Anda di halaman 1dari 4

5/10/2020 10 Tes Darah Untuk Mengetahui Kesehatan Tubuh

10 Tes Darah yang Wajib Dilakukan Untuk


Mengetahui Kesehatan Tubuh
Fungsi cek darah atau pemeriksaan laboratorium dapat menceritakan banyak hal tentang
kesehatan tubuh kita. Bahkan, hampir dua per tiga kondisi kesehatan tubuh bisa dilihat dari
data hasil tes darah. Data ini tentu saja tidak hanya penting untuk mengobati penyakit, tetapi
juga berguna untuk memonitor kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Meskipun terdapat banyak jenis tes darah yang dapat dilakukan, kita dapat melakukan
beberapa tes yang biasa dikenal dengan istilah screening test, untuk mengetahui kondisi
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan kata lain, Kamu hanya perlu
melakukan screening test ini, lalu berkonsultasi dengan dokter. Kemudian, dapat
dilanjutkan dengan tes darah yang lebih spesifik apabila dibutuