Anda di halaman 1dari 19

AUDIT KEUANGAN NEGARA

“KAS DAN SETARA KAS”

“PIUTANG USAHA”

Disusun oleh:

Nama : Noor Apita

Nim : 1710313610034

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
1. Prosedur Audit Kas dan Setara Kas

PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS

Menurut PSAK No.2 (2009), Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposits), sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Kas
merupakan harta lancar entitas atau perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk
diselewengkan. karena menyangkut dengan penerimaan dan pengeluaran kas maka perlu
pengendalian internal (internal control) yang baik atas kas dan bank.

2. Tujuan Audit Atas Kas dan Setara Kas

Menurut Sukrisno Agoes (2009), audit atas kas dan setara kas dilakukan untuk meyakinkan
bahwa :

1. Posisi kas dan setara kas pada tanggal neraca benar-benar ada dan merupakan milik
perusahaan (existence and ownership).
2. Semua transaksi kas dan setara kas telah dicatat dengan lengkap dan merupakan
transaksi yang sah (completeness)
3. Kas di bank seperti yang dinyatakan dalam rekonsiliasi telah dijumlahkan dengan
benar dan sesuai dengan buku besar (mathematical accuracy)
4. Kas di bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi adalah absah dan benar (validity
and valuation)
5. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam periode yang tepat (cut-
off).
6. Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan benar (disclosure).

3. Prosedur Audit Kas


1. Siapkan skedul utama dari kas dan setara kas
2. Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak untuk semua
jenis kas yang ada di perusahaan serta dibuatkan berita acara pemeriksaan.
3. Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan semua bukti
pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan.
4. Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas.
5. Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, lakukan prosedur
penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca dan bila dilakukan sebelum tanggal
neraca lakukan penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca.
6. Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah prosedur
penarikan per tanggal neraca.
7. Periksa penjumlahan (footing/cross footing) lembaran-lembaran buku kas,
perhatikan pemindahan saldo pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya.

2
8. Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap (Imprest fund), teliti apakah sudah ada
petanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.
9. Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam kurs
yang benar per tanggal neraca.
10. Buat daftar koreksi yang diperlukan
11. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh para
partner serta saran perbaikan kepada pihak manajemen yang juga merupakan salah
satu penilaian terhadap mutu audit. 

4. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas & Setara Kas

Tujuan pemeriksaan terhadap kas yaitu :

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan
bank serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan bank yang ada di neraca per tanggal neraca
betul-betul ada dan dimiliki perusahaan (Existence).
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan bank.
4. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan bank dalam valuta asing, apakah
saldo tersebut dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terj adi sudah dibebankan atau
dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian di Neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (presentation dan disclosure).

5. Prosedur Pemeriksaan Kas & Setara Kas

Adapun prosedur pemeriksaan terhadap kas dan setara kas yaitu :

1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan bank serta transaksi penerimaan
dan
pengeluaran kas dan bank.
2. Buat top schedule kas dan bank per tanggal neraca (misal per 31-12-2018) atau kalau
belum selesai, boleh per 31-10-2018 atau 30-11-2018; penambahan mutasi akan
diperiksa kemudian, apakah ada hal-hal yang unsual (di luar kebiasaan) atau tidak.
3. Lakukan cash count (perhitungan phisik uang kas) per tanggal neraca, bisa
juga sebelum atau sesudah tanggal neraca.
4. Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak
dilakukan kas opname.
5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.
6. Minta rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31-12-2018) kalau
terpaksa, karena belum selesai yang Desember dapat diminta per 31-11-2018.
7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut.
8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk
mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.
9. Periksa inter bank transfer + 1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca,
untuk mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing.
10. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca (subsequent payment dan subsequent

3
collection) sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.
11. Seandainya ada saldo kas dan bank dalam mata uang asing per tanggal neraca,
periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang
terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
12. Periksa apakah penyajian kas dan bank di neraca dan catatan atas laporan
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
13. Buat kesimpulan di Top Schedule kas dan bank atau di memo tersendiri mengenai
kewajaran dari kas dan bank, setelah kita menjalankan seluruh prosedur audit di atas.

