Anda di halaman 1dari 42

Iman Kepada Hari Akhir (Kelas XII)

PERTEMUAN PERTAMA (TUGAS 1)

A. Pengertian Hari Akhir


Hari Akhir menurut bahasa artinya “Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarah/2:177),
juga disebut “Hari Pembalasan” (Q.S. al-Fatihãh/1:4). Sedangkan menurut istilah, Hari
Akhir adalah hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan
semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu hari penegakan
hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al-Mumtahanah/60:3). 
Kebenaran akan datangnya Hari Akhir dapat ditemukan melalui kajian ayat-ayat al-
Qur’±n, ilmu pengetahuan, dan panca indera. Melalui kajian akan kebenaran adanya Hari
Akhir, kalian dapat menghayati akan nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir. Berikut
disajikan informasi terkait dengan Hari Akhir menurut ketiga sudut pandang tersebut. Mari
kalian pelajari bersama!

B. Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn 


Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur'an dapat dibagi menjadi dua: 
1. Kiamat Sugrã (kecil)  
Kiamat Sugrã adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk
termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali
Imrãn/3:185:
‫ ُّد ْنيَا‬B‫اةُ ال‬BBَ‫ا ْال َحي‬BB‫ازَ ۗ َو َم‬BBَ‫ار َوأُ ْد ِخ َل ْال َجنَّةَ فَقَ ْد ف‬ ُ
ِ َّ‫ت ۗ َوإِنَّ َما تُ َوفَّوْ نَ أجُو َر ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ۖ فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن الن‬
ِ ْ‫س َذائِقَةُ ْال َمو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
ِ ‫ع ْال ُغر‬
‫ُور‬ ُ ‫إِاَّل َمتَا‬

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. 

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal
kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh (Q.S. arRµm/30:55-56). Barzakh adalah
alam yang menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia
sudah menyadari akan kebenaran janji Allah Swt. (Q.S. al-Mu’minµn/23:99-100), bahkan
kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan neraka dan siksa (Q.S. al-Mu’min/40:45-
46).
Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati antara
lain: 
1) Fitnah kubur: yaitu beragam pertanyaan yang diajukan kepada orang yang
meninggal tentang Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya, dan kiblatnya. 
2) Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim,
munafik, kafir dan musyrik (Q.S. al-An’ām/6:93, Q.S. alMu’min/40:46, Q.S.
Fu¡¡ilat/41:30, Q.S. al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang
yang baik amal ibadahnya di dunia” (Q.S. ²li 'Imran/3:169-170 dan Q.S. al-
Baqarah/2:154). 

2. Kiamat Kubra  (besar) 

Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam


semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan  oleh
Allah Swt. dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3: 

ْ ‫ َوإِ َذا ْال ِجبَا ُل ُسيِّ َر‬ - ‫ت‬


‫ت‬ ْ ‫ َوإِ َذا النُّجُو ُم ا ْن َكد ََر‬ - ‫ت‬
ْ ‫إِ َذا ال َّش ْمسُ ُك ِّو َر‬

Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berjatuhan, dan


apabila gunung-gunung dihancurkan” 
Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan peristiwa terjadinya kiamat dimulai
dengan datangnya gempa yang sangat dahsyat. Dalam  Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan
keadaan manusia bagaikan anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu
yang dihamburhamburkan. 
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan kejadian yang sangat
hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala. Kemudian bumi diangkat,
gunung-gunung dibenturkan dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar,
benda-benda bumi pun bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau balau
kebingungan hanya Allah Swt. saja yang Maha Kekal.

C. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan 


1. Menurut Geologi 
Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu menjadi
dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah, yang ringan berada di atas. Melalui
proses evolusi yang lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir,
dan sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas bercampur lava, lahar,
batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik matahari terhadap bumi
berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari sehingga putaran bumi semakin
cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor (menyala/hancur). 

2. Menurut Teori Fisika 


Letak matahari kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi, namun sinar matahari sampai ke
bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km, dan luas
permukaannya 616 x 1010 km = 622160 km. Menurut ahli fisika energi matahari
dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori/menit dan
mampu menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius. 

Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya
habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun.
Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air laut naik
sehingga hancurlah bumi ini.

D. Nama-Nama Hari Akhir


Nama-nama lain hari kiamat:
1. Yaumul Qiyamah (‫)يَوْ ُم ْالقِيَا َمة‬: hari kiamat.
2. Yaumur Rajifah (‫)يوم الراجفة‬: hari lindu besar.
3. Yaumus Sa'iqah (‫)يوم‬: hari keguncangan.
4. Yaumuz Zalzalah (‫)يوم الزلزلة‬: hari keguncangan atau keruntuhan.
5. Yaumul Haqqah (‫)يوم الحاقة‬: hari kepastian.
6. Yaumul Qariah (‫)يوم القارعة‬: hari keributan.
7. Yaumul Akhir (‫)يوم االخر‬: hari akhir.
8. Yaumut Tammah (‫ )يوم‬bencana agung.
9. Yaumul Asir (‫ )يوم العسير‬hari sulit.
10. Yaumun la raiba fihi (‫)يوم ال ريب فيه‬: hari yang tidak ada lagi keraguan padanya.
11. Yaumul ba'ts (‫)يوم البعث‬: hari kebangkitan.
12. Yaumut Tagabun (‫)يوم التغابن‬: hari terbukanya segala keguncangan.
13. Yaumun Nusyur (‫)يوم النشور‬: hari kebangkitan.
14. Yaumut Tanad (‫)يوم التناد‬: hari panggilan.
15. Yaumul Mizan (‫)يوم الميزان‬: hari pertimbangan.
16. Yaumu la tajzi nafsun an nafsin syaian () hari yang tidak dapat seseorang diberi ganjaran
oleh yang lain sedikit pun.
17. Yaumul Jam'i (‫ )يوم الجمع‬hari pengumpulan.
18. Yaumul Fashl (‫ )يوم الفصل‬hari pemisahan.
19. Yaumul Waqi'ah (‫ )يوم الواقعة‬hari kejatuhan.
20. Yaumul Mahsyar (‫ )يوم المخشر‬hari berkumpul.
21. Yaumu Din (‫ )يوم الدين‬hari keputusan.
22. Yaumut Talaq (‫ )يوم التالق‬hari pertemuan.
23. Yaumul Jaza (‫ )يوم الجزاء‬hari pembalasan.
24. Yaumul 'Ard (‫ )يوم العرض‬hari pertontonan.
25. Yaumul Gasyiyah (‫ )يوم الغاشية‬hari pembalasan.
26. Yaumul Khulud (‫ )يوم الخلد‬hari yang kekal.
27. Yaumul Barzah (‫ )يوم البرزخ‬hari penantian.
28. Yaumul Hisab (‫ )يوم الحساب‬hari perhitungan.
29. Yaumul Waid (‫ )يوم الوعد‬hari ancaman.
30. Yaumul Haq (‫ )يوم الحق‬yaitu hari kebenaran.

E. Tanda hari kiamat Rangkuman Akhir Zaman


Jika kita semua membaca hadits-hadits tentang akhir zaman, maka kita tentu juga
saya pasti akan bingung tentang urutan-urutannya. Karena antara hatits 1 dan yang lain
berbeda-beda urutannya. Coba saja searching di internet. Maka dari hasil pencarian akan
terdapat urutan yang berbeda-beda. Namun ketika kita mendengarkan ceramah Ustadz
Zulkifli M Ali, inilah urutan-urutan 10 tanda besar hari kiamat. Dan ini dipegang oleh para
ulama ahlus sunah wal jamaah. Apa itu?
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti flu di
kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.
Betapa Dahsyatnya peristiwa "Dukhon" ini. dapat dibayangkan 40 hari 40 malam
dunia ditutupi kabut. Kegelapan benar-benar menggelayuti dunia. Dan ingat sahabat, tak
ada lagi tekhnologi yang sahabat bisa pakai. Bahkan Jam pun sudah tak bisa lagi dipakai.
Kabut ini panas sekali sehingga pada telinga dan hidung orang kafir itu keluar asap. Jadi
pada hari itu sangat sangat sangatlah berat. Lalu apakah kaum muslimin akan terlindung
dari musibah ini? Kaum Muslimin yang benar-benar beriman hanya merasakan seperti
sakit Flu biasa. Lalu bagaimana dengan kaum Muslimin yang imannya menyimpang,
yang berzina, berbuat dosa tiada henti-hentinya? Nasibnya sama dengan orang kafir.
Kalau nggak mati, wajahnya akan berubah karena pengaruh Dukhon ini. Yang jadi
pertanyaan adalah, kenapa tekhnologi nggak bisa dipakai? Kan kalau gelap bisa nyalakan
lampu? Kenapa jam bisa mati dan nggak berfungsi? Apa penyebabnya? nanti kita akan
bahas.
Lalu apa yang terjadi setelah 40 hari 40 malam? Kemarau panjang melanda dunia.
Disinilah kita akan merasakan kelaparan tiada terkira. Manusia saling berbunuhan demi
mendapatkan makanan. Ketika itu semuanya terjadi, maka nanti akan turunlah tanda
kiamat ke 2. Nah, saat2 susah begitu, bisa makan apa kita? Rasulullah bersabda, Bahwa
makanan Kaum Muslimin yang paling baik pada saat itu adalah Dzikir. Dzikir akan
mengganti rasa lapar dan haus kita.
Hadits yang menegaskan tentang hal ini berbunyi: "Sesungguhnya sebelum
munculnya Dajjal ada tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, di mana pada waktu itu
manusia akan ditimpa kelaparan yang hebat. Allah memerintahkan kepada langit pada
tahun pertama untuk menahan 1/3 dari hujannya, dan memerintahkan kepada bumi untuk
menahan 1/3 dari tanamannya.
Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua untuk menahan
2/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya.
Kemudian pada tahun ketiga Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan
semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan setitik air pun, dan memerintahkan bumi
agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau
pun, dan semua pohon akan mati kecuali yang dikehendaki Allah (untuk tidak mati).
Ada (sahabat) yang bertanya, Dengan apa manusia akan hidup pada saat itu?
Beliau menjawab, Tahlil, takbir, dan tahmid merupakan pengganti makanan bagi
mereka." (HR. Ibnu Majah)
Lalu dalam hadits berikutnya berbunyi: "Belum terjadi kiamat sebelum seorang
yang melewati kuburan berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini."
(Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu
dihadapinya)." (HR Bukhari)
Pada saat musibah ini terjadi, Nabi SAW menganjurkan untuk membaca do'a
Nabi Yunus 'Alaihis Salam yang berbunyi. "Laa Ilaaha Illaa Anta Subhanaka Inni Kuntu
Minazh Zholimiin." Zikirkan ini terus-menerus agar Allah melepaskan kita dari berbagai
macam musibah.

2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan, hingga
akan banyak orang yang akan terpedaya dengan seruannya.
Anak-anakku, menurut yang tidak mengerti pada hari itu, Dajjal ini adalah sang
penyelamat. Tapi bagi kita yang beriman dan imannya masih benar. Dajjal ini adalah
Kafir La'natullah 'alaih yang kita harus menghindar daripadanya. Mengapa harus
menghindar? Karena kita tak akan mampu melawan pengaruh Dajjal ini. Sihirnya sangat
kuat. Semua kemampuan sihir dan magic yang paling jahat ada pada Dajjal ini. Sihirnya
akan membuat manusia yang sudah putus asa menghadapi hidup, akan berbondong-
bondong datang kepadanya. Rasulullah Bersabda jika Dajjal sudah muncul, maka bagi
kaum lelaki untuk mengikat istri,istrinya, anak perempuannya, ibunya dan siapa saja yang
perempuan ke tiang-tiang rumahnya? kenapa? Karena yang paling banyak sujud pada
Dajjal nanti adalah perempuan. Dajjal dengan sihirnya bisa menurunkan hujan. Dan
Dajjal dengan sihirnya bisa menghidupkan orang mati? Bagaimana caranya? Kata
Rasulullah SAW, Orang-orang mati yang dihidupkan dajjal ini adalah Jin-jin yang
menjadi anak buahnya. Dan orang-orang beriman nggak akan tau itu.
Lalu bagaimana sebenarnya tanda-tanda kedatangan Dajjal ini? Dan bagaimana
ciri-cirinya? Kita akan ketahui pada penjelasan berikut:
Dajjal adalah seorang laki-laki dari anak cucu Adam ‘Alaihis Salam. Muncul di
akhir zaman dan mengaku memiliki sifat rububiyah. Keluar dari Timur dari Khurasan.
Kemudian ia berjalan di muka bumi, maka ia tidak meninggalkan satu negeri kecuali ia
memasukinya, kecuali Masjidil Aqsha, Tursina, Makkah dan Madinah, ia tidak bisa
memasukinya; karena malaikat menjaganya. Turun di danau asin, maka kota Madinah
bergetar tiga kali, keluar darinya setiap orang kafir dan munafik.
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Kami sedang duduk di
sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu beliau menyebutkan fitnah, beliau
banyak menyebutnya sehingga menyebutkan fitnah ahlaas. Ada yang bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, apakah fitnah ahlaas itu?’ Beliau menjawab, ‘Ia adalah lari dan perang.’
Kemudian fitnah as-saraa, asapnya dari bawah dua kaki seorang laki-laki dari ahli baitku.
Dia mengaku bahwa dia dariku dan dia bukanlah dariku, sesungguhnya wali-wali
(kekasih-kekasihku) adalah orang-orang yang bertaqwa. Kemudian manusia berdamai di
atas seorang laki-laki seperti pinggul di atas tulang rusuk. Kemudian fitnah Duhaima
yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali menamparnya satu tamparan.
Apabila dikatakan: berakhir fitnah tersebut malah semakin panjang. Jadilah pada saat
seseorang pagi hari beriman dan sore hari menjadi kafir sehingga jadilah manusia ke
kemah-kemah, kemah iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kemah nifak yang
tidak ada iman padanya. Apabila sudah seperti itu, maka tunggulah Dajjal dari harinya
atau besoknya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 6168. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 974
dan Abu Daud no 4242 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Abi Daud no. 3568)

Fitnah Dajjal
Keluarnya Dajjal adalah fitnah besar disebabkan apa yang Allah Subhanahu wa
Ta’ala ciptakan bersamanya berupa perkara-perkara di luar kebiasan yang besar, yang
membingungkan akal. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa bersamanya ada surga dan
neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Dan sesungguhnya
bersamanya ada gunung roti, sungai air. Dia menyuruh langit (untuk menurunkan hujan)
maka turunlah hujan. Menyuruh bumi (untuk menumbuhkan tumbuhan) maka
tumbuhlah tumbuhan. Perbendaharan bumi mengikutinya. Melewati bumi dengan
kecepatan besar seperti hujan bila dibawa angin.
Dia menetap di bumi selama empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari
seperti satu bulan, satu hari seperti satu Jum’at, dan semua harinya seperti hari-hari kita.
Kemudian dia dibunuh oleh Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam di sisi pintu ludd di
Palestina.

