Anda di halaman 1dari 6

Cara Menulis Resensi Buku

Berikut adalah cara-cara menulis resensi buku dengan urutan yang benar.

 Pilih buku yang akan diresensi

Cara pertama yaitu memilih buku yang akan diresensi, pertimbangkan buku dan  genre buku
yang ingin diresensi.

Seseorang harus mengerti jenis buku apa yang diresensi, apakah karya fiksi seperti novel,
cerpen, antologi dan lainnya atau buku yang kita resensi termasuk jenis non fiksi seperti sejarah,
biografi, science dan lain-lain.

 Membaca buku yang akan diresensi

Tahap resensi  selanjutnya yaitu membaca isi buku dengan teknik membaca cepat.

Teknik ini digunakan untuk menghemat waktu sehingga tidak membutuhkan waktu cukup
banyak dalam membaca. Caranya cukup sederhana dengan mengambil intisari dari buku yang
dibaca.

 Mencatat informasi buku yang akan diresensi

Catat informasi dan data buku yang kita resensi. Informasi yang ditulis berupa: Judul buku,
pengarang, penerbit, cetakan, tebal buku dan harga buku.

 Menuliskan poin-poin penting dalam Buku

Baca juga:  Karnivora, Herbivora, Omnivora: Penjelasan, Ciri dan Contohnya

Tahap ini adalah tahap yang paling sulit dalam meresensi buku. Kalian harus menemukan poin-
poin dalam buku yang penting dan kemudian tuangkan dalam tulisan.

Kalaupun ada catatan atau kutipan penting tandai halaman buku tersebut. Tulis gagasan poin-
poin ini dalam bahasa sendiri dan dengan ulasan yang singkat.

 Menuliskan isi Resensi

Setelah menemukan poin-poin isi buku, kemudian tulis isi dari resensi buku tersebut.

Berikan pandangan dan komentar dari buku yang kalian baca. Cara-cara menulis isi resensi
ditunjukkan sebagai berikut:

1. Menciptakan informasi umum mengenai buku


2. Membuat judul resensi buku
3. Membuat ringkasan isi buku
4. Memberikan komentar dan penilaian terhadap buku
5. Menggangkat sisi lain dari buku
6. Mengulas manfaat membaca buku yang diresensi
7. Menuliskan kelebihan dan kekurangan buku
8. Menillai EYD dan sistematika resensi

Contoh Resensi Buku Fiksi

Identitas Buku

Judul Buku: Koala Kumal


Penulis: Raditya Dika
Tebal Buku: 250 halaman
Penerbit: Gagas Media
Tahun Terbit: 2015

Ringkasan Koala Kumal

Raditya Dika adalah salah satu insan kreatif Indonesia yang karyanya selalu sukses diterima
masyarakat. Kesuksesannya berawal dari aktivitas isengnya, yaitu nge-blogging.
Tulisan di blognya lalu diadaptasi menjadi sebuah buku fiksi berjudul Kambing Jantan, yang
merupakan hasil karya perdana Raditya Dika.

BACA JUGA

Dokter telah menemukan penyebab bau busuk dari mulut! Baca disini
Detocline

Bagaimana cara mengembalikan penglihatan 100% tanpa operasi?


Eyelab
Napas bau, parasit akan keluar dari tubuh jika coba ini
Detocline

√ Sejarah dan Latar Belakang Terbentuknya ASEAN [LENGKAP] ...

Saat ini Dika telah memiliki karya tulis fiksi sebanyak 7 buku. Perubahan drastis telah dialami
olehnya, menulis bukan lagi menjadi aktivitas isengnya dan dia juga seseorang yang multi
profesi.

Kini dia berprofesi sebagai penulis, sutradara, komika (stand-up comedy), aktor, dan you tuber.
Hebatnya Dika yaitu bisa memegang semua profesi dengan terkendali.

Pada tahun 2015 Raditya Dika merilis buku barunya yang berjudul Koala Kumal. Buku yang
berkisah tentang manis pahitnya sebuah cinta. Seperti karya-karya sebelumnya, Dika mengemas
dengan konsep drama cinta komedi.

Dalam bukunya, Raditya Dika mengutarakan tentang patah hati. Ada seseorang yang dahulu satu
sama lain saling mengasihi rasa nyaman, namun dikala bertemu kembali rasa itu telah pudar.

Dika menggambarkan hal itu dengan kisah seekor koala yang berimigrasi dari tempat tinggalnya
di hutan. Namun saat seekor koala kembali ia kebingungan, karena hutan yang pernah menjadi
tempat tinggalnya dahulu telah gundul akibat ulah manusia tidak bertanggung jawab.

Dan dari penggambaran imajinasi itu Dika memberikan judul buku barunya Koala Kumal. Jika
sebelum-sebelumnya Dika selalu menuangkan komedi kasar dalam setiap karyanya, di buku
Koala Kumal ini ia justru menuangkan komedi pakai hati. Karena Dika sendiri memiliki prinsip
bahwa lucu itu tidak harus menggunakan komedi kasar, komedi pakai hati juga bisa untuk
membuat kelucuan. Koala Kumal menjelaskan bahwa patah hati merupakan suatu proses menuju
taraf kedewasaan. Dalam patah hati janganlah kamu untuk mudah putus asa mengejar cinta.
Meraih suatu harapan itu butuh perjuangan. So, dalam perjuangan cinta kamu harus bisa
mempertahankan kenyamanan.
Baca juga:  Hewan Reptil: Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya (dapat dipelihara)

Kelebihan Buku

Menuangkan kisah cinta yang sangat cocok untuk dibaca para remaja. Konsep temanya berbeda
dengan buku-buku sebelumnya yang memang selalu sama. Menggunakan gaya bahasa yang
mudah dipahami secara universal. Tata tulisan jauh lebih baik dibanding karya tulis perdananya
“Kambing Jantan”.

Kekurangan Buku

Identitas Buku
Judul Buku: Blink

Penulis Buku: Malcolm Gladwell

Penerbit Buku: PT. Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: XIV

Tebal Buku: 316 Halaman

Tahun Terbit: 2015

Ikhtisar
Blink adalah buku mengenai dua detik pertama yang bisa sangat menentukan ketika kita
mengamati sesuatu –dua detik yang akan memberikan pemahaman dalam sekejap mata,
yang terbentuk berkat pilihan-pilihan yang muncul dari ‘komputer internal’ kita, alias
kemampuan alam bawah sadar.
Malcolm Gladwell menyebut kemampuan ini dengan ‘Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir’,
di mana keputusan sekejap bisa didapat dari informasi yang sedikit namun akurat
melalui snap judgment dan thin slicing.
Dalam Blink, kita akan melihat contoh-contoh menakjubkan kebehatan snap
judgment dan thin slicing. Pakar benda seni yang mengenali barang antik palsu dalam
sekali lihat, ahli cicip makanan yang mampu membedakan keripik mana buatan pabrik dan
yang tidak; membedakan dengan mata tertutup, mana gelas yang berisi pepsi dan mana
yang berisi coca-cola dalam sekali sesap.
Buku ini juga memberikan gambaran bahayanya membuat kesimpulan cepat: pemasar bisa
memanipulasi kesan pertama konsumen, polisi bisa saja menembak mati seseorang yang
tak bersalah, peserta pemilu bisa saja memilih calon presiden yang ganteng, namun tidak
mampu bekerja.
Blink menyingkapkan bahwa orang-orang yang pandai mengambil keputusan tepat
bukanlah orang yang paling banyak memproses informasi atau sengaja menghabiskan
waktu lebih lama untuk berpikir, tetapi orang yang pandai mengambil keputusan adalah
mereka yang melatih diri mereka untuk menyempurnakan seni membuat cuplikan tipis.
Menyaring sesedikit mungkin faktor-faktor terpenting dari sejumlah kemungkinan yang
banyak.

Kelebihan Buku
Malcolm Gladwell dengan bukunya Blink membuka wawasan kita bahwa ada kemampuan
alam bawah sadar yang mampu membuat keputusan cepat meskipun variabel-variabel
yang terkait dengan keputusan itu sangat banyak.
Teori-teori aplikatifnya sangat bagus untuk pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-
hari untuk melatih kemampuan berpikir cepat.

Kekurangan Buku
Buku terjemahan ini terlalu kaku bahasanya, sehingga pembaca akan cepat merasa jenuh,
selain itu banyak istilah-istilah yang hanya dikenal di negeri asalnya, Amerika, sehingga
dalam penerjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, jadi rancu, bahkan tidak dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai