I. TUJUAN
1. Untuk menentukan nilai ketetapan joule berdasarkan hasil percobaan.
2. Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi ketetapan Joule.
3. Membandingkan nilai ketetapan joule hasil percobaan dengan nilai joule dari
beberapa sumber.
4. Menentukan perbandingan suhu awal dan suhu akhir terhadap waktu.
5. Mengidentifikasi kesalahan – kesalahan relatif dalam perhitungan tetapan
konstanta Joule.
Tenaga dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Perubahan dalam proses fisika sering
merupakan perubahan tenaga dari satu bentuk ke bentuk lainnya, misalnya perubahan
tenaga listik menjadi tenaga panas perubahan tenaga mekanis menjadi tenaga panas
atau sebaliknya. Kalau W adalah tenaga yang dinyatakan dalam Joule dan Q adalah
jumlah panas yang timbul sebagai lepasan dan dinyatakan dalam kalori maka angka
kesetaraannya atau tetapan Joule (J ) dinyatakan:
Apabila sejumlah air yang massanya (Ma), suhunya (ta), berada dalam sebuah kalorimeter
yang harga terima kalornya (H = Mk.Ck), dipanaskan sampai mencapai suhu tm, maka
jumlah panas yang diterima oleh air dan kalorimeter adalah:
Jumlah panas tersebut dapat merupakan lesapan tenaga listrik atau tenaga mekanis.
Tahanan pada suatu rangkaian listrik ada kesamaan sifat dengan gesekan pada sistem
mekanis. Dengan adanya arus listrik melewati suatu tahanan maka suhu tahanan ini
akan naik, sebagai akibat dari lesapan tenaga listrik. Tenaga lesapan ini dinyatakan
dalam persamaan berikut:
W = V I t Joule (3)
Pada percobaan ini sejumlah air dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian sebuah
lilitan pemanas dicelupkan ke dalamnya, sehihgga apabila lilitan ini dialiri listrik yang
cukup besar maka timbulah panas yang mampu menaikkan suhu air, misalnva dari ta
menjadi tm Jumlah panas yang diperlukan untuk itu dinyatakan oleh persamaan (2).
Dengan demikian tetapan Joule dapat dihitung dari persamaan berikut:
J= V I t / (Ma + H)(tm – ta)
1
Konstanta Joule
Prescott Joule (1818 – 1889), menemukan hubungan antara hubungan antara energi panas
dan energi mekanik. Joule telah dapat membuktikan bahwa energi mekanik (W) yang
nilainya 778ft-lb setara dengan panas (Q) 1Btu. Penemuan ini diformulasikan dalam
bentuk :
W
Q=
J
Dimana J adalah konstanta Joule yang besarnya
J = 778 (ft)(lb)/ Btu = 4,186 (kJ) / kcal 2
Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor.Umumnya kalorimeter terdiri atas bejana
yang dilengkapi dengan pengaduk dan termometer.Prinsip kerja kalorimeter yakni
mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat penghantar yang dimasukkan ke dalam
air suling. Kalorimeter dibagi menjadi 2 yaitu
1. Kalorimeter sederhana
2. Kalorimeter listrik
Pada umumnya yang membedakan keduanya hanya pada kalorimeter dialiri arus
listrik.
Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter dihitung dengan persamaan:
Qkalorimter = Ck . ΔT
ΔU = Q atau U2 – U1= Q
Untuk keadaan lain, misalkan sistem yang memiliki energi dalam U1 tidak menerima
kalor tetapi menerima usaha (W) sehingga suhu naik dan energi dalamnya naik pula
menjadi U2 maka sistem mengalami perubahan energi dalam sebesar
ΔU = -W atau U2 – U1 = -W
ΔU = Q – W
Hal ini berdasarkan bunyi hukum termodinamika I,” Jika suatu benda dipanaskan yang
berarti diberi kalor Q, benda akan mengembang dan bertambah volumenya yang berarti
melakukan usaha W dan benda akan bertambah panas yang berarti mengalami
perubahan energi dalam ΔU”.4
Voltmeter dan Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang dapat mengukur arus yang mengalir di
sirkuit.Voltmeter adalah alat yang dapat mengukur tegangan teganga di dua titik sirkuit.
Secara garis besar, tidak ada perbedaan dalam pengoperasian amperemeter dan
voltmeter.5
Perbedaan antara voltmeter dan amperemeter dapat dilihat
No. Voltmeter Amperemeter
1 Mengukur tegangan Mengukur kuat arus
2 Rangkaian parallel Rangkaian seri
3 Hambatan idealnya tak hingga Hambatan idealnya 0
4 Dalam galvanometer hambatan Dalam galvanometer hambatan rendah
yang tinggi dihubungkan dihubungkan secara parallel dengan
secara seri dengan kumparan kumparan
4
Osa Pauliza,FISIKA Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XI(Bandung :
Grafindo Media Pratama,2008),Hlm 65-66
5
U.A Bakhsi,A.V Bakhsi,K.A Bakhsi,Electronic Measurement and Instrumentation(India : Technical Publication
Pune,2009),Hlm 2-1
6
Chandrasa Soekardi,Termodinamika Dasar Mesin Konversi Energi(Yogyakarta : Andi,2015),Hlm 50
Jumlah Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat cair tersebut sebesar 1K.
Q
C=
ΔT
Besarnya kapasitas kalor tidak bergantung pada proses yang berlangsung.7
Kalor Jenis (Specified Heat) suatu zat adalah Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu satu gram zat sebesar satu derajat celcius.8
Besarnya kalor Jenis dari beberapa zat dapat dilihat
Teori Tambahan II
Bila kumparan pemanas suatu kalorimeter dialiri arus listrik, maka panas yang ditimbulkan
oleh kumparan akan diterima oleh air, termometer , dan tabung kalorimeter.Energi (W)
yang digunakan oleh alat dengan beda tegangan V dan arus listrik I selama jangka
waktu t adalah
W = V. I .t
W V . I .t
J= = [Joule/Kalori]10
H [ Na+m ,C ] , ΔT
10
M. Hikam,P.B Prasetyo,D.Saleh,Eksperimen FISIKA DASAR Untuk perguruan Tinggi(Jakarta
:Kencana,2005),hlm 79
III. ALAT DAN BAHAN
1. Kalorimeter
2. Voltmeter AC dan Amperemeter AC
3. Transformator (Step down)
4. Tahanan Geser atau rheostat
5. Pemutus Arus
6. Jam Tangan
7. Termometer
F. TUGAS PENDAHULUAN
PERHITUNGAN
1. Carilah nilai kesetaran panas dan tenaga berdasarkan pengamatan anda.
2. Hitunglah berapa tetapan Joule (dengan kesalahannya).
3. Carilah tetapan Joule yang sudah standar pada buku-buku Fisika.
4. Apakah tetapan standar itu berada di daerah perhitungan anda? Jika tidak, jelaskan
mengapa bisa terjadi demikian, jelaskan alasannya!
PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor je nis
2. Bila air bermassa 250 gr bersuhu 28 C dimasukan kedalam bejana, kemudian diberi
aliran listrik melalui lilitan kawat berdaya 60 watt selama 2 menit. Bila hanya air yang
menyerap kalor berapa suhu air sekarang.
Jawaban
1. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1kg zat itu
sebedar 1⁰C/1⁰K.
2. Diketahui : Ma = 250gr
Ta = 28⁰C
P = 60 watt
t = 2 menit
Ditanya : Tm ?
