Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung
oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang
dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh
kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat dan seimbang.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu,
makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan
atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi
serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang,
sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan
tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-
kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu
serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran
dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari gizi dan fertilitas?

2. Apa zat gizi pendukung fertilitas?

3. Zat gizi yang mempengaruhi fertilitas?

4. Peran gizi dalam fertilitas dan bagaimana cara Mencegah fertilitas?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari fertilitas

2. Untuk mengetahui zat gizi pendukung fertilitas

3. Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi fertilitas

4. Untuk mengetahui peran gizi dalam fertilitas dan cara pencegahan fertilitas

BAB II

PEMBAHASAN

• Pengertian gizi dan fertilitas

a. Gizi

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang
dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh
kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat dan seimbang.
b. Infertilitas

Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu
tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak. (Sarwono, 2000). Pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta
berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil. (Manuaba, 1998).

Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung setelah paling tidak 1


tahun dalam hubungan yang normal dan tidak menggunakan kontrasepsi apa pun. Fertilitas
disebabkan oleh banyak faktor. Masalah-masalah infertilitas total atau sebagian pada pria adalah
40% sampai 50%, faktor pada wanita antara 40% sampai 50%, dan faktor yang tidak diketahui sekitar
10% sampai 20% dari kasus yang ditemui.

• Zat Gizi pendukung Fertilisasi

Gizi atau makanan tidak saja di perlukan untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental
kesehatan, tetapi di perlukan juga untuk fertilitas atau kesuburan seseorang agar mendapatkan
keturunan yang selaludi dambakan dalam keluarga. Hal- 1. hal yang perlu dilakukan untuk
mendukung fertilisasi :

a. Mengkomsumsi makanan yang bergizi seimbang

b. Mengkomsumsi daging (seperti daging ayam,daging sapi,ikan,telur dll)

c. Mengkomsumsi buah dan sayuran segar

d. Roti dan sereal yang tidak banyak diolah (seperti roti ,bubur,biji-bijian,gandum dll)

e. Susu atau hasil olahannya (seperti keju ,yogurt)


2. Cara menunjang fertilisasi atau kesuburan (Neil, 2001) :

a. Menghindari diet makanan pengendali BB

b. Memilih makanan segar

c. Mengolah makanan dengan baik dan benar

d. Makanan bervariasi

e. Hindari makanan yang mengandung zat pengawet

• Faktor penyebab Infertilitas

1. Infertilisasi disengaja

Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi baik alami
(kalender), dengan alat maupun kontrasepsi mantap (tubektomi tuba falopi & vasektomi vas
deferens).

2. Infertilisasi tidak disengaja

a. Pihak Suami, disebabkan oleh:


• Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel testis), misal: aspermia (tdk ada
sperma), hypospermia (volume semen < 1,5 ml), necrospermia (sperma mati).

• Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox (ejakulasi dini: penyemburan mani
keluar segera pada permulaan senggama, penutupan ductus deferens, hypospadia (kelainan
prtumbuhan alat kelamin luar laki-laki),

• phymosis (ujung prefusium: kulit ujung luar penis mengalami penyempitan) Infertilitas yang
disebabkan oleh pria sekitar 35-40 %.

b. Pihak wanita, disebabkan oleh :

• Tuba Falopi Tersumbat atau Rusak

Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh salpingitis (peradangan tuba falopi). Selain membuat sulit
hamil, salpingitis juga dapat menyebabkan kehamilan di luar kandungan (ektopik). Penyakit menular
seksual (PMS) klamidia dapat menyumbat saluran tuba falopi yang menyulitkan keluarnya sel telur.
Sekitar 70% sumbatan tuba falopi disebabkan oleh infeksi klamidia.

1. Endometriosis

Endometriosis adalah pertumbuhan abnormal jaringan implan diluar uterus, yang normalnya
hanya tumbuh di uterus. Endrometriosis dapat menghalangi proses konsepsi dan perlekatan embrio
di dinding uterus.

2. Kelainan Hormon

Kekurangan hormon lutein dan hormon perangsang folikel dapat menyebabkan sel telur tidak
dapat dilepaskan (ovulasi). Kelainan kelenjar hipotalamus-pituitari juga dapat menyebabkan anomali
hormonal yang menghalangi ovulasi.

3. Tumor Pituitari
Tumor yang biasanya jinak ini dapat merusak sel-sel pelepas hormon di kelenjar pituitari yang
membuat siklus menstruasi terhenti pada wanita atau produksi sperma menurun pada pria.

4. Kelebihan Prolaktin (Hiperprolaktinemia)

Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI. Kelebihan hormon prolaktin dapat
mengganggu ovulasi. Bila seorang wanita banyak mengeluarkan ASI meskipun tidak sedang
menyusui, kemungkinan dia menderita hiperprolaktinemia.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Sindroma ini ditandai banyaknya kista ovarium dan produksi androgen (hormon laki-laki) berlebihan,
terutama testosteron. Akibatnya, sel telur sulit matang dan terjebak di folikel (tidak ovulasi).

5. Menopause Prematur

Menopause prematur terjadi bila wanita berhenti menstruasi dan folikel ovariumnya menyusut
sebelum usia 40 tahun. Kelainan imunitas, radioterapi, kemoterapi dan merokok dapat memicu
kelainan ini.

6. Tumor Rahim (Uterine Fibroids)

Anda mungkin juga menyukai