ABSTRAK
Anggapan masyarakat yang cenderung menilai bahwa obat yang berkhasiat adalah obat yang
mempunyai harga mahal, persepsi yang salah tersebut menyebabakan obat generik dinilai tidak
bermutu maka, dalam penelitian ini, dilakukan penetapan kadar ampisilin dalam sediaan tablet generik
dan nama dagang, dan membandingkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ampisilin
generik dan nama dagang. Ampisilin adalah salah satu antibiotik yang digunakan untuk pengobatan
infeksi pada saluran pernapasan, saluran cerna, dan saluran kemih. Agar dapat memberikan efek terapi
yang diinginkan kadar ampisilin harus memenuhi persyaratan kadar yang telah ditetapkan Farmakope
Indonesia Edisi IV yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 120,0% dari jumlah yang tertera
pada etiket. Sampel yang digunakan tablet ampisilin generik (A1) dan tablet nama dagang (B1).
Penetapan kadar tablet ampisilin dilakukan secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
menggunakan fase gerak campuran air : asetonitril : KH2PO4 : asam asetat dengan perbandingan
909:80:10:1 laju alir 1,0 ml/menit menggunakan kolom C18 dan detektor 254 nm. Berdasarkan hasil
uji linearitas dari kurva kalibrasi diperoleh koefisien korelasi 0,9954 dengan persamaan regresi
Y= 277,1707 X – 2238,44 Hasil kadar yang didapat dari tablet ampisilin generik dan nama dagang
masing-masing adalah 107,7431% dan 107,6156%. Kadar ampisilin yang diperoleh melalui penetapan
kadar kemudian diuji signifikannya dengan menggunakan statistik, yaitu uji t. Dari uji t diperoleh
tpercobaan< ttabel yaitu 0,04090<2,920 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak,
sehingga tidak terdapat perbedaan kadar secara signifikan antara tablet ampisilin generik dengan
ampisilin nama dagang.
250 mg, atau 500 mg .Untuk bubuk suspensi Kinerja Tinggi (KCKT) dengan fase gerak air :
sirup kering mengandung 125 mg atau 500 asetonitril : KH2PO4 1M : Asam asetat 1 N
mg/5 ml [2]. (909 : 80: 10: 1) [1]. Alasan memilih metode
Pada umumnya masyarakat sering KCKT karena metode ini memberikan
mengkonsumsi antibiotik, baik anak-anak sensifitas yang tinggi dan relatif lebih cepat,
maupun orang dewasa. Penulis mengambil daya pisahnya baik, kolom dapat digunakan
ampisilin sediaan tablet 500 mg karena kembali, ideal untuk molekul besar dan kecil
biasanya masyarakat lebih memilih untuk dan mudah memperoleh kembali cuplikan [4].
upaya pengobatan diri sendiri (swamedikasi)
memerlukan dosis dewasa 500 mg untuk METODE PENELITIAN
mencapai efek terapinya dan lebih memilih Tempat dan Waktu Penelitian
sediaan tablet dibandingkan dengan sediaan Penelitian ini dilakukan di UPTD
suspensi, sedangkan untuk anak-anak biasanya Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
antibiotik diberikan dalam sediaan sirup dan Lampung Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 103
sering diresepkan dan dibuat dalam bentuk Penengahan Bandar Lampung pada bulan
racikan. Oktober 2014.
Penggunaan obat generik di Indonesia
hingga kini masih tergolong rendah di Alat dan Bahan
karenakan obat generik harganya jauh lebih Alat yang digunakan adalah satu unit
murah sementara masyarakat cenderung alat KCKT Shimadzu UHPLC yang terdiri dari
menilai bahwa kualitas obat identik dengan vacum degasser, Pompa, Detektor UV-VIS,
harganya, dengan anggapan obat yang lebih Kolom Selectosphere C18, Komputer
mahal kualitasnya lebih baik daripada obat (Pengolah Data), Labu Ukur 10 ml, 50 ml, dan
yang harganya murah. Berdasarkan pernyataan 1000 ml, Pipet Ukur 5 ml, Pipet Ukur 10 ml,
diatas didukung dengan data penelitian yang Pipet Volume, Syringe, Mortir dan Stemper.