Sifat Dajjal
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperingatkan kita dari mengikuti
Dajjal atau membenarkannya. Beliau menjelaskan kepada kita sifat-sifatnya agar kita
berhati-hati darinya. Menjelaskan bahwa ia seorang laki-laki, muda, berkulit merah, buta
sebelah matanya, tidak mempunyai anak, tertulis di antara kedua matanya ‘kafir’ yang
bisa dibaca setiap muslim.
Dari ‘Ubadah bin ash Shamit Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki
pendek, berkaki bengkok, keriting, buta sebelah mata, terhapus mata, tidak menonjol dan
tidak bermata cekung. Jika disamarkan kepadamu, maka ketahuilah bahwa Rabb kamu
Subhanahu wa Ta’ala tidak buta sebelah matanya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 23144 dan
ini lafadznya. Abu Daud no 4320, Shahih Sunan Abu Daud no.3630)

Tempat keluarnya Dajjal


Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan padanya…: ‘Sesungguhnya ia
keluar celah-celah di antara Syam dan Iraq. Berbuat kerusakan di kanan dan di kiri.’ (HR.
Muslim no 2937.)

Tempat-tempat yang tidak bisa di masuki Dajjal


a. Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, ‘Tidak ada satu kota melainkan akan diinjak oleh Dajjal kecuali Makkah
dan Madinah.’ (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 1881, dan Muslim no. 2942)
b. Dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan
tentangnya ia berkata:… dan ia tidak bisa mendekati empat masjid: Masjidil Haram,
masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjidil Aqsha.’ (Shahih, HR. Ahmad no/
24085. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 2934)

Pengikut-pengikut Dajjal
Kebanyakan pengikut Dajjal adalah kaum Yahudi, Ajam (bangsa selain arab),
Turki, dan berbagai manusia, kebanyakannya dari bangsa Arab badui dan wanita.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Yang mengikuti Dajjal dari Yahudi Asfahan sebanyak
70.000 orang, mereka memakai jubah hijau (yang biasa dipakai ulama Persia).’ (HR.
Muslim no. 2944.)

Menjaga dari fitnah Dajjal


Hal itu dengan cara beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berlindung dari
fitnah Dajjal di dalam shalat secara khusus dan berlari darinya: “Barang siapa yang hapal
sepuluh ayat dari permulaan surah Kahfi niscaya ia dipelihara dari Dajjal.” Dan dalam
satu lafazh: ‘Barang siapa yang menemuinya dari kamu, maka hendaklah ia menbaca
pembuka surah Al Kahfi.” (HR. Muslim no. 8009 dan no. 2937)

Lalu apa tanda-tanda munculnya Dajjal ini: Inilah dia tanda-tandanya.


Danau Tiberias adalah danau air tawar yang terletak di antara bagian bawah
Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah dan Dataran timur kota Galilea Palestina.
Garis pantainya membentang sepanjang 53 km dengan luas 166 km2. Bagian terdalam
dari danau ini mencapai kedalaman 46 M. Danau ini secara geografis terletak di wilayah
Palestina dan Suriah, tetapi secara politis saat ini dikuasai oleh penjajah zionis Israel.
Danau yang terletak pada posisi 213 di bawah permukaan laut ini terhitung sebagai danau
air tawar terendah di dunia, dan danau kedua terendah secaa umum setelah danau Laut
Mati yang berasa asin. Danau Tiberias merupakan sumber pasokan utama kebutuhan air
bersih Penduduk Palestina dan penjajah Israel. Selain itu Danau ini merupakan lokasi
penting bagi pemeluk Semua agama samawi. Orang-orang Yahudi membangun
permukiman mereka di tepi Danau Tiberias, juga resort dan penginapan bagi petinggi
militer Israel, mengingat posisinya yang berdekatan dengan perbatasan Palestina dan
Suriah, sebagai antisipasi penyusupan pihak-pihak yang tidak mereka kehendaki,
Wilayah ini pun menjadi kawasan wisata elit bagi militer dan pemerintah Israel. Mereka
melengkapi kawasan ini dengan berbagai properti layaknya daerah tujuan wisata ala
Eropa yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas maksiat dan bersenang-senang, sehingga
terkenal sebagai tempat berselingkuh para prajurit dan pejabat militer Israel, demikian
juga dengan sebagian politisi dan tokoh-tokoh mereka. Demikian sepintas tentang danau
Tiberias saat ini.
Adapun keterkaitannya dengan kemunculan Dajjal, sebagaimana yang telah
diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa turunnya permukaan air
danau ini menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan Dajjal. Saat ini permukaan air
Danau Tiberias telah mengalami penyusutan. Ini tentu menjadi musibah bagi kita semua,
karena masa kemunculan Dajjal semakin dekat, sedangkan kedatangannya itu akan
membawa fitnah yang besar bagi umat Islam di mana saja mereka berada; sebagian besar
manusia terkena fitnah tersebut. Sang Dajjal, saat kemunculannya, mengaku sebagai
Tuhan, mengaku sebagai yang memiliki surga dan neraka. Dalam keterangan tentang
Dajjal dinyatakan bahwa kaum wanita adalah yang terbanyak mendatanginya sehingga
para laki-laki pulang menemui ibu, putri, saudari, dan bibi mereka, mengikat mereka
dengan kuat, karena takut wanita-wanita itu keluar menemui Dajjal. Oleh karena itu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal yang paling saya takutkan akan
menimpa kalian adalah al-Masih ad-Dajjal.”
Agar lebih jelas apa dan mengapa dengan sosok Dajjal ini, berikut hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Fatimah binti Qais radhiyallahu ‘anha.
Dalam riwayat tersebut dinyatakan bahwa dia berkata, “Saya mendengar juru panggil
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru: Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah”
(panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang
sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan
shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan saya berada pada shaf
pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai beliau
duduk di atas mimbar. Beliau tertawa kemudian berkata,’Hendaklah masing-masing tetap
di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab,
‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu: Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bukan
karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-
Dari tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keIslamannya dan
menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan
kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa
dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat
mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar
di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat
kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk
melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian
depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata,

Makhluk apakah Engkau ini?’


Makhluk itu berkata, Aku adalah Jassasah (Pengintai).’
Mereka bertanya, Apa itu Jassasah?’
Makhluk itu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada digedung besar
sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’

Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa
makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan
bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Disana ada seorang manusia yang paling
besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya
diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah
engkau ini?’

Dia menjawab, kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’
Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik
kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan
sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya.
Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit
mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya,
‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab, Aku adalah jassasah
(Pengintai).’ Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’ Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-
laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari
kalian!’ Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu
dan menyangka dia adalah setan.

Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’
Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang
pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata,
‘Ketahuilah kurma-kurma itu hampir tidak lagi berbuah. Beritakan kepadaku tentang
danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tenting apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia
berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia
berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.

Beritahu saya tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin
engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk
sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya
banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’ Dia berkata,
‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’
Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yasrib,’ Dia berkata,
Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, Apa
yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahunya bahwa telah
tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia
berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka
yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa
sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan
keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak
kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena
keduanya diharamkan atasku. Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari
keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya
menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”‘
Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah
Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti
ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum
karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah
dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia
ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah
timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.”
Dengan demikian tidak asing lagi bagi kita semua bahwa turunnya permukaan air
Danau Tiberias merupakan salah satu pertanda semakin dekatnya kemunculan Dajjal.
Zionis Israel saat ini dilanda kecemasan yang tinggi karena debit air Danau berkurang
secara signifikan, karena hal ini berpengaruh besar terhadap sektor pertanian bahkan
masa depan mereka di bumi penjajahan. Semenjak tahun 2004 pemerintahan zionis
membuat garis merah dan garis hitam untuk mengontrol debit air Danau. Sungguh
mengejutkan, semenjak tahun 2004 permukaan Danau mengalami penyusutan setinggi 16
M. Terakhir Menteri Pertanian Zionis menyatakan secara terbuka melalui kantor berita
mereka bahwa debit air danau Tiberias mengalami penyusutan yang mengkhawatirkan.
Berita ini tentunya tidak saja menjadi ancaman bagi rezim Zionis tetapi juga bagi kita
umat Islam, karena penurunan permukaan air danau Tiberias adalah salah satu tanda
dekatnya waktu kemunculan Dajjal.
Syekh Bin Baz rahimahullah sebelum beliau wafat, ketika mendengar berita
turunnya permukaan air danau Tiberias, beliau menangis dan berkata, “Inilah zaman
kemunculan Dajjal.”

