Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Manusia merupakan mahluk sosial yang hidupnya selalu berinteraksi dengan
masyarakat, manusia selama hidupnya tidak pernah hidup sendiri tetapi selalu
berada dalam lingkungan sosial yang berbeda – beda satu sama lainnya
Lingkungan sosial adalah suatu bagian dari suatu lingkungan hidup yang terdiri
atas antar hubungan individu dan kelompok dan pola-pola organisasi serta segala
aspek yang ada dalam masyarakat yang lebih luas di mana lingkungan sosial
tersebut merupa- kan bagian daripadanya,
Kumpulan individu dan pola prilakunya dalam masyarakat yang membentuk
kesatuan atau kelompok sosial dalam masyarakt di sebut sebagai struktur sosial,
secara harfiah struktur sosial dapat diartikan sebagai susunan atau bentuk. Dalam
kelompok sosial struktur sosial tidak harus berbentuk fisik, susunannya pun bisa
berbentuk horizontal dan vertical.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi
ada aksi ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu,
individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya
guru/dosen mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan
kelompok.
Interaksi sosial memerlukan syarat-syarat yaitu kontaks sosial dan
komunikasi sosial. Kontaks sosial dapat berupa kontaks primer dan kontaks
sekunder, sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak
langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari oleh
Faktor meniru orang lain, setiap masyarakat, manusia selama hidup pasti
mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak
menarik atau kurang mencolok, perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun
luas.
Perubahan tersebut akan terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada
suatu waktu atau sekarang dibandingkan kehidupan masyarakat pada masa
2

lampau. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju
dan modern.
perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat
kekuasaan dan wewenang interaksi sosial dan sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam pembahasan ini kami merujuk masalah-masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian masyarakat dan faktor-faktor atau unsur-unsur yang
terdapat di dalam masyarakat?
2. Apakah pengertian interaksi sosial?
3. Apakah ciri-ciri interaksi sosial?
4. Apakah pengertian dari struktur sosial?
5.
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. MASYARAKAT
Menurut beberapa ahli pengertian dari masyarakat adalah sebagai berikut :
- Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatau sistem adata istiadat tertentu yang bersifat
continue dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
- Selo soemardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan.
- Paul B. Horton dan C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia
yang relative mandiri hidupa bersama-sama dalam waktu yang cukup lama
tinggal disuatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan
manusia tersebut.
- J.L Giliin dan J.P Giliin, masyarakat adalah kelompok manusia yang
terbesar dan mempunyai kebiasaan-kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
- Emile Durkhem, masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari
hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang
mempunyai ciri-cirinya sendiri.
- Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan
antara kelompok-kelompok secara ekonomi.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa masyarakat adalah manusia
yang hidup bersma di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang
saling berhubungan dan berinteraksi mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang sama.
1 Faktor-Faktor Atau Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut soerjono soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai
berikut :
a. Beranggotakan minimal dua orang
4

b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan


c. Berhubungan dengan waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia
baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar
anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari
individu melakukan tndakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial
merupakan perbuatan yang ditunjukan atau dipengaryhi orang lain untuk maksud
dan tujuan tertentu oleh karena adanya sifat mempengaruhi satu sama lain,
tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika sosial ini berlangsung timbal-
balik maka akan menciptakan interaksi sosial.

2.2 INTERAKSI SOSIAL


2.2.1 Pengertian Interaksi Sosial
Menurut Kun dan Juju (2006), Dalam kamus besar Bahasa Indonesia
interaksi didefinisikan sebagai hal saling melakukan aksi hubungan atau saling
mempengaruhi dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
(sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara
individu dengan kelompok, atau antar kelompok.
Didalam hubungan tersebut atau kelompok bekerjasama atau berkonflik
melakukan interaksi baik formal atau non formal, baik langsung atau tidak
langsung. Dalam interaksi sosial terjadi hubungan timbal balik yang melibatkan
aspek sosial dan kemanusiaan antar kedua belah pihak seperti fisik, ekonomi dan
kepentingan didalam interaksi salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan
pihak lainnya memberikan respon atau reaksi atas aksi yang dilakukan oleh pihak
lainnya, tidak seperti interaksi antara manusia dengan benda mati karena itu tidak
akan menimbulkan interaksi karena si benda mati tidak melakukan reaksi atas aksi
atau stimulus yang dilakukan oleh manusia tersebut.
5

2.2.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial di dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Adanya dua orang pelaku atau lebih
b. Adanya hubungan timbal-balik antar pelaku
c. Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung atau tidak
langsung
d. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas

2.2.3 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial dalam masyarkat terjadinya apabila terpenuhi dua
syarat sebagai berikut:
a. Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan individu
lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan percakapan, maupun
tatap muka sebagai wujud aksi dan reaksi.
b. Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lainyang dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu agar orang
lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu.

2.2.4 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu
a. Asosiatif
Bersifat mengarah pada bentuk penyatuan terdiri atas beberapa hal berikut :
1) Kerjasama, terbentuk karena masyarakat menyadari adanya
kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
2) Akomodasi, suatu proses penyesuaian dalam interaksi untuk
mengurangi, mencegah atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.
Proses ini dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :
- Coeraon, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
karena adanya paksaan, misalnya perbudakan.
- Kompromi, yaitu bentuk akomodasi antara pihak-pihak yang terlibat
mengurangi tuntutannya agar mencapai suatu penyelesaian pada
konflik.
6

- Mediasi, yaitu cara menyelesaikan konflik dengan bantuan pihak ke


tiga yang netral.
- Arbitration, yaitu meminta bantuan pihak ketiga dengan dipilih oleh
kedua belah pihak. Contoh, konflik buruh-buruh pengusaha dan badan
perburuan Depnaker sebagai pihak ketiga.
- Adjudication (peradilan), suatu bentuk penyelesaian konflik melalui
pengadilan.
- Statelemate, pihak yang bertentangan mimiliki kekuatan yang
seimbang dan berhenti pada suatu titik karena kedua belah pihak
sudah tidak mungkin untuk maju dan mundur. Contoh goncatan
senjata.
- Toleransi, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan.
- Consiliation, usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang
berselisih agar mencapai persetujuan bersama.

3) Asimilasi
Proses yang menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha
mengurangi perbedaan dalam masyarakat seperti usaha menyamakan
sikap mental dan tindakan. Asimilasi timbul apabila munculnya
kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda,
dan kemudian bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama,
sehingga kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya
membentuk kebudayaan baru sabagai kebudayaan campuran.

4) Akulturasi
Proses yang muncul apabila suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur dari suatau kebudayaan asing sehingga unsur
kebudayaan itu diterima diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.
7

b. Disosiatif
Interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi dalam
tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :
1) Kompetisi, suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok agar memperoleh kemenangan.
2) Kontravensi, bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan,
pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang,
menghalangi, menghasut, memfitnah, dan lain sebagainya.
3) Konflik, proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham
dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
masalah yang mengganjal di antara mereka yang bertikai.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial


a. Sugesti, proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain
dengan cara tertentu dan diikuti tanpa berfikir panjang. Contohnya
seorang remaja putus sekolah akan mudah ikut-ikutan terlibat kenakalan
remaja.
b. Imitasi, pembentukan nilai dengan meniru cara-cara orang lain.
Contohnya. Seorang anak sering meniru kebiasaanorang tua.
c. Identifikasi, meniru dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya.
Contoh meniru gaya artis.
d. Simpati, perasaan tertarik yang timbul dan membuat merasa seolah-olah
berada dalam keadaan ojrang lain. Contoh mengucap selamat ulang
tahun.
e. Empati, rasa haru ketika seorang melihat orang lain mengalami sesuatu
yang menarik perhatian, dan merupakan kelanjutan dari rasa simpati.
Contohnya ketika orang kecelakaan kita berempati membantu korban.
f. Motivasi, dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan
perbuatan berdasarkan pertimbangan dan muncul dari pengaruh orang
lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
8

2.3. STRUKTUR SOSIAL

Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur
tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.
Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang
membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa
vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
 George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola
perilakunya.
 George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki
hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
 William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi
karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
 v     Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik
antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.

2.3.1 Ciri-ciri Struktur Sosial

1. Muncul pada kelompok masyarakat


Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki
status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca
ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat. Pada setiap
sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang
berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.

2. Berkaitan erat dengan kebudayaan


Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan.
Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai
banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan
beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:
9

a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya
kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang
berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara
lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia.
Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan
kelompok masyarakat kaya dan miskin.

3. Dapat berubah dan berkembang


Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa
berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang
dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

2.3.2 Fungsi Struktur Sosial


1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh
sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar
belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri
sebagai pembeda dari kelompok lainnya.

2.   Fungsi Kontrol


Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri
individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam
masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya
dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya
melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi
yang pahit.
10

3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal
ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat
berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial
masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.

2.3.3 Bentuk Struktur Sosial


Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.
Masing-masing punya ciri tersendiri.

1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah
struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-
tingkatan. Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau
kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan
prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial. Adanya perbedaan
dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan
membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada
pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi dua:
a)      Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan posisi (mobilitas sosial). Dalam system ini cendrung membatasi
kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan yang lain, baik merupakan
gerak keatas atau kebawah. Didalam sistem demikian itu, satu- satunya jalan
untuk masuk menjadi anggota dari ssuatu lapisan dalam masyarakat adalah
karena kelahiran.
b)      Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik
ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Dalam system ini setiap anggota masyarakatnya lebih cendrung mempunyai
kesempatan untuk berusaha dangan kecakapan sendiri untuk naik kelapisan.
Pada umumnya lapisan ini memberikan rangsangan yang lebih besar kepada
11

anggota masyarakat untuk dijadiakn sebagai landasan pembangunan dari pasa


yang tertutup. Disamping itu menurut para ahli Sosiologi system ini dapat
dibagi menjadi enam lapisan kelas yaitu kelas atas atas ( upper-upper ), atas
bawah ( lower upper ), menengah atas ( upper middle ), menengah bawah
( lower middle ), bawah atas ( upper lower ), dan bawah-bawah ( lower-lower).
Dalam hal ini dapat kita cari juga unsur-unsur yang terdapat dalam
lapisan masyarakat tersebut. Dimana unsur-unsurnya itu adalah kedudukan
( status ) dan peranan ( role ) yang merupakan unsur-unsur baku dalam system
berlapis-lapis. Hubungan antara kedudukan dan individu itu sangat penting
karena langgengnya suatu masyarakat tergantung dari hubungan tersebut.
Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan ( status )
Dalam kedudukan dapat dibagi menjadi dua pengertian yang pertama
berdasarkan status dan yang kedua berdasarkan sosial,yang akan dijelaskan
seperti dibawah ini
 Ascribed status

Adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan


perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan, kedudukan tersebut
diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang
bangsawan adalah bangsawan pula. Pada umumnya ascribed status di
jumpai pada masyarakat- masyarakat dengan sistem berlapis-lapisan
yang tertutup.
 Achived Status

Adalah kedudukan yang dcapai oleh seseorang dengan usaha-usaha


yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran, akan
tetapi bersifat terbuka bagi siapa tergantung dari kemampuannya masing-
masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuanya.

2. Peranan (Role)
Pembedaan antara kedudukan dari peranan adalah untuk kepentingan ilmu
pengetahuan; keduanya tak dapat di pisah-pisahkan, oleh karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya oleh karena yang satu tergantung
12

pada yang lain dan sebaliknya juga demikian; tak ada peranan tanpa
kedudukan atau kedudukan tanp peranan. Sebagaimana halnya dengan
kedudukan, suatu peranan mencakup paling sedikit tiga hal, yaitu
 peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyrakatan.

 Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi..

 Peranan juga dapat di katakan sebagai perilaku individu yang penting


bagi struktur sosial masyarakat
c)      Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan
stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua
stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang
ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi
menjadi:
1) Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha,
penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3) Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-
turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
13

c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan
seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas
tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia
politik.

Dampak adanya stratifikasi sosial:


1) Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan
terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya,
kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
2) Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial

2 Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat
atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis
diferensiasi antara lain:

a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang
sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras
Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk
negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera
hingga papua.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam
masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
14

a) Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)


Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b) Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
d. Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
e. Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
f. Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan
perempuan yang memiliki derajat yang sama.
15

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu
dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan
mempunyai kebiasaan, tardisi, dan perasaan, persatuan yang sama. Sedangkan
interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesame manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu antar
kelompok maupun antar individu dan kelompok.
Sedangkan struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status
dan peranan dengan batas – batas perangkat unsur – unsur sosial yang mengacu
kepada suatu keteraturan prilaku di dalam masyarakat
16

DAFTAR ISI

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................2

2.1. MASYARAKAT...................................................................................................3

2.2 INTERAKSI SOSIAL..........................................................................................4

2.2.1 Pengertian Interaksi Sosial..........................................................................4

2.2.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial..............................................................................5

2.2.3 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial..............................................................5

2.2.4 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial...................................................................5

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial...............................7

2.3. STRUKTUR SOSIAL..........................................................................................8

2.3.1 Ciri-ciri Struktur Sosial...............................................................................8

2.3.2 Fungsi Struktur Sosial.................................................................................9

2.3.3 Bentuk Struktur Sosial...............................................................................10

3.1 KESIMPULAN...................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
17

INTERAKSI SOSIAL DAN STRUKTUR SOSIAL

Di susun Oleh

Andi Suhandi :1310247641


Dede Subhan :1310247597
Ida Bagus Randi J :1310247624
Safrizal :1310247431
Yuslindawati :1310247543

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
18

DAFTAR PUSTAKA

Maryati, K,dan J. Suryawati. 2006. Sosiologi I. Erlangga: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai