BAB I
PENDAHULUAN
lampau. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju
dan modern.
perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat
kekuasaan dan wewenang interaksi sosial dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. MASYARAKAT
Menurut beberapa ahli pengertian dari masyarakat adalah sebagai berikut :
- Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatau sistem adata istiadat tertentu yang bersifat
continue dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
- Selo soemardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan.
- Paul B. Horton dan C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia
yang relative mandiri hidupa bersama-sama dalam waktu yang cukup lama
tinggal disuatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan
manusia tersebut.
- J.L Giliin dan J.P Giliin, masyarakat adalah kelompok manusia yang
terbesar dan mempunyai kebiasaan-kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
- Emile Durkhem, masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari
hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang
mempunyai ciri-cirinya sendiri.
- Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan
antara kelompok-kelompok secara ekonomi.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa masyarakat adalah manusia
yang hidup bersma di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang
saling berhubungan dan berinteraksi mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang sama.
1 Faktor-Faktor Atau Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut soerjono soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai
berikut :
a. Beranggotakan minimal dua orang
4
Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari
individu melakukan tndakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial
merupakan perbuatan yang ditunjukan atau dipengaryhi orang lain untuk maksud
dan tujuan tertentu oleh karena adanya sifat mempengaruhi satu sama lain,
tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika sosial ini berlangsung timbal-
balik maka akan menciptakan interaksi sosial.
3) Asimilasi
Proses yang menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha
mengurangi perbedaan dalam masyarakat seperti usaha menyamakan
sikap mental dan tindakan. Asimilasi timbul apabila munculnya
kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda,
dan kemudian bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama,
sehingga kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya
membentuk kebudayaan baru sabagai kebudayaan campuran.
4) Akulturasi
Proses yang muncul apabila suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur dari suatau kebudayaan asing sehingga unsur
kebudayaan itu diterima diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.
7
b. Disosiatif
Interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi dalam
tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :
1) Kompetisi, suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok agar memperoleh kemenangan.
2) Kontravensi, bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan,
pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang,
menghalangi, menghasut, memfitnah, dan lain sebagainya.
3) Konflik, proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham
dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
masalah yang mengganjal di antara mereka yang bertikai.
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur
tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.
Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang
membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa
vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola
perilakunya.
George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki
hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi
karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
v Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik
antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya
kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang
berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara
lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia.
Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan
kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal
ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat
berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial
masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah
struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-
tingkatan. Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau
kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan
prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial. Adanya perbedaan
dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan
membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada
pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi dua:
a) Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan posisi (mobilitas sosial). Dalam system ini cendrung membatasi
kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan yang lain, baik merupakan
gerak keatas atau kebawah. Didalam sistem demikian itu, satu- satunya jalan
untuk masuk menjadi anggota dari ssuatu lapisan dalam masyarakat adalah
karena kelahiran.
b) Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik
ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Dalam system ini setiap anggota masyarakatnya lebih cendrung mempunyai
kesempatan untuk berusaha dangan kecakapan sendiri untuk naik kelapisan.
Pada umumnya lapisan ini memberikan rangsangan yang lebih besar kepada
11
2. Peranan (Role)
Pembedaan antara kedudukan dari peranan adalah untuk kepentingan ilmu
pengetahuan; keduanya tak dapat di pisah-pisahkan, oleh karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya oleh karena yang satu tergantung
12
pada yang lain dan sebaliknya juga demikian; tak ada peranan tanpa
kedudukan atau kedudukan tanp peranan. Sebagaimana halnya dengan
kedudukan, suatu peranan mencakup paling sedikit tiga hal, yaitu
peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyrakatan.
Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi..
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan
seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas
tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia
politik.
2 Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat
atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis
diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang
sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras
Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk
negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera
hingga papua.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam
masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu
dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan
mempunyai kebiasaan, tardisi, dan perasaan, persatuan yang sama. Sedangkan
interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesame manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu antar
kelompok maupun antar individu dan kelompok.
Sedangkan struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status
dan peranan dengan batas – batas perangkat unsur – unsur sosial yang mengacu
kepada suatu keteraturan prilaku di dalam masyarakat
16
DAFTAR ISI
2.1. MASYARAKAT...................................................................................................3
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
17
Di susun Oleh
DAFTAR PUSTAKA