MATERI PERTEMUAN KE 2

3. Turunnya Isa bin Maryam


Setelah Dajjal keluar dan berbuat kerusakan di muka bumi, Allah Subhanahu wa
Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam. Beliau turun ke bumi di sisi menara
putih sebelah Timur Damaskus, meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap dua
orang malaikat, lalu ia membunuh Dajjal, berhukum dengan hukum Islam, mematahkan
salib, membunuh babi, pada saat itu kaum Nasrani beramai-ramai memeluk Islam.
Hingga kemudian datanglah tanda kiamat yang ke 4.
Dan inilah hadits yang meriwayatkan tentang peristiwa Dajjal dan turunnya Nabi
Isa untuk melawan dan membunuh Dajjal: Dari Annawwas bin Sam’an r.a., katanya:
“Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi. Beliau s.a.w.
menguraikan Dajjal itu kadang-kadang suaranya direndahkan dan kadang-kadang
diperkeraskan dan Dajjal itu sendiri oleh beliau s.a.w. kadang-kadang dihinanya, tetapi
kadang-kadang diperbesarkan hal ihwalnya sebab amat besarnya fitnah yang akan
ditimbulkan olehnya itu, sehingga kita semua mengira seolah-olah Dajjal itu sudah ada di
kelompok pohon kurma. Setelah pada suatu ketika kita pergi ke tempatnya, beliau s.a.w.
kiranya telah mengetahui apa yang ada di dalam perasaan kita, lalu bertanya: “Ada
persoalan apakah engkau semua ini?” Kita menjawab: “Ya Rasulullah, Tuan menyebut-
nyebutkan Dajjal pada suatu pagi, Tuan merendahkan serta mengeraskan suara dan Dajjal
itu Tuan hinakan, juga Tuan perbesarkan peristiwanya karena besarnya fitnah yang akan
ditimbulkan olehnya, sehingga kita semua mengira bahwa ia sudah ada di kelompok
pohon kurma.” Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Kecuali Dajjal, itulah yang paling saya
takutkan kalau menimpa atas dirimu semua.
Jikalau ia keluar dan saya masih ada di kalangan engkau semua, maka sayalah
penantangnya untuk melindungi engkau semua. Tetapi jikalau ia keluar dan saya sudah
tidak ada di kalangan engkau semua, maka setiap manusia adalah sebagai penantang guna
melindungi dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku dalam melindungi setiap orang
Muslim. Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting,
matanya menonjol, seolah-olah saya menyamakannya dengan Abul ‘Uzza bin Qathan.
Maka barangsiapa yang dapat bertemu dengannya, maka hendaklah membacakan atasnya
ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu jalanan yang
terletak antara Syam dan Irak, lalu membuat kerusakan di bagian sebelah kanannya dan
juga membuat kerusakan di bagian sebelah kirinya. Maka itu hai hamba-hamba Allah,
tetapkanlah keimananmu semua.” Kita para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, berapa
lama ia menetap di bumi?” Beliau s.a.w. menjawab: “Empat puluh hari, yang sehari -hari
pertama- itu lamanya sama dengan setahun, yang sehari lagi -hari kedua- lamanya seperti
sebulan, yang sehari sesudah itu -hari ketiga- seperti sejum’at -yakni seminggu, sedang
hari-hari yang selain tiga hari itu adalah sebagaimana keadaan hari-hari pada masamu
sekarang ini.” Kita bertanya lagi: “Ya Rasulullah, dalam sehari yang panjang waktunya
sebagaimana setahun itu, apakah kita cukup mengerjakan seperti shalat sehari saja -yakni
lima waktu?” Beliau s.a.w. menjawab: “Tidak cukup, maka itu perkirakanlah menurut
kadar jaraknya masing-masing.” Jadi tetap lima kali dalam perkiraan sehari seperti
sekarang. Kita bertanya pula: “Ya Rasulullah, bagaimanakah kecepatannya dalam
menjelajah bumi?” Beliau s.a.w. bersabda: “Yaitu bagaikan hujan yang didorong oleh
angin dari arah belakangnya. Dajjal itu datang kepada sesuatu kaum, lalu ia mengajak
mereka, kemudian mereka itu beriman padanya dan mengikuti apa yang dikehendaki
olehnya. Ia menyuruh langit supaya menurunkan hujan, lalu turunlah hujan, ia menyuruh
bumi supaya menumbuhkan tanaman, lalu tumbuhlah tanamannya. Selanjutnya
kembalilah ternak-ternak mereka tergembala di situ dalam keadaan bergumbul -atau
berpunuk- sepanjang -atau sebesar- yang pernah ada, juga mempunyai tetek sekenyang
yang pernah ada -yakni penuh air susu- dan terpanjang pantatnya -sebab semuanya
kenyang. Seterusnya datanglah Dajjal itu pada sesuatu kaum, lalu mereka ini diajaknya
mengikuti kehendaknya, tetapi mereka menolak, kemudian kembalilah Dajjal itu
meninggalkan mereka. Kaum yang menolak ini -karena ketetapan keimanannya- pada
keesokan harinya telah menjadi kering daerahnya -seolah-olah telah lama tidak kehujanan
dan kosong sama sekali dari rumput dan tanaman lain-lain, juga tidak lagi mereka
memiliki harta benda sedikitpun. Dajjal itu lalu berjalan melalui puing-puing -bekas
istana yang rusak-rusak-, kemudian ia berkata: “Keluarkanlah harta-harta simpananmu,”
tiba-tiba harta-harta di situ dapat diambil dan mengikuti perjalanan Dajjal itu
sebagaimana lebah-lebah mengikuti rajanya. Setelah itu Dajjal memanggil seorang
pemuda yang penuh jiwa kepemudaannya -menurut riwayat yang dimaksudkan ialah Al-
Hidhr-, lalu ia memukul pemuda ini dengan pedang, sehingga terpotonglah tubuhnya
menjadi dua bagian dengan kecepatan bagaikan lemparan anak panah pada sasarannya.
Tetapi Dajjal lalu memanggil pemuda yang sudah mati itu, lalu ia hidup kembali dan
menghadapnya, sedang wajahnya berseri-seri sambil tertawa. Dalam keadaan
sebagaimana di atas itu, tiba-tiba Allah Ta’ala mengutus Isa al-Masih putera Maryam. Ia
turun di menara -atau rumah tinggi- putih warnanya, yang terletak di sebelah selatan
Damsyik, yaitu mengenakan dua lembar pakaian yang bersumba, dengan meletakkan
kedua tapak tangannya atas sayap dua malaikat. Jikalau ia menundukkan kepalanya,
maka mencucurlah air dari kepalanya itu, sedang apabila ia mengangkatnya, maka
berjatuhanlah daripadanya permata-permata besar bagaikan mutiara. Maka tiada seorang
kafirpun yang berdiam di sesuatu tempat yang dapat mencium bau tubuhnya itu,
melainkan ia pasti mati dan jiwanya itu terhenti seja uh terhentinya pandangan matanya.
Selanjutnya al-Masih mencari Dajjal itu sehingga dapat menemukannya di pintu gerbang
negeri Luddin, kemudian ia membunuhnya. Seterusnya Isa a.s. mendatangi kaum yang
telah dilindungi oleh Allah dari kejahatan Dajjal itu, lalu ia mengusap wajah-wajah
mereka -maksudnya melapangkan kesukaran-kesukaran yang mereka alami selama
kekuasaan Dajjal tersebut- dan ia memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan
memperoleh derajat yang tinggi dalam syurga. Dalam keadaan yang sedemikian itu lalu
Allah memberikan wahyu kepada Isa a.s. bahwasanya Aku -Allah- telah mengeluarkan
beberapa orang hambaKu yang tiada kekuasaan bagi siapapun untuk menentang serta
berlawanan perang dengan mereka itu. Maka itu kumpulkanlah hamba-hambaKu -yang
menjadi kaum mu’minin- itu ke gunung Thur. Orang-orang yang dikeluarkan oleh Allah
itu ialah bangsa Ya’juj dan Ma’juj. Mereka itu mengalir secara cepat sekali dari setiap
tempat yang tinggi. Kemudian berjalanlah barisan pertama dari mereka itu di danau
Thabariyah, lalu minum airnya, selanjutnya berjalanlah barisan terakhir dari mereka lalu
mereka ini berkata: “Danau ini tentunya tadi masih ada airnya -dan kini sudah habis.”
Nabiyullah Isa a.s. serta sekalian sahabat-sahabatnya dikurung -yakni dikepung dari
segala jurusan sehingga tidak dapat keluar-, sampai-sampai nilai sebuah kepala lembu
bagi seorang diantara mereka itu adalah lebih berharga dari seratus uang dinar emas bagi
seorang diantara engkau semua pada hari ini. Nabiyullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya
radhiallahu ‘annum semuanya merendahkan diri kepada Allah Ta’ala memohonkan agar
kesukaran itu segera dilenyapkan. Allah Ta’ala lalu menurunkan ulat atas bangsa Ya’juj
dan Ma’juj tadi di leher-leher mereka, kemudian menjadilah mereka itu sebagai korban
yang mati seluruhnya dalam waktu sekaligus, seperti kematian seorang manusia.
Nabiyullah Isa a.s. serta sahabat-sahabatnya radhiallahu ‘anhum lalu turun ke bumi.
Mereka tidak menemukan sejengkal tanahpun di bumi itu melainkan terpenuhi oleh bau
busuk dan bau bacin mayat-mayat bangsa-bangsa Ya’juj dan Ma’juj tadi. Selanjutnya
Nabiyullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu ‘annum sama merendahkan diri
lagi kepada Allah Ta’ala sambil memohonkan agar mayat-mayat mereka dilenyapkan.
Allah Ta’ala menurunkan burung sebesar batang-batang leher unta dan burung inilah
yang membawa mereka lalu meletakkan mereka itu di sesuatu tempat yang telah
dikehendaki oleh Allah. Seterusnya Allah ‘Azza-wajalla lalu menurunkan hujan yang
tidak tertutup daripadanya tempat yang bertanah keras ataupun yang lunak -yakni
semuanya pasti terkena siraman hujan itu-, kemudian hujan itu membasuh merata di bumi
sehingga menyebabkan bumi itu bersih bagaikan kaca. Kepada bumi itu lalu dikatakan:
“Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan luapkanlah keberkahanmu.” Maka pada saat itu
sekelompok manusia cukup makan dari sebiji buah delima saja -karena amat besarnya.
Merekapun dapat bernaung di bawah kulit tempurung delima tadi dan dikaruniakanlah
keberkahan dalam air susu, sehingga sesungguhnya seekor unta yang mengandung air
susu sesungguhnya dapat mencukupi segolongan besar dari para manusia, seekor lembu
yang mengandung air susu dapat mencukupi sekabilah manusia, sedang seekor kambing
yang mengandung susu dapat mencukupi sedesa manusia. Seterusnya di waktu mereka
dalam keadaan yang sedemikian itu, tiba-tiba Allah Ta’ala mengirimkan angin yang sejuk
nyaman, lalu angin itu mengambil nyawa kaum mu’minin itu dari bawah ketiaknya. Jadi
angin itulah yang mencabut jiwa setiap orang mu’min dan setiap orang muslim. Kini
yang tertinggal adalah golongan manusia yang jahat-jahat yang saling bercampur-baur
-antara lelaki dan perempuan- sebagaimana bercampur baurnya sekelompok keledai.
Maka di atas mereka inilah menjelang tibanya hari kiamat.” (Riwayat Muslim)

4. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj


Ya’juj dan Ma’juj adalah dua umat yang besar dari keturunan Adam ‘Alaihis
Salam. Mereka adalah laki-laki yang kuat, tidak ada seorang pun yang mampu melawan
mereka. Keluarnya mereka termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Mereka
berbuat kerusakan di muka bumi, kemudian Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya
berdoa untuk kebinasaan mereka, maka mereka semuanya mati.
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al Anbiyaa`:96)
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang Dajjal dan bahwa sesungguhnya Isa
‘Alaihis Salam membunuhnya di pintu Ludd… -dan di dalamnya-: ‘Tatkala Allah
Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepada Isa ‘Alaihis Salam: ‘sesungguhnya aku telah
mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada seseorang pun yang bisa melawan
mereka. Maka jagalah hamba-hamba-Ku ke (Gunung) Thur.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala
membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari setiap tempat
yang tinggi. Yang terdepan dari mereka melewati danau Thabariyah, lalu minum semua
yang ada padanya. Dan lewat yang akhir dari mereka, mereka berkata,’Sungguh di
tempat ini pernah ada air.’ Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya dikepung
sehingga kepala sapi lebih baik bagi salah seorang dari mereka dari seratus dinar bagi
salah seorang dari kalian pada hari ini (karena sangat kelaparan-pent). Maka Nabi Isa
‘Alaihis Salam dan para sahabatnya berdoa. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus
ulat di leher mereka, lalu mereka semua terbunuh seperti matinya satu jiwa. Kemudian
turunlah Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya ke bumi….” (HR. Muslim no.
2937)
Setelah turunnya Isa dan para sahabatnya ke bumi, beliau ‘Alaihis Salam berdoa
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim burung-
burung yang membawa Ya’juj dan Ma’juj dan melemparkan mereka di tempat yang
dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirimkan hujan untuk membersihkan bumi. Kemudian turunlah berkah di muka
bumi, nampaklah sayuran dan buah-buahan, dan terasa berkah pada tumbuhan dan
hewan.
Seperti yang dikatakan pada Tanda Kiamat sebelumnya. Setelah Nabi Isa 'Alaihis
Salam berhasil membunuh Dajjal, dan kemudian mematahkan salib, membunuh babi-
babi sehingga banyak Kaum nasrani yang pada akhirnya masuk Islam. Dan setelah Ya'juj
dan Ma'juj dimatikan Allah Subhanahu Wata'ala dengan serangan ulat-ulat, dan mayatnya
dibersihkan oleh burung-burung yang entah dari mana datangnya, serta hujan turun
membasahi bumi. Maka keberkahan pun datang. Umat kembali makmur. Dan inilah
Akhir fase ke 4 dan awal dari fase ke 5 terjadi. Berapa lama kiranya fase ke 5 ini akan
berlangsung? Menurut ceramah yang saya dengarkan dari Ustadz Zulkifli M Ali dan di
buku Ensiklopedi Akhir Zaman pun ada. Fase ke 5 ini akan berlangsung kira2 7 8 atau 9
tahun lamanya.
Pada saat itu, saking makmurnya manusia ketika itu, seseorang yang ingin
membagikan emasnya pada tetangganya untuk bersodaqoh, tetangganya yang
disedekahkan ini tidak mau menerimanya karena sudah memilikinya. Nah Setelah itu apa
yang akan terjadi? Maka datanglah tanda kiamat yang ke 5.

5. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak
lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa.
Seperti nasa juga mengeluarkan pernyataan dimana suatu hari nanti matahari akan terbit
di sisi BARAT!
Terbitnya matahari dari sebelah Barat termasuk salah satu tanda hari kiamat yang
besar. Ia adalah tanda besar yang memberitahukan dan menegaskan bahwa saat itu pintu
taubat telah ditutup.. Siapa pun yang ingin bertaubat dan bersyahadat pada saat itu, maka
syahadatnya sudah tidak lagi diterima. Ini hanya terjadi setengah hari saja. Dan kemudian
Allah menyuruh Matahari untuk terbenam disebelah barat. Dan keesokan harinya
matahari kembali terbit dari timur. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah sebagai berikut:

Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfa’at lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. …”. (QS. Al An’aam:158)
dari Abu Dzar bahwa pada suatu hari nabi bersabda: `tahukah kamu, kemanakah
perginya matahari pada waktu itu?` mereka menjawab, Allah dan Rosulnya yang lebih
mengetahui. beliau bersabda `sesungguhnya matahari ini terus berjalan hingga sampai di
tempat menetapnya di bawah `Arsy, lalu tunduk bersujud. maka tak henti hentinya ia
berbuat demikian hingga di katakan kepadanya, `bangkitlah, kembalilah ke tempat dari
mana engkau datang tadi`. lalu ia kembali dan terbit lagi dari tempat terbitnya, kemudian
ia berjalan hingga sampai ke tempat menetapnya di bawah `Arsy, lalu ia tunduk bersujud.
maka tak henti hentinya ia berbuat demikian hingga di katakan kepadanya, `bangkitlah,
kembalilah ke tempat dari mana engkau datang tadi. lalu ia kembali dan terbit lagi dari
tempat terbitnya. lalu ia berjalan lagi dengan tiada seorangpun yang mengingkarinya
hingga sampai di tempat menetapnya di bawah `Arsy. kemudian di katakan
kepadanya,`BANGKITLAH DAN TERBITLAH DARI TEMPAT TENGGELAMU.`lalu
ia terbit dari tempat tenggelamnya. kemudian Rosulullah bersabda: `tahukah kamu,
kapankah hal itu terjadi? Yaitu ketika iman seseorang tidak bermanfaat lagi bagi dirinya
yang belum beriman sebelum itu atau belum mengusahakan kebaikan dalam masa
imanya. Shahih muslim
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga terbit matahari dari
sebelah Barat. Apabila matahari telah terbit dari sebelah Barat semua manusia beriman,
maka pada hari itu: “tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang
belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya.” (QS. Al An’aam:158). (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 4635 dan
Muslim no. 157 dan ini adalah lafazhnya.)
Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Saya mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya pertama-tama tanda
hari kiamat yang keluar adalah terbitnya matahari dari sebelah Barat dan keluarnya
binatang kepada manusia pada waktu dhuha. Apapun juga dari keduanya yang lebih dulu
dari yang lain, maka yang lain itu akan menyusul dalam waktu dekat.” (HR. Muslim
no.2942)
Dan apa yang akan terjadi keesokan harinya setelah terbitnya matahari kembali
normal? Maka pada waktu dhuha, datanglah tanda besar hari Kiamat yang ke 6.
6. Keluarnya Binatang Melata
Keluarnya binatang melata di akhir zaman sebagai tanda sudah dekatnya hari
kiamat. Ia keluar, lalu memberi tanda kepada manusia di atas hidung mereka. Mengekang
hidung orang kafir dan menerangi wajah orang yang beriman. Di antara dalil-dalil
keluarnya adalah:
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang
melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia
dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (QS. An-Naml:82)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda, ‘Apabila telah keluar tiga perkara niscaya tidaklah bermanfa’at lagi
iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya: terbitnya matahari dari sebelah Barat,
Dajjal, dan binatang melata dari bumi.” (HR. Muslim no. 158)
Nah apa sih sebenarnya binatang melata ini. Dan dari mana binatang ini akan
muncul? Kita akan membahasnya segera.
Setelah munculnya dukhon, munculnya Dajjal, Turunnya Nabi Isa AS,
terlepasnya Ya'juj dan Ma'juj, dan terbitnya matahari dari barat, sepuluh tanda besar
Kiamat berikutnya adalah keluarnya binatang berbicara dari bumi.
Karena bumi sudah bergoncang begitu dahsyat, itu merupakan tanda dan isyarat
bagi daabbah (binatang melata) untuk keluar dari tempat penantiannya. Firman Allah
SWT: “Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas
mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan
mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."
(QS. An-Naml: 82)
Dalam riwayat Ibnu Abbas ra mengatakan: “Bahwa maksud binatang yang
berbicara kepada manusia adalah membeberkan status manusia sebagai orang kafir lalu
diberi tanda, dan status orang yang mukmin lalu diberi tanda”.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari
Abdullah bin Amru ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya tanda-tanda
kiamat pertama yang akan terjadi adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, dan
keluarnya seekor binatang kepada manusia pada waktu dhuha, yang mana pun di antara
dua hal ini duluan terjadi, maka yang keluarnya akan terjadi dalam waktu yang dekat”.
Binatang ini keluarnya pada waktu dhuha, sekitar jam 8 pagi. Keluarnya
beriringan dengan terbitnya matahari dari arah barat, mungkin mataharinya duluan baru
disusul binatang tersebut. Wallahu a’lam. Dia akan keliling dunia menemui semua
manusia. Dia berbicara dan memberi tanda sesuai status mereka.
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah
SAW bersabda: “Binatang bumi itu akan keluar dengan membawa tongkat Musa dan
Cincin Sulaiman, maka dia akan memberi cap hidung orang kafir dengan tongkat, dan
akan memuat terang wajah orang mukmin dengan Cincin. Sehingga dengan demikian
apabila telah berkumpul beberapa orang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah
seorang dari mereka akan berkata: ‘Makanlah ini wahai orang mukmin, dan makanlah ini
wahai orang kafir”. Dan Allah lebih Mengetahui yang Paling Benar.
Banyaklah mengingat kematian dan takut akan Hari Besar, di mana ibu yang
menyusui lupa akan anaknya, Ayah lupa akan anaknya, dan Anak lupa akan orangtuanya.
Mudah-mudahan kita semua bisa selamat sampai akhirat (Surga). Amin!
Nah sahabatku yang dirahmati Allah, itulah sedikit yang bisa saya dapatkan
tentang binatang melata yang akan keluar dari perut bumi ini. Ia bernama Dabbatul
Ardhi. Dan jika kita berumur panjang untuk sampai pada masa itu, maka kita akan
mengalami bertemu dengannya. Jika semua manusia sudah ditandai oleh binatang ini,
maka datanglah tanda kiamat yang ke 7. Apakah itu?

7. Angin lembut bertiup dari Negeri Timur (Yaman)


Menurut hadits Nabi, tanda kiamat yang ke 7 ini adalah angin lembut bertiup dari
negeri timur. Dan dalam hadits lain dikatakan bertiup dari Negeri Yaman. Angin ini
membawa kematian. Siapa saja kah yang akan mati terkena angin ini? Yang akan terkena
angin ini sehingga mati adalah orang-orang yang beriman, di mana saja ia berada,
seberapa besar imannya, walau pun imannya hanya seujung kuku pun ia akan tetap
didatangi angin ini dan mati. Inilah penghabisan umat Islam di muka bumi.
Nah sahabatku yang dirahmati Allah, terjawablah tentang hadits yang kita bahas
diawal yang mengatakan Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang
yang menyebut : "Allah, Allah." Karena saat itu umat Islam sudah habis. Terjawab
pulalah bunyi hadits yang mengatakan jika masih ada yang menyebut Allah walau hanya
1 orang kiamat akan tertunda selama 40 tahun. Maksud dari hadits itu bukannya saat
orang yang menyebut Allah cuma tinggal 1 lalu kiamat mundur 40 tahun lagi. Bukan itu.
Yang benar adalah Allah mewafatkan serentak umat Islam pada saat itu tanpa tersisa lagi
di muka bumi. Inilah tanda besar kiamat yang ke 7.
Sahabatku yang dirahmati Allah. Lalu kita akan masuk pada tanda kiamat ke 8.
Dimana tanda kiamat ke 8, 9, dan 10 nanti, hanya orang-orang kafirlah yang akan
mengalaminya? Apa saja tanda-tanda itu? Kita mulai dari tanda ke 8.

8. Tenggelamnya seluruh daratan bumi di sebelah timur.


Sahabatku yang dirahmati Allah. Tanda besar kiamat yang ke 8 adalah
tenggelamnya seluruh daratan bumi disebelah timur. Di wilayah mana sajakah itu?
Jawabnya adalah Australia, Newzelan, Indonesia, Singapore, Malaysia, Philipina,
Thailand, China, jepang, dan terus sampai ke Rusia, semua akan tenggelam masuk ke
dalam laut. Itu lah tanda besar kiamat yang ke 8. Lalu bagaimana setelah itu? Akan
menyusul tanda kiamat yang ke 9 secara bersambungan dengan tanda kiamat ke 8 ini.
Apakah itu?

9. Tenggelamnya seluruh daratan bumi di sebelah barat


Tanda kiamat yang ke 9 adalah tenggelamnya seluruh daratan bumi di sebelah
barat. Seperti tanda kiamat ke 8, semua yang ada di daratan bumi sebelah barat juga akan
habis tenggelam ke dalam laut. Di antaranya Brazil, Suriname, Amerika Serikat, Eropa,
semuanya masuk tenggelam ke dalam laut. Yang tersisa hanyalah 1 kepingan bumi di
timur tengah yang nanti akan terbelah dua. Di mana saja kah itu?
Yang pertama adalah Zazirah Arab. Ini meliputi Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Uni
Emirat Arab, Oman, dan Yaman. Nantinya, daerah-daerah ini kesemuanya akan kembali
bernama Zazirah Arab.
Lalu yang kedua adalah Syam. Syam sekarang ini meliputi Yordania, Lebanon,
Sirya dan Palestina. Dan nanti wilayah-wilayah ini kesemuanya akan kembali bernama
Syam.
Lalu apa yang terjadi setelah itu? Kemudian muncullah tanda kiamat yang ke 10.
Tanda kiamat yang terakhir. Apa kah ia gerangan?

10. Keluarnya Api Dari Perut Bumi Yaman Yang Menggiring Manusia
Sahabatku yang dirahmati Allah, tanda kiamat yang ke 10 adalah keluarnya api
dari perut bumi Yaman yang akan menggiring manusia. Kemana? Lari ke Negeri Syam.
Dan ketika seluruh manusia sudah berkumpul di Negri syam, maka Malaikat Isrofil pun
melaksanakan tugasnya meniup sangkakala. Dan terjadilah tiupan sangkakala yang
pertama.

MATERI PERTEMUAN KE 3
TIUPAN SANGKAKALA

Tiupan sangkakala merupakan peristiwa yang sangat mengerikan, yaitu peristiwa


yang pertama kali terjadi pada hari kiamat.
Malaikat Israfil meniup sangkakala pada hari kiamat sesuai dengan perintah Allah
SWT dan seketika semua manusia di muka bumi pada saat itu akan mati saat mendengar
tiupan sangkakala Malaikat Israfil.
Dalam riwayat hadis dijelaskan siapa orang yang akan pertamakali mendengar suara
terompet sangkakala Malaikat Israfil. Abdullah bin amr. r.a memberitahukan, Nabi
Muhammad SAW bersabda: “Apabila sangkakala di tiup, semua orang yang mendengarnya
terkulai dalam keadaan mati. orang pertama yang mendengarnya ialah seorang lelaki yang
sedang memperbaiki kolam air untuk ternak untanya, seketika ia mati, matilah pula semua
manusia. kemudian Allah SWT menurunkan hujan seperti kabut atau hujan deras, hujan
itulah yang menghidupkan semua tubuh manusia . lalu sangkakala di tiupkan sekali lagi,
serta-merta seluruh manusia bangkit berdiri dalam keadaan menunggu. lalu terdengarlah
suara, “Wahai manusia, kemarilah kalian menghadap Rab (Tuhan) kalian, kumpulkanlah
mereka semua di tempat pemberhentian, untuk memberikan pertanggungjawaban.”. (H.R
Muslim).
Berikut ulasan singkat mengenai 3 tahapan tiupan sangkakala
1. Tiupan Pertama, Tiupan Guncangan
Hal pertama yang mengetuk pendengaran penduduk dunia setelah datangnya tanda- tanda
Kiamat kubro adalah nafkhatul faza’ (tiupan kekagetan) yang mengalir dari tiupan
sangkakala. Tidak seorang pun mendengarnya kecuali mengangkat lehernya untuk
mendengar perkara besar ini.

Inilah makna firman-Nya Taala, “Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah
waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.” (QS. Al-
Muddatstsir: 8-10).

Allah SWT berfirman: “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah
segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka
semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri.”(An Naml: 87)

Tiupan yang pertama ini sangatlah panjang dan menyebabkan keguncangan dan
kepanikan semua yang berada di langit dan di bumi, kecuali orang-orang yang
dikehendaki oleh Allah, yaitu para Nabi dan para syahid.

Tiupan ini akan menggetarkan dan membuat panik semua yang hidup, sedangkan para
Rasul dan Syahid adalah hidup disisi Tuhan mereka, maka Tuhanpun melindungi mereka
dari guncangan tiupan ini.

Tiupan ini akan mengguncangkan bumi seguncang-guncangnya, mendatarkan gunung


dengan bumi selumat-lumatnya, meletuskan gunung-gunung dengan sangat sehingga
menjadi debu yang bertebaran, membuat laut-laut saling beradu dan mengeluarkan api
yang menyala.

Langit akan pecah secara luar biasa dan hilanglah hukum grafitasi yang biasa kita kenal,
bintang-bintang berjatuhan, planet-planet saling bertubrukan, bersatulah matahari dengan
bulan dan hilanglah cahaya benda tersebut, setelah itu keadaan alam semesta kembali
seperti sebelum Allah menciptakannya yaitu hanya berupa kabut dan gas (asap).

Allah SWT berfirman: ”Hai manusia, bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya


guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). (Ingatlah)
pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan ini; lalai lah semua wanita yang menyusui
anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah semua kandungan seluruh wanita
yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka semua tidak
mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat kerasnya.” (Al Hajj: 1-2)

2. Tiupan Kedua, Tiupan Kejutan (Pingsan) dan Kematian


Pada tiupan kedua ini, matilah semua makhluk yang berada di langit dan di bumi
(termasuk para nabi dan syahid) kecuali mereka-mereka yang dikehendaki oleh Allah,
yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan empat malaikat pembawa Arsy. Malaikat para
pembawa ‘Arsy adalah berjumlah empat malaikat, maka apabila telah berdiri hari kiamat
bergabunglah mereka kepada empat malaikat yang lain.

Allah Swt berfirman: “Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di langit
dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya
masing-masing).”(Az Zumar: 68)

Kemudian Allah memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail,
Israfil dan para malaikat pembawa Arsy yang empat, maka tidak ada yang tersisa kecuali
Allah dan malaikat maut.

Kemudian Allah berkata kepada malaikat maut: “Wahai malaikat maut, kamu adalah
salah satu dari makhluk-makhluk Ku, maka sekarang matilah kamu”,

Dengan demikian matilah malaikat maut dan tidak ada yang tersisa kecuali Allah Yang
Maha Esa, Perkasa, Yang Hidup, Yang tidak pernah mati, Yang Awal Yang tidak ada
sebelumnya sesuatu apa pun, Yang Akhir Yang tidak ada sesudahnya sesuatu apapun.