Jawab :
J = W/Q
W =Pxt
W = 60 watt x 120 sekon = 7200 Joule
Q = Ma Ca (Tm – Ta) ------- Dikarenakan yang menyerap hanya air
Dengan menggunakan konstanta Joule sebagai ketetapan maka
J = 4,2J/Cal
Q =W/J
Q = 7200 J / 4,2 J/Cal
Q = 1.714,28 Cal
Ma Ca ( Tm – Ta ) = 1.714,28 Cal
250 gr x 1 Cal/gr⁰C(Tm-Ta) = 1.714,28 Cal
Tm-Ta = 1.714,28 Cal / 250 Cal/⁰C
Tm - 28⁰C = 6,86⁰C
Tm = 6,86⁰C + 28⁰C
Tm = 34,86⁰C
G. PENGOLAHAN DATA
Percobaan I
No. I I2 NO. V V2
1. 0,34 0,12 1. 1,26 1,59
2. 0,33 0,11 2. 1,27 1,61
3. 0,28 0,08 3. 1,45 2,10
4. 0,28 0,08 4. 1,54 2,40
5 0,32 0,10 5. 1,29 1,66
6. 0,33 0,11 6. 1,25 1,56
7. 0,34 0,12 7. 1,31 1,71
8. 0,34 0,10 8. 1,32 1,74
9. 0,34 0,12 9. 1,32 1,74
10. 0,34 0,12 10. 1,33 1,77
11. 0,33 0,11 11. 1,30 1,69
12. 0,33 0,11 12. 1,30 1,69
13. 0,33 0,11 13. 1,29 1,66
14. 0,33 0,11 14. 1,31 1,71
15. 0,32 0,10 15. 1,29 1,66
16. 0,33 0,11 16. 1,30 1,69
17. 0,31 0,10 17. 1,27 1,61
∑ 5,52 1,81 ∑ 22,4 29,59
∑I ∑V
I= V=
n n
5,52 22,4
I= = 0,32 A V= = 1,31 volt
17 17
2 2
1 n ∑ I −( ∑ I )
√ 2 2
1 n∑ v −( ∑ v )
∆ I '=
n n−1 ∆ v'=
n √ n−1
1 17 (29,59)−( 22,4 )
2
∆ I '=
1 17 (1,81)−( 5,52 )
17√ 17−1
2
∆v='
17 √ 17−1
= 0,016 V
= 0,008 A ΔV
Ksr = x 100%
V
0,016
ΔI Ksr = x 100% =0,01 %
Ksr = x 100% 1,31
I
VMassa
± ΔV =
air(1,31 ± 258
(gr) = 0,016
gr)
0,008
Ksr = x 100 % = 0,08% ΔMa = ½ x Nst = ½ x 0,01 = 0,005
0,32
gr
I ± ΔI = (0,32 ± 0,008)
ΔMa
Ksr = x 100%
Waktu (s) = 510 Sekon Ma
Δs = ½ x Nst = ½ x 1 = 0,5 s 0,005
Ksr = x 100% = 0,0019 %
Δs 258
Ksr = x 100% No. Ma ± ΔMa = v(258 ± 0,005) v2
s
0,5 1. 5,49 30,14
Ksr = x 100% = 0,098 %
510 2. 5,44 29,59
t ± Δt = (300 ± 1) 3. 5,46 29,81
4. 5,45 29,70
Percobaan II
5. 5,46 29,81
6. 5,37 28,83
7. 5,46 29,81
8. 5,33 28,40
∑ 43,46 236,09
No. I I2
1. 1,51 2,28
2. 1,49 2,22
3. 1,53 2,34
∑I ∑V
4. 1,50 2,25 I= V=
n n
5. 1,51 2,28 11,94
I= = 1,493 A 43,46
6. 1,46 2,13 8 V= = 5,43 volt
8
7. 1,48 2,19 2 2
1 n ∑ I −( ∑ I )
8.
