PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam
penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud
menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan
tanggung jawab masing-masing. Dalam suatu susunan atau struktur organisasi dapat dilihat
bidang, tugas dan fungsi masing-masing kesatuan serta hubungan vertikal horizontal antara
kesatuan-kestuan tersebut.
Mengatakan bahwa organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan
lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika
berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan
pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu
berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.
Penentuan struktur, hubungan tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar
tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan bersama.
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuannya dibagi secara merata
2
dengan baik sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang telah ditentukan. Sekolah
sebagai lembaga pendidikan sesudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan
pendidikan formal ini tercapai sepenuhnya. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang
di dalamnya terdapat kepala sekolah, guru-guru, pegawai tata usaha, dsb, dan murid-murid,
memerlukannya adanya organisasi yang baik agar jalannya sekolah itu lancar menuju kepada
tujuannya.
Kita mengetahui unsur personal di dalam lingkungan sekolah adalah, kepala sekolah,
guru, karyawan, dan murid. Di samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal ada
di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen yang
bersangkutan. Di negara kita, kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah itu, sehingga
ia berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukkan
pada tempat paling atas.Melalui struktur organisasi yang ada tersebut orang akan mengetahui
apa tugas dan wewenang kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah (yang
biasa dikenal sebagai pengawai tata usaha).
3
c. Jenis Sekolah
Sekolah kejuruan berbeda dengan sekolah umum sekolah dasar tidak sama dengan
SLP/SLA, dan berbeda pula dengan perguruan tinggi, dst. Tujuan khusus tiap-tiap
sekolah yang tidak sejenis itu tidak sama.
d. Tingkat Sekolah
Berdasarkan tingkatnya, sekolah yang ada di Indonesia dapat dibedakan atas Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas (SLTA), Perguruan Tinggi.
Keadaan fisik dan perkembangan jiwa anak jelas berbeda antara anak tingkat yang
satu dengan tingkat berikutnya. Contohnya : di sekolah dasar biasanya tidak ada seksi
bimbingan penyuluhan (Guidance and Conseling) sebab masalah ini merupakan tugas
rangkapan dari kepala sekolah, dan hingga saat ini yang memegang adalah pemerintah dan
Depdikbud tidak atau belum mengangkat seorang pembimbing khusus bagi sekolah dasar.
Pada perguruan tinggi yang kita jumpai banyak bidang tugas yang ditangani secara
khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari sekolah lanjutan. Ciri khas perguruan tinggi di
Indonesia yang mengemban tugas Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat memungkinkan perguruan tinggi berkembang secara
otonom, sehingga semakin bervariasi susunan organisasinya.
Jika diperlukan di dalam tiap urusan dapat dibentuk seksi-seksi sesuai dengan
kebutuhan sekolah masing-masing.
4
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekolah
OSIS adalah salah satu dari berbagai macam organisasi sekolah yang sering kita
dengar. Osis berperan sebagai organisasi yang mengurus kegiatan-kegiatan siswa di
lingkungan sekolah dengan adanya pengawasan dari pihak sekolah. Osis bertujuan untuk
membina para siswa dalam berorganisasi dan juga tanggung jawab siswa tehadap tugas yang
dia terima.
b. Organisasi Kelas
Pengurus kelas adalah organisasi yang mengatur ketertiban siswa dalam sebuah kelas.
Sebuah kelas biasanya dikepalai oleh seorang ketua yang memiliki sekretaris, bendahara dan
beberapa divisi seperti kebersihan, keamanan, informasi dan publikasi dan lain-lain. Karena
ruang lingkupnya yang lebih kecil, tanggung jawab utama pengurus kelas adalah mengurusi
semua keperluan di kelas, seperti mengatur siswa agar tertib, membuat peraturan kelas,
membuat sistem KAS, menggalakkan sistem piket dan kerja bakti serta mengatasi persoalan-
persoalan yang terjadi di kelas.
Peran wali kelas dalam organisasi ini juga sangat penting sebagai penasehat dan
pembimbing sehingga keputusan-keputusan yang dibuat oleh pengurus kelas maupun
5
program yang mereka rancang dapat diarahkan sedemikian rupa agar tepat sasaran dan sesuai
dengan nilai-nilai pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Dalam praktiknya, pengurus
kelas adalah kepanjangan tangan dari pengurus OSIS dengan spesifikasi wilayah di sebuah
kelas.
Organisasi inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa seluruh bagian dalam sebuah
sekolah dapat dengan mudah mencapai tujuan masing-masing, tunduk patuh pada peraturan
dan sistem yang berlaku serta dapat menikmati semua haknya. Struktur komite sekolah ini
umumnya terdiri dari dari Bapak Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, staff guru mata
pelajaran, staff guru kelas, guru BP, staff HUMAS hingga petugas kebersihan sekolah.
Masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda untuk memastikan bahwa tujuan
pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 beserta seluruh detailnya dapat
terpenuhi. Adapun detail-detail tersebut umumnya diatur dalam sistem pendidikan yang
tengah digunakan, sepertil CBSA, KTSP dan lain sebagainya.
6
Bertemu dan berinteraksi dengan teman sebaya, kakak kelas atau adik kelas yang menggeluti
bidang serupa tentu merupakan atmosfir yang sangat mendukung untuk saling berbagai
masalah pun solusi.
7
11. Organisasi sekolah bisa menjadi sarana bagi siswa untuk belajar menyampaikan
pendapat, ide, dan gagasan-gagasan mereka dengan musyawarah. Manfaat
musyawarah sendiri kita ketahui sangat penting untuk masa depan anak sekolah.
Dengan mengikuti organisasi sekolah, para siswa dapat mempelajari bagaimana cara
untuk mengelola, prosedur, serta struktur ilmu administrasi.Bertemu, saling berkomunikasi,
dan berdiskusi yang biasa dilakukan dalam sebuah organisasi merupakan sebuah wadah
untuk lebih saling mengenal karakter dari sesama anggota yang berasal dari kalangan yang
berbeda-beda.
Dengan mengikuti organisasi sekolah, seorang siswa mampu belajar tentang cara
berdiplomasi, bernegosiasi, maupun melobi serta mempengaruhi orang lain secara otodidak
8
Ketika setiap siswa melakukan kegiatan di dalam organisasinya, dengan tali
persaudaraan yang begitu solid, membuat siswa terbiasa untuk saling tolong-menolong,
toleransi dan solidaritas.
4. Memperkaya informasi
Tentu saja, ketika seorang siswa mulai memasuki sebuah organisasi, itu berarti
menambah pula informasi atau ilmu yang di dapatnya, sehingga siswa tidak hanya mendapat
informasi atau ilmu dari pelajaran di kelas formal saja melainkan melalui organisasi juga.
9
9. Belajar berbicara di depan umum
Banyak sekali siswa setingkat SMA yang belum atau bahkan tidak berani berbicara di
depan forum, maka di dalam sebuah organisasilah mereka dapat belajar bagaimana cara
berbicara di depan umum, meskipun hal ini di pelajari secara tidak langsung di dalam sebuah
organisasi, tetapi karena kegiatan tersebut menuntut setiap siswa untuk berbicara atau
memimpin pembicaraan di depan sebuah forum, otomatis membuat mereka terlatih untuk
berbicara di depan umum dengan percaya diri.
10
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan
lingkungan. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan-perbedaan dalam
susunan organisasi sekolah, antara lain: besar kecilnya sekolah,letak sekolah, jenis
sekolah,tingkat sekolah. contoh organisasi sekolah adalah OSIS (organisasi intra sekolah)
organisasi kelas,organisasi kepengurusan sekolah,organisasi ekstra kurikuler dan organisasi
atau himpunan siswa jurusan. Adapun Manfaat berorganisasi adalah :
3.2. Saran
Dengan adanya Organisasi ini diharapkan terjadinya kerjasama antar kelompok juga
mengetahui tugas dan wewenang yang telah ditetapkan.
11
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
https://manfaat.co.id/organisasi-sekolah-manfaat-konsep-pengertian
http://www.academia.edu/29775554/ORGANISASI_SEKOLAH
http://www.academia.edu/11223332/FAKTOR_ORGANISASI
httpS://www.academia.edu/23678562/pentingnya_berorganisasi
12