2,1 juta rekan di seluruh dunia.
Pada tahun 2001, majalah Fortune menyebut Walmart sebagai perusahaan ketiga yang
paling mengagumkan di Amerika, dan Financial Times dan Pricewaterhouse Coopers
menempatkannya pada peringkat delapan sebagai perusahaan yang paling mengagumkan
di dunia

➢ Keselarasan Tujuana
Tujuan Walmart, Inc adalah Menyelamatkan orang untuk membantu mereka hidup lebih
baik adalah tujuan yang dibayangkan Sam Walton ketika ia membuka pintu ke Walmart
pertama lebih dari 40 tahun yang lalu. Hari ini, misi ini lebih penting daripada sebelumnya
untuk para pelanggan kami dan anggota di seluruh dunia. Kami bekerja keras setiap hari di
semua pasar kami untuk memenuhi janji ini. Kami beroperasi dengan tingkat yang sama
integritas dan penghargaan yang Mr Sam diletakkan pada tempatnya. Hal ini karena nilai-
nilai dan budaya yang Walmart terus membuat perbedaan dalam kehidupan pelanggan kami,
anggota dan rekan.

11 | P a g e
Catatan: Wal-Mart Stores, Inc (NYSE: WMT) adalah nama hukum korporasi. Nama
“Walmart,” dinyatakan sebagai satu kata dan tanpa tanda baca, adalah merek dagang dari
perusahaan dan digunakan analog untuk menggambarkan perusahaan dan toko. Gunakan
nama hukum jika diperlukan untuk mengidentifikasi badan hukum, seperti ketika melaporkan
hasil finansial, SEC, litigasi atau masalah-masalah pemerintahan.

➢ Perangkat Penerapan Strategi


Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi
kearah tujuan strategisnya. Dengan demikian, pengendalian manajemen terutama
memfokuskan pada pelaksanaan strategi.
Sampai tahun 2002, Walmart dengan pendapatan penjualan lebih dari $210 miliar
merupakan perusahaan ritel terbesar didunia, berkat keunggulan strateginya yang menjual
produk bermerek dengan biaya rendah. Sistem pengendalian manajemen perusahaan
diarahkan pada manajemen operasi toko yang efisien, yang pada akhirnya memberi
keunggulan biaya pada keseluruhan perusahaan. Data dari 4.400 toko untuk pos-pos seperti
penjualan, pengeluaran, serta laba dan rugi yang dikumpulkan, dianalisis, dan disebarkan
secara elektronis dengan real-time basis, secara cepat mengungkapkan bagaimana suatu
wilayah, distrik, toko, departemen dalam toko, atau barang dalam departemen tertentu yang
berkinerja baik. Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kemungkinan
kehabisan barang dan kebutuhan untuk menandai pergerakan stok yang lambat, dan
memaksimalkan perputaran persediaan (inventory turnover). Data dari toko”yang menonjol”
diantara 4.400 toko digunakan untuk memperbaiki operasi dalam toko “yang bermasalah”.
Lebih lanjut lagi, perusahaan mampu mngurangi kerugian yang diakibatkan oleh
pencurian,yang merupakan keprihatinan yang utama, dengan melembagakan kebijakan
pembagian 50% penghematan dari penurunan pencurian dalam sebuah toko tertentu, sesuai
dengan standar industri, diantara karywan toko tersebut.

➢ Strategi Pemasaran

Walmart menikmati posisi pangsa pasar 50% dalam industri ritel diskon. Procter & Gamble,
Clorox, dan Johnson ada diantara hampir 3.000 pemasoknya . Walaupun Walmart merupakan
pelanggan paling besar untuk pabrik-pabrik produk konsumen, dengan penuh pertimbangan
menjamin bahwa perusahaan ini tidak menjamin terlalu tergantung pada salah satu pemasok;
tidak ada vendor tunggal yang merupakan lebih dari 40% dari volume penjualan
keseluruhannya. Lagi pula, Walmart membujuk pemasoknya untuk memiliki ” sambungan
elektronik” (electronic hookups) dengan toko-tokonya.

Sekitar 85% dari semua barang dagangan yang dijual oleh Walmart dikirim melalui system
distribusinya ke toko-tokonya.(Pesaing memasok ke ritel outlet mereka rata-rata kurang dari
50% dari barang dagangan melalui pusat distribusi mereka sendiri). Walmart menggunakan
strategi “saturasi” untuk ekspansi tokonya. Standarnya dapat mendorong dari pusat distribusi
ke sebuah toko dalam sehai. Pusatdistribusi ditempatkan sedemikian strategis sehingga pada
akhirnya dapat melayani 150-200 toko Walmart dalam sehari. Toko dibangun sejauh
mungkin tetapi masaih dalam satu perjalanan pusat distribusi ; area itu kemudian diisi
kembali (disaturasikan kembali) ke pusat distribusinya. Setiap pusat distribusi beroperasi 24
jam sehari dengan menggunakan sabuk perjalanan (belt conveyer) yang dipandu laser dan
teknik cross-docking yang menerima barang pada satu sisi sementara secara serentak mengisi
order pada sisi yang lain.

12 | P a g e
Perusahaan memiliki armada yang terdiri lebih dari 3.000 truk dan 12.000 trailer.
(Kebanyakan Pesaing melakukan outsourcing untuk pengangkutan truk). Walmart
mengimplementasikan system jaringan satelit yang memungkinkan informasi dibagikan
diantara jaringan toko pada perusahaan itu keseluruhan, pusat distribusi, dan pemasok. Sistem
tersebut mengonsolidasi pesanan untuk barang, yang memungkinkan perusahaan untuk
membeli barang satu truk penuh tanpa menanggung biaya persediaan barang.
Dalam tahun-tahun awalnya, strategi Walmart adalah membangun toko besar dengan diskon
di kota-kota kecil pedalaman. Sebaliknya, pesaing seperti Kmart berfokus pada kota besar
dengan populasi lebih dari 50.000. Strategi pemasaran Wal-Mart adalah menjamin “harga
rendah setiap hari” sebagai cara untuk menarik pelanggan. Retailer diskon tradisional
mengandalkan “penjualan” yang diiklankan.

Wal-Mart Stores, Inc (“Walmart”) adalah melaksanakan beberapa restrukturisasi usaha untuk
meningkatkan biaya operasional yang konsisten dengan prioritas pertumbuhan, leverage dan
kembali. Ini termasuk penutupan 10 Sam’s Club mengumumkan pada 11 Januari 2010,
penghapusan Sam’s Club perwakilan keanggotaan bisnis baru diumumkan pada 24 Januari
2010, struktur operasi baru untuk Walmart US mengumumkan hari ini, dan integrasi dari
Puerto Rico operasi ke Walmart AS dan Sam’s Club, masing-masing, juga mengumumkan
hari ini. Dampak bersih dari biaya untuk bisnis ini restrukturisasi pada kuartal keempat
penghasilan untuk tahun fiskal 2010 adalah diperkirakan sekitar $ 0,04 per saham. Walmart
akan mengumumkan pendapatan kuartal keempat sebelum pasar dibuka pada 18 Februari
2010.

➢ Kesimpulan dari Studi Kasus

Dari hasil studi kasus terhadap perusahaan Walmart dapat ditarik kesimpulan bahwa Walmart
adalah sebuah perusahaan retail (eceran) terbesar di dunia yang telah berhasil dalam
mengembangkan bisnisnya diseluruh dunia. Tujuan Walmart, Inc adalah Menyelamatkan
orang untuk membantu mereka hidup lebih baik adalah tujuan yang dibayangkan Sam Walton
ketika ia membuka pintu ke Walmart pertama lebih dari 40 tahun yang lalu. Hari ini, misi ini
lebih penting daripada sebelumnya untuk para pelanggan kami dan anggota di seluruh dunia.
Wall mart bekerja keras setiap hari di semua pasar kami untuk memenuhi janji ini. Wall mart
beroperasi dengan tingkat yang sama integritas dan penghargaan yang Mr Sam diletakkan
pada tempatnya. Hal ini karena nilai-nilai dan budaya yang Walmart terus membuat
perbedaan dalam kehidupan pelanggan kami, anggota dan rekan.
Strategi pemasaran Walmart adalah menjamin “harga rendah setiap hari” sebagai cara untuk
menarik pelanggan. Retailer diskon tradisional mengandalkan “penjualan” yang diiklankan,
dan membangun toko-toko besar dengan diskon di kota-kota kecil pedalaman

Dan strategi dan kebijkan manajemen Walmart terhadap karyawan memberikan imbalan
loyalitas dan pengabdian karyawan, Walton mulai menawarkan bagi hasil pada tahun 1971.
“Setiap karyawan (associate) yang telah bekerja bersama kami setidaknya satu tahun, dan
bekerja setidaknya 1.000 jam setahun, mempunyai bagi hasil,” ia menerangkan . “dengan
menggunakan rumus yang didasarkan pada pertumbuhan laba, kami member konstribusi
presentase dari upah setiap karyawan yang berhak atas bagi hasil, yang dapat diambil
karyawan bila mereka meninggalkan perusahaan, secara tunai atau dalam saham Walmart.”
Pada tahun 2001, konstribusi perusahaan tahunan Walmart mencapai total $486 juta.
Walmart juga melembagakan beberapa kebijakan dan program untuk karyawannya : insentif
bonus, rencana pembelian saham diskon, promosi dari dalam, kenaikan gaji yang didasarkan
pada kinerja bukan senioritas, dan “kebijakan pintu terbuka.”

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu
http:\\www.scribd.com
http:\\www.juwita.staff.gunadarma.ac.id
http:\\www.nurrahmanarif.wordpress.com
https://andhana.wordpress.com/category/sistem-pengendalian-manajemen/

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai