BAB I
RUANG LINGKUP KEHUMASAN
2. DEFINISI HUMAS
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan,
direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah
lembaga/institusi dengan masyarakat.
Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations merupakan sebuah seni
berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari
kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif
lembaga. Humas merupakan seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan,
meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan
melaksanakan kegiatan humas secara terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi
maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (HUMAS) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu
yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,
merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.
Sebagai sebuah profesi seorang petugas Humas bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat
akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Menurut Majalah Public Relations News, Humas adalah: fungsi manajemen yang menilai
sikap masyarakat, mengidentifikasi karsa dan perilaku individu ataupun suatu
organisasi terhadap kepentingan umum, untuk kemudian merencanakan dan
melaksanakanprogram humas aksi untuk mendapatkan pengertian dari masyarakat dengan tujuan
agar diterima masyarakat
Menurut “ The International Public Relations Assosiation” (IPRA), Humas adalah fungsi
manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta
atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang
terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini diantara mereka.
Menurut The British Institute of Public Relations, Humas adalah: suatu usaha yang sengaja
dilakukan, direncanakan secara terus-menerus untuk menciptakan dan memelihara saling
pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakatnya
Menurut Frank Jeffkins, Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi
berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk
mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.
Menurut Edward L. Bernays, Humas memiliki tiga pengertian :
1) Memberi penerangan kepada masyarakat.
2) Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.
3) Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat
dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.
Jadi Humas adalah aktivitas komuniksi dua arah antara organisasi/lembaga dengan publik,
yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, saling
membantu/kerjasama, menghindari kesalahpahaman dan membangun citra positif
lembaga/organisasi.
3. KARAKTERISITIK HUMAS
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada 4 (empat) ciri utama Humas yang
disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu:
a. Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas.
Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan
terjadinya arus informasi timbal balik.
b. Sifatnya yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan
kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain dan
hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu
syarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi program humas HUMAS
internasional, yakni GWA (Golden World Award For Excellence in HUMAS).
c. Berorientasi pada Organisasi/Lembaga
Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah
pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan
budaya organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai
tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing.
d. Sasarannya adalah Publik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama.
Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih ada orang yang
mengistilahkan HUMAS sebagai personal Relation.
4. MACAM-MACAM HUMAS
A. Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di pemerintahan
dibentuk untuk mempublikasikan atau menginformasikan kebijakan-kebijakan mereka. Mereka
memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja
institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya
yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Selain memberikan informasi keluar, humas pemerintahan dan politik juga harus
memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi
yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik
yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.
Tugas pemerintah memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari
berbagai public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas
pula dari “karakteristik” yang melekat dalam setiap program humas pemerintah antara lain
sebagai berikut :
1. Program humas pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar
belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam.
2. Seringkali hasilnya abstrak, sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun
karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3. Program humas pemerintah selalu mendapat pengawasasn dari berbagai
kalangan,terutama pers, LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran
masyarakatmengenai permasalahan mereka.
5. FUNGSI HUMAS
Fungsi humas menurut IHUMASA
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IHUMASA) pada
tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi HUMAS/humas masa kini meliputi 15
pokok yaitu:
1) Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah humasilaku manusia.
2) Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi
institusi.
3) Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta
memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4) Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan
informasi yang utuh
5) Mencegah konflik dan salah pengertian
6) Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
7) Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
8) Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
9) Memperbaiki hubungan industrial
10) Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
11) Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan
anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan humasoduk atau layanan
12) Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
13) Menciptakan jadi diri institusi
14) Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
15) Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi
Pekerjaan petugas Humas
Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah:
1) Membuat kesan (image), yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta
sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau
situasi).
2) Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu
menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi)
dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-
pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan
pengertian.
3) Menciptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik
dalam suatu situasi atau serial situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi
atau sekelompok orang.
4) Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka
tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas
mempunyai peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya
sehingga ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi atmosfer disekelilingnya
dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan.
5) Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias, umumnya
merupakan cara yang berhasil untuk meraih simpati.
6. ASPEK-ASPEK HUMAS
8. PROSES HUMAS
Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat,
kegiatan HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk
memperoleh hasil akhir tersebut.
Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja,
seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Ada empat
proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada
pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah:
1. Research (penelitian)
Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu,
praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pengumpulan fakta. Ia perlu
memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang
berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?”
merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam
melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala
keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah data faktual
yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan
penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah
didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta, namun juga harus
mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusun-an data sedemikian
rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini
dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion,
wawancara mendalam, dan walking around research.
1. Planning (perencanaan)
Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan. Dalam tahap
ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi
masalah dan menentukan orang-orang yang akan menangani masalah tersebut nantinya.
Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut
menentukan suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data
dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan pada
rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat
program humas kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan
publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?”
Humas pada hakekatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapat dianalogikan
dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan humas adalah :
a. Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian
Hubungan humas pada akhirnya membuat publik dan organisasi/lembaga saling mengenal, baik
mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian,
aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling
kenal dan mengerti. Sifat komunikasinya cenderung informatif saja.
b. Menjaga dan membentuk saling percaya
Sikap saling percaya yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “ kebaikan/ketulusan”
orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan “
kebaikan/ketulusan” publiknya. Bila humas memberi informasi dua kepetingan (organisasi dan
pers), maka berikutnya humas harus dapat meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat menerima
dan menghormati kepentingan masing-masing.
c. Memelihara dan menciptakan kerja sama
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkapn akan terbentuk bantuan dan
kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau
termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.
6.ASPEK-ASPEK HUMAS
a. Aspek Layanan Aspek layanan dalam kegiatan Humas untuk mengatur,
mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang
untuk pemasaran, layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk
menemukan, menarik dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang
perusahaan sudah memiliki, menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya
pemasaran dan pelayanan klien. Contoh : Pada sebuah perusahaan dibutuhkan layanan
yang baik agar klien tertarik dan bertahan pada perusahaan tersebut
b. Aspek Komunikasi Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan
dua arah (two-way communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata-
kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian
pengertian humas sudah mengandung pengertian aksi timbal balik (intera…
7. PERSYARATAN PETUGAS HUMAS
1. Persyaratan Pengetahuan Petugas Hubungan masyarakat
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh humas petugas humas
hendaknya memiliki pengethuan ,ketrampilan dan sikap yang menunjang kegiatan tersebut yaitu:
a. Kontak Pribadi, setiap petugas humas haruslahmenyadari pentingnya
tindakan, tingkah laku, tutur kata agar tidak menyinggung perasaan sehingga mempermudah
tercapainya tujuan.
b. Kunjungan tamu, petugas humas harus dapat mengatur ruangan tamu dan
menempatkan diri menjadi tuan rumah yang baik
c. Berbicara dimuka umum, ucapan petugas humas dimuka umum harus terdengar
jelas, menarik dan berkesan.
d. Penampilan petugas humas juga perlu dipeerhatikan
e. Hubungan telepon, suara petugas humas ditelepon diusahakan
jelas, terang, simpatik dan tidak terkesan tergesa-gesa.
f. Publitas, petugas humas harus mengetahui tata kerja penerbitan, seperti
bentuk, ukuran, teknik penyebarluasan dan waktu yang tepat untuk diterbitkan.
Disamping persyaratan diatas ada juga pedomen bagi petugas humas dalam melakukan dan
mengembangkan hubungan masyarakat antara lain :
a. Penampilan
b. Tingka laku
c. Keterbukaan
d. Kemampuan daya tangkap dan pemehaman
e. Kemampuan memahami orang lain
f. Keterusterangan
g. Etika
h. Kegembiraan
i. Kecakapan untuk berkomunikasi
j. Kemampuan untuk memberi perhatian