Adoc - Pub - I Ringkasan II Analisis Masalah Dikonversi
Adoc - Pub - I Ringkasan II Analisis Masalah Dikonversi
Ringkasan
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien oleh
tenaga medis pemerintah, sesuai dengan definisi Departemen Kesehatan (2002).Program ini
dilakukan karena ada bagian masyarakat yang tidak terlayani melalui pelayanan
konvensional yang dilakukan oleh 46 Puskesmas untuk 1.398.804 penduduk. Satu
Puskesmas rata-rata melayani sekitar 30.409 penduduk. Dengan rasio ini, maka banyak
warga kota Makassar tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. Muncul keluhan
masyarakat yang merasa sulit mengakses layanan kesehatan yang cepat, dekat, dan murah.
Hal ini menyebabkan mereka malas untuk pergi ke tempat pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Jumlah kunjungan pasiendi 46 Puskesmas pada tahun 2014 adalah 1,316,693
pasien, kemudian 1,367,787 tahun 2015, dan 1,243,437 tahun 2016. Berdasarkan
datatersebut, diperlukan adanya program Home Care untuk memperluas akses pelayanan,
sehingga warga kota dapat terlayani dengan baik di di rumah-rumah mereka.
Program Home Care telah dilaksanakan sejak Januari 2015 oleh tim home care, yang
terdiri atas Dokter, Perawat, Physical Therapist,dan Speech Pathologist. Pelayanan
dilakukan 24 jam, melalui Call Centre 112 yang dapat diakses oleh semua pasien yang
memerlukan. Kemudian call center ini menghubungi call centre Puskesmas sesuai dengan
wilayah alamat pasien, dilengkapi dengan data diri pasien dan nomor telepon. Selanjutnya,
Puskesmas terdekat menghubungi keluarga pasien melalui telepon untuk memperoleh
konfirmasi layanan kesehatan yang diperlukan. Tahap berikutnya, tim home care mengujungi
pasien di rumah mereka dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.Setiap
pasien mendapatkan pelayanan Home Care melalui dokter penanggung jawab atau melalui
petugas pelaksana Home Care lainnya, sesuai dengan prosedur tetap Home Care.Apabila
perlu dirujuk maka pasien dirujuk setelah mendapatkan tindakan stabilisasi.
Home Care ini memiliki output program sebagai berikut terpenuhinya pelayanan kesehatan
yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang cepat dengan meningkatkan
kemandirian pasien dan keluarga dalam melakukan pemeliharaan kesehatan serta
pembiayaan yang lebih murah. Jumlah pasien yang tertangani meningkat tajam dari waktu
ke waktu. Jumlah pasien yang ditangani Program Home Care sejak peluncuran pada
DesemberTahun 2015, sampai akhir Tahun 2015 adalah 2,266, dan akhir tahun 2016
sebanyak 4,685. Dan untuk mendukung efektivitas program maka Pemerintah Kota
Makassar telah melakukan penambahan armada Home Care yang diberi nama Mobil
Dottoro’ta. Pada tahun 2015 hingga saat ini jumlah armada Homa Care sebesar
48 kendaraan.
1 Andalas 15,282
2 Antang 29,642
3 Antang Perumnas 19,445
4 Antara 17,308
5 Ballaparang 35,212
6 Bangkala 27,344
7 Bara baraya 38,284
8 Barang Lompo 9,313
9 Barombong 12,258
10 Batua 51,654
11 Bira 17,914
12 Bulurokeng 14,590
13 Cendrawasih 39,239
14 Dahlia 19,954
15 Jongaya 41,886
16 Jumpandang Baru 23,650
17 Kaluku Bodoa 73,034
18 Kapasa 18,407
19 Karuwisi 22,881
20 Kassi-Kassi 83,081
21 Layang 32,732
22 Maccini Sawah 23,269
23 Maccini Sombala 31,394
24 Makkasau 27,802
25 Malimongan Baru 22,846
26 Mamajang 20,997
27 Mangasa 52,119
28 Maradekaya 21,997
29 Minasa Upa 28,662
30 Paccerakang 52,765
31 Pampang 44,241
32 Panambungan 20,695
33 Pattingaloang 19,747
34 Pertiwi 17,141
35 Pulau Kodingareng 4,659
36 Rappokalling 40,576
37 Sudiang 57,070
38 Sudiang Raya 60,605
39 Tabaringan 14,414
40 Tamalanrea 34,935
41 Tamalanrea Jaya 19,460
42 Tamalate 56,752
43 Tamamaung 50,626
44 Tamangapa 11,123
45 Tarakan 14,976
46 Toddopuli 16,271
Dari data tersebut diatas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individual
dan keluarga, direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi Home Care melalui petugaskesehatan atau pengaturan
berdasarkan perjanjian atau kombinasi dari keduanya (WarholaC,1980).