Kemudian Allah berkata: “Akulah raja, Akulah Penguasa, Dimanakah raja-raja bumi?
Dimakah para penguasa? Dimanakah orang-orang yang sombong? Dan untuk siapakah
kekuasaan pada hari ini?

Tidak ada yang menjawab satu makhluk pun karena mereka sudah tiada/mati, Maka
Allah Swt menjawab sendiri dengan berkata: “Akulah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.

Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi


wassalam bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh.
Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku
tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku
tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku
tidak dapat menyebutkan.

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan
hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran.
Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu
tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari
kiamat.

3. Tiupan Ketiga, Tiupan Kebangkitan


Makhluk yg pertama dihidupkan Allah Swt adalah malaikat Israfil sang peniup
sagkakala, kemudian Allah Swt memerintahkan Malaikat Israfil meniup terompet
kebangkitan.

Pada ‘Shur’ (terompet sangkakala) terdapat lobang-lobang yang banyak sesuai dengan
jumlah roh atau nyawa semua makhluk, maka Israfil pun meniupnya dan terbanglah
semua roh ke jasadnya masing-masing. Arwah kaum Mukminin akan terbang dengan
memancarkan nur (cahaya) sedangkan arwah kaum kafir akan menimbulkan kegelapan,
kemudian Allah berkata: “Demi kebesaran dan keperkasaanku semua roh harus benar-
benar kembali kepada jasadnya yang dulunya ia huni di dunia”.

Dengan demikian bersemayamlah setiap roh di jasadnya dan setiapnya akan bangun dari
kuburnya masing-masing sedangkan kepalanya masih bergelimang tanah, dan berkatalah
orang-orang kafir: “Inilah adalah hari yang sulit”, sedangkan orang-orang Mu’min
berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami”.

Setelah mereka dibangkitkan kembali kemudian para makhluk akan digiring di padang
mashar menghadap Tuhannya.

Hari Berbangkit

Saat dibangkitkan, manusia akan dikelompokkan menjadi berkelompok-kelompok


dengan berbagai macam rupa dan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya.
Hal ini tertera dalam hadits berikut ini, pada suatu ketika Mu'adz menghadap Rasulullah
SAW dan menanyakan tentang makna firman Allah SWT: "yaitu hari (yang pada waktu itu)
ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok," [QS. An-Naba ayat 18]
Mendengar pertanyaan tersebut, seketika Rasulullah mendadak menangis tersedu-sedu
hingga pakaiannya basah karena air matanya.
Kemudian Rasulullah berkata, "Wahai Mu'adz, pertanyaanmu sangat dalam, tentang
urusan yang sangat penting. Saat itu, umatku dihimpun menjadi beberapa kelompok", dengan
perincian sebagai berikut:
Kelompok Pertama, Umatku dibangkitkan dari kubur tanpa tangan dan kaki, hal itu
disebabkan pada semasa hidupnya ia selalu mengganggu dan menyakiti tetangganya. Keadaan
seperti itu adalah balasan bagi mereka, dan neraka adalah tempat kembali mereka. Sebagaimana
firman Allah SWT yang menyuruh kita untuk saling berbuat baik: "Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," [QS. An-Nisa ayat
36]
Kelompok Kedua, Kelompok kedua ini adalah mereka yang dibangkitkan dari kubur
dalam keadaan berbentuk seperti babi hutan, ini dikarenakan mereka semasa hidupnya yang suka
mengabaikan shalat, meremehkannya atau lalai dalam shalatnya. Allah SWT berfirman: "Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya," [QS.
Am-Ma'un ayat 4-5]
Kelompok Ketiga, Kelompok ketiga yaitu umatku dibangkitkan dari alam kubur dalam
keadaan perutnya membesar bagaikan bukit, penuh ular dan kalajengking. Mereka seperti
keledai, hal itu dikarenakan akibat dari perbuatannya yang suka menangguhkan pembayaran
zakat, neraka adalah tempatnya.
Kelompok Keempat, Kelompok keempat ini dibangkitkan dari kubu dengan mulut
mengeluarkan darah segar. Ini akibat dia suka berdusta dalam jual beli, itulah balasannya dan
neraka adalah tempat tinggalnya. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang
menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit,
mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata
dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan
mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih." [QS. Ali Imran ayat 77]
Kelompok Kelima, Mereka dari umatku itu bangkit dari alam kuburnya dengan bentuk
angin berbau busuk di antara manusia. Ini akibat suka merahasiakan perbuatan maksiat kepada
masyarakat, takut terbongkar, namun tidak ada rasa takut terhadap Allah, itulah balasan untuk
mereka dan neraka adalah tempatnya. Allah SWT berfirman: "mereka bersembunyi dari
manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada
suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah
Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan." [QS. An-Nisa' ayat 108]
Kelompok Keenam, Adalah mereka yang dibangkitkan dari alam kubur dengan tidak
memiliki lidah, darah dan nanah mengalir dari rongga mulutnya. Hal ini diakibatkan karena
mereka suka menyembunyikan persaksian yang benar, itulah balasan bagi mereka dan neraka
adalah tempatnya.
Kelompok Ketujuh, Mereka dibangkitkan dari alam kubur dalam keadaan terjungkir,
kepala dibawah dan kaki diatas. Ini adalah hukuman bagi mereka yang berbuat zina dan mati
dalam keadaan tidak bertaubat, dan tempatnya adalah neraka. Allah berfirman: "Dan janganlah
kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk." [QS. Al-Isra ayat 32]
Kelompok Kedelapan, Mereka dibangkitkan dari alam kubur dengan wajah hitam, bola
matanya biru dan perut penuh dengan bara api, ini karena mereka suka menyantap harta anak
yati, dengan cara yang tidak sah. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang
memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya
dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." [QS. An-Nisa ayat 10]
Kelompok Kesembilan, Adalah mereka yang dibangkitkan dari alam kubur dengan marah
dan hati yang buta, giginya terlihat seperti lembu jantan, bibirnya menjulur ke dada, lidahnya
memanjang sampai perut, bahkan ada yang sampai ke paha, sementara kotorannya mengalir dari
perut mereka. Inilah rupa bagi mereka para pemabuk yang suka mabuk-mabukan, dan tempat
yang layak bagi mereka adalah neraka.
Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." [QS. Al-
Maidah ayat 90]
Barisan kesepuluh, Mereka dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah bercahaya, seperti
sinar bulan purnama melewati sirath al-Mustaqim. Secepat kilat menyambar angin Seraya
terdengar suara dari sisi Tuhan, "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal kebajikan,
menjauhi segala kemaksiatan, rajin memenuhi panggilan shalat, dan mati sesudah bertobat. Maka
ganjaran mereka adalah: pengampunan, rahmat, dan ridha, serta surga dari Allah Ta'ala"
Demikianlah keadaan manusia ketika menjelang hisabnya. Maka dari itu, mari kita jauhi
segala hal yang dilarang oleh Allah SWT dan menjalankan apa yang Allah perintahkan kepada
kita semua agar kelak di hari kiamat kita mendapatkan perlindungan-Nya. Aamiin

SUASANA MENCEKAM SAAT DI PADANG MAHSYAR

1. Dibangkitkan dalam kondisi telanjang.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ً‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ ِإنَّ ُك ْم تُحْ َشرُوْ نَ إِلَى هللاِ ُحفَاةً ُع َراةً ُغرْ ال‬
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan menuju Allah Ta’ala dalam
keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menanyakan, “Apakah laki-laki dan wanita akan saling melihat
satu sama lain?”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

ُ ‫اَألَ ْم ُر أَ َش ُّد ِم ْن أَ ْن يَ ْنظُ َر بَ ْع‬


ٍ ‫ضهُ ْم إِلَى بَع‬
‫ْض‬

“Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar saling melihat satu sama lain.” (HR. Muslim)

Yang pertama kali dipakaikan pakaian adalah Ibrahim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫إِ َّن أَو ََّل َم ْن يُ ْك َسى يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة إِ ْب َرا ِه ْي ُم‬


“Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.”
(HR. Bukhari)

Pakaian yang akan dipakai pada hari kiamat, adalah pakain yang dipakai saat meninggal.

Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ُ ْ‫ث فِ ْي ثِيَابِ ِه الَّتِ ْي يَ ُمو‬


‫ت فِ ْيهَا‬ ُ ‫اَ ْل َمي‬
ُ ‫ِّت يُ ْب َع‬

“Mayit akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati.” (HR. Abu
Dawud dan Ibnu. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shohiih at-Targhib wat-Tarhib, no.
3575)

2. Ramai dan padat manusia.


Pada hari itu, setelah ditiup sangkakala kebangkitan (tiupan ke 3) manusia dari kubur,
manusia dengan jumlah yang tak terhitung banyaknya dan juga jin, akan digiring
berbondong-bondong menuju padang Mahsyar.

Allah berfirman,
َ‫ب يُوفِضُون‬ ُ ُ‫ث ِس َراعًا َكأَنَّهُ ْم إِلَ ٰى ن‬
ٍ ‫ص‬ ِ ‫يَوْ َم يَ ْخ ُرجُونَ ِمنَ اأْل َجْ دَا‬
Pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera
kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia). (QS. Al-Ma’arij : 43)

‫ث َكأَنَّهُ ْم َج َرا ٌد ُّمنتَ ِش ٌر‬


ِ ‫صا ُرهُ ْم يَ ْخ ُرجُونَ ِمنَ اأْل َجْ دَا‬
َ ‫ُخ َّشعًا أَ ْب‬
Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seperti belalang
yang berhamburan. (QS. Al-Qomar : 8)

Dalam hadis juga diterangkan tentang keramaian itu,


‫ضا َء َع ْف َرا َء َكقُرصة نَقِ ٍّى‬ ٍ ْ‫يُحْ َش ُر النَّاسُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َعلَى أَر‬
َ ‫ض بَ ْي‬
“Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan di tanah putih kemerah-merahan, seperti
tepung roti yang bersih.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Matahari didekatkan satu mil.
ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, matahari didekatkan sejauh satu mil dari
mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka
sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ‫ َما أَ ْد ِري َما يَ ْعنِي بِ ْال ِمي ِْل أَ َم َسافَة‬،ِ‫ فَ َوهللا‬: ‫ال ُسلَ ْي ُم بْنُ عَا ِم ٍر‬ َ َ‫ ق‬،‫َار ِم ْي ٍل‬ ِ ‫ق َحتَّى تَ ُكوْ نَ ِم ْنهُ ْم َك ِم ْقد‬ ِ ‫تُ ْدنَى ال َّش ْمسُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ِمنَ ْالخَ ْل‬
ِ ‫ فَيَ ُكوْ نُ النَّاسُ َعلَى قَ ْد ِر أَ ْع َمالِ ِه ْم فِي ْال َع َر‬: ‫ قَا َل‬، ُ‫ض أَ ْم ْال ِم ْي َل الَّ ِذي تُ ْكتَ َح ُل بِ ِه ْال َعيْن‬
‫ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن‬،‫ق فَ ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ُكوْ نُ إِلَى َك ْعبَ ْي ِه‬ ِ ْ‫ْاألَر‬
َ ِ‫ َوأَ َشا َر َرسُوْ ُل هللا‬،‫ق إِ ْل َجا ًما‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِيَ ِد ِه إِلَى‬ ُ ‫ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن ي ُْل ِج ُمهُ ْال َع َر‬،‫ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ُكوْ نُ إِلَى َح ْق َو ْي ِه‬B،‫يَ ُكوْ نُ إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه‬
‫فِ ْي ِه‬

“Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh
satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa
yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk
bercelak mata?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sehingga manusia tersiksa
dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara
mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya,
dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke
mulut beliau.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Jarak satu mil ini,
baik satu mil yang biasa atau mil alat celak, semuanya dekat. Apabila sedemikian rupa
panasnya matahari di dunia, padahal jarak antara kita dengannya sangat jauh, maka
bagaimana jika matahari tersebut berada satu mil di atas kepala kita?!” (Syarah al-‘Aqidah
al-Wasithiyyah, 2/134).

Jika matahari di dunia ini didekatkan ke bumi dengan jarak 1 mil, niscaya bumi akan
terbakar. Bagaimana mungkin di akherat kelak matahari didekatkan dengan jarak 1 mil
namun makhluk tidak terbakar?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa pada hari
Kiamat kelak tatkala manusia dikumpulkan di padang mahsyar, kekuatan mereka tidaklah
sama dengan kekuatan mereka ketika hidup di dunia. Akan tetapi mereka lebih kuat dan
lebih tahan. Seandainya manusia sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari
tanpa naungan, tanpa makan, dan tanpa minum, niscaya mereka tidak mungkin mampu
melakukannya, bahkan mereka akan binasa. Namun pada hari Kiamat kelak, mereka mampu
berdiri selama 50 tahun tanpa makan, tanpa minum, dan tanpa naungan, kecuali beberapa
golongan yang dinaungi Allah Ta’ala. Mereka juga mampu menyaksikan kengerian-
kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni Neraka yang disiksa (dengan begitu
kerasnya), namun mereka tidak binasa karenanya. Allah Ta’ala berfirman:

َ ‫ت ُجلُوْ ُدهُ ْم بَ َّد ْلنَاهُ ْم ُجلُوْ دًا َغ ْي َرهَا لِيَ ُذوْ قُوا ْال َع َذ‬
)56( ‫اب‬ ِ َ‫ُكلَّ َما ن‬
ْ ‫ض َج‬

“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya
mereka merasakan adzab.” (An-Nisa’: 56). (Syarah Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135)

4. Jahanam akan didatangkan di padang Mahsyar.


Sebagaimana dikabarkan oleh Nabi shallallahualaihi wa sallam,
‫ مع كل زمام سبعون ألف ملك‬،‫يؤتي بجهنم يومئ ٍذ لها سبعون ألف زمام‬
“Pada Hari Kiamat nanti Neraka Jahanam akan dibawa dengan 70 ribu tali penarik dan
setiap tali itu ditarik oleh 70 ribu malaikat”. (H.R. Muslim).

Sehingga akan ada 4,9 Milyar malaikat yang akan menarik neraka jahanam untuk
dipertontonkan di Padang Mahsyar. Betapa maha kuasa dan maha bersarnya Allah.

5. Cemas yang luar biasa.


Kecemasan itu, akan tergambarkan pada wajah mereka. Di Padang Mahsyar nanti, ada yang
wajahnya bersinar ceria, dan ada yang gelap penuh ketakutan.
Allah ta’ala berfirman,
ٌ‫يَوْ َم تَ ْبيَضُّ ُوجُوهٌ َوتَس َْو ُّد ُوجُوه‬
Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam
muram. (QS. Ali Imran :106)

Bagaimana tidak cemas, sementara : Jahanam diperlihatkan kepada mereka ketika itu. Terik
matahari begitu panas. Mereka akan menemui sidang dengan Allah Rob semesta alam. Bisa
dibayangkan betapa mencekamnya kondisi ketika itu.

6. Tenggelam dengan keringat.


Mereka akan mengalami panas dan berkeringat. Ada empat hal yang membuat kondisi saat
itu sangat panas dan mengucurkan keringat :
Keramaian yang luar biasa
Jarak matahari 1 mil.
Jahanam didatangkan.
Perasaan takut dan cemas.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni
dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada
yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam
dalam keringatnya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan
meletakkan tangan ke mulut beliau.” (HR. Muslim)

7. Lupa keluarga.
Saat kondisi terdesak, siapa manusia yang paling kita harapkan pertolongannya? Ayah ibu
adik kakak dan seluruh keluarga atau rekan kita yang memiliki pengaruh saat di dunia. Di
padang mahsyar nanti, orang-orang akan bergegas mencari keluarganya, sahabatnya,
berharap pertolongan dan mereka. Namun….
‫ئ ِّم ْنهُ ْم يَوْ َمئِ ٍذ َشأْ ٌن يُ ْغنِي ِه‬ َ ‫يَوْ َم يَفِرُّ ْال َمرْ ُء ِم ْن أَ ِخي ِه * َوأُ ِّم ِه َوأَبِي ِه * َو‬
ٍ ‫صا ِحبَتِ ِه َوبَنِي ِه* لِ ُكلِّ ا ْم ِر‬
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-
anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya. (QS. Abasa : 34-37)

8. Menunggu lama.
Sehari = lima puluh ribu tahun. Betapa lamanya mereka menunggu. Allah berfirman,
‫تَ ْع ُر ُج ْال َماَل ئِ َكةُ َوالرُّ و ُح إِلَ ْي ِه فِي يَوْ ٍم َكانَ ِم ْقدَا ُرهُ خَ ْم ِسينَ أَ ْلفَ َسنَ ٍة‬
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya
limapuluh ribu tahun.(QS. Al-Ma’arij : 4)

Maksudnya, kadar waktu saat Allah ta’ala menyidang makhluk-makhluk di hari kiamat nanti
adalah satu hari, yang setara dengan lima puluh ribu tahun hari-hari dunia. Keterangan ini
dipaparkan oleh Ikrimah, Qotadah, Ad Dhohak dan Ibnu Zaid. (Al-Hayah Al Akhiroh
1/257).

9. Yang Akan Merasakan Kegentingan Itu


Waktu menunggu yang sangat lama ini, demikian pula segala kejadian mencekam di atas,
hanya akan dialami oleh orang-orang kafir dan juga para pendosa sesuai kadar dosa mereka.
Syekh Sholih Al Munajid menerangkan,

ٍ ‫ك يَوْ َمئِ ٍذ يَوْ ٌم َع ِسي ٌر * َعلَى ْال َكافِ ِرينَ َغ ْي ُر يَ ِس‬


‫ وأهل المعاصي والفجار وأهل الكبائر‬.10-9 ‫ير) سورة المدثر‬ َ ِ‫ (فَ َذل‬،‫وعلى الكافرين‬
‫ عليهم صعوبة شديدة بالغة‬،‫عليهم كذلك من طول ذلك اليوم‬
“Bagi orang-orang kafir hari kiamat itu adalah : Hari itu adalah hari- hari yang sangat sulit
bagi orang-orang kafir. (QS. Al Muddattsir : 9-10) Demikian bagi para pelaku maksiat dan
orang-orang pendosa, mereka juga akan mengalami waktu yang begitu lama di hari Hisab
kiamat nanti. Mereka akan mengalami kesusahan yang sangat. ” (Muhadoroh Ilmiyah
berjudul : An Najah An Najah Iqtarobatul Ahwal)

10. Kondisi Orang – Orang Beriman


Adapun bagi orang yang beriman, waktu tunggu mereka di padang Mahsyar, hanya sebentar,
dikabarkan oleh Nabi shallallahu’laihi wa sallam,

‫يوم القيامة على المؤمنين كقدر ما بين الظهر والعصر‬


Hari kiamat bagi orang-orang beriman, hanya selama waktu antara duhur dan ashar. (HR. Al
Hakim).

Mereka juga akan terhindar dari segala kondisi mencekam di hari kiamat. Mereka
merasakan kebahagiaan dan bergelimang kenikmatan di padang Mahsyar, sebelum mereka
masuk ke surga.

ٍ ‫َمن َجا َء بِ ْال َح َسنَ ِة فَلَهُ خَ ْي ٌر ِّم ْنهَا َوهُم ِّمن فَز‬
َ‫َع يَوْ َمئِ ٍذ آ ِمنُون‬
Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari
padanya. Mereka akan merasakan aman tenteram dari pada huru hara yang dahsyat pada hari
kiamat. (QS. An Naml : 89)

11. Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan ‘Arsy Allah Ta’ala


Pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan kepada sebagian
hamba pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya semata.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Ada tujuh golongan yang
akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan
kecuali hanya naungan-Nya semata.

‫ َو َر ُجالَ ِن‬،‫اج ِد‬ِ ‫ق فِي ْال َم َس‬


ٌ َّ‫ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل‬،‫ َو َشابٌّ نَ َشأ َ بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه‬،ُ‫ ْا ِإل َما ُم ْال َعا ِدل‬:ُ‫َس ْب َعةٌ ي ُِظلُّهُ ْم هللاُ فِي ِظلِّ ِه يَوْ َم الَ ِظ َّل إِالَّ ِظلُّه‬
‫ق أَ ْخفَى‬ َ ‫ َو َر ُج ٌل ت‬،َ‫ إِنِّ ْي أَخَافُ هللا‬:‫ال فَقَا َل‬
َ ‫َص َّد‬ ٍ ‫ب َو َج َم‬ ٍ ‫ص‬ ِ ‫ات َم ْن‬ُ ‫ َو َر ُج ٌل طَلَبَ ْتهُ ا ْم َرأَةٌ َذ‬،‫ت ََحابَّا فِي هللاِ اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه‬
ْ ‫اض‬
ُ‫ت َع ْينَاه‬ َ َ‫ َو َر ُج ٌل َذ َك َر هللاَ خَالِيًا فَف‬B،ُ‫ق يَ ِم ْينُه‬ ُ ِ‫َحتَّى الَ تَ ْعلَ َم ِش َمالُهُ َما تُ ْنف‬
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari
dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan
berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan
lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.”
(Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031).
Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi
kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau
memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ض َع َع ْنهُ أَظَلَّهُ هللاُ فِي ِظلِّ ِه‬


َ ‫َم ْن أَ ْنظَ َر ُم ْع ِسرًا أَوْ َو‬

“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan


membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan
menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat).” (Hadits shohih.
Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006)

Buku Catatan

Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang sudah
dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atīd. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan
manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: “Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat
rang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata 
“Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang
besar, melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang
telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Q.S. al-
Kahfi/18:49). 

Yaumul Hisãb dan Mizan

YAUMUL Hisab atau hari perhitungan amal akan terjadi setelah kiamat tiba. Pada saat
itu, manusia satu per satu akan dipanggil dan diperlihatkan segala amal perbuatan mereka selama
di dunia. Ada banyak perkara yang akan ditanyakan oleh Allah secara keseluruhan saat hari
perhitungan tiba.
Hisab memiliki dua pengertian menurut istilah akidah, pertama al - 'aradh (penampakan
dosa dan pengakuan) dan munaqasyah (diperiksa secara sungguh – sungguh
Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa hisab dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara
amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah
dengan maksud pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya. Dalam Al
- Qur'an surat an - Nahl (16) ayat 93 yang artinya, "...Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa
yang telah kamu kerjakan."
Berikut 7 perkara yang akan ditanyakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala saat Yaumul
Hisab.
1. Tentang agama dan Alqur'an
Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah. Ketauhid-an akan dijadikan patokan dari
segala amal perbuatan yang ada. Apabila ia tidak mengimani Allah dan Alqur'an, maka
manusia tidak akan selamat untuk sampai ke surga. Hal ini terdapat dalam Alqur'an Surat
Az-Zukhruf (43) ayat 43 - 44 yang artinya, "Maka berpegang teguhlah engkau kepada
(agama) yang telah diwahyukan kepadamu. Sungguh, engkau berada di jalan yang lurus.
Dan sungguh, Alqur'an itu benar - benar suatu peringatan bagimu dan bagi kaummu, dan
kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban.

2. Tentang kekafiran dan kesyirikan


Manusia yang tidak mempercayai adanya Allah dan merupakan penyembah berhala,
mereka akan mendapat azab yang pedih dikarena kekafiran dan kesyirikannya. Allah
pasti akan menanyakan tentang kedua hal tersebut.

Hal ini terdapat dalam Alqur'an surat An-Nahl (16) ayat 56 yang artinya, "Dan mereka
menyediakan sebagian dari rezeki yang telah Kami Berikan kepada mereka, untuk
berhala - berhala yang mereka tidak mengetahui (kekuasaannya). Demi Allah, kamu pasti
akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada - adakan."

Kemudian, Allah menghinakan mereka sebagaimana dalam Alqur'an surat An-Nahl (16)
ayat 27 yang artinya, "Kemudian Allah Menghinakan mereka pada hari kiamat, dan
Berfirman, "Di manakah sekutu - sekutu-Ku itu yang (karena membelanya) kamu selalu
memusuhi mereka (nabi - nabi dan orang yang beriman)?" Orang-orang yang diberi ilmu
berkata, "Sesungguhnya kehinaan dan azab pada hari ini ditimpakan kepada orang yang
kafir."

3. Tentang kebohongan mereka


Manusia yang tidak mengimani Allah sebagai Tuhan Yang Agung, mereka menganggap
bahwa para malaikat adalah perempuan. "Orang - orang musyrik jahiliyah mengatakan
malaikat itu perempuan," ujar Ustadz Abdul Somad dalam sebuah ceramahnya yang
dikutip pada Rabu (12/8/2020).

Allah juga menerangkan bahwa manusia yang menganggap malaikat sebagai anak
perempuan-Nya, mereka telah berdosa besar. Hal ini terkandung dalam Alqur'an Surah
Al-Isra (17) ayat 40 yang artinya, "Maka apakah pantas Tuhan Memilihkan anak laki -
laki untukmu dan Dia mengambil anak perempuan dari malaikat? Sungguh, kamu benar -
benar mengucapkan kata yang besar (dosanya)."

4. Tentang kenikmatan di dunia


Pada hari itu, manusia akan ditanyakan untuk apa harta yang diberikan kepadanya.
Apakah mereka menghambur - hamburkan, bermegah - megahan, atau untuk sesuatu hal
yang bermanfaat.

Alqur'an surat At-Takatsur (102) ayat 8 menerangkan yang artinya, "kemudian kamu
benar - benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)."

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu


'Alaihi Wasallam bersabda, "Hal pertama yang akan ditanyakan pada hari kiamat adalah
kenikmatan di dunia, dan seorang hamba akan ditanya, "Bukankah Kami telah
menyehatkan badanmu dan melepaskan dahagamu dengan air yang dingin?" (HR. At -
Tirmidzi)

5. Tentang janji-janji dan kesepakatan


Sesungguhnya, segala janji dan kesepakatan akan dimintai pertanggung jawaban.
Alqur'an surat Al - Isra (17) ayat 34 menjawab yang artinya, "Dan janganlah kamu
mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia
dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya."

6. Tentang penyesatan terhadap orang lain


Selama hidup, sebagai manusia yang bertakwa haruslah pandai dalam memilih pemimpin
atau karibnya. Karena apabila pemimpin atau karibnya tersebut berbuat semena-mena
dan pengikutnya tidak mengetahui, maka mereka telah menyesatkan pengikutnya.

Alqur'an Surat Al-Isra (17) ayat 36 menerangkan yang artinya, "Dan janganlah kamu
mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban."

Lalu dalam Alqur'an surat Al-'Ankaabut (29) ayat 13, Allah berfirman yang artinya, "Dan
mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain
bersama dosa mereka, dan pada hari kiamat mereka pasti akan ditanya tentang
kebohongan yang selalu mereka ada-adakan."

7. Ilmu pengetahuan, penglihatan dan hati


Segala sesuatu yang ada dalam tubuh makhluk bernyawa, pasti akan dimintai
pertanggungjawaban, untuk apa mereka menggunakannya.

Alqur'an surat Al-Isra (17) ayat 36 menerangkan yang artinya, "Dan janganlah kamu
mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban."
Dalam buku Detik - Detik Menjelang Hisab karya Junaidi Ahmad, Ibnu Katsir
menjelaskan bahwa, "Qatadah berkata, "Jangan katakan "Aku melihat", padahal engkau
tidak melihatnya; atau "Aku mendengar", padahal engkau tidak mendengarnya; atau
"Aku mengerti", padahal engkau tidak mengerti. Sesungguhnya Allah akan menanyakan
itu semua padamu."

Dalam tafsir Ibnu Katsir di atas, Allah melarang perkataan tanpa dasar ilmu pengetahuan,
apalagi jika perkataan itu didasari oleh prasangka yang hanya khayalan atau imajinasi
belaka.

Allah berfirman dalam Al - Qur'an surat Al - Hujurat (49) ayat 12 yang artinya, "Wahai
orang - orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari
prasangka itu dosa..

Manusia yang cerdas adalah manusia yang pandai mempersiapkan kematiannya. Sebelum
nyawa sampai kerongkongan, kembalilah kepada Allah dengan sungguh - sungguh.
Niscaya, akan selamat saat hari perhitungan tiba.

Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi  kebajikan
dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan
seadil-adilnya. Firman Allah Swt.:   “Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari
kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu hanya seberat zarrah
pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S. al-
Anbiya’/21:47).

Tahapan Selanjutnya Adalah


TITIAN SIRATHAL MUSTAQIIM
BERADA DI ATAS NERAKA JAHANNAM

Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik “Malaikat Jibril datang kepada
Rasulullah pada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yang berbeda dari biasanya.
Rasulullah bertanya: Wahai Jibril, kenapa Aku melihat raut mukamu berbeda? Jibril menjawab,
“Wahai Muhammad, aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka
dinyalakan. Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa — neraka, siksa kubur dan siksa
Allah itu sangat dasyat– untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman itu.”
Rasulullah menjawab: “Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku.” Jibril
berkata: “Baik, …Ketika Allah swt menciptakan neraka, apinya dinyalakan seribu tahun hingga
berwarna hitam pekat, nyala dan baranya tidak pernah padam.”
“Demi Dzat yang mengutus engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya neraka itu
berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena
panasnya.”
“Demi Dzat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada baju
penghuni neraka itu digantung diantara langit dan bumi, niscaya semua penghuni dunia akan
mati karena bau busuk dan panasnya.”
“Demi Dzat yg mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya sehasta dari mata
rantai sebagaimana yang disebutkan didalam al qur’an diletakkan di puncak gunung, niscaya
bumi sampai kedalamnya akan meleleh.”
“Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada seorang
berada di ujung barat dunia ini disiksa, niscaya orang yang berada di ujung timur akan terbakar
karena panasnya.”
Neraka itu mempunyai 7 pintu dan masing-masing pintu dibagi-bagi untuk laki-laki dan
perempuan.
Rasulullah bertanya; “Apakah pintu-pintu itu seperti pintu kami?”
Jibril menjawab; “Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yang satu berada dibawah
pintu yang lain. Jarak pintu yang satu dengan pintu yang lain sejauh perjalan 70 tahun. Pintu
yang dibawahnya lebih panas 70 x lipat dari pintu yang diatasnya.”
“Musuh-musuh Allah diseret kesana dan jika mereka sampai di pintu itu, malaikat
Zabaniyah menyambut mereka dengan membawa rantai dan belenggu. Rantai itu dimasukkan ke
dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan
lehernya, dan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu.
Setiap orang yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas
diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali mereka hendak
keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalam
neraka.”
Rasulullah bertanya, “Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?”
Jibril menjawab, “Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah. Pintu neraka Hawiyyah
ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling
mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga
keluarga Fir’aun, dalam neraka Hawiyyah.
Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;”Maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyyah” (QS.Al-Qari’ah :9).
Pintu kedua namanya Jahim. Yakni pintu neraka tingkatan ke 6. Tingkatan neraka ini di
atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan
Allah. Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :”Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim
kepada orang-orang yang sesat” (QS.Asy-Syu’araa :91).
Pintu ketiga namanya Saqar, tempat arang-orang shabi’in. Merupakan pintu neraka pada
tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau
menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.
Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini,
Allah telah berfirman yang artinya :”Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)”
(QS. Al-Mudatstsir : 42)
Pintu keempat namanya Ladza, berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta
orang Majusi. Ladza merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati
Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk
rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka
kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar.
Dalam hal ini Allah telah berfirman : Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu
adalah api yang bergejolak”. (QS. Al-Ma’arij : 15). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan
oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut
itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.
Pintu kelima namanya Huthamah, tempat orang-orang Yahudi. Merupakan pintu neraka
pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para
pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni
para Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an : “Dan tahukah
kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan”. (QS. Al-
Humazah : 5-6).
Pintu keenam namanya Sa’ir, merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di
dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di
atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta’ala telah berfirman :”Dan
dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”.(QS. Al-Insyigaq : 12).
Selanjutnya Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah Saw. kemudian
Rasulullah bertanya, “Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?”
Jibril menjawab : “Pintu ke tujuh namanya pintu neraka Jahanam. Merupakan pintu neraka
yang paling atas (pertama). Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan
tidak tobat sampai mereka meninggal dunia.”
Rasulullah pingsan mendengar penjelasan Jibril tersebut. Jibril meletakan kepala
Rasulullah di pangkuannya sampai Beliau sadar kembali.
Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu’alaikum,
yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah Saw.?” Namun
tidak ada yang menjawab, sehingga meraka pun menangis dan terjatuh.
Rasulullah bersabda: “Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat
sedih. Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?”

Jibril menjawab, “benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.


Kemudian Rasulullah saw. menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah Saw.
lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan
shalat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam shalat beliau menangis dan sangat
merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.
Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah beliau dan mengucapkan,
”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW.
?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-
sedu.
Umar r.a. datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu’ alaikum, yaa
ahlal baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah Saw.?” Namun tidak ada
seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.
Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan
pintu ia berkata, ” Assalaamu’ alaikum, wahai putri Rasulullah Saw” sementara Ali r .a. sedang
tidak ada di rumah
Salman lantas berkata, “Wahai putri Rasulullah Saw ., dalam beberapa hari ini Rasulullah
Saw. suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk shalat dan tidak pemah berkata-
kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah beliau.”
Fathimah lantas pergi ke rumah beliau (Rasulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah
Saw. Fathimah mengucapkan salam dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya adalah Fathimah.”
Waktu itu Rasulullah Saw. sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan
bertanya, ”Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya.” Maka
dibukakanlah pintu untuk Fathimah.
Fathimah menangis sejadi-jadinya, karena melihat keadaan Rasulullah yang pucat pasi,
tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab karena banyak menangis.
Fathimah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa dirimu wahai
ayahku?” Beliau bersabda, “Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan melukiskan keadaan
neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku
yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih.”
Fatimah bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?” Beliau
bersabda, “Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka
tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, dan mereka tidak dibelenggu ataupun dirantai.”
Fatimah bertanya,” Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke eraka oleh
malaikat?” Beliau bersabda, “Laki-laki ditarik jenggotnya, sedangkan perempuan dengan ditarik
rambut ubun-ubunnya. Banyak di antara umatku yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya
untuk digiring ke neraka berkata, ”Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.
”Banyak di antara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka berkata, ”Sungguh
aku sangat malu.” Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu
dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, ”Siapakah mereka itu?
Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam,
mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak dibarengkan dengan
golongan setan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?”
Malaikat itu menjawab, “Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam
keadaan seperti itu.” Malik berkata kepada mereka, ”Wahai orang-orang yang celaka, siapakah
sebenarnya kalian ini?” (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahwa ketika mereka ditarik oleh
malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik,
mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad Saw. karena seramnya Malaikat Malik).
Mereka menjawab, ”Kami adalah umat yang diturunkan Al-Quran kepada kami dan
termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.” Malik berkata, “Al-Quran
hanya diturunkan untuk umat Muhammad Saw .”
Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, ‘Kami termasuk
umat Muhammad Saw” . Malik berkata kepada mereka, ”Bukankah di dalam Al-Quran ada
larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah Ta’ala?”
Ketika mereka berada di tepi neraka dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka
berkata ”Wahal Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.”
Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.
Malik lantas berkata, ”Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu
berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini karena takut kepada
siksaan Allah, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.”
Malik lalu berkata kepada Zabaniyah, ”Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka.”
Ketika mereka dilempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serempak mengucapkan
kalimat: Laa ilaaha illallah…., sehingga api neraka langsung menjadi padam.
Kemudian Malik berkata, ”Wahai api, sambarlah mereka!” Api itu menjawab,
”Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha
illallaah. Malik berkata lagi kepada api neraka, ”Sambarlah mereka”.
Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka
mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah.” Malik berkata, ”Benar, namun begitulah perintah
Allah Arasy”. Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar
sampai dua telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya, dan ada yang disambar
sampai lehemya.
Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata, ”Jangan membakar muka mereka,
karena dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud Kepada Dzat Yang Maha Kuasa.
Dalam Al-Qur’an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai
berikut :”Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung”.(QS. Al-
Mursilat : 32) “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan
kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya (QS. Al-Hijr : 43)
Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih bisa melakukan maksiat sedangkan kamu tak
dapat bertahan dengan panasnya terik matahari-Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanam-Ku
itu mempunyai 7 tingkat. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah. Setiap daerah mempunyai
70,000 kampung Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah Setiap rumah mempunyai 70,000
bilik. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok
zarqum Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular
yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Juga di bawah setiap pokok
zarqum mempunyai 70,000 rantai Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat.

APA YANG ADA DI UJUNG TITIAN ??? DI SEBERANG TITIAN NERAKA


JAHANNAM ADALAH DATARAN SURGA. DAN ADA TELAGA AL KAUTSAR

Apa itu Al-Kautsar?


Al-Kautsar bisa diartikan sebagai kebaikan yang banyak. Bisa pula nama sungai di surga atau
nama telaga Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rincian pengertian Al-Kautsar disebutkan
dalam Zaad Al-Masiir, 9: 247-249. Lihat penjelasan lengkapnya: Tafsir Surat Al-Kautsar.

Sungai Al-Kautsar

Terdapat hadits dalam shahih Muslim, dari Anas, ia berkata, suatu saat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam di sisi kami dan saat itu beliau dalam keadaan tidur ringan (tidak nyenyak).
Lantas beliau mengangkat kepala dan tersenyum. Kami pun bertanya, “Mengapa engkau tertawa,
wahai Rasulullah?” “Baru saja turun kepadaku suatu surat”, jawab beliau. Lalu beliau membaca,

‫ك َوا ْن َحرْ إِ َّن َشانِئَكَ هُ َو األَ ْبتَ ُر‬ َ َ‫ك ْال َكوْ ثَ َر ف‬
َ ِّ‫ص ِّل لِ َرب‬ َ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِح ِيم إِنَّا أَ ْعطَ ْينَا‬

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu;
dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (QS.
Al Kautsar: 1-3). Kemudian beliau berkata, “Tahukah kalian apa itu Al Kautsar?” “Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, jawab kami. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

ِ ‫فَإِنَّهُ نَ ْه ٌر َو َع َدنِي ِه َربِّى َع َّز َو َج َّل َعلَ ْي ِه خَ ْي ٌر َكثِي ٌر ه َُو َحوْ ضٌ ت َِر ُد َعلَ ْي ِه أُ َّمتِى يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة آنِيَتُهُ َع َد ُد النُّج‬
‫ُوم فَي ُْختَلَ ُج ْال َع ْب ُد ِم ْنهُ ْم فَأَقُو ُل‬
‫ك‬ ْ َ‫ فَيَقُو ُل َما تَ ْد ِرى َما أَحْ َدث‬.‫َربِّ إِنَّهُ ِم ْن أُ َّمتِى‬
Bَ ‫ت بَ ْع َد‬

“Al Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku ‘azza wa jalla. Sungai tersebut memiliki
kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang nanti akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat
nanti. Bejana (gelas) di telaga tersebut sejumlah bintang di langit. Namun ada dari sebgaian
hamba yang tidak bisa minum dari telaga tersebut. Allah berfirman: Tidakkah engkau tahu
bahwa mereka telah amalan baru sesudahmu.” (HR. Muslim, no. 400).

Telaga Al-Kautsar

Al-Kautsar juga adalah nama haud (telaga) yang begitu besar di surga. Haudh itu tempat
berkumpulnya air. Telaga itu ada di padang Mahsyar yang akan didatangi oleh umat Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Telaga ini memiliki air yang datangnya dari sungai Al-Kautsar
yang berada di surga. Oleh karena itu telaga tersebut disebut telaga Al-Kautsar.

