Hot in Math.01
Hot in Math.01
Disusun Oleh
Indriya Sandi (1805124387)
1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,1995)
hal.24
2
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar Baru
Algensindo,2013)hal.51
pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk memahami perlu terlebih
dahulu mengetahui atau mengenal3.
B. Pentingnya kemampuan pemahaman matematika
Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan
membosankan bagi siswa. Begitu pula bagi guru, matematika dianggap sebagai
pelajaran yang sulit untuk diajarkan sebagaimana yang diungkapkan oleh
Wahyudin ( 2008 : 338 ) bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit
untuk diajarkan maupun dipelajari. Salah satu alasan mengapa demikan adalah
karena dalam mempelajari materi baru dalam matematika seringkali
memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang satu atau lebih
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itulah kita perlu
mengetahui pentingnya kemampuan pemahaman dalam matematika.
Dalam National Council of Teacher ( NCTM ) tahun 2000 disebutkan
bahwa kemampuan pemahaman matematis merupakan aspek yang sangat
penting dalam prinsip pembelajaran matematika. Siswa dalam belajar
matematika harus disertai dengan pemahaman, hal ini merupakan tujuan dari
belajar matematika.
Beberapa ahli juga mengungkap tentang pentingnya kemampuan
pemahaman matematis siswa. Dahlan ( 2004 : 46 ) mengungkap bahwa “ hampir
semua teori belajar menjadikan pemahaman sebagai tujuan dari proses
pembelajaran”. Sumarmo ( 2002) juga menyatakan bahwa pembelajaran
matematika perlu diarahkan untuk pemahaman konsep dan prinsip matematika
yang kemudian diperlukan untuk menyelsaikan masalah matematika, masalah
dalam disiplin ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari hari. Selaras
dengan pendapat ahli tersebut, Anderson et al ( 2001 ) mengatakan bahwa “
pemahaman terhadap suatu masalah merupakan bagian dari pemecahan masalah
“.
4
Rezkiyana Hikmah “Penerapan Model Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Siswa” . Jurnal SAP Vol. 1 No. 3 April 2017, 271-272
dikatakan mempunyai pemahaman intuitif jika ia yakin akan kebenaran konsep
tersebut tanpa ada keraguan.
Pakar lain, Skemp ( Sumarmo, 1987, 2010, 2012) menyatakan bahwa
terdapat dua jenis kemampuan pemahaman yaitu:
a) Pemahaman instrumental yang artinya hafal sesuatu secara terpisah atau
dapat menerapkan sesuatu pada perhitungan rutin/sederhana, mengerjakan
sesuatu secara algoritma.
b) Pemahaman relasional yang berarti dapat melakukan perhitungan secaara
bermaakna pada permasalahan permasalahan yang lebih luas, termuat skema
atau terstruktur yang dapat digunakan pada penyelesaiann yang memuat
masalah yang lebih luas, dapat mengaikan suatu konsep/prinsip lainnya dan
sifat pemakaiannya lebih bermakna.