Disusun oleh :
1. Achmad Hamzah
2. Kanina Hanifadila R.
S1 FISIKA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmad, taufik serta hidayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Biologi yang
membahas materi seputar sistem gerak pada manusia. Tidak lupa, Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Siti Imroatul Maslikah M,Si selaku Dosen mata kuliah Biologi.
Tujuan Penulis menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi, selain itu, makalah ini membantu Penulis dalam menyusun power point dengan tema
yang serupa. Semoga dengan disusunnya makalah ini bisa membawa manfaat sebagai sarana
penambah wawasan.
Penulis mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk
menyusun makalah ini. Adapun kesalahan pada penulisan makalah ataupun kata yang kurang
berkenan di hati, Penulis mengucapkan permohonan maaf. Penyampaian kritik dan saran
akan membantu kami untuk bisa mengintropeksi diri untuk menjadi lebih baik. Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Gerak Manusia 5
2.3 Alat Gerak pada Manusia 5
2.3 Mekanisme Terjadinya Gerak 13
2.4 Gangguan pada Sistem Gerak Manusia 15
BAB III :PENUTUP
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Memahami fungsi alat gerak pada manusia.
b. Memahami sistem gerak manusia bekerja.
c. Mengetahui penyakit yang berhubungan alat gerak manusia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pada tubuh manusia seperti tulang pada kaki dan tulang belakang, memiliki
fungsi untuk menegakkan tubuh.
Jaringan stroma ini sendiri berfungsi untuk mengikat bagian-bagian dari sel
punca dalam sumsum sehingga lebih kuat dan lekat satu sama lain. Selain itu,
sel stroma bekerja untuk membantu proses pembentukan sel darah berjalan
dengan lebih lancar. Dan dalam kondisi tertentu ketika dibutuhkan ekstra
darah, tubuh akan mengubah sel stroma ini dengan sendirinya menjadi sel
hematopoietik.
6
b. Macam-macam tulang
7
- Kartilago fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat
kokoh dan kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau ligament pada
tulang dekat permukaan persendian, di antara tulang kemaluan, dan di
anntara tulang belakang
Tulang keras (Osteon)
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar
sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat
keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3)dan kalsium
fosfat ( Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras
terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang
berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk
menyusun sistem rangka.
Tulang keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Tulang kompak, selalu terletak di bagian luar, matriks tersusun rapat
mengandung fosfat dan kapur. Contoh : tulang pipa
2) Tulang spons, terletak dibagian yang lebih dalam. Contoh : tulang
pendek dan pipih
Contoh tulang keras : tulang paha, tulang betis, tulang selangka.
9
- 2 tulang lengan atas
- 2 tulang hasta
- 16 tulang pergelangan tangan
- 10 tulang telapak tangan
- 28 ruas tulang jari tangan
anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari : pergelangan kaki
- 10 tulang telapak kaki
- 28 ruas tulang jari kaki
- 2 tulang paha
- 2 tulang tempurung lutut
- 2 tulang kering
- 2 tulang betis
- 14 tulang ruas jari kaki
B. Sendi
Hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya, dihubung- kan oleh
persendian (sendi). Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang
saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem
gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.
a. Menurut sifat gerakannya persendian (sendi)
Sendi Mati
Sendi mati adalah persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pergerak kan, misalnya persendian antar tulang
tengkorak.
Sendi Kaku
Sendi kaku adalah persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan,
sehingga masih memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya
persendian antara ruas- ruas tulang sendi kaku
Sendi Gerak
Sendi gerak adalah persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang
yang lain tidak dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang
bebas.
10
Sendi gerak dapat dibedakan menjadi 4 macam
Sendi Engsel
yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.
Contohnya :
- persendian antara tulang paha dengan tulang betis
- persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta
Sendi Putar
yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar
Contohnya :
- persendian antara tulang leher dengan tulang atlas
- persendian antara hasta dengan tulang pengumpil
Sendi Peluru
yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah
Contohnya :
- persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas
- persendian antara gelang panggul dengan tulang paha
Sendi Pelana
yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah
Contohnya :
- persendian pada ibu jari tangan
- persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan
C. Otot
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi
yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun
yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih
dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan
cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot merupakan
alat gerak aktif yang mempunyai 3 karakteristik, yaitu :
1) Kontraktibilitas, dengan kemampuan ini otot bias memendek dari ukuran semula.
2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang
3) Elastisitas, yaitu otot memiliki kemampuan untuk kemali lagi pada posisi semula
setelah berkontraksi atau berelaksasi
11
a. Jenis-jenis otot
Otot polos
bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya
menggelembung
mempunyai satu inti sel
tidak memiliki garis-garis melintang (polos)
bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot
polos disebut sebagai otot tak sadar.
terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan
lain-lain.
Otot lurik
bentuknya silindris, memanjang
tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang
secara berselang-seling ( lurik )
mempunyai banyak inti sel
bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot
lurik disebut sebagai otot sadar.
terdapat pada otot paha, otot betis, otot tangan, dan lain-lain.
Otot jantung
otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Strukturnya sama seperti otot lurik,
gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai
dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seper Ti otot lurik dan
dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.
Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas
dan lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua
ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot
trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada
tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan
lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang
sama. Contoh : gerak tangan menengadah dan menelungkup. Gerak ini terjadi
karena kerja sama antara otot pronator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-
otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.
Gerak reflek
Gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari atau gerakan yang baru
disadari setelah gerakan tersebut terjadi. Gerak refleks ini merupakan gerakan
yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon langsung setelah adanya
rangsangan.
Mekanisme hantaran impuls pada gerak refleks mirip dengan gerak biasa
akan tetapi impuls pada gerak refleks tidak melalui pengolagan oleh pusat saraf.
Neuron yang ada di otak hanya berperan sebagai konektor saja . Terdapat dua
jenis neuron konektor yaitu neuron konektor di otak dan neuron konektor di
susmsum tulang belakang.
- Mekanisme terjadinya gerak reflek
Rangsang → Reseptor → Neuron Sensorik → Konektor (Otak/Sumsum
Tulang Belakang) → Neuron Motorik → Efektor
Contoh gerak reflek melalui neuron konektor otak diantaranya: pupil mata
akan mengecil, jika terkena cahaya terang. Contoh gerak refleks melalui neuron
konektor sumsum tulang belakang, diantaranya: kaki terangkat ketika lutut
dipukul
14
2.3 Gangguan pada Sistem Gerak Manusia
A. Pada Tulang
a. Fraktura /patah tulang yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan
bermotor atau jatuh.
b. Osteoporosis yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya
pengeropososan tulang.
c. Fisura/retak tulang yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang,
akibat kecelakaaan.
d. Lordosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang
melekung pada daerah lumbalis.
e. Skolisosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang
melekung ke araah lateral.
f. Kifosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag
terlalu membengkok ke belakang.
g. Rakhitis yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya
berbentuk X atau O.
B. Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini
dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam. Faktor luar dapat
diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi
karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya :
tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun
bakteri.
atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio
atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan
otot Trapesius meradang.
kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga
otot menjadi kejang.
keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot
bekerja berlawanan arah.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa tulang dan
aktif berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga
membentuk suatu sistem yang disebut system gerak. Rangka disebut alat gerak pasif
karena tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena
otot memiliki senyawa kimia yang membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka
otot memiliki sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.
3.2 Saran
a. Perlu sekali pengenalan sistem gerak ini diterapkan dalam mata proses pembelajaran
biologi sekolah menengah atas, karena ini sangat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan siswa terhadap pentingnya sistem gerak pada manusia.
b. Dengan semakin mengenal bagaimana sistem gerak, diharapkan manusia semakin
beryukur dan semakin memperhatikan kesehatan.
16
DAFTAR PUSTAKA
4. Mahartika, Loudiya (2019) Fungsi Rangka Manusia beserta Penjelasannya yang perlu
Diketahui. [Online]. Tersedia: https://www.liputan6.com/health/read/3921939/7-fungsi-
rangka-manusia-beserta-penjelasannya-yang-perlu-diketahui
5. Kuntarti, Nurul (2018) Kenali Fungsi Sumsum Tulang dan Perannya terhadap Sel Darah.
[Online]. Tersedia: https://www.deherba.com/fungsi-sumsum-tulang.html
17