Anda di halaman 1dari 6

DASAR HUKUM TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Ronita Jayanti Purba 181101047

ronitajayantipurba@gmail.com

Abstrak

Adanya hubungan yang baik dengan semua pihak yang berperan dalam pemberian pelayanan
kesehatan membuat kemudahan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kepuasan dan
kesembuhan pasien. Interaksi yang dilakukan perawat kepada pasien sangat diperlukan dalam
pemberian asuhan keperawatan demi tercapainya unsur kerekatan dan kekeluargaan. Adanya
hukum antara pasien dan perawat dimulai dari keperdataan. Untuk mengetahui kedudukan
hubungan perawat dan pasien dalam landasan hukum, dapat dilihat pada pasal 1367 KUH
Perdata. Secara prinsip, kewenangan perawat dalam melakukan tuags dan profesinya diatur
dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1293/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan
Praktik Perawat. Hal ini dilakukan karena perawat dalam menjalankan tuagsnya tidak akan
terlepas dari kewenangannya.

Kata kunci : dasar hukum, tindakan keperawatan, pelaksanaan, asuhan keperawatan.

LATAR BELAKANG Ketika perawat melakukan praktik


keperawatan, diwajibkan untuk
Saat ini, perkembangan keperawatan menjunjung asas etik dan
didunia menjadi acuan dasar bagi profeonalisme. Bagi perawat, asas etik
perawat dalam melakukan perubahan adalah salah satu pondasi yang sangat
mendasar pada kegiatan profesinya. penting dalam membuat hubungan baik
Pada awalnya, pekerjaan perawat dengan semua pihak dalam memberi
merupakan pekerjaan vokasional tapi pelayanan keperawatan. Adanya
saat ini bergeser menjadi pekerjaan hubungan yang baik dengan semua
professional. Perawat yang dahulu pihak yang berperan dalam pemberian
berfungsi sebagai perpanjangan tangan pelayanan kesehatan membuat
dokter, dan bagian dari tujuan kemudahan untuk mencapai tujuan
pelayanan klinis, tetapi sekarang bersama, yaitu kepuasan dan
berkesempatan memiliki pelayanan kesembuhan pasien. Interaksi yang
keparawatan mandiri sebagai upaya dilakukan perawat kepada pasien sangat
mencapai tujuan asuhan keperawatan. diperlukan dalam pemberian asuhan
keperawatan demi tercapainya unsur orang yang menjadi tanggungannya atau
kerekatan dan kekeluargaan. disebabkan orang-orang yang berada
dibawah pengawasannya". Apabila
Terdapatnya masalah etik keperawatan
terdapat kerugian yang dialami pasien
yang sebagian besar berasal dari
karena tindakan yang berakibat fatal
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
akan memunculkan permasalahan
Munculnya ketidakpuasan pada pasien
hukum, khususnya pada hukum perdata
yaitu pasien merasa kebutuhannya tidak
dirumusan pasal 1365 KUH Perdata
diperhatikan dan dipenuhi perawat
tentang perbuatan melawan hukum yang
dalam pelayanan kesehatan. Masalah
berisikan "Tiap perbuatan yang
etik yang ada menimbulkan konflik
melanggar hukum dan membawa
antar tenaga kesehatan ataupun dengan
kerugian kepada orang lain,
pasien, hal ini seperti yang terdapat
mewajibkan orang yang menimbulkan
dalam buku etik keperawatan dengan
kerugian itu karena kesalahannya untuk
pendekatan praktik yang menjelaskan
menggantikan tersebut".
masalah etis yang dihadapi perawat
menimbulkan konflik antara kebutuhan METODE
pasien dengan harapan dan falsafah
1. Spesifikasi Penelitian
perawat saat praktik keperawatan.
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitis yaitu penelitian
TUJUAN
yang menggambarkan dan
Adanya hukum antara pasien dan menguraikan berbagai keadaan
perawat dimulai dari keperdataan. ataupun fakta yang ada tentang
Untuk mengetahui kedudukan Perlindungan bagi Pasien berkenaan
hubungan perawat dan pasien dalam dengan Standar Praktik Keperawatan
landasan hukum, dapat dilihat pada dalam rangka mewujudkan
pasal 1367 KUH Perdata yang Kepastian Hukum.
mengemukakan "Seseorang tidak hanya 2. Metode Pendekatan
bertanggung jawab atas kerugian yang Penelitian tentang praktek pelayanan
disebabkan atas perbuatannya sendiri, keperawatan/kesehatan dalam
melainkan juga atas kerugian yang perspektif hukum positif di Indonesia
disebabkan perbuatan-perbuatan orang- ini menggunakan pendekatan yang
bersifat yuridis normatif, yaitu Kedua, pelanggaran sedang yang
dengan mengkaji/menganalisis data meliputi meminta imbalan berupa uang
sekunder yang berupa bahan-bahan atau barang kepada pasien atau
hukum terutama bahan hukum keluarganya untuk kepentingan pribadi
primer dan bahan hukum sekunder atau kelompok, memukul pasien dengan
dengan memahami hukum sebagai sengaja, untuk perawat yang sudah
seperangkat peraturan atau norma- menikah dilarang menjalin cinta dengan
norma positif di dalam sistem pasien dan keluarganya, suami atau
perundang-undangan yang mengatur teman sejawat, menyalahgunakan uang
mengenai kehidupan manusia. perawatan atau pengobatan pasien untuk
kepentingan pribadi atau kelompok,
3. Metode Analisa Data
merokok dan berjudi di lingkungan
Data dianalisis secara normatif-
rumah sakit saat memakai seragam
kualitatif dengan jalan menafsirkan
perawat, menceritakan aib teman
dan mengkonstruksikan pernyataan
seprofesi atau menjelekkan profesi
yang terdapat dalam dokumen dan
perawat dihadapan profesi lain, dan
perundang-undangan.
melakukan pelanggaran etik ringan
HASIL (minimal 3 kali).

Dalam Buku Standar Kode Etik Ketiga, pelanggaran berat yang meliputi
Keperawatan, dijelaskan beberapa jenis melakukan tindakan keperawatan tanpa
pelanggaran etik keperawatan. Pertama, mengikuti prosedur sehingga
pelanggaran ringan yang meliputi penderitaan pasien bertambah parah
melalaikan tugas, berperilaku tidak bahkan meninggal, salah memberikan
menyenangkan kepada pasien atau obat sehingga berakibat fatal bagi
keluarga, tidak bersikap sopan saat pasien, membiarkan pasien dalam
berada dalam ruang perawatan, tidak keadaan sakit parah atau sakratul maut
berpenampilan rapi, menjawab telepon tanpa memberikan pertolongan, berjudi
tanpa menyebutkan identitas, serta atau meminum minuman beralkohol
berbicara kasar dan mendiskreditkan sampai mabuk diruangan perawatan,
teman sejawat dihadapan umum. menodai kehormatan pasien, memukul
atau berbuat kekerasan pada pasien
dengan sengaja sampai terjadi cacat
fisik, menyalahgunakan obat pasien tertentumemerlukan kewenangan untuk
untuk kepentingan pribadi atau melakukan upaya kesehatan".
kelompok, dan menjelekkan atau
Pada Pasal 15 Kepmenkes RI No. 1293/
membuat cerita hoax mengenai profesi
Menkes/SK/XI/2001 menjelaskan
keperawatan pada profesi lain dalam
bahwa terdapat batasan kewenangan
forum, media cetak, maupun media
yaitu pertama, melaksanakan asuhan
online yang mengakibatkan adanya
keperawatan yang meliputi pengkajian,
tuntutan hukum.
penetapan diagnosa keperawatan,
perencanaan, melaksanakan tindakan
PEMBAHASAN
keperawatan dan evaluasi keperawatan.
Dalam hal tanggung jawab perawat Kedua, tindakan perawat sebagaimana
sebagai tenaga kesehatan dijelaskan dimaksud pada butir a meliputi
antara lain Pasal 1 angka 2 Undang- intervensi keperawatan, observasi
Undang No. 36 Tahun 2009 disebutkan keperawatan, pendidikan, dan konseling
bahwa "Sumber daya di bidang kesehatan. Ketiga, dalam melaksanakan
kesehatan adalah segala bentuk dana, asuhan keperawatan sebagaimana
tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan dimaksud huruf (a) dan (b) harus sesuai
farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas dengan standar asuhan keperawatan
pelayanan kesehatan dan teknologi yang yang ditetapkan oleh organisasi profesi.
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan Keempat, pelayanan tindakan medis
upaya kesehatan yang dilakukan oleh hanya dapat dilakukan berdasarkan
Pemerintah, pemerintah daerah, perintah tertulis dari dokter.
dan/atau masyarakat". Kemudian Pasal
Pada Undang-Undang No. 38 Tahun
1 ayat (6) Undang-Undang No. 36
2014 tentang Keperawatan dijelaskan
Tahun 2009 tentang Kesehatan
bahwa perawat adalah seseorang yang
menyatakan bahwa "Tenaga kesehatan
sudah menyelesaikan program
adalah setiap orang yang mengabdikan
pendidikan keperawatan, memiliki
diri dalam bidang kesehatan serta
wewenang di Negara yang bersangkutan
memiliki pengetahuan dan/atau
dalam memberi pelayanan dan
keterampilan melalui pendidikan di
bertanggung jawab untuk meningkatkan
bidang kesehatan yang untuk jenis
kesehatan, mencegah penyakit kepada
pasien. Dengan penjelasan tersebut, Jakarta. Penerbit Toko
perawat harus menjalankan praktik Gunung Agung.
mandiri yang berkewajiban memimiliki Ali, Achmad. 2009. Menguak Teori
Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Hukum (Legal Theory) dan
Izin Praktik Perawat (SIPP). Teori Peradilan (Judicial
Prudence) Termasuk
PENUTUP
Interpretasi Undang-
Jadi dapat disimpulkan, adanya Undang (Legisprudence).
perencanaan, pengadaan, Jakarta. Kencana Prenada
pendayagunaan, pembinaan dan Media Group.
pengawasan mutu tenaga kesehatan C.F.G. Sunaryati Hartono. 1991. Politik
dimaksudkan untuk seluruh tenaga Hukum Menuju Satu Sistem
kesehatan dalam pelaksanaan upaya Hukum Nasional. Bandung.
kesehatan. Secara prinsip, kewenangan Alumni.
perawat dalam melakukan tuags dan Harmien Hadiati Koeswadji. 2003.
profesinya diatur dalam Keputusan Hukum dan Masalah Medik.
Menteri Kesehatan RI No. Bagian Pertama. Surabaya.
1293/Menkes/SK/XI/2001 tentang Airlangga University Press.
Registrasi dan Praktik Perawat. Hal ini Ismani, Mila. 2001. Etika Keperawatan.
dilakukan karena perawat dalam 2001. Jakarta. Widya
menjalankan tuagsnya tidak akan Medika.
terlepas dari kewenangannya. Kozier, B. Fundamental Of Nursing
Concept and Procedures.
REFERENSI 2004. California. Wesley