∑
1,46
11,94
2,13
17,83
∆ I '=
n √ n−1 ∆ v'=
n
2
1 n∑ v −( ∑ v )
n−1√
2
2
1 8 (236,69)−( 43,46 )
∆ I '=
8 8−1
2 '
1 8(17,83)−( 11,94 ) ∆ v =
√ Ksr8 =
ΔV
√8−1
x 100%
V= 0,103 V
= 0,0130 A 0,103
ΔI Ksr = x 100% =1,90 %
Ksr = x 100% 5,43
I V ± ΔV = (5,43 ± 0,103 )
0,0130 Massa air (gr) = 260 gr
Ksr = x 100 % = 0,67 %
1,493 ΔMa = ½ x Nst = ½ x 0,01 = 0,005
I ± ΔI = (1,50 ± 0,01) gr
ΔMa
Ksr = x 100%
Waktu (s) = 240 Sekon Ma
Δs = ½ x Nst = ½ x 1 = 0,5 s 0,005
Δs Ksr = x 100% = 0,0019 % Ma
Ksr = x 100% 260
s ± ΔMa = (260 ± 0,005)
0,5
Ksr = x 100% = 0,21 %
240
t ± Δt = (240 ± 1)
Percobaan III
No. I I2 No. v V2
1. 2,02 4,0804 1. 7,36 54,1696
2. 2,00 4 2. 7,39 54,6121
∑ 4,02 8,0804 ∑ 14,75 110,7817
∑I ∑V
I= V=
n n
14,75
4,02 V= = 7,375
I= = 2,1 A 2
2 2 2
1 n∑ v −( ∑ v )
∆ I '=
1
n √
2
n ∑ I −( ∑ I )
n−1
2
∆ v'=
n√ n−1
1 2(110,7817)−( 14,75 )
2
∆ I '=
1
2 √ 2(8,0804 )−( 4,02 )
2−1
2
Ksr =
ΔV
x 100%
∆v= '
2 √ 2−1
= 1,01 V
= 0,01 A V
1,01
Ksr = x 100% = 0,13 % (4
7,375
ΔI Ap)
Ksr = x 100%
I V ± ΔV = ( 7,375 ± 1,01 )
0.01
Ksr = x 100 % = 0,47 % (3 Ap)
2,1 Massa air (gr) = 150 gr
I ± ΔI = (2,1 ± 0,01) ΔMa = ½ x Nst = ½ x 0,01 = 0,005
gr
ΔMa
Ksr = x 100%
Ma
0,005
Ksr = x 100% = 0,003 % ( 4
150
Waktu (s) = 60 Sekon
Δs = ½ x Nst = ½ x 1 = 0,5 s
Δs
Ksr = x 100%
s
0,5
Ksr = x 100% = 0,83 % ( 3 Ap)
60
t ± Δt = (60 ± 1)
1. Percobaan I
W = V .I .t
W = 1,31 volt . 0,32 ampere . 510 s = 213,792 Joule
Q = (Ma+H)(Tm-Ta)
Q = (258 gram + 20 gram.0,215 cal/gr ⁰C)(2⁰C) = 524,6 Cal
J = W/Q
J = 213,792 J / 524,6 cal = 0,407 Joule/Cal
2. Percobaan II
W = V .I .t
W = 5,43 volt . 1,493 ampere . 240 s = 1945,67 Joule
Q = (Ma+H)(Tm-Ta)
Q = (260 gram + 20 gram.0,215 cal/gr ⁰C)(2⁰C) = 528,6 Cal
J = W/Q
J = 1945,67 J / 528,6 cal = 3,68 Joule/Cal
3. Percobaan II
W = V .I .t
W = 7,375 volt . 2,1 ampere . 60 s = 929,25 Joule
Q = (Ma+H)(Tm-Ta)
Q = (150 gram + 20 gram.0,215 cal/gr ⁰C)(2⁰C) = 308,6 Cal
J = W/Q
J = 929,25 J / 308,6 cal = 3,01 Joule/Cal
F. ANALISA DATA
Pada percobaan ini kami melakukan perhutingan dan pengolahan data menegenai
penentuan nilai tara kalor listrik atau nilai konstanta joule menggunakan kalorimeter. Untuk
menentukan nilai energi kalor yang terdapat pada kalorimeter digunakan rumus berikut:
Q = H (T2 – T1)
Dengan nilai H adalah nilai air kalorimeter. Harga air kalorimeter adalah banyaknya
panas yang diperlukan untuk menaikkan satu satuan derajat suhu kalorimeter tersebut sama
dengan kapasitas panas dari kalorimeter (C kalorimeter). Oleh karena itu, rumus diatas dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Q = H (T2 – T1)
↔ Q = Ckalorimeter (T2 – T1)
↔ Q = (mair Cair + mk ck) (T2 – T1)
Persamaan ini sesuai dengan penjabaran Asas Black, yaitu “kalor yang dilepaskan oleh suatu benda
adalah sama dengan kalor yang diterima oleh benda lainnya.”
Nilai air kalorimeter dapat ditentukan dengan percobaan asas black yaitu Qditerima = Qdilepas.
Skema percobaannya yaitu menghitung massa kalorimeter dan massa air. Lalu kalorimeter
dipanaskan sehingga terjadi perubahan suhu. Kemudian air yang sudah dipanaskan dicampur
dengan air yang normal. Percobaan inilah yang dinamakan asas black. Dan dari percobaan
tersebut maka kita dapat menentukan besarnya nilai air kalorimeter.
Untuk hasil akhir nilai Q dengan satuan kalori, nilai massa air dan massa kalorimeter
digunakan satuan CGS, yaitu gram (gr). Nilai kalor jenis air yang dipakai adalah 1 cal/gr oC
dan kalor jenis bahan kalorimeter (terbuat dari alumunium) adalah 0,215 cal/gr oC. Sedangkan
untuk suhu tetap dalam derajat celcius.
Untuk nilai tara kalor listrik atau nilai konstanta joule dalam literatur adalah 4,186
joule/kalori. Sedangkan dalam percobaan ini didapatkan nilai konstanta joule dalam
percobaan dibandingkan dengan nilai konstanta joule pada literatur berbeda satu sama
lainnya, walaupun nilainya agak mendekati.
G. PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor jenis
Kapasitas Kalor adalah banyaknya kalor yang diserap oleh suatu benda bermassa tertentu
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem International
yaitu J/K.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda
untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang
berbeda-beda. Satuan kalor jenis J/Kg⁰C.
2. Bila air bermassa 250 gr bersuhu 28 C dimasukan ke dalam bejana, kemudian diberi
aliran listrik melalui lilitan kawat berdaya 60 Watt selama 2 menit. Bila hanya air
yang menyerap kalor, berapa suhu air sekarang? (anggap kalor jenis air adalah 4,2
J/gK)
Energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat
berubah menjadi energi listrik. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi
energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll. Besarnya energi listrik yang diubah
atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan.
Q=W
W = P.t
Q = m.c.(T1-To)
P.t = m.c.(T1-To)
T1-To = ( P.t )/ ( m.c )
T1 - 28 = (60 . 2 . 60) / (250 . 4,2)
T1 - 28 = 6,9
T1 = 34,9
Maka, suhu air sekarang adalah 34,9°C
Saran:
1. Saat praktikum, perhatikan sambungan antaralat. Jangan sampai terbalik maupun salah meny
ambungkannya.
2. Perhatikan suhu air, sebaiknya tidak terlalu rendah ataupun masih di atas suhu ruangan.
3. Lakukan praktikum dengan tidak tergesa-gesa agar tidak salah dalam pengambilan data.
I. DAFTAR PUSTAKA
Hikam, M., Prasetyo, P.B, dan saleh, D. Eksperimen Fisika Dasar Untuk Universitas.
Kencana, Jakarta, 2005.
Kanginan, Martehen. 1995. Fisika Jilid IA. Jakarta: Erlangga.
Wijaya. 2008. Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Tippler, A paul. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Zemainsky, Sears. 2006. Fisika Universitas Jilid I. Jakarta: Erlangga