6. Kuesioner untuk pengendalian intern kas


1. Apakah pimpinan mereview kinerja para stafnya?
2. Apakah laporan penerimaan dan pengeluaran kas disusun secara periodik harian?
3. Apakah laporan penerimaan kas harian diperiksa oleh manajer keuangan?
4. Apakah laporan pengeluaran kas harian diperiksa oleh manajer keuangan?
5. Apakah catatan dokumen perusahaan yang penting disimpan dan diarsip dengan
baik?
6. Apakah ada tempat yang layak untuk menyimpan kas di dalam perusahaan untuk
penjagaaan secara fisik?
7. Apakah pencatatan dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas didasarkan bukti-
bukti yang telah diotorisasi oleh yang berwenang?
8. Apakah jurnal penerimaan dan pengeluaran kas dilampiri dokumen pendukung yang
lengkap?
9. Apakah sebelum dilakukan pencatatan, bagian pencatatan melakukan terlebih dahulu
untuk memastikan bahwa transaksi yang dicatat benar-benar terjadi?
10. Apakah ada pemeriksaan atas kelengkapan dan keabsahan dokumen?
11. Apakah pimpinan mengevaluasi posisi kas yang telah terjadi?
12. Apakah hasil evaluasi tersebut dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk menentukan
langkah selanjutnya?

7. Pengujian substantif saldo kas


1. Penghitungan kas ditangan
2. Pisah batas penerimaan kas
3. Pisah bats pengeluaran kas
Pengujian detail transaksi
Melaksanakan pengujian pisah batas kas
Pengujian pisah bata penerimaan kas telah dibahas dalam pembahasan siklus
pendapatan. Sedangkan pengujian pisah batas pengeluaran kas telah dibahas dalam
pembahasan siklus pengeluaran.
Melakukan pengujian pisah batas penerimaan kas
Pengujian ini dirancang untuk memastikan penerimaan kas dicatat dalam periode
diterimanya kas tersebut. Misalnya cek tidak dicantum dalam daftar cek beredar pada

4
akhir harian, ternyata dicairkan dibank. Dan ada beberapa penyebab yang mungkin,
yaitu :
Keterlambatan pengiriman atau penyampaian cek penyimpanan cek oleh pihak yang
menerima cek sedang diproses oleh bank.

Laporan keuangan
dari kantor pos cabang tamiang layang

TANGGAL KETERANGAN DEBIT KREDIT SALDO


11/11/2020 Saldo awal 254.836.982
Penjualan surat 22.000 254.858.982
Fee wesel pos 40.000 254.898.982
instan
Fee cash to 20.000 254.918.982
artajasa
Penjualan wesel 750.000 255.668.982
pos instan
Penjualan cash to 538.500 256.207.482
artajasa
Penjualan 53.235.946 309.443.428
POSPAY loket 1
Penjualan 137.480.692 446.924.120
POSPAY loket 2
Pembayaran BST 48.600.000 398.324.120
Pembayaran 3.596.734 394.727.386
pensiun
Transfer uang ke 140.000.000 254.727.386
kantor induk

 Transaksi

Penjualan 254.836.982

Pengeluaran 192.196.734

8. Kasus temuan audit

Sebagian telah di bahas panjang lebar mengenai pengertian audit internal adalah
pemeriksaan oleh internal audit perusahaan terhadap :

5
 Laporan keuangan : penjualan dan pengeluaran.
 Pencatatan akuntansi perusahaan, dan
 Ketaatan terhadap peraturan perusahaan pemerintah, dan ikatan profesi.

Hasil pemeriksaan audit disimpulkan dan didokumentasikan dalam list of audit findings.

Kesimpulan positif bisa menyatakan tidak ada masalah yang ditemukan.

9. Cek penyajian, pengakuan, pengukuran, dan penilaian

Dari berbagai macam data dan penjelasan yang sdh di jelaskan di atas sebelumnya itu
menurut saya sudah sesuai dengan standar akuntansi.

10. Analisis kantor pos

Kas dan setara merupakan akun yang paling liquid bagi perusahaan kantor pos sehingga
sangat mudah diselewengkan. Akun ini berhubungan dengan hampir semua siklus transaksi,
oleh karena itu sebagai salah satu penyedia jasa audit laporan keuangan, Kepala Kantor
Tamiang Layang seharusnya melaksanakan setiap prosedur audit untuk akun kas dan setara
kas sesuai Standar Operasional Prosedur yang telah dibuat. Analisis ini dilakukan dengan
metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan cara dokumentasi, dan wawancara.
Melalui hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan audit atas
akun kas dan setara kas telah dilaksanakan sesuai SOP, meskipun ada kekurangan namun
hal ini termasuk sesuatu hal yang material.