Dalam hadits Abu Dzarr disebutkan,

َ‫ُوم ال َّس َما ِء َو َك َوا ِكبِهَا أَال‬


ِ ‫ض قَا َل « َوالَّ ِذى نَ ْفسُ ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه آلنِيَتُهُ أَ ْكثَ ُر ِم ْن َع َد ِد نُج‬ ِ ْ‫ُول هَّللا ِ َما آنِيَةُ ْال َحو‬
َ ‫ت يَا َرس‬ ُ ‫ع َْن أَبِى َذ ٍّر قَا َل قُ ْل‬
ْ‫ظ َمأ‬ْ َ‫ب ِم ْنهُ لَ ْم ي‬ ْ
َ ‫ظ َمأ آ ِخ َر َما َعلَ ْي ِه يَ ْش ُخبُ فِي ِه ِمي َزابَا ِن ِمنَ ْال َجنَّ ِة َم ْن َش ِر‬ ْ َ‫ب ِم ْنهَا لَ ْم ي‬ ْ ‫فِى اللَّ ْيلَ ِة ْال ُم‬
َ ‫ظلِ َم ِة ْال ُمصْ ِحيَ ِة آنِيَةُ ْال َجنَّ ِة َم ْن َش ِر‬
‫ضهُ ِم ْث ُل طُولِ ِه َما بَ ْينَ َع َّمانَ إِلَى أَ ْيلَةَ َما ُؤهُ أَ َش ُّد بَيَاضًا ِمنَ اللَّبَ ِن َوأَحْ لَى ِمنَ ْال َع َس ِل‬ ُ ْ‫» َعر‬

Dari Abu Dzarr, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan bejana yang ada di al-haudh
(telaga Al-Kautsar)?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-
Nya. Wadah untuk minum yang ada di telaga Al-Kautsar banyaknya seperti jumlah bintang dan
benda yang ada di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa
yang minum air telaga tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut
ada dua saluran air yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak
akan merasa haus. Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah.
Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu.” (HR.
Muslim, no. 2300)

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar, telaga tersebut berada di sisi surga. Sumber air dari
telaga tersebut adalah dari sungai yang ada di dalam surga. Demikian dinyatakan oleh Ibnu Hajar
dalam Al-Fath, 11: 466.

Mereka yang Terhalang Minum dari Telaga Al-Kautsar

Dari Abu Wail, dari ‘Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫ يَقُو ُل ال‬. ‫اختُلِجُوا دُونِى فَأَقُو ُل أَىْ َربِّ أَصْ َحابِى‬ ِ ‫ْت ألُن‬
ْ ‫َاولَهُ ُم‬ ُ ‫ى ِر َجا ٌل ِم ْن ُك ْم َحتَّى إِ َذا أَ ْه َوي‬ ِ ْ‫أَنَا فَ َرطُ ُك ْم َعلَى ْال َحو‬
َّ َ‫ لَيُرْ فَ َع َّن إِل‬، ‫ض‬
َ ‫تَ ْد ِرى َما أَحْ َدثُوا بَ ْع َد‬
‫ك‬

“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang
di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka
dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman,
‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ ” (HR. Bukhari, no.
7049)

Dalam riwayat lain dikatakan,

‫ك فَأَقُو ُل سُحْ قًا سُحْ قًا لِ َم ْن بَ َّد َل بَ ْع ِدى‬


َ ‫ك الَ تَ ْد ِرى َما بَ َّدلُوا بَ ْع َد‬
َ َّ‫ فَيُقَا ُل إِن‬. ‫إِنَّهُ ْم ِمنِّى‬

“(Wahai Rabbku), mereka betul-betul pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sebenarnya engkau
tidak mengetahui bahwa mereka telah mengganti ajaranmu setelahmu.” Kemudian aku
(Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah
mengganti ajaranku sesudahku.” (HR. Bukhari, no. 7051)

Siapakah mereka?

Sebagaimana disampaikan oleh Imam Nawawi rahimahullah, para ulama berselisih pendapat
dalam menafsirkan mereka yang tertolak dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pendapat pertama: Yang dimaksud adalah orang munafik dan orang yang murtad. Boleh jadi ia
dikumpulkan dalam keadaan nampak cahaya bekas wudhu pada muka, kaki dan tangannya. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil mereka dengan bekas yang mereka miliki. Lantas
dibantah, mereka itu sebenarnya telah mengganti agama sesudahmu. Artinya, mereka tidak mati
dalam keadaan Islam yang mereka tampakkan.

Pendapat kedua: Yang dimaksud adalah orang yang masuk Islam di zaman Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam lantas murtad sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam memanggil mereka walau tidak memiliki bekas tanda wudhu. Walau Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu keislaman mereka ketika beliau hidup. Lantas dibantah,
mereka itu adalah orang yang murtad setelahmu.

Pendapat ketiga: Yang dimaksud, mereka adalah ahli maksiat dan pelaku dosa besar yang mati
masih dalam keadaan bertauhid. Begitu pula termasuk di sini adalah pelaku bid’ah yang
kebid’ahan yang dilakukan tidak mengeluarkan dari Islam. Menurut pendapat ketiga ini, apa
yang disebutkan dalam hadits bahwa mereka terusir cuma sekedar hukuman saja, mereka tidak
sampai masuk neraka. Bisa jadi Allah merahmati mereka, lantas memasukkan mereka dalam
surga tanpa siksa. Bisa jadi pula mereka memiliki tanda bekas wudhu pada wajah, kaki dan
tangan. Bisa jadi mereka juga hidup di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan setelah itu,
akan tetapi beliau mengenal mereka dengan tanda yang mereka miliki.

Imam Al-Hafizh Abu ‘Amr bin ‘Abdul Barr mengatakan, “Setiap orang yang membuat perkara
baru dalam agama, merekalah yang dijauhkan dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
seperti Khawarij, Rafidhah (Syi’ah), dan pelaku bid’ah lainnya. Begitu pula orang yang berbuat
zalim dan terlaknat lantaran melakukan dosa besar. Semua yang disebutkan tadi dikhawatirkan
terancam akan dijauhkan dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu a’lam.” (Syarh
Shahih Muslim, 3: 122)

Ringkasnya untuk bisa minum dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam haruslah memenuhi
beberapa syarat:

 Harus beriman dengan iman yang benar.

 Mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 Menjalankan islam secara lahir dan batin.

 Menjauhi maksiat dan dosa besar

TIGA ORANG YANG PERTAMA KALI MASUK SURGA &

TIGA ORANG YANG PERTAMA KALI MASUK NERAKA


Seorang Muslim senantiasa rindu menjadi penghuni Surga, dan takut masuk ke Neraka. Demikian itu
konsekuensi keimanannya terhadap Hari Akhir.

Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan ada tiga orang yang pertama kali masuk Surga dan tiga
orang yang pertama kali masuk Neraka.

Kita pasti ingin tahu siapakah mereka?

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫عرض عليّ أول ثالثة يدخلون الجنة وأول ثالثة يدخلون النار فأما أول ثالثة يدخلون الجنة فالشهيد وعبد مملوك أحسن عبادة ربه ونصح‬
‫)لسيده وعفيف متعفف ذو عيال وأول ثالثة يدخلون النار أمير مسلط وذو ثروة ال يعطي حق هللا وفقير فخور‬

Telah disampaikan kepadaku tiga orang yang pertama kali masuk Surga, dan tiga orang yang pertama
kali masuk Neraka.

Adapun tiga orang yang pertama kali masuk Surga adalah:

 Orang yang mati syahid,

 Budak yang memerbaiki ibadah kepada Rabbnya dan tulus mengabdi kepada majikannya, dan

 Orang miskin yang tidak meminta-minta meski punya keluarga besar.

Dan adapun tiga orang yang pertama kali masuk Neraka adalah:

 Penguasa yang zhalim,

 Orang yang kaya raya tapi tidak menunaikan hak-hak Allah, dan

 Orang fakir yang sombong.

‫ رواه الترمذي وقال حسن وابن حبان من حديث أبي هريرة اهـ‬:‫قال العراقي‬.

Imam al-Iraqi berkata:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam at-Turmudzi dan beliau berkata, hadis ini adalah Hasan. Dan Imam
Ibnu Hibban meriwayatkan hadis ini dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

8 Jenis Pintu Surga, Kamu Pilih yang Mana?


Surga menjadi tempat yang selalu diimpikan oleh setiap manusia, di dalamnya menjadi daya tarik
tersendiri, karena mata tak pernah melihat keindahannnya, apalagi telinga tak pernah mendengar bisikan-
bisikannya, bahkan hati pun tak pernah membayangkan betapa luas nan indahnya, sehingga manusia
terpanggil ingin merasakannya. Tapi sebelum masuk ke dalamnya siapa pun harus melalui pintu surga.
Masuknya umat manusia melalui pintu-pintu surga ini bergantung pada banyak faktor, yang
paling penting di antaranya adalah rasa takut kepada Allah SWT dan tunduk sepenuhnya kepada perintah-
perintah-Nya:

‫وسيق الذين اتقوا ربهم إلى الجنة زمرا حتى إذا جاءوها وفتحت أبوابها وقال لهم خزنتها سالم عليكم طبتم فادخلوها خالدين‬

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula).
Pintu-pintunya telah dibuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan
(dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Mulai masukilah surga ini, sedang kamu kekal di kanan".
( QS. Az-Zumar : 73 )

1. Pintu doa (Baab As-Shalat)


Pintu surga ini diperuntukkan bagi hamba Allah yang tepat waktu dan penuh perhatian dalam
doa-doa mereka . Allah menjanjikan hadiah besar bagi mereka yang berdoa dengan ikhlas dan
gerbang surga ini akan menjadi pemenuhan janji ini:

ٌ ْ‫صاَل ةَ َوآتَ ُوا ال َّزكَاةَ لَهُ ْم أَجْ ُرهُ ْم ِع ْن َد َربِّ ِه ْم َواَل َخو‬
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزنُون‬ َّ ‫ت َوأَقَا ُموا ال‬
ِ ‫إِ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ( Q.S Al – Baqarah : 277 ).

2. Pintu Berjuang (Baab Al-Jihad)

‫ُ ُ ُ ُ ُ ْ ْ َ َ وقَاتِلُوهُ ْم َحتَّ ٰى اَل تَ ُكونَ فِ ْتنَةٌ َويَ ُكونَ الدِّينُ هَّلِل ِ ۖ فَإِ ِن ا ْنتَهَوْ ا‬
َ

“Dan perangilah mereka, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (karenanya) ketaatan itu hanya
semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada
permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. ( Q.S Al-Baqarah : 193).

Pintu surga ini diperuntukkan bagi umat Muslim yang berjihad di jalan Allah. Mereka akan
masuk surga dari gerbang ini.

3. Pintu Puasa (Baab Ar-Rayyan


Orang-orang yang berpuasa dengan tulus untuk mendapatkan ridha Allah akan diizinkan ke surga
melalui gerbang ini.
Sahl (RA) melaporkan bahwa Nabi saw bersabda: “Di Firdaus ada gerbang yang disebut Al-
Rayyaan, yang melaluinya orang-orang yang dulu berpuasa akan masuk pada Hari Kebangkitan,
dan tidak seorang pun kecuali mereka yang akan memasukinya. Akan dikatakan, 'Di mana
mereka yang berpuasa?' Mereka akan bangun, dan tidak ada yang akan masuk kecuali mereka.
Ketika mereka telah masuk, itu akan dikunci, dan tidak ada orang lain yang akan masuk
”(Bukhari 1763).

4. Pintu Amal (Baab Al-Shadaqah)


Pintu surga ini diperuntukkan untuk orang-orang beriman yang beramal dan memberikan sedekah
karena Allah.
5. Pintu Iman (Baab Al-Iman)
surga untuk orang yang tabah
Pintu surga ini diperuntukkan untuk orang-orang yang tabah dalam iman kepada Allah dan
memercayai keputusan-Nya. Mereka berserah diri dalam menjalani kehidupan yang merupakan
pemenuhan atas takdir Allah

6. Pintu Pengekangan & Kemarahan (Baab Al-Kaazimeen Al-Ghaiz wal Affina anin naas)
Pintu surga ini diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu mengendalikan dan menekan
amarah. Mereka senantiasa memberi maaf dan mengampuni saudara-saudara mereka salama
hidup di dunia.

7. Pintu bagi mereka yang puas dengan Allah (Baab Al-Razeen)


Pintu surga ini diperuntukkan bagi orang-orang yang puas dengan apa yang telah diberikan Allah
kepada mereka. Seperti mensyukuri nikmat ataupun puas dengan nikmat yang telah diberikan
Allah.

8. Pintu Pertobatan (Baab Al-Tawban)


Pintu surga ini terbuka sepanjang waktu, diperuntukkan bagi hamba-hambanya yang bertobat.

Dari pembahasan di atas, perilaku yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari
Akhir sebagaimana berikut ini:

1. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di


hadapan Allah Swt. untuk itu segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan
tuntunan agama;
2. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga
diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya;
3. Selalu berusaha melakukan amal salih dan menghindari semua perbuatan yang
bertentangan dengan norma agama;
4. Membiasakan diri dengan akhlak karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli kepada
sesama, dan lain-lain;
5. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan melakukan ibadah
ritual (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat
bagi sesama;
6. Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.

Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir


Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah karena Allah Swt.
tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini
beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir:
1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang
mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat;
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan
akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini;
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan
mau’nah-Nya pada hari itu;
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas;
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya;
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan
apa yang ada di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai