Oleh :
NIM : 1915213038
Kelas : 2B TM
Jawab: ada, hubungan kalor dengan temperatur adalah, suhu menunjukkan tingkat banyaknya
energi kalor yang ada di dalam benda. Semakin tinggi suhu suatu benda maka semakin banyak
energi kalor pada benda.
Suhu adalah ukuran tingkat atau derajan panas pada benda. Kalor atau panas adalah
bentuk energi panas yang dapat diterima dan dilepaskan oleh benda.
Semakin tinggi suhu suatu benda maka semakin panas benda itu, dan semakin banyak energi
kalor dalam benda itu.
Contohnya adalah kompor gas, kalor dihasilkan dari energi kimia pada gas elpiji.
Jawab: Suhu atau temperatur mutlak (absolut) adalah suhu yang menunjukkan skala nol.
Pada suhu mutlak, suhu nol dianggap sebagai suhu terdingin yang secara teoretis dapat terjadi di
alam. Terdapat dua skala untuk mengukur suhu mutlak yaitu skala Fahrenheit (disebut pula skala
Rankine) dan skala Celcius (disebut pula skala Kelvin). Secara sederhana, suhu merupakan
indikator seberapa panas atau seberapa dingin suatu objek relatif terhadap objek lain. Karena
suhu bervariasi menurut musim dan situasi, skala lengkap dengan interval tertentu dikembangkan
untuk memungkinkan terjadinya perbandingan. Dua titik tetap diperlukan untuk membuat skala
standar yang konstan dan tidak berubah-ubah. Pilihan logis untuk menjadi skala suhu standar
adalah air. Air merupakan zat yang berlimpah, mudah didapatkan, mengalami perubahan bentuk
pada suhu tertentu, dan dapat dengan mudah dimurnikan.
Pembahasan
KONVERSI CELCIUS KE FAHRENHEIT
Termometer adalah alat pengukur derajat panas sebuah benda. Ada empat skala umum yang
dipakai, yaitu skala Celcius, skala Reamur, skala Fahrenheit dan skala Kelvin.
Perbandingannya
C : R : (F - 32°) : (K - 273°) = 5 : 4 : 9 : 5
Skala Celcius memiliki titik bawah 0 °C dan skala tertingginya 100 °C. Skala Fahrenheit
memiliki skala bawah 32 °F dan skala tertingginya 212 °F.
T °F = (T °C × ) + 32°
T °C = (T °F - 32°) ×
Dimana
Diketahui:
T = 10 °C
Ditanyakan:
Penjelasan:
Dari perbandingan
T °C : (T °F - 32) = 5 : 9
(T °F - 32) × 5 = T °C × 9
T °F - 32 = T °C ×
T °F = (T °C × ) + 32°
T °F = (T °C × ) + 32°
T °F = (10 °C × ) + 32°
T °F = (2 × 9) + 32°
T °F = 18 + 32
T = 50 °F
Jadi cara mengubah derajat Celcius menjadi derajat Fahrenheit adalah T °F = (T °C × ) + 32°.
Suhu
310,1 558,27 94,5 12,21 26,93
badan manusi 37 °C 98,6 °F 29,6 °Ré
5K °Ra °De °N °Rø
a
373,1 671,67 60
Titik didih air 100 °C 212 °F 0 °De 33 °N 80 °Ré
5K °Ra °Rø
2.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tekanan?
Jawab : Gaya tegak lurus pada permukaan tersebut dibagi luas permukaannya. Dengan rumus
dapat ditulis : P = F / A (N / m2) (2-1).
Dimana :
F = gaya tegak lurus permukaan ( N )
A = luas permukaan yang menerima gaya F ( m2 )
Tekanan = gaya/luas
= (kg)(m/s²)/m²
1. Tekanan Hidrostatis
Kata hidrostatis berasal dari dua kata, yaitu “hidro” yang artinya air dan “statis” yang
artinya tetap. Jadi tekanan hidrostatis merupakan tekanan pada zat cair dalam keadaan diam.
Tekanan hidrostatisk ini ada pada kesetimbangan zat cair dalam posisi diam karena dipengaruhi
oleh gaya gravitasi. Tekanan Hidrostatis tidak dipengaruhi oleh volume dari zat cair tersebut.
Tiga hal utama yang mempengaruhi tekanan hidrostatis pada suatu tempat ialah seperti berikut :
Kedalaman
Massa jenis zat cair tersebut
Gaya gravitasi pada tempat itu
Rumus Tekanan Hidrostatis
P = ρgh
Keterangan :
2. Tekanan Udara
Tekanan udara yaitu suatu tekanan yang menggerakkan massa udara dalam setiap satuan
luas tertentu. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.
Satuan dari tekanan udara adalah milibar (mb). Besarnya tekanan udara akan berbanding terbalik
dengan ketinggian suatu tempat, semakin tinggi tempat tersebut, maka semakin rendah tekanan
udaranya, demikian pula sebaliknya. Atmosfer merupakan lapisan yang melindungi bumi.
Lapisan ini meluas hingga 1000 km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg. Massa
atmosfer yang menekan permukaan inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik. Tekanan
atmosferik di permukaan laut adalah 76 cmHg.
Rumus Tekanan
p=F/A
Keterangan :
p : Tekanan (N/m2 atau Pa atau Pascal)
F : Gaya (N)
A : Luas permukaan bidang tekan (m2)
3. Buatlah diagram perubahan Fase dari padat menjadi cair dan jelaskan
hubungannya dengan kalor
Hubungannya dengan kalor pada fase perubahan zat padat ke cair ini memerlukan energi panas
dengan suhu tinggi. Contohnya seperti es yang mencair terkena sinar matahari.