PT POS INDONESIA ( PERSERO ) NO N2 : 260


KANTOR POS TAMIANG LAYANG 73600 TANGGAL 13 NOVEMBER 2020

KORE BESAR
K URAIAN TRX UANG 3 URAIAN

1 Prangko 4000       pembayaran BST


2 pendapatan sameday        
3 Pendapatan paket jumbo        
4 Pendapatan PKH        
5 Pendapatan ipos SKH WEB 1 22.000    
6 Pendapatan PAKET POS        
7 SKH FIF        
8 SKH RUTAN TML        
9 HTnb Skh        
10 HTNB PAKET KILAT        
11 HTNB PP WEB        
12 HTNB paket jumbo        
13 HTNB PKH        

6
14 ppn skh        
15 Bea Weselpos Prima        
16 Pendapatan C2A bca        
17 Bea wesepos instan   40.000    
Pendapatan CASH TO
18 ACCOUNT        
pendapatan CASH TO
19 ARTAJASA   20.000      
20 titipan RLN     A.2 JUMLAH BIAYA
21 pembayaran cod       WESELPOS WU  
313 JUMLAH PENDAPATAN 1 82.000 B.2.5 wi arsema  
        B.2.6 PKP-AW Weselpos Instan  
B.1.5 prima       PKP-AW Weselpos prima  
B.1.6 PKP-AW loket Instan 2 750.000 B.2 JUMLAH PKP-AW
  wu          
B.1.7 CASH TO ARTAJASA 1 538.500      
  heksa          
B.1 JUMLAH PKP-AW 3 1.288.500 1 PEMBAYARAN PKH  
        2 PEMBAYARAN FD beasiswa  
1 Meterai (N-2a) NO 33 6000     a 313001482TWATBAMP  
2 Meterai 3000     b ppkh pos peduli  
C.1.6 JUMLAH BENDA PIHAK KE-3 - - c PIUTANG RUTAN TML  
1 Titipan Ppn PP     d Piutang FIF  
2 Titipan Ppn HTNB PP       JUMLAH HUTANG PENYALURAN DANA
Titipan PPN PPN JUMBO
3 EKONOMI          
Titipan PPN HTNB Jumbo
4 Ekonomi     1 BTN tutup tabungan  
5 Titipan PPN HTNB SKH     2 penarikan tabungan BTN pospay loket 1  
6 Titipan PPN pkh     3 PENARIKAN BTPN POSPAY 01  
7 Titipan PPN HTNB pkh     4 Penarikan Mgiro Pos  
8 Titipan ppn PAKET KILAT     5 PENARIKAN BTPN POSPAY 02  
9 titipan ppn HTNB PAKET KILAT          
titipan BIAYA PAKET LUAR
10 NEGRI          
11 Titipan ppn invoice bea cukai          
C.1.5 JUMLAH TITIPAN PAJAK - -   JUMLAH PANJAR
1 Hutang SOPP lok 01       pensiun asabri  
2 Hutang SOPP lok 02       Pembayaran pens taspen induk  
          Pembayaran pens asabri ke 13  
3 POSPAY loket 01 19 53.235.946   Pembayaran pens Asabri DAPEM  
4 POSPAY loket 02 115 137.480.692   JUMLAH HUTANG PEMBAYARAN PENS
5 titipan wu     1 prmbayaran pens Asabri Dapem  

6 Titipan harga baju 4 orang     2 Panjar kerja dikirim ke kprk 1  


JUMLAH HUTANG TITIPAN OFF
D 1.6 LINE 134 190.716.638 3 Panjar kerja dikirim ke Kprk 2  
1 titipan uang panjar     4 panjar BST  

2 titipan uang pembayaran bst       JUMLAH PANJAR DIKIRIM KE KPRK


3 titipan pengembalian biaya       JUMLAH PENGELUARAN

7
BST
4 titipan UANG RECEH        

  JUMLAH PANJAR DITERIMA - - 1 Panjar kerja hari ini N2 No 260  


  JUMLAH PENERIMAAN 1 192.087.138 2    
  Panjar dari kprk     3 Panjar Pens. Taspen  
panjar Kerja Hari Kemarin No 254.836.98
1 259   2    
JUMLAH
2 uang kecil    
3 Panjar Pens.Taspen    
JUMLAH SISA PANJAR HARI
  KEMARIN -  
JUMLA
H   1 446.924.120

CATATAN:   1. Saya sebagai saksi betul-betul menghitung / memeriksa jumlah saldo ini  
1 TRX SOPP LOKET 1   2. Uang beserta lampirannya dimasukkan kedalam Kantong R No. ……………….

2 `  
3 TRX RSPOS 3 Saksi
4 TRX IPOS LOK 1 1 Cap Tanggal
910
6-
912
5 RESI SOPP LOKET 1 4
498
1-
RESI SERBAGUNA 509
6 (SOPP&RS)LOKET 2 5
446
7 RESI IPOS LOK 1 5
8 TRX POSSPAY LOKET 1 19 ELSA OKTAVIANI
9 TRX POSSPAY LOKET 2 115 NIPPOS 990451409

10 TRX IPOS LOK 2          


Diperiksa di
11 RESI IPOS LOK 2   KPRK Cap Tanggal
 
Tanggal :
………………………………
  …..
 
 
       

PT POS INDONESIA ( PERSERO )

KANTOR POS TAMIANG LAYANG 73600 N2a NO.49 tgl 09-11-2020 N-2a
PERMINTAAN BPM DAN BENDA PIHAK KE-3
N COUPURE BANYAK BESAR UANG KOREK URAIAN COUPURE BANYAK BESAR UANG

8
O
PRANGKO BENDA KONSINYASI
1 500 - - 1 Sampul   - -
2 1.000 - - 2 Kartupos   - -
3 1.500     3     - -
4 2.000   - 4     - -
5 3.000   - 5     - -
6 5.000   - 6     - -
7 4.000   - 7     - -
8 10.000 - - 8     - -
9 15.000 - - 9     - -
10   - - 10       -
11   - - JUMLAH BENDA KONSINYASI -
12   - - BENDA FILATELI
13   - - 1 Booklet   - -
14   - - 2     - -
15   - - 3     - -
JUMLAH PRANGKO - 4     - -
METERAI 5     - -
1 6.000 2.250 13.500.000 6     - -
2     - 7     - -
3 3.000 - - 8     - -
4     - 9     - -
5   - - 10       -
JUMLAH METERAI 13.500.000 JUMLAH FILATELI -

REKAPITULASI
1 Prangko -
2 Meterai 13.500.000
3 Benda Konsinyasi -
4 Benda Filateli  
JUMLAH 13.500.000

9/11/2020

HADRANI
NIPPOS 989419782

PT POS INDONESIA ( PERSERO )


KANTOR POS TAMIYANG LAYANG 783600
DATA PRODUKSI
TANGGAL : 22-02-2017

9
N
URAIAN PERBUATAN BESAR UANG
O
1 Suratpos biasa yang dikirim    
2 Surat Kilat Khusus yang dikirim    
3 Suratpos Tercatat ( R ) yang dikirim    
4 Paketpos Biasa yang dikirim - -
5 Paketpos Kilat Khusus yang dikirim    
6 Suratpos LN biasa yang dikirim    
7 EMS yang dikirim - -
8 PPLN yang dikirim    
9 Weselpos Instan yang dikirim 7 4.750.000
10 Weselpos Prima yang dikirim    
11 Cash To Account    
12 Setoran SOPP 48 32.558.869
13 Suratpos biasa yang diterima    
14 Surat Kilat Khusus yang diterima    
15 Suratpos Tercatat ( R ) yang diterima    
16 Paketpos Biasa yang diterima    
17 Paketpos Kilat Khusus yang diterima    
18 Suratpos LN biasa yang diterima    
19 EMS yang diterima    
20 PPLN yang diterima    
21 Weselpos Prima yang dibayarkan - -
22 Weselpos Instan yang dibayarkan    
23 Western Union yang dibayarkan 1 90.000
24 Pembayaran SOPP    
25 Pensiun Taspen yang dibayarkan - -
26 Pensiun Asabri yang dibayarkan - -
27 Pembayaran PBT    
28 Pembayaran WBT    
29 Setoran Giropos - -
30 Pembayaran Giropos - -
31 Penarikan Btn 1 200.000
32      
33      
JUMLAH TRANSAKSI 57 37.598.869,00

PT POS INDONESIA ( PERSERO )


KANTOR TAMIYANG LAYANG 73600
PENGAWASAN RESI

10
TANGGAL
: Kamis, April 28, 2011
SISA RESI TERIMA NO RESI YG DIGUNAKAN
NO URAIAN SISA RESI
KEMARIN DARI KPRK AWAL AKHIR JUMLAH
1 Ipos         1 (1)
2 SOPP/Remittens         1 (1)
3 EMS         1 (1)
4 X-5         1 (1)
5 Ipos Manual 571   5.429 5.439 11 560

