Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN ALAT ANGKUT MATERIAL BETON DENGAN

MENGGUNAKAN BELT KONVEYOR


Rudi Hermawan
Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Jakarta

ABSTRAK
Konveyor merupakan salah satu jenis pesawat pengangkut yang banyak digunakan dalam
industri-industri modern, terutama dalam transportasi internal. Konveyor memindahkan
barang/benda dari satu tempat ketempat lain yang arah kecepatannya sudah ditentukan besarnya.
Pesawat pengangkut material beton merupakan alat transportasi untuk mendistribusikan
komponen-komponen atau bahan-bahan kebagian produksi atau pemindahan bahan ke tahap
pengerjaan yang lebih lanjut, serta menstransportasikan kebagian pengolahan yang lebih lanjut.
Oleh karena itu, pesawat pengangkut ini sangat dibutuhkan untuk kelancaran produksi khususnya
produksi beton curah yang menjadi perencanaan belt konveyor ini.
Belt Conveyor pada dasarnya menerapkan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut
terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada
belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun
logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -
bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Agar konveyor atau ban berjalan ini dapat menunjang proses produksi beton curah yang
sangat besar dan dapat meningkatkan kapasitas beban angkut sebesar 340Ton/jam dengan berat
curah / berat jenis material 1.5 t/m3, sehingga produksi beton curah dapat terpenuhi dalam setiap
harinya, maka di rencanakan daya motor, kecepatan motor yang digunakan adalah 11 kW, lebar
belt konveyor yang digunakan adalah 650 mm,dengan kecepatan belt 0,84 m/s, dan konstruksi
dari konveyor itu sendiri, dan parameter-parameter pendukung dari perencanaan konveyor
sehingga dapat mendukung kapasitas yang direncanakan.

Kata kunci : belt conveyor, alat angkut material beton.

I. PENDAHULUAN dalam industri-industri modern, terutama


dalam transportasi internal. Konveyor
1.1 Latar Belakang Masalah memindahkan barang/benda dari satu tempat
Kebutuhan pengangkutan barang dalam ketempat lain yang arah kecepatannya sudah
dunia industri saat ini memegang peranan ditentukan besarnya.
yang sangat penting. Seluruh industri modern
berusaha untuk menemukan manajemen 1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan
pengangkutan barang yang lebih efisien agar Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini
dapat bersaing dengan industri-industri adalah perencanaan alat angkut dengan belt
lainnya. konveyor yang dapat menunjang kapasitas
Pesawat pengangkut merupakan salah beban angkut sebesar 340 Ton/jam.
satu sarana penting yang dibutuhkan oleh
setiap industri-industri modern. Pesawat 1.3 Metode Pengumpulan Data
pengangkut material beton merupakan alat
transportasi untuk mendistribusikan Dalam penulisan skripsi ini metode
komponen-komponen atau bahan-bahan perencanaan alat angkut dengan
kebagian produksi atau pemindahan bahan menggunakan konveyor jenis belt konveyor
ke tahap pengerjaan yang lebih, serta yang digunakan adalah metode
menstransportasikan kebagian penyimpanan. pengumpulan data, yaitu :
Oleh karena itu, pesawat pengangku init a) Penelitian lapangan
sangat dibutuhkan untuk kelancaran Merupakan suatu metode
produksi. pengumpulan data di lapangan, yaitu
Konveyor merupakan salah satu jenis dengan cara melakukan pengamatan
pesawat pengangkut yang banyak digunakan tentang penggunaan penggunaan
Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 1
Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
Konveyor di Pabrik produksi Beton • Jarak perpindahan material
Curah. • Kondisi pengangkutan: horisontal,
vertikal
• Ukuran (size), bentuk (shape) dan
b) Penelitian kepustakaan sifat material (properties)
Metode ini dilakukan untuk 2.2 Klasifikasi Konveyor
memperoleh data-data dari buku dan Secara umum jenis/tipe konveyor
bahan lainnya yang berhubungan yang sering digunakan dapat diklasifikasikan
dengan masalah yang dihadapi guna sebagai berikut :
menunjang data yang diperoleh dari 1. Belt Conveyor
penelitian lapangan. 2. Chain Conveyor :
a. Scraper Conveyor
1.4 Batasan Masalah b. Apron Conveyor
c. Bucket Conveyor
Untuk membatasi ruang lingkup d. Bucket Elevator
permasalahan, maka kami membahas 3. Screw Conveyor
tentang kapasitas konveyor, beban-beban 4. Pneumatic Conveyor
yang diterima sabuk, daya yang dibutuhkan
untuk menggerakkan sabuk. Perencanaan 2.2.1 Belt konveyor
pulley dan roller, serta perencanaan rangka.

II. LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Umum
Sesuai dengan kebutuhan, konveyor
terdiri dari berbagai macam dan
jenis.Konveyor adalah salah satu jenis
pesawat pengangkut digunakan untuk
memindahkan bahan atau komponen yang
mempunyai jalur transportasi yang lebih
ditentukan bersifat ekonomis,Oleh karena itu,
mesin-mesin konveyor sangat diperlukan
dalam dunia perindustrian. Dalam industri
dibedakan dua macam transport yang
penting, yaitu exsternal transport dan internal Gambar 2.1 Konveyor
transport.
Secara umum, ciri-ciri konveyor Belt konveyor pada dasarnya
adalah mempunyai komponen pembawa menerapkan peralatan yang cukup
beban yang bergerak secara kontinu sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk
sepanjang arah yang telah ditentukan. Bahan yang tahan terhadap pengangkutan benda
yang dibawa terletak pada komponen padat. Sabuk yang digunakan pada belt
pembawa beban yang bergerak bersamaan konveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
dengan komponen penarik, dimana bahan misalnya dari karet, plastik, kulit
komponen penarik menstransmisikan ataupun logam yang tergantung dari jenis
gerakan kepada komponen pembawa beban dan sifat
sehingga ia dapat bergerak bersamaan
dengan beban yang dibawanya. Karakteristik dan performance dari belt
Dalam pemilihan mesin konveyor, kita konveyor yaitu :
harus melihat terlebih dahulu sifat-sifat dan
karakteristik dari mesin konveyor, produksi • Dapat beroperasi secara mendatar
yang akan kita lakukan kurang efisien. maupun miring dengan sudut
Salah satu jenis alat pengangkut maksimum sampai dengan 18°
yang sering digunakan adalah konveyor yang • Sabuk disanggah oleh plat roller untuk
berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan membawa bahan.
industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat • Kapasitas yang sangat banyak.
transportasi (conveying equipment) material • Serba guna.
padatan antara lain tergantung pada : • Dapat beroperasi secara terus-
• Kapasitas angkut konveyor. menerus .

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 2


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
• Kapasitas dapat diatur. Conveyor yang sederhana terdiri dari dua
• Kecepatannya sampai dengan 30 m/s. rantai yang dibuat dari mata rantai yang
• Perawatan mudah. dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat
Kelemahan -kelemahan dari belt konveyor: tambahan A.
• Jaraknya telah tertentu. Karakteristik dan performance dan apron
• Biaya pengoperasian dan pembuatan conveyor:
relatif mahal. ¾ Dapat beroperasi dengan kemiringan
• Sudut inklinasi/kemiringan terbatas. hingga 25°.
¾ Kapasitas pcngangkutan hingga 100
2.2.2 Chain Conveyor ( Konveyor ton/jam.
Rantai) ¾ Kecepatan maksimum 30 m/mnt.
Konveyor rantai adalah konveyor ¾ Dapat digunakan untuk bahan yang
dimana rantainya tidak terputus dari jenis kasar, berminyak maupun yang besar.
seluruh konveyor yang melakukan tarikan ¾ Perawatan murah.
dari unit penggerak daripada beberapa hasil Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
pembawa beban untuk transport.. ¾ Kecepatan yang relatif rendah.
a. Scraper Conveyor ¾ Kapasitas pengangkutan yang kecil
Scraper conveyor merupakan ¾ Hanya satu arah gerakan
konveyor yang sederhana dan paling murah c. Bucket Conveyor
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Bucket Conveyor sebenarnya
conveyor jenis ini dapat digunakan dengan merupakan bentuk yang menyerupai
kemiringan yang besar. conveyor jenis ini conveyor apron yang dalam.
digunakan untuk mengangkut material - Karakteristik dan performance dari bucket
material ringan yang tidak mudah rusak, conveyor:
seperti : abu, kayu dan kepingan. ™ Bucket terbuat dari baja
Karakteristik dan performance dari scaper ™ Bucket digerakkan dengan rantai
conveyor: ™ Biaya relatif murah.
• Dapat beroperasi dengan ™ Rangkaian sederhana.
kemiringan sampat 45°. ™ Dapat digunakan untuk
mengangkut bahan bentuk
• Mempunyai kecepatan maksimum
bongkahan.
0.76 m/s.
™ Kecepatan sampai dengan 0.5 m/s.
• Kapasitas pengangkutan hingga
™ Kapasitas kecil 100 ton/jam.
360 ton/jam.
• Harganya murah. Kelemahan-kelemahan bucket conveyor
Kelemahan - kelemahan pada scraper ™ Investasi mahal.
conveyor: ™ Kecepatan rendah.
• Mempunyai jarak yang pendek. 2.2.3 Screw Conveyor
• Biaya perawatan yang besar Jenis konveyor yang paling tepat
seperti service secara teratur. untuk mengangkut bahan padat berbentuk
• Mengangkut beban yang ringan halus atau bubur adalah konveyor sekrup
dan tidak tetap. (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya
terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi
suatu sumbu sehingga bentuknya mirip
sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
2.2.4 Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan unluk
mcngangkut bahan yang ringan atau
berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor
aliran udara (pneumatic conveyor). Pada
jenis konveyor ini bahan dalam bentuk
suspensi diangkut oleh aliran udara.
.
Gambar 2.2 scraper conveyor
b. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk
variasi yang lebih luas dan untuk beban yang
lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron
Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 3
Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
akan bertambah panjang, kalau tidak
diatur ketegangannya ban akan menjadi
kendor.
• Belt cleaner = peralatan pembersih belt
agar belt selalu dalam keadaan bersih.
Sebuah sistem konveyor terdiri dari
semua komponen yang menyediakan
untuk menggerakkan konveyor, start up
dan kekuatan pengereman. Transmisi
daya traksi dari pully, tergantung pada
faktor-faktor berikut:
• Angel of wrap (α) terdapat pada pada
pulli
• koefisien gesek (μ) antara belt dan
pulley drive
• Pre (Tension) tegangan Tv.
Gambar 2.10 Pneumatic Conveyor

2.3. Spesifikasi Belt Conveyor


bahan yang akan diangkut. Untuk
mengangkut bahan -bahan yang panas,
sabuk yang digunakan terbuat dari logam
yang tahan terhadap panas.
Bagian-bagian utama dari Belt conveyor
diterangkan dalam gambar sebagai berikut :

Gambar 2.12 Macam-macam susunan puli


dan belt
Gambar 2.11 Bagian-bagian Belt convayor Kalau belt panjang, perlu dipakai
Dimana : training roller, kalau belt pendek tanpa
L = jarak 2 rol bagian atas training roller tidak masalah. Pada training
2L = jarak 2 rol bagian bawah, return roller sering dipasang pemutus arus, untuk
roller menjaga kalau belt menerima beban
Kalau belt panjang, perlu dipakai maksimum, sehingga belt dapat menyentuh
training roller, kalau belt pendek tanpa training dan akibatnya arusnya terputus.
training roller tidak masalah. Pada training
roller sering dipasang pemutus arus, untuk 2.3.1 Material muatan
menjaga kalau belt menerima beban Memperhitungkan jenis material dan
maksimum, sehingga belt dapat menyentuh tipe material adalah penting untuk
training dan akibatnya arusnya terputus. mengetahui membuat jenis belt dan
• Feed hopper = peralatan untuk menjaga komponen material yang digunakan dari
agar bahan dapat dibatasi untuk melebhi beban ketika membangun instalasi konveyor.
kapasitas pada waktu inlet. Berat curah didefinisikan sebagai
berat material curah per satuan volume.
• Outlet chuter = untuk pengeluaran
material
• Idle drum = drum yang mengikuti
putaran drum yang lain
Dimana :
• Take up = peralatan untuk mengatur
ρ : Berat curah
tegangan ban agar selalu melekat pada
m : Berat material
drum, karena semakin lama ban dipakai
V : Volume
Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 4
Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
• untuk mengangkut bahan hasil
2.3.2. Belt pengecoran yang panas
Ban berjalan (belt) adalah unsur • untuk memanaskan roti secara
paling penting dari sebuah instalasi belt kontinue
conveyor, dimana belt harus mampu 2. Steel wire mesh
membawa material sampai tujuan sesuai belt ini terbuat dari kawat-kawat baja dan
dengan apa yang menjadi tujuan pembuatan mempunyai bentuk spiral, belt ini
konveyor. Belt harus mampu melakukan digunakan untuk pengangkutan material
berbagai tugas diantaranya adalah : yang bersuhu tinggi.
• menyerap tegangan pada saat b. Textille
ban berjalan Belt ini terbuat dari tenunan dari serat-
• mengangkut dengan bebas tanpa serat, kemudian dilapisi dengan karet,
hambatan. textille ada bermacam-macam menurut
• menyerap energi dampak pada konstruksinya :
titik beban. • cut piy belt, sesuai dengan
• menahan suhu dan efek kimia kebutuhannya kita potong, tetapi
(panas, minyak dan lemak ujungnya mudah rusak dan terputus.
mengandung bahan, keasaman semakin lebar maka akan semakin
dll). banyak lapisan struktur belt nya.
• persyaratan keselamatan (tahan • folder ply belt, belt ini terbuat sesuai
api, antistatic dll). kebutuhannya, sehingga bagian
samping dan ujung kemungkinan
rusak akan kecil.
• spiral ply belt
• step ply belt
• heat resistant ply belt
• steel wire textille belt

Profil permukaan dari belt tergantung


material yang akan dibawa sesuai dengan
beban, dan besar kecilnya material (seperti
pada gambar 2.14)
Gambar 2.13 Susunan Material
pada Belt

Ban berjalan terdiri dari komponen sebagai


berikut:
¾ pelapis luar yang terdiri dari lapisan
tekstil, tenunan baja atau tali baja.
¾ Meliputi dalam kualitas yang berbeda
dari karet atau PVC.
¾ Tambahan komponen (seperti yang
diperlukan) seperti perlindungan tepi,
dampak perlindungan, celah longitudinal
pencegahan dll
¾ elemen konstruksi spesial seperti profil
pada sabuk lereng curam, cleats atau
tepi bergelombang dll

Belt menurut konstruksinya ada dua macam :


a. Metal Belt
Gambar 2.14 Profil permukaan belt
1. Sandvik belt (steel strip),
belt ini terbuat dari bahan baja tipis
2.3.3. Roller Idler
dengan kadar C (karbon) rendah, tebal
The disposition of the carrying idler
belt 0,6 – 1,2 mm. belt ini dipergunakan
bervariasi dari aplikasi ke aplikasi. jumlah
untuk material yang bersuhu tinggi, yaitu
idler di set idler dan sudut troughing
sekisaran 150°c – 300°c, misalnya :

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 5


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
menentukan cross sectional daerah aliran
beban dengan kapasitas konveyor.

III. DATA PERENCANAAN ALAT ANGKUT


BELT KONVEYOR
Gambar 2.15 Macam-macam jenis idler
3.1 Sistem Pengangkutan Material
Roller Idler yang akan digunakan
dipilih dalam perencanaan ada dua macam, Perencanaan sistem alat angkut
yaitu: dengan menggunakan belt konveyor ini
1. Troughed Roller Idler, dipergunakan adalah perencanaan sistem pengangkutan
untuk menahan beban pada sisi material beton dengan jalur lintasan tertentu,
muatan. Dasar pemilihan tersebut dimana dititik beratkan pada belt konveyor
adalah beban yang akan diangkut dan bagian-bagiannya.
berkapasitas besar 1500 ton/jam,
sehingga dipilih troughed roller idler Bagian-bagian sistem dapat
yang menggunakan tipe roller penumpu, dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian
beban yang akan diterima akan lebih utama, yaitu :
ringan, disamping itu kemungkinan
material dapat tumpah akibat 1. Hopper (stock pile)
goncangan, menjadi kecil. 2. Belt konveyor
2. Flat Roller Idler, direncanakan akan 3. Mixer (crusher)
dipasang pada sisi balik tanpa muatan. 3.1.1 Stock Pile
Dasar pemilihan adalah karena pada
sisi balik bebannya relatif kecil. Stock Pile dibuat untuk menampung
Konstruksi idle roller sebagai penyangga material (split, abu batu, dan pasir) sebelum
utama memiliki dua type, yaitu mengalami proses lebih lanjut. Stock pile ini
1. Poros (AS) ikut berputar dibagi menjadi tiga bagian untuk ke tiga
material diant

ranya split, abu batu, dan pasir. Pada


stock pile ini dibuat empat hopper sebagai
saluran pencurah muatan menuju belt
Gambar 2.16 Poros Ikut berputar konveyor yang ada di bawahnya, yang bisa
2. Poros (AS) tidak berputar atau diam membuka dan menutup sesuai dengan
keperluan.

3.1.2 Belt Konveyor

Belt konveyor pada sistem tersebut,


merupakan bagian utama yang menjadi
Gambar 2.17 Poros tidak berputar pokok pembahasan. Fungsi belt konveyor itu
Konstruksi ini lebih baik, dan umumnya sendiri adalah sebagai alat pengangkut, belt
menggunakan bahan dari karet konveyor akan mengatur urutan, tahap dan
Banyaknya roll penyangga utama : jalur pengaturan sedemikian rupa sehingga
1. Roll tunggal, berfungsi untuk mengangkut proses pengangkutan dapat berlangsung
material berupa unit. secara efektif, efisien, dan ekonomis, pada
prinsipnya belt konveyor akan mengatur jalur
pengangkutan yang optimum.

3.1.3 Crusher (Mixer)

Crusher atau lebih dikenal dengan


Gambar 2.18 Roll tunggal / flat mixer adalah mesin pencampur antara
2. Roll ganda, berfungsi supaya material dengan semen dan air. Prinsip
pengangkutan mencapai beban kerjanya adalah menerima material dari belt
maksimum dan material tidak menjadi konveyor yang masih terpisah dan
tumpah

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 6


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
memproses dengan semen dan air sehingga Instalasi belt konveyor yang paling hemat
menjadi beton siap pakai. adalah yang dapat mempercepat kecepatan
belt secara konsisten dengan jenis dari
3.2 Data Perencanaan Belt conveyor material dan kondisi saat beroperasi.

Tabel 3.1 Kecepatan standar untuk


Yang dimaksud dengan data masing-masing fungsi
perencanaan utama adalah :
Fungsi V (m/s)
1. Situasi medan yang menyangkut ukuran
dan dimensi fisik dari areal perencanaan Konveyor untuk ≤ 1,68
seperti : jarak tempuh, ketinggian yang merakit komponen
akan dipakai, luas areal perencanaan Konveyor untuk ≤ 1,31
dan tahapan-tahapan pengangkutan material tepung
yang harus ditempuh. (sement) 0,5 – 0,84
2. Kapasitas belt konveyor Konveyor untuk
Kapasitas yang akan direncanakan material butiran (split) 1,31 –
disesuaikan dengan kebutuhan yang Konveyor untuk 3.35
ada.Besarnya kebutuhan saat ini material batu bara
mengharuskan perencanaan belt Konveyor untuk 2.62 –
konveyor berkapasitas besar. Kapasitas pengangkutan jarak 6.60
belt konveyor yang direncanakan adalah jauh
: Konveyor pelempar ≥ 8.40
Qm = 340 ton/jam
3. Jenis material yang diangkut.
Jenisnya adalah material curah (split,
abu batu, dan pasir) yang mempunyai
besaran-besaran fisik seperti berikut ini: 3.3.2 Lebar Belt
Berat curah (ρ) : 1.5 ton/m3
Sudut curah (β) : 150 Dimanapun penggunaan konveyor,
Material : pasir & kerikil standar lebar belt konveyor harus dipilih
untuk memenuhi perencanaan belt konveyor.
3.3 Hubungan Antara Parameter- Jenis dan tingkat kekasaran dari material
parameter akan menentukan lebar minimum belt
konveyor.
Hubungan antara parameter-
parameter satu dengan parameter yang lain 3.3.3 Pengaturan Carrying Idler (Roller
dapat berupa hubungan matematik dalam Pembawa)
bentuk rumus, hubungan dalam bentuk kurva
maupun hubungan dalam bentuk tabel, Roll sangat berpengaruh dalam
hubungan-hubungan inilah yang digunakan perancangan belt konveyor, dapat
dalam perhitungan perencanaan belt mempengaruhi kecepatan dari konveyor itu
konveyor selanjutnya. sendiri, maka Roll harus dihitung diameter ,
jarak antar roll, dan kecepatan putaran roll
pembawa. Dimana putaran roll dapat dihitung
sebagai berikut :
3.3.1 Kecepatan
Kecepatan Belt konveyor harus
sesuai dengan bahan (material belt) dan (r.p.m) (4)
kondisi pengoperasian.
Ciri-ciri kecepatan tinggi belt konveyor DImana :
- Lebar belt konveyor lebih kecil
- Tegangan belt lebih rendah nR : Putaran roll
- Belt lebih kuat /keras.
Ciri-ciri Kecepatan rendah belt konveyor DR (m) : Roll Diameter
- Lebar belt konveyor lebih besar
- tegangan belt lebih tinggi V (m/s) : Belt Speed
- Belt kurang kuat /lebih lunak