menunjukan bahwa tablet generik dan nama Bahan yang digunakan adalah Tablet
dagang tidak memiliki perbedaan kadar secara Ampisilin, KH2PO4 , Asam Asetat 1 N, Asam
signifikan. Asetat glasial, Aquadest, Air bebas CO2,
Berdasarkan penelitian sebelumnya, Asetonitril, Baku Ampisilin.
menunjukan bahwa tablet generik dan nama
dagang tidak memiliki perbedaan kadar secara Metodologi Penelitian
signifikan. Berikut data penelitiannya : Populasi dari penelitian yang diambil
1. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa adalah suatu populasi ampisilin sediaan tablet
tidak terdapat perbedaan kadar secara dengan nama generik dan nama dagang yang
signifikan antara asam mefenamat dalam dijual dari salah satu apotek di Bandar
tablet generik dengan nama dagang pada Lampung. Sampel yang digunakan adalah
taraf kepercayaan 95% [7]. ampisilin sediaan tablet dengan satu nama
2. Dengan judul penetapan kadar ampisilin generik dan satu nama dagang yang dijual dari
dalam tablet dengan nama generik dan salah satu apotek di Bandar Lampung.Generik
dagang menggunakan kromatografi cair (Produk Kimia Farma) dan Nama Dagang
kinerja tinggi (KCKT) menunjukan 3 (Produk Sampharindo)
sampel generik, dan 3 sampel nama
dagang didapat hasil penetapan kadar Pembuatan Pereaksi
memenuhi persyaratan kadar yang Larutan KH2PO4 1M Dilarutkan
tercantum dalam Farmakope Indonesia [5]. sebanyak 136,09 gram KH2PO4 dalam air
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk bebas CO2, sampai 1000 ml.
membandingkan tablet ampisilin generik Asam Asetat 1 N Dibuat dari 60 ml
dengan nama dagang apakah kadarnya sesuai asam asetat glasial diencerkan dengan air
dengan persyaratan Farmakope Indonesia edisi sampai 1000 ml.
IV, yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak Larutan Pengencer Dibuat dari 10 ml
lebih dari 120,0% dari jumlah yang tertera KH2PO4 1M dicampur dengan 1 ml asam
pada etiket [1]. asetat 1 N, kemudian diencerkan dengan air
Menurut beberapa literatur, penentuan sampai 1000 ml.
kadar ampisilin dalam sediaan tablet dapat
ditentukan kadarnya secara Kromatografi Cair
150000
100000
50000
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Konsentrasi (µg/ml)
Tabel 2
Kadar Ampisilin Generik
MS
Luas Kadar Kadar Rata- Standar FI IV
Pengulangan
Puncak (%) Rata (%) (%)
TMS
< 90,0 dan
1 122963 108,2789 107,7431 MS
120,0
2 124192 107,2073
Tabel 3.
Kadar Ampisilin Nama Dagang
Standar FI IV MS
Luas Kadar Kadar Rata- Rata
Pengulangan (%)
Puncak (%) (%)
TMS
< 90,0 dan ≥
1 119660 111,2677 107,6156 MS
120,0
2 128067 103,9635
2. Perbandingan Uji t
Tabel 4.
Data Hasil Perhitungan Uji t
Kadar
Uji t
Sampel rata-rata n r Dk ttabel Kesimpulan
tpercobaan
(%)
Generik 107,7431 2 0,9999 2 0,04090 2,920 tpercobaan< ttabel
Nama Dagang 107,6156
adalah luas puncak zat dan sumbu x adalah diterima dan Ha ditolak, dan jika tpercobaan> ttabel
variasi konsentrasi dengan volume maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi jika
penyuntikan yang bervariasi. Untuk dapat tpercobaan adalah 0,04090 dan ttabel adalah 2,920.
menghitung kadar zat, yang pertama dilakukan Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha
adalah pembuatan kurva kalibrasi dengan ditolak karena tpercobaan< ttabel yaitu 0,04090 <
menyuntikan larutan baku ampisilin dengan 2,920. Untuk melihat harga ttabel, maka
berbagai variasi volume, sehingga didapatkan didasarkan pada derajat kebebasan (dk), yang
luas puncak dari larutan tersebut yang besarnya n1 + n2 – 2 yaitu 2+2-2 = 2 dengan
digunakan untuk mendapatkan persamaan taraf kesalahan 5% maka harga ttabel adalah
regresinya. Fungsi dari pembuatan kurva 2,920. Dari data diatas bahwa tpercobaan sebesar
kalibrasi adalah untuk melihat hubungan antara 0,04090 dan ttabel sebesar 2,920 dapat
konsentrasi dengan luas puncak. Dari data disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak
tersebut, berdasarkan cara menggunakan kurva karena tpercobaan< ttabel yaitu 0,04090 < 2,920.
kalibrasi yaitu konsentrasi terhadap area Jadi tidak terdapat perbedaan secara signifikan
didapatkan persamaan garis Y= 277,1707 X – antara kadar tablet ampisilin generik dan nama
2238,44 dengan nilai r (korelasi pearson) yaitu dagang.
0,9954. Setelah nilai r didapat maka akan Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh nilai R2 (koefisien determinasi) didapatkan maka dapat disimpulkan tidak
dimana nilai R2 yang didapat dari kurva terdapat perbedaan kadar secara signifikan
kalibrasi yang artinya bahwa nilai R2 antara tablet ampisilin generik dan nama
menunjukan tingkat hubungan linear yang dagang dan memiliki kadar yang memenuhi
sangat kuat antara x (konsentrasi baku persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV,
ampisilin) dan y (luas puncak). Sedangkan sehinggga tablet ampisilin generik memberikan
pada penetapan kadar tablet ampisilin generik efek terapi yang sama dengan ampisilin nama
dan nama dagang didapatkan kadar rata-rata dagang yang digunakan untuk pengobatan
ampisilin generik dan nama dagang yang infeksi saluran pernapasan, saluran cerna, dan
diperoleh dari pehitungan kadar masing- saluran kemih. Namun karena tingkat
masing adalah 107,7431% dan 107,6156%. penggunaan untuk obat, masyarakat lebih
Berdasarkan kadar yang diperoleh semuanya sering menggunakan sediaan dengan nama
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dagang dibandingkan penggunaan obat
Edisi IV, yaitu tidak kurang dari 90,0% dan generik, dikarenakan adanya anggapan
tidak lebih dari 120,0% seperti yang tertera masyarakat yang menilai bahwa obat yang
pada etiket. harganya lebih mahal (nama dagang) memiliki
Setelah diketahui masing-masing kualitas lebih baik daripada obat lebih murah
kadar dari tablet ampisilin dengan nama (generik).
generik dan nama dagang, dilakukan analisa
data dengan menggunakan uji statistik yaitu KESIMPULAN
dengan menggunakan uji t. Sebelum diolah 1. Dari hasil penelitian diperoleh kadar rata-
data dimasukkan ke rumus uji t, terlebih rata dari sampel ampisilin sediaan tablet
dahulu menghitung nilai varians, standar generik dan nama dagang masing-masing
deviasi dan korelasi (r). Korelasi (r) adalah adalah 107,7431% dan 107,6156%. Kadar
pengukuran statistik asosiasi atau hubungan ini memenuhi persyaratan Farmakope
antara dua variabel. Nilai korelasi berkisar Indonesia Edisi IV yaitu tidak kurang dari
antara 1 sampai dengan -1. Setelah nilai 90,0% dan tidak lebih dari 120,0% dari
masing-masing didapatkan kemudian jumlah yang tertera pada etiket.
dimasukkan ke rumus uji t. Hasil dari 2. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh data
perhitungan uji t didapatkan kadar sebesar tpercobaan 0,04090 dan ttabel 2,920 sehingga
0,04090 yang dijadikan sebagai nilai tpercobaan. tpercobaan< ttabel. Jadi dari data tersebut
Nilai tpercobaan ini akan dibandingkan dengan diperoleh hipotesa bahwa H0 diterima dan
ttabel yang dapat dicari dengan menghitung nilai Ha ditolak, artinya tidak terdapat
derajat kebebasan (dk) dengan rumus n1 + n2 – perbedaan kadar secara signifikan antara
2 = 2 + 2 - 2 = 2 sehingga didapatkan ttabel tablet ampisilin generik dan nama dagang.
yaitu 2,920 dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil dari tpercobaan dan ttabel
dibandingkan. Jika tpercobaan< ttabel maka H0