2. Prosedur Audit Piutang Usaha

1. Pengertian Piutang Usaha

Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi, di mana yang paling umum ialah dari
penjualan barang atau jasa secara kredit. Kredit dapat diberikan dalam bentuk
perkiraan terbuka atau berdasarkan instrumen kredit yang sahih, yang disebut surat
promes (wesel). Surat promes (promissory note), yang sering disebut wesel (nota),
adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu atas permintaan atau
pada suatu tanggal yang telah ditetapkan.

Menurut Donald E. Keiso (2004:386) “piutang adalah klaim uang, barang, jasa
kepada pelanggan atau pihak – pihak lainnya.”

Menurut  Sukrisno Agoes, (2004:173) “piutang usaha adalah piutang yang berasal
dari penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit.”

Menurut Jhon J Wild (2005:260) “Piutang merupakan semua klaim dalam bentuk
uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi-
organisasi lainnya.”

11
Menurut Mulyadi (2001:257) dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan
pernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur. Mutasi penjualan
adalah disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur,
retur penjualan, dan penghapusan piutang.

Contoh dari piutang usaha menurut Sukrisno Agoes (2004:713) ialah :

a. Piutang Usaha

b. Wesel Tagih

c. Piutang Pegawai.

d. Piutang Bunga

e. Uang Muka

f. Refundable deposit (uang jaminan)

g. Piutang lain-lain

h. Allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)

2. Tujuan Audit Piutang Usaha

Menurut Sukrisno Agoes (2004:173) tujuan pemeriksaan perkiraan piutang usaha


yaitu:

a) Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal


control) yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan
penerimaan kas.

b) Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (ke otentikan) dari


pada piutang.

c) Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan


cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak
tertagih)

d) Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability)


yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable)

e) Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan


prinsip akuntansi yang berlaku umum di  Indonesia/Standar Akuntansi
Keuangan.

3. Prosedur Audit Piutang Usaha

Menurut Sukrisno Agoes (2004:125) Prosedur audit ialah “langkah-langkah yang


harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaaannya dan sangat
diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja
12
secara efisien dan efektif.” Prosedur audit dilalukan dalam rangka mendapatkan
bahan-bahan bukti (audit evidence) yang cukup untuk mendukung pendapat
auditor atas kewajaran laporan keuangan.

Sukrisno Agoes (2004:176) menyarankan prosedur audit piutang usaha sebagai


berikut:

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan,


piutang dan penerimaan.

2. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal neraca.

3. Minta aging shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain


menunjukkan nama pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan
kalau bisa subsequent collections-nya.

4. Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual


balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger.

5. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang


dan sales invoice.

6. Kirimkan konfirmasi piutang:

a) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim


surat konfirmasi.

b) Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi


negatif.

c) Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di


surat  konfirmasi.

d) Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien


untuk dicari perbedaannya.

e) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi.

7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti


penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati
tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan
bahwa yang dicatat sebagai subsequent collectionshanyalah yang berhubungan
dengan penjualan dari periode yang sedang diperiksa.

8. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk


mengetahui kemungkinan adanya contingent liability.

9. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah
yang disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan
terlalu kecil.

13
10. Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-
lain, lebih kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa
apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca,
sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu alasannya. Periksa
apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang dibatalkan dalam
periode berikutnya.

11. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank,


dan correspondence file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan
sebagai jaminan.

12. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK

13. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.

4. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Piutang Usaha

a) Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang


baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (keotentikan) dari
pada piutang.

b) Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup


tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)
Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang
timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable).

c) Untuk memeriksa apakah penyajian piutang dineraca sesuai dengan standar


akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi
Keuangan/SAK ETAP.

5. Prosedur Pemeriksaan Piutang Usaha

a) Pahami dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan,
piutang dan penerimaan kas.

b) Buat Top Schedule dan Supporting Schedule Piutang per tanggal neraca.

c) Minta aging schedule dari piutang usaha per tanggal neraca yang antara lain
menunjukkan nama pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan
kalau bisa subsequent collectionsnya.

d) Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger


lalu totalnya ke general ledger.

e) Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan
sales invoice.

f) Kirimkan konfirmasi piutang:

14
1) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirimi surat
konfirmasi.

2) Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.

3) Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat


konfirmasi.

4) Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk


dicari perbedaannya.

5) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi.

g) Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti


penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati
tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan
bahwa yang dicatat sebagai subsequent collections hanyalah yang
berhubungan dengan penjualan dari periode yang sedang diperiksa.

h) Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk
mengetahui kemungkinan adanya contingent liability.
Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah
yang disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil.

i) Test sales cut-off dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-
lain, lebih kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Periksa apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal
neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum dikirim cari tahu
alasannya.
Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang
dibatalkan dalam periode berikutnya.

j) Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan


correspondence file untuk mengetahui apakah ada piutang yang dijadikan
sebagai jaminan.

k) Periksa apakah penyajian piutang di laporan posisi keuangan (neraca)


dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK/ETAP/IFRS).

l) Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.

6. Kuesioner untuk pengendalian intern

Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
A. Lingkungan Pengendalian
1. Adanya kebijakan perusahaan atas 

15
penjualan kredit
2. Adanya prosedur pelaksanaan 
penagihan piutang
3. Perusahaan telah menerapkan SOP 
(Standar Operating Prodcedurs) untuk
divisi keuangan yang menangani
penagihan piutang usaha ?
4. Pegawai yang melakukan penagihan 
mengetahui dan memahami prosedur,
kebijakan, tugas dan tanggung jawabnya.
B. Penentuan Resiko
5. Adanya evaluasi terhadap penjualan 
kredit
6. Adanya analisa umur piutang yang 
mendeteksi piutang yang segera jatuh
tempo
C. Aktivitas Pengendalian
7. Setiap bulan diadakannya pencocokan 
saldo perkiraan pengendali dengan kartu
piutang
8. Dilakukan pengamanan fisik yang 
cukup terhadap kartu piutang
9. Kartu piutang dipegang oleh orang 
tertentu saja
10. Pencatatan dikartu piutang terpisah 
dari yang mengerjakan buku besar
11. Adanya pemeriksaan secara periodik 
terhadap perkiraan piutang pelanggan
mengenai : - Pelanggan yang terlambat
membayar - Bukti adanya pelunasan
sebagiansebagian - Bukti adanya
penghapusan piutang yang tidak
dilaporkan - Sesuatu ketidaklaziman
12. Pencatatan ke dalam kartu piutang 
dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas dan jurnal umum
diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan
cara memberikan tanda tangan pada
dokumen sumber seperti bukti kas masuk
?
13. Bukti penagihan piutang yang telah 
dihapus diamankan untuk mencegah
penyalahgunaan
14. Terdapat kebijakan menajemen 
tentang penghapusan piutang
15. Pada penagihan dibuatkan bukti 
kuitani yang memiliki nomor urut
tercetak setelah diperiksa terlebih dahulu
ke pos masingmasing saldo piutang
16. Secara periodik diadakan 

16
rekonsilisasi kartu piutang dengan
rekening kontrol piutang usaha dalam
buku besar ?
17. Fungsi penagihan hanya dilakukan 
oleh satu bagian saja, sehingga tidak ada
fungsi lain memiliki lebih dari satu
wewenang yakni dalam melakukan
penagihan dan survei ?
D. InformasiDan Komunikasi
18. Adanya komunikasi dari bagian 
penjualan kredit ke bagain penagihan
mengenai pelanggan yang melakukan
penjualan kredit
19. Bagian penagihan melakukan 
konfirmasi penagihan kepada pelanggan
yang telah jatuh tempo
20. Laporan mengenai hasil penagihan 
disajikan secara periodik
21. Manajemen selalu 
mengkomunikasikan segala informasi
terbaru dan kebijakan lainnya seputar
piutang usaha kepada karyawan yang
terlibat langsung setiap saat?
E. Pengawasan dan Pemantauan
22. Adanya evaluasi terhadap pelaksaan 
penagihan oleh pihak yang berwewenang
secara periodik
23. Adanya kelemahan yang ditemukan 
auditor atas pengendalian interen
penagihan piutang
24. Adanya analisa umur piutang yang 
mendeteksi piutang yang segera jatuh
tempo

7. Pengujian Detail secara substantif Saldo Piutang Usaha

Pada tahapan ini, KAP XYZ bertujuan untuk memperoleh keyakinan terkait
kelengkapan, keakuratan, pisah batas, keberadaan, hak dan tanggung jawab, dan
penilaian right atas akun piutang usaha yang dimiliki oleh RS ABC. Dalam pengujian
ini, terdapat enam prosedur yang dilakukan oleh KAP XYZ yaitu:

a) Memperoleh catatan rinci atas piutang usaha per 31 desember 2014 dan
melakukan pencocokkan

Tabel 2.1 Saldo Piutang Usaha RS ABC.


Piutang Usaha Pihak Piutang Usaha Pihak
Unit Bisnis Berelasi Ketiga Provisi Total
Korporat Rp 10.350.093 Rp 732.550 Rp - Rp 11.082.642
RS 1 Rp 847.274 Rp 1.972.045 Rp (64.896) Rp 2.754.423
RS 2 Rp 2.610.607 Rp 8.644.510 Rp (612.389) Rp 10.642.729

17
RS 3 Rp 953.213 Rp 718.898 Rp - Rp 1.672.111
RS 4 Rp 704.792 Rp 1.097.209 Rp (34.144) Rp 1.767.857
RS 5 Rp 6.919.942 Rp 1.692.115 Rp (494.719) Rp 8.117.338
RS 6 Rp 13.460.797 Rp 24.287.380 Rp (1.001.631) Rp 36.746.546
RS 7 Rp 302.014 Rp 828.465 Rp (10.758) Rp 1.119.721
RS 8 Rp 110.667 Rp 2.401.106 Rp (191.261) Rp 2.320.512
Total Rp 37.839.774 Rp 42.374.278 Rp (2.451.226) Rp 76.223.880

b) Melakukan pemeriksaaan terhadap unusual item didalam catatan

Tabel 2.2 Saldo unsual item akun piutang usaha RS ABC.


Unit Bisnis Credit Balance Lon Overdu Balance
g e
Korporat Rp (1.067) Rp -
RS 1 Rp - Rp 37.678
RS 2 Rp - Rp 480.401
RS 3 Rp - Rp 1.381
RS 4 Rp - Rp 34.144
RS 5 Rp - Rp 596.247
RS 6 Rp(50.426) Rp 1.051.283
RS 7 Rp (575) Rp 10.477
RS 8 Rp (9) Rp 230.395

c) Pengujian Konfirmasi Piutang Usaha

d) Pengujian Pisah Batas Penjualan terkait

Tabel 2.3 Saldo Pendapatan Pisah Batas RS ABC


Saldo Pendapatan pada 31 Saldo Pendapatan per 1 -3
CPM
Unit Bisnis Desember 2014 Januari 2015

Korporat Rp 295.185 Rp - Rp -
RS 1 Rp 262.520 Rp 416.498 Rp 66.608
RS 2 Rp 612.322 Rp 1.308.210 Rp 165.439
RS 3 Rp 242.569 Rp 1.173.031 Rp 20.058
RS 4 Rp 452.498 Rp 794.548 Rp 125.777
RS 5 Rp 1.355.751 Rp 235.051 Rp 218.681
RS 6 Rp 1.779.765 Rp 8.272.436 Rp 1.180.207
RS 7 Rp 324.720 Rp 949.851 Rp 47.713

e) Penilaian Allowance for Doubtful Account (AFDA)


f) Verifikasi Atas Pengungkapan

8. Kasus Temuan Audit

Sebagian telah di bahas panjang lebar mengenai pengertian audit internal adalah
pemeriksaan oleh internal audit perusahaan terhadap :

 Laporan Keuangan (saldo piutang usaha, saldo unsual item akun piutang

18
dan saldo pendapatan pisah batas
 Pencatatan akuntansi perusahaan, dan
 Ketaatan terhadap peraturan perusahaan pemerintah, dan ikatan profesi.

Pada hasil audit atas akun piutang usaha RS ABC, KAP XYZ menilai bahwa akun
tersebut sudah memenuhi tujuan audit dan terbebas dari salah saji yang material.
Kesimpulan positif bisa menyatakan tidak ada masalah yang ditemukan.

9. Cek penyajian, pengakuan, pengukuran, dan penilaian

Dari berbagai macam data dan penjelasan yang sudah di jelaskan di atas
sebelumnya itu menurut saya sudah sesuai dengan standar akuntansi. Proses audit
yang dijalankan oleh KAP XYZ berpedoman pada panduan audit KAP XYZ yang
berlaku secara global dan secara substantif sudah disesuaikan dengan standar yang
berlaku di Indonesia (SPAP).

19

Anda mungkin juga menyukai