Anda di halaman 1dari 5

Arga Anmar.

XI8/6

1. Menurut Para Ahli

a. Abraham Lincoln

Menyatakan bahwa Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.

b. Afan Gaffar

Demokrasi dimaknai dalam 2 bentuk yaitu:

1) Demokrasi Normatif adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh negara.

2) Demokrasi empiris adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik.

c. Susilo Bambang Yudhoyono

Memiliki dua pandangan mengenai demokrasi sebagai berikut:

1) Normatif

Demokrasi adalah partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan pada penetapan kebijakan.
Contohnya Pemilu yang jurdil, perekrutan kepemimpinan yang teratur, penghrmatan HAM
dan kebebasan pers.

2) Demokrasi yang Mapan

Negara yang memiliki demokrasi yang mapan dapat dikatakan memiliki 5 arena yaitu

a) Masyarakat madani

b) Masyarakat politik

c) Masyarakat ekonomi

d) Aturan main berupa undang-undang

e) Aparatur negara

2. Kehendak rakyat :

a) Demokrasi langsung

Dipraktikkan di negara-negara kota (polis, city state) pada zaman Yunani Kuno. Pada masa
itu, seluruh rakyat dapat menyampaikan aspirasi dan pandangannya secara langsung.

b) Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan


Sistem demokrasi (menggantikan demokrasi langsung) yang dalam menyalurkan
kehendaknya, rakyat memilih wakil-wakil mereka untuk duduk dalam parlemen.

c) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum

Dalam sistem demokrasi ini rakyat memilih para wakil mereka untuk duduk di parlemen,
tetapi parlemen tetap dikontrol oleh pengaruh rakyat dengan sistem referendum (pemungutan
suara untuk mengetahui kehendak rakyat secara langsung).

Prinsip ideologi :

A.Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat

Demokrasi langsung : Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang mengikutsertakan


atau melibatkan seluruh rakyat yang dilakukan secara langsung dalam membicarakan atau
menentukan urusan-urusan negara.

b. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Hubungan antar Kelengkapan Negara

Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum adalah sistem demokrasi dimana rakyat
memilih perwakilan untuk menjabat di parlemen yang tetap dikontrol oleh rakyat dengan
sistem refrendumDemokrasi perwakilan dengan sistem parlementer adalah sistem demokrasi
yang terjadi karena adanya hubungan erat antara badan eksekutif dan legislatif.

c. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

Demokrasi Liberal : Demokrasi liberal adalah sistem demokrasi yang menekankan


kepentingan umum

Demokrasi Rakyat : Demokrasi rakyat adalah demokrasi yang didasari dari kepentingan
masyarakat

Demokrasi Pancasila : Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang bersumber dari tata nilai
sosial dan budaya bangsa indonesia

Titik perhatiannya :

1.Demokrasi formal Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang dalam
kedudukan yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
Indifidu diberi kebebasan yang luas sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal

2. Demokrasi material Demokrasi material memandang manusia mempunya kesamaan dalam


bidang sosial-ekonomi sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.

3. Demokrasi campuran Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua jenis demokrasi
sebelumnya. Demokrasi ini berupa menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan
menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.

3. Prinsip -prinsip demokrasi menurut robert a dahl :


(1) Kontrol atas keputusan pemerintah.

(2) Pemilihan yang teliti dan jujur.

(3) Hak memilih dan dipilih.

(4) Kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman.

(5) Kebebasan mengakses informasi.

(6) Kebebasan berserikat.

Prinsip-prinsip demokrasi menurut riswandha Imawan.

(1) Demokrasi yang deliberatif (mengutamakan musyawarah).

(2) Substansif (mengena ke akar masalah).

(3) Parisipatif (melibatkan seluruh rakyat).

4. 1. Dijaminnya Kebebasan Individu.

2. Adanya Jaminan HAM.

3. Adanya Kebabasan Pers.

4. Pemilihan Umum Mulai Berlaku

5. Kebasan Untuk Membentuk Organisasi atau Kelompok.

6. Kekuasaan Berada Di Tangan Rakyat

7. Adanya Kebebasan Untuk Mengenyam Pendidikan.

8. Perlakuan Adil Untuk Semua Masyarakat Indonesia

9. Dihargainya Hak Minoritas.

10. Negara Memiliki Partai Politik Setidaknya Dua.

5. Negara Hukum (Rechtsstaat atau The Rule of Law)

Indonesia merupakan Negara hukum yang telah tertuang di dalam UUD 1945 yang berbunyi:
" Indonesia ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat) dan bukan berdasar atas
kekuasaan belaka (machtsstaat)." Penjelasan tersebut termasuk gambaran system
pemerintahan Negara Indonesia. maksud dari Negara hukum sendiri yakni Negara
memberikan perlindungan hukum kepada warga Negara melalui lembaga peradilan yang
bebas serta tidak memihak dan juga penjaminan HAM.

Masyarakat Madani (Civil Society)


Masyarakat madani atau civil society merupakan elemen yang sangat signifikan dalam
membangun demokrasi. Kedudukannya yakni masyarakat ikut andil dalam segala proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Negara atau pemerintah. Disini masyarakat
madani sebagai tumpuan komponen penyeimbang kekuatan Negara yang memiliki
kecenderungan koruptif.

Infrastrukur politik

Didalam suatu kehidupan politik rakyat (the sosial political sphere), akan selalu ada
keterkaitan atau keterhubungan dengan kelompok-kelompok lain ke dalam berbagai macam
golongan yang biasanya disebut “kekuatan sosial politik masyarakat”. Kelompok masyarakat
tersebut yang merupakan kekuatan politik riil didalam masyarakat, disebut “infrastruktur
politik”. Berdasakan teori politik, infrastruktur politik mencakup 5 (lima) unsur atau
komponen sebagai berikut :

a. Partai politik (political party ),

b. kelompok kepentingan (interst group),

c. kelompok penekan (pressure group),

d. media komunikasi politik (political communication media) dan

e. tokoh politik (political figure).

a. Partai politik ( political party ) di Indonesia

Partai politik sebagai institusi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan masyarakat
dalam mengendalikan kekuasaan. Hubungan ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan
masyarakat yang melahirkannya. Kalau kelahiran partai politik dilihat sebagai
pengewajantahan dari kedaulatan rakyat dalam poltik formal, maka semangat kebebasan
selalu dikaitkan orang ketika berbicara tentang partai politik sebagai pengendali kekuasaan.
Perjalanan sejarah kehidupan partai poliik di Indonesia secara garis besarnya dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Masa pra kemerdekaan

Organisasi modern pertama di Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap penjajah


(tidak secara fisik) adalah Budi Utomo yang didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908.
Pada awalnya, organisasi ini berkembang di kalangan pelajar dalam bentuk studieclub dan
organisasi pendidikan. Namun dalam perkembangan berikutnya, ia menjadi partai politik
yang didukung kaum terpelajar dan massa buruh tani.

Masa pasca kemerdekaan (tahun 1945-1965)

Tumbuh suburnya partai-partai politik pasca kemerdekaan, didasarkan pada Maklumat


Pemerintah tertanggal 3 November 1945 yang ditandantangani Wakil Presden Moh. Hatta
yang antara lain memuat keinginan pemerintah akan kehadiran partai politik agar masyarakat
dapat menyalurkan aspirasi (aliran pahamnya) secara teratur. Sejak dikeluarkannya Maklumat
Pemerintah tersebut, dapat diklasifikasi sejumlah partai politik yang ada sebagai berikut :

1). Dasar Ketuhanan : a) Partai Masjumi, b) Partai Sjarikat Indonesia, c) Pergerakan Tarbiyan
Islamiah (Perti), d) Partai Kristen Indonesia (Parkindo), e) Nahdlatul Ulama (NU), dan f)
Partai Katolik.

2). Dasar Kebangsaan : Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Indonesia Raya (Parindra
Persatuan Indonesia Raya (PIR), Partai Rakyat Indonesia (PRI), Partai Demokrasi Rakyat
(Banteng), Partai Rakyat Nasional (PRN), Partai Wanita Rakyat (PWR), Partai Kebangsaan
Indonesia (Parki), Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), Serikat Kerakyatan Indonesia (SKI),
Ikatan Nasional Indonesia (INI), Partai Rakyat Jelata (PRJ), Partai Tani Indonesia (PTI),
Wanita Demokrasi Indonesia (PTI).

3). Dasar Marxisme : Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Sosialis Indonesia, Partai
Murba, Partai Buruh, Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai).

4). Dasar Nasionalisme: Partai Demokrat Tionghoa (PTDI), Partai Indonesia Nasional(PIN),
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Masa Orde baru (tahun 1966-1998).

Awal kebangkitan orde baru (1966) dalam melakukan pembelahan institusi politik, tetap
berpandang bahwa jumlah partai politik yang terlalu banyak tidak menjamin stabilitas politik.
Usaha pertama disamping memulihkan partai-partai yang tidak secara resmi dilarang, adalah
menyusun undang-undang tentang pemiluyang dianggap sesuai dengan perkembangan
masyarakat saat itu. Dan pemilu yang direncanakan dilaksanakan dalam waktu dekat,
ternyata baru terlaksana tahun 1971 dengan peserta sebanyak 10 partai politik. (Golkar,
Parmusi, NU, PSII, Partai Islam, Parkindo, Partai Katolik, PNI, Murba, dan IPKI).

Anda mungkin juga menyukai