A.A.G. Peters, Koesriani Publ. Comp.

Siswosoebroto. 1988. Kusnanto. 2003. Profesi dan Praktik

Hukum dan Perkembangan Keperawatan Profesional.

Sosial (Buku I). Jakarta. Jakarta: EGC.

Sinar Harapan. L. J. Van Apeldoorn. 1996. Pengantar

Achmad Ali. 2002. Menguak Tabir Ilmu Hukum. Jakarta.

Hukum (Suatu Kajian Pradnya Paramita.

Filosofis dan Sosiologis).


Leden Marpaung. 2005. Asas-Teori- Sri Praptiningsih. 2006. Kedudukan
Praktik Hukum Pidana. Hukum Perawat dalam
Jakarta. Sinar Grafika. Upaya Pelayanan
Mubarak, Wahit Iqbal. 2005. Pengantar Kesehatan di Rumah Sakit.
Keperawatan Komunitas. Jakarta. PT. Rajagrafindo
Jakarta. CV Sagung seto. Persada.
Perry, Potter. 2005. Fundamental
Keperawatan (buku I. edisi
7). 2005. Jakarta. Salemba
Medika.
Robert, Priharjo. 2008. Konsep dan
Prespektif Praktik
Keperawatan Profesional.
Jakarta: EGC.
Simamora , R. H. (2008 ). Peran
Manajer dalam Pembinaan Etika
Perawat Pelaksana dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Asuhan Keperawatan . IKESMA,
2 (4).

Simamora , R. H. (2009). Dokumentasi


Proses Keperawatan. Jember
University Press .

Simamora , R. H. (2010). Komunikasi


dalam Keperawatan. Jember
University Press .

Soerjono Soekanto, Herkutanto. 1987.


Pengantar Hukum
Kesehatan. Bandung.
Remadja Karya.

Anda mungkin juga menyukai