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 7


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
Daya konveyor kosong dan beban di tarik
secara horizontal (P1):

(kW)

Daya angkat (P3) :

(kW)
Gamba
r 3.1 Struktur dari Roller Idler
P3 adalah penjumlahan dari daya untuk
3.3.4 Kapasitas Konveyor trippers, skitboard friction, ploughs,
diperlukan daya motor sebagai berikut :
Kapasitas dari konveyor dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut : (kW)

Dimana :
(m3/h)
Qm (t/h) : massa aliran
Kapasitas yang efektif atau nominal volume
V (m/s) : Kecepatan belt
yang terbawa ditentukan dari efectivitas
sudut isi, ini memperhitungkan dari kerja CB (kg/m) : Faktor lebar (pada table)
gradient instalasi. CL (m-1) : faktor panjang (pada table)
H (m) : Elevasi konveyor (H = sinδ *L)
Dimana :
δ (0) : Sudut inclinasi
QV (m3/h) : Kapasitas Konveyor Kf : service factor (pada table)
η : efisiensi dari putaran (η = 0.9)
V (m/s) : Kecepatan Belt
3.3.6 Type Belt
A (m2) : Cross Sectional area (lebar
potongan material di Untuk mengetahui patahan dari belt
konveyor) maka dapat dihitung dengan rumus yang
penggunaannya hanya untuk instalasi single
Φ (φ * φ2) : Sudut reduction (ketetapan puli, dan sudut belt melekat puli (α) = 2000 ,
seperti pada table) dan safety faktornya (S) = 8 -10.

Dimana angka dari φ adalah φ : 1 ( Untuk


(N/mm)
kerja dengan kondisi normal), seperti pada
lampiran 6
Dimana :
Φ1 : 0.8 – 0.95 (untuk kondisi kurang baik) K : Kekuatan patahan belt
CR : factor pergeseran (lihat lampiran)
Faktor reduksi (φ2 ) mengambil dalam
CV : factor breaking strength loss
pertimbangan reduksi di dalam Luas area A1
(lihat lampiran)
muatan material (cross sectional area).
V : kecepatan belt
3.3.5 Daya Motor Kekuatan patahan nominal (kN)
diperoleh dengan membulatkan ke tipe belt
Dengan rumus berikut ini , daya paling tinggi. Angka dari ketebalan carcase
motor dapat diketahui untuk menggerakkan depends ada pada lebar belt, karakteristik
belt mengangkut material, Daya putaran puli material (bulk density, lump siza) dan kondisi
dapat di ketahui sebagai berikut : seperti perpindahan, tinggi material jatuh,
instalasi bagian-bagian konveyor, dan lain-
lain.
(kW)
3.5.7 Diameter Pulli

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 8


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
Diameter puli untuk konveyor 4.2 Kapasitas Aliran Material
tergantung pada konstruksi belt (tipe belt,
material dan ketebalan dari belt). Sesuatu Berdasarkan persamaan pada bab 3,
dapat membedakan diantara 3 puli pada maka kapasitas aliran dapat dihitung sebagai
lokasi yang berbeda dan sudut yang berikut :
berbeda.
m3/h

Dimana :

A (luas area material ) : 0,1145 m2


(berdasarkan table 3,4)

V (Kecepatan) : 0,84 m/s

maka :

Gambar 3.2 Nama-nama Puli pada bagian


yang berbeda.

IV. ANALISA DATA

4.1 Data Belt Konveyor Jadi kapasitas aliran muatan material per jam
adalah 280,46 m3
Data berikut ini adalah sesuai
dengan perancangan yang diinginkan 4.3 Kapasitas Konveyor
dimana belt konveyor ini menggunakan
single puli penggerak, dimana Dengan menghitung kapasitas aliran
penggunaannya untuk mengangkut muatan material maka kita dapat menghitung
pasir dan kerikil (split) dengan lump size kapasitas konveyor per jam, sbagai berikut :
adalah 130 mm.
perhitungan teoritik
• Kapasitas pengangkutan ( Qm )
: 340 t/h Dimana :
• Berat Jenis ( ρ )
: 1.5 t/m3 Qv : 280.46 m3/h
• Panjang konveyor ( L )
: 25 m ρ : 1.5 t/m3
• Tinggi Konveyor ( H )
maka :
: 8,5 m
• Lebar Belt ( B )
: 650 mm
• Sudut Roll pembawa ( λ )
: 300 (2 roll)
• Berat Roll Pembawa ( mRO )
Sedangkan untuk perhitungan efektif pada
: 4,7 Kg
waktu belt bekerja adalah :
• Berat Roll Return ( mRU)
: 4 kg
• Surcharge angle ( β )
: 150
• Kecepatan Belt (V)
: 0.84 ms
• Panjang Konveyor Horisontal
:8m 4.4 Perhitungan Belt Konveyor
• Konveyor inclined
: 17 m, sudut : 280
4.4.1 Daya Motor

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 9


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
Daya konveyor kosong dan beban di Dimana :
tarik secara horizontal (P1):
PM : Daya motor yang diperlukan (kW)
(Kw) PT : Daya pada puli (kW)

η : efisiensi dari putaran(η = 0.9)


Diketahui :
CB : 92 kg/m (sesuai dengan table 3.6,
B

maka :
menggunakan belt medium)
CL : 250 m-1(sesuai dengan table 3.7,
dengan panjang konveyor 25m).
Kf : 1 (sesuai dengan table 3.8, dengan PM = 10.63 kW
kondisi normal)
V : 0.84 m/s Maka menggunakan daya motor standart (
Qm : 250 t/h PN ) yang sesuai dengan daya yang
Maka : diperlukan adalah (sesuai table standart
motor pada lampiran):
kW PN = 11 kW

4.4.2 Tegangan Belt

(N/mm)
P1 = 1.7 kW Dimana diketahui :
K : Kekuatan patahan belt
• Daya angkat CR : 26 ( lihat lampiran 1)
Sesuai dengan persamaan 3.9 maka CV :0,83 (lihat lampiran 2)
didapat PT : Daya motor total
V : 0,84 m/s
Maka :

Dimana :
H : 8,5 m
Qm : 340 t/h

4.4.3 Peripheral force / Gaya Keliling (


P2 = 7.87 kW FU )

• Daya pada puli penggerak Untuk mengetahui besar gaya yang


Setelah menghitung P1 dan P2 Maka dialami oleh konveyor ini maka digunakan
dapat diketahui daya yang diperlukan persamaan :
untuk menggerakkan puli dimana sesuai
dengan persamaan 3.7.
Maka diketahui :
• Berat roller per meter. (m’R )
Berat dari roller per meter (m’R : kg/m)
adalah penjumlahan dari berat roller
idler untuk pembawa dan return
• Daya motor yang diperlukan : berjalan.
Untuk menghitung daya yang diperlukan
maka dapat melalui persamaan (3.10),
yaitu : Dimana :
kW mRo (massa roller pembawa) : 4.7 kg

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 10


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
mRu (massa roller return ) : 4 kg • Resistansi Utama (FH)
lo ( jarak antar roller pembawa ) : 0.6 m
lu ( jarak antar roller return ) : 0.9 m Maka :
sehingga dapat dihitung :

• Resistance Kedua/Secondary
Resistance (FN)
• Berat material per m2 (m’L )
Berat ( m’L ) diperoleh dari :

• Resistansi Pergeseran/ Frictional


Resistance
Dimana : 9 Bagian Roller Pembawa (Carrying)
Qm (kapasitas konveyor ) : 340 t/h
= 94,4 kg/s
V (kecepatan belt ): 0.84 m/s
Maka :

9 Bagian Roller Balik (Return)

Dari perhitungan di atas maka gaya


menyeluruh dari konveyor ( FU ) adalah:

• Slope Resistance / Resistansi


Kemiringan
9 Bagian Roller Pembawa (Carrying)

Jadi gaya keliling dalam keadaan steady


adalah : Fu = 3733,28 N 9 Bagian Roller Balik (Return)

Dan untuk keadaan non steady ( FA ):

4.4.4 Sistem Penggerak

Sistem penggerak yang digunakan


dalam konveyor belt ini adalah system
dengan penggerak tunggal, dengan
Gambar 4.3 Tegangan pada Pully Head
horizontal dan kemiringan ke atas ini
drive
memberikan tekanan belt yang baik dan
dengan pengangkutan ke bawah dengan
Maka perhitungan tegangan pada masing-
gradient hidrolik dari 10 ke 20 yang
masing titik dalam keadaan steady adalah :
memberikan gaya yang positif.

Gambar 4.2 Sistem penggerak Puli Tunggal Dari rumus diatas dapat dihitung :
Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 11
Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
= 0,29 m
• Putaran Puli (nT)

• Tegangan Minimum Belt (Tmin )

Dimana : • Momen putar maksimum (Ma)


m’L : 31,25 kg/m2
m’g : 10 kg/m2
g : 9.81 m/s
Lo : 0.6 m
0,01: toleransi kelonggaran belt 1%
Kesimpulan
Maka dapat dihitung :
Berdasarkan perhitungan di bab
sebelumnya maka untuk perencanaan alat
angkut material beton menggunakan belt
konveyor, dapat disimpulkan sebagai berikut
:

1. Berdasarkan perhitungan Qm kapasitas


• Akselerasi (aA ) volume aliran yang di inginkan dari 250
t/h terpenuhi karena kapasitas
perhitungan mencapai 340 t/h.
Dimana : 2. Dengan kapasitas produksi per jam 340
m’red : 0.9 * m’R t/h dan spesifikaasi yang ada maka
: 0.9 * 12,2 kg/m2 dibutuhkan kapasitas/ daya motor
: 10.98 kg/m2 penggerak konveyor sebesar 7,88 kW
Maka : dan menggunakan standart motor yang
ada di pasaran sebesar 11 kW.
3. Tipe belt yang dipakai untuk
perencanaan ini adalah tipe
SUPERFORT dengan jumlah lapisan 6
buah dengan besaran tegangan belt nya
264,4 N/mm.
4. Dengan system penggerak single puli
• Start-Up Time (tA) dan perhitungan berat roller pembawa
dan roller balik, maka gaya keliling
konveyor tersebut sebesar 7048,25 N ini
untuk keadaan steady tetapi apabila
tidak dalam keadaan steady Gaya
keliling konveyor sebesar .
4.4.5 Puli 5. Tegangan untuk masing-masing titik
pada konveyor dapat ditentukan yaitu T1
• Diameter Puli (DA) = 32242,61N, T2 : 3524,12 N, dan T3 =
T4 : 8114,87N .
Dimana : 6. Untuk penggunaan puli didapat diameter
CTr (parameter tipe belt) : 108 (lihat ditabel puli sebesar :0,29 m dan untuk putaran
3.8) puli 55,34 Putaran per menit. Dengan
d (carcase thickness) : 2,7 (mm) momen putar maksimal sebesar 1021,56
maka : Nm.
5.2 Saran

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 12


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 
1. Untuk melakukan perhitungan kapasitas
konveyor harus mempehatikan material
yang diangkut agar tepat dalam
pemilihan belt dan motor yang
digunakan.
2. Ketepatan perhitungan komponen-
komponen harus dilakukan agar tidak
salah dalam penentuan kapasitas
konveyor

V. DAFTAR PUSTAKA
1. A.Spivakvsky and V.Dyachkov,
Conveyor and Related Equiments,
(terjemahan, Don Danemanis, Moscow)
2. Group Limited, Kursus Pelatihan
Pengoperasian dan pemeliharaan
konveyor.
3. Sularso, Dasar Perencanaan dan
Pemilihan Elemen Mesin, PT.Pradnya
Paramita, Jakarta.1987.
4. www.4shared.com. Bridgestone. PT.
Conveyor Belt Design Manual.
17/05/2010. 22.55.
5. www 4shared.com. Calculation conveyor
belt. 13/04/2010. 15.06.
6. www.4shared.com. Dunlop, Conveyor
Belt Tecnique Design And Calculation,
PT Dunlop-
Enerka.Germany.1994.30/04/2010.
15.07.

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 13


Vol. 6, No. 1, Januari 2010
 

Anda mungkin juga menyukai