Anda di halaman 1dari 3

Akankah Perjalanan Lebih Aman Pada 2022

Para Fisikawan, insinyur, ahli biologi, dan ilmuwan sedang merancang teknologi dan tes
baru sehingga kita dapat kembali melakukan perjalanan berkeliing dunia. Bayangkan di tahun
2022 baru saja tiba di tujuan wisata impian, saat anda turun dari pesawat, robot menyapa anda
dengan sinar laser yang mengukur suhu badan dari jarak jauh. Tanpa sadar anda telah melewati
pemeriksaan suhu badan, dan bisa melanjutkan perjalanan ke pos pemeriksaan kesehatan
selanjutnya.

Saat bergabung dalam antrean inspeksi pernapasan, seorang petugas memberikan kapsul
breathalyser kecil dengan chip kecil di dalamnya. Tes ini mirip dengan tes yang mengukur kadar
alkohol seseorang, tetapi tes ini sebenarnya mendeteksi partikel virus Corona dalam napas orang,
untuk melihat orang positif tanpa gejala yang bisa menginfeksi orang lain. Dengan cara batuk ke
dalam kapsul dan memasukkannya ke dalam mesin menyerupai microwave besar, lalu menunggu
sekitar 30 detik dan mesin menyala hijau, berdentang pelan. Anda sekarang dapat melanjutkan
perjalanan ke imigrasi dengan mengantongi paspor.

Jika anda berpergian awal tahun ketika negara-negara mulai melakukan locdown, Anda
mungkin telah melihat termometer inframerah jarak jauh di bandara. Meskipun berguna, namun
cara ini kurang ideal untuk memeriksa berhubung banyak orang yang mengalami demam krena
alasan lain atau orang yang terpapar virus corona tnpa gejala. Untuk mengetahui infeksi awal
orang yang terpapar virus corona, seseorang harus memeriksa partikel virus corona tersebut
dalam napas mereka.

Seorang fisikawan Gabby Sarusi, Profesor di Universitas Ben-Gurion Negev di Israel


mengatakan seluruh dunia berjuang keras untuk membuat tes diagnostik biologis yang cepat,
Sarusi memandang bahwa virus corona bukan sebagai agen biologis, tetapi sebagai partikel
berukuran nano yang dapat dideteksi dengan peralatan listrik khusus. Ketika dilemparkan ke
tengah-tengah medan elektromagnetik, partikel-partikel tersebut menyebabkan "gangguan"
tertentu pada aliran gelombang elektromagnetik, yang dapat dideteksi. Itulah yang terjadi jika
kapsul dijatuhkan ke dalam mesin yang menyerupai microwave"
"Kami mengambil chip di dalam kapsul dan mengukurnya dengan spektrometer yang
diradiasikan dengan gelombang magnet, jika partikel virus korona ada, kita bisa merasakan
pergeserannya." tutur sanusi.

Hal terbaik untuk memenangkan kekhawatiran semua orang adalah dengan vaksin yang
mungkin akan tersedia pada 2021. Scintific American melaporkan bahwa saat ini untuk
memasuki beberapa negara memerlukan bukti vaksinasi untuk penyakit kuning dan virus corona.
Dengan perkembangan teknologi, wisatawan akan memberikan visa dan catatan vaksinasi
kepada petugas bea cukai, berupa kartu atau tato kecil di lengan yang hanya bisa dilihat oleh
pemidai infra merah saja, teknologi ini sudah di uji coba pada hewan dan mayat manusia.
Menurut peneliti Ana Jaklenec dari Massachusetts Institute of Technology metode ini
menggunakan tambalan jarum mikro yang dapat mengirimkan vaksin dan menyemprotkan tinta
yang tidak terlihat di bawah kulit orang tersebut, yang menyimpan catatan vaksinasi, ini brtujuan
untuk mempermudah pengencekan dengan tidak mengandalkan kertas.

Sementara itu ayah dan anak, Arthur dan Elliot Kreitenberg yang merupakan dokter
medis, mengatakan bahwa pesawat terbang berpotensi dapat menyebarkan penyakit, mereka
terkenal sulit dibersihkan karena jadwal yang padat. Dia juga tahu bahwa rumah sakit
menggunakan lampu UVC untuk mendisinfeksi permukaan dan instrumen. Maka dari itu Arthur
Kreitenberg mengembangkan Mesin pembersih kuman sinar ultraviolet yang dinamakan
GermFalcon. Ada tiga jenis sinar ultraviolet: UVA dan UVB yang lebih lembut di bawah sinar
matahari, dan UVC yang lebih merusak, yang disaring oleh atmosfer bumi dan memiliki
kemampuan untuk menghancurkan DNA kuman. Jadi, tim ayah-anak membuat mesin UVC yang
dapat didorong melalui lorong pesawat, menyinari lampu pembunuh kuman ke meja dan bantal
kursi.

Germ Falcon memiliki tubuh ramping seperti kereta dan dua “sayap” yang terbentang di
deretan kursi, dan dapat mendisinfeksi sebuah Boeing 737 dalam waktu kurang dari lima menit.
"Pada tingkat itu kami dapat memberikan 99% pengurangan influenza dan virus korona."
Ujarnya. Keduanya telah bekerja dengan laboratorium profesional untuk menguji hasilnya.
GermFalcon akan mulai "berburu" kuman di pesawat akhir tahun ini.

Penggunaan perangkat pembersih UV saat ini sudah umum digunakan, ponsel merupakan
salah satu tempat berkumpulnya kuman. Dua teman kuliah Daniel Barnes dan Wesley LaPorte
menciptakan PhoneSoap yang merupakan ruang disinfektan UV miniatur, mereka meulai
membuat phone shoap sejak tahun 2009 ketika mereka melihat ponsel orang lebih kotor dari
toilet umum. mereka melaukan penelitian imunologi di Universitas Brigham Young. Duo yang
berbasis di Utah ini merancang kotak disinfektan UV portabel yang membunuh 99,9% virus dan
bakteri.

Dengan semua langkah wajib yang dilalui, liburan Anda sekarang dapat dimulai.
Bepergian mungkin lebih merepotkan pada tahun 2022, tetapi kemungkinan akan lebih bersih
dan lebih aman dari sebelumnya. Penumpang akan cenderung mendpatkan pesawat yang lebih
bersih dan mereka akan lebih peduli tentang penyakit daripada sebelumnya.

Sumber: http://www.bbc.com/travel/story/20200621-will-travel-be-safer-by-2022#orb-footer

Anda mungkin juga menyukai