Dokter dan tim Home Care merencanakan pemeriksaan penunjang diagnostik dan
follow up jika diperlukan, seperti :
1. Laboratorium
2. EKG
Tim Home Care mempersiapkan sarana dan prasarana perawatan, meliputi :
1. Tensimeter
2. Infus set
3. Intravena cath
4. Cairan infus
5. Spuit
6. Needle
7. Nebulizer
8. dan lain-lain sesuai keperluan perawatan masing-masing kasus.
Dalam Pemanfaatan program Home Care diawali dengan kriteria, yang berhak mendapatkan
pelayanan Home Care adalah:
- Homebound yaitu pasien yang akan mendapatkan pelayanan home care memiliki
alamat yang jelas
- Terdapat perawat yang memenuhi kualifikasi dan telah mengikuti pelatihan Home Care
- Rencana penanganan
1. Pasien berada di bawah penanganan seorang dokter.
2. Perawat dan dokter bekerja sama dengan pasien mengembangkan suatu rencana
perawatan meliputi semua diagnosis pelayanan dan peralatan yang diperlukan
pasien.
- Pasien yang akan menerima pelayanan Home Care memunuhi persyaratan Home Care
Kota Makassar yaitu:
1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi
pendamping bagi pasien dalam berinteraksi dengan pengelola
2. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (informed
consent)
Alur Monitoring dan Evaluasi Pasien Home Care
- Tim Home Care puskesmas wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi
pasien
- Monitoring dan evaluasi pasien dilaksanakan sesuai perencanaan pelaksanaan Home
Care yang disepakati oelh tim Home Care dan pasien
- Monitoring dan eavaluasi pasien didokumentasikan dalam lembar follow up serta
dokumentasi lain yang mendukung
- Bila hasil monitoring dan evaluasi pasien dinilai memburuk maka tim Home Care
merujuk pasien ke rumah sakit
- Bila hasil monitoring dan evaluasi pasien dinilai membaik maka tim Home Care akan
melanjutkan pelayanan Home Care sesuai jadwal
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu oleh dokter untuk
menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di rumah atau tidak.
- Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa pasien layak dirawat di rumah
maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan perawat
penanggungg jawab, kemudian bersama-sama pasien dan keluarga akan menentukan
masalahnya dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan
mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh pasien, kesepakatan juga mencakup
jenis pelayanan dan jangka waktu pelayanan.
- Selanjutnya pasien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan Home Care
baik dari puskesmas ataupun rumah sakit memiliki kerja sama dengan pelaksana Home
Care Dinas Kesehatan Kota Makassar. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh
koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan
harus diketahui oleh koordinator kasus.
- Secara periodik koordinator kasus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
PelayananHome Care didukung oleh sebuah mobil transportasi khusus untuk memberikan
pelayanan Home care yang diberi nama “DOTTORO’TA”.
Setelah dilaksanakan sejak bulan Januari tahun 2015 pelayanan Home Care
mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat terbukti dari 270 call untuk pasien yang telah
terlayani dan tahun 2016 adalah 4.685 call untuk pasien yang telah terlayani. Frekuensi
kunjungan ditetapkan lebih banyak dalam minggu-minggu awal dan menurun seiring dengan
peningkatan keterampilan pemberi perawatan atau pasien dalam menangani kondisi
pasiennya. Frekuensi kunjungan dapat juga ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pasien.
III.2.5.1. Waktu yang Diluangkan Pasien Saat Kunjungan dan Prioritas Kebutuhan
Waktu yang diluangkan selama kunjungan ditetapkan berdasarkan keluhandan kondisi
pasien yang membutuhkan Home Care. Untuk itu, diharapkan Tim Home Care memiliki
kemampuan komunikasi yang terampil. Sikap Tim Home Care saat berkomunikasi dengan
pasien atau keluarga juga mempengaruhi durasi kunjungan. Tim Home Care sebaiknya
menyampaikan lama kunjungan pada pasien. Sebelum bertemu pasien, penting untuk
membawa semua formulir pengkajian awal yang harus diisi atau dilengkapi. Format
kunjungan awal tambahan harus selalu tersedia bila terjadi kesalahan dalam penulisannya.
Kunjungan awal adalah pertemuan antara tim Home Care dan pasien pertama kali. Pasien
mungkin telah mengikuti program sebelumnya, tetapi jika pasien kembali menjalani
perawatan di rumah sakit untuk beberapa waktu tertentu maka diperlukan rujukan yang baru.
Pada saat pertama kali bertemu pasien, Tim Home Care harus memperkenalkan diri dan
memberitahukan berasal dari puskesmas yang di wakili. Hal yang penting adalah
mengetahui siapa yang membuka pintu dan siapa yang berada di rumah. Cara ini membantu
Tim Home Careuntuk mengetahui bagaimana keterlibatan individu pada saat kunjungan dan
keterlibatannya di dalam rencana perawatan, termasuk kerahasiaan pasien.
1 Mariso 3 puskesmas
2 Mamajang 2 puskesmas
3 Tamalate 4 puskesmas
4 Rappocini 4 puskesmas
5 Makassar 3 puskesmas
6 Ujung Pandang 1 puskesmas
7 Wajo 2 puskesmas
8 Bontoala 2 puskesmas
9 Ujung Tanah 2 puskesmas
10 Sangkarrang 2 puskesmas
11 Tallo 3 puskesmas
12 Panakkukang 5 puskesmas
13 Manggala 4 puskesmas
14 Biringkanaya 4 puskesmas
15 Tamalanrea 5 puskesmas
1 Mariso 3 puskesmas
2 Mamajang 2 puskesmas
3 Tamalate 4 puskesmas
4 Rappocini 4 puskesmas
5 Makassar 3 puskesmas
6 Ujung Pandang 1 puskesmas
7 Wajo 2 puskesmas
8 Bontoala 2 puskesmas
9 Ujung Tanah 2 puskesmas
10 Sangkarrang 2 puskesmas
11 Tallo 3 puskesmas
12 Panakkukang 5 puskesmas
13 Manggala 4 puskesmas
14 Biringkanaya 4 puskesmas
15 Tamalanrea 5 puskesmas
Jelas sekali bahwa dampak besar telah diperoleh dari keberadaan program Home
Care di Kota Makassar. Banyak perubahan signifikan yang terjadi jika dibandingkan dengan
sebelum keberadaan program. Beberapa dampak tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagi pasien dan keluarga :
a. Program Home Care dapat membantu meringankan dengan mengurangi biaya
akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi keluarga.
b. Program Home Care dapat membantu Pasien untuk bisa berdekatan dengan
semua anggota keluarganya sehingga secara psikologis bisa membantu
penyembuhannya.
c. Dengan dirawat di rumah sendiri, tentu saja pasien menjadi lebih nyaman karena
tidak terganggu dengan pasien lain atau aktivitas lain jika dirawat di rumah sakit.
d. Kehadiran tim Home Care di rumah secara langsung akan membantu karena
biasanya keluarga lain pada saat yang sama sedang bekerja.
2. Bagi Tim Home Care :
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang tetap sama.
b. Dapat mengenal pasien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah pasien,
dengan begitu kepuasan kerja tim Home Care akan meningkat.
V. KESIMPULAN
V.1 Keberlanjutan Program
Untuk memastikan keberlangsungan pelaksanaan program Home Care maka
Pemerintah Kota Makassar harus menyiapkan payung hukum yaitu peraturan walikota
(perwali)N0 63 tahun 2015 tentang pelayanan kunjungan rumah 24 (Home Care) di kota
Makassar.
Tidak kalah pentingnya dalam keberlanjutan program Home Care adalah pengelolaan
database yang dapat mengukur kinerja program yang sudah dilakukan. Keberlanjutan
program Home Care juga harus di dukung dengan integrasi perencanaan dan penganggaran
yang berkelanjutan. Diharapkan dengan perencanaan dan penganggaran yang berkelanjutan
tidak akan ada lagi keluhan terkait sulitnya masyarakat Kota Makassar mengakses layanan
kesehatan. Kemudian, untuk memperluas layanan kesehatan di wilayah lain, Pemerintah
Kota Makassar harus mereplikasi programHome Care.
Untuk itu pulalah, Pemerintah Kota Makassar telah memikirkan keberlanjutan dari
Program Home Care ini. Untuk itulah, berbagai penyiapan telah dilakukan agar program ini
tidak hanya sekedar menjadi program seremonial yang dilaksanakan hanya sesaat saja.
Dampak besar terhadap kehidupan masyarakat Kota Makassar membuat Home Care wajib
dipertahankan dan dijamin kelangsungannya.
Dalam penyediaan anggaran, keberlanjutan program ini telah dipikirkan kelanjutannya
dengan telah terbangunnya komitmen antara Pemerintah kota dengan DPRD Kota
Makassar dalam dukungan anggaran yang akan dianggarakan secara rutin untuk program
ini. Penyediaan anggaran dilakukan dengan memasukkan anggaran Home Care dalam
nomenklatur dokumen anggaran pada Dinas Kesehatan Kota Makassar. Untuk tahun 2016
misalnya, Dinas Kesehatan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5.754.680.500 dan
tahun 2017 sebesar Rp. 2.137.038.100 Untuk menjamin kelangsungan program. Pada
dasarnya, anggaran untuk Home Care tidaklah menjadi masalah. karena, program ini adalah
bagian dari visi misi pasangan Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Moh. Ramdhan
Pomanto – Syamsu Rizal. Visi misi ini kemudian dijabarkan dalam RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Makassar, tahun. 2014 – 2019.
Selain jaminan anggaran, untuk menjamin kelangsungan program, Pemerintah Kota
Makassar juga telah menetapkan sistem kelembagaan dan peraturan yang akan memayungi
program ini. Sebuah Peraturan Walikota (Perwali) No 63 tahun 2015 Home Care telah
dirancang agar program ini punya dasar hukum serta petunjuk pelaksanaannya. Adanya
Perwali membuat program ini akan punya jaminan yang panjang untuk terus dipastikan
keberadaannya. Sebuah Perwali telah dibuat, untuk menguatkan program khusus di bawah
Dinas Kesehatan Kota Makassar, agar pelaksanaan program ini dapat menyentuh seluruh
lapisan masyarakat. Hal ini akan membuat pelayanan Home Care akan menjadi lebih
maksimal
Bjornsdottir, Kristin. (2009). The ethics and politics of Home Care. International Journal of
Nursing Studies. 46 (-), 732–739.doi.
Depkes, R.I. (2002). Pedoman Penerapan Home Care. Jakarta : Dirjen Pelayanan Medik.
Djoko Wijono. (1999). Manajemen mutu pelayanan kesehatan volume I, Airlangga Press.
http://tyanfedi.blogspot.com/2013/10/pengertian-input-proses-output-dan.html
Mentari, Galuh Forestry.(2012). Home Care nursingisu legal, etik, kepercayaan, dan budaya
dalam Home Care.
www.hhcconcepts.com
Rice, R. (2000), Home Health Nursing Practice, Concept and Application.California Addison-
Wesley Pub Co.
Warhola, C. (1980). Planning for home health services: A resource handbook, DHHS
Publication No. (HRA) 80-14017. U.S. Public Health Service.
TOP S5, lNROV’CYfVE PU€sLtC GERUTGE 2016,
HCrBgE CARE. IN HOURS, HEALYH SERViCE AT HOME.
DEF’ARTEMhfET OF HEALTH, MAJTASSAR CITY
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN BEFORMASI BIROKRASJ
APRESIASI
Atas Inovasi :
”Home Care
(Pelayanan Xesehatan ke Rumah 24 Jam)”
Pemerintah Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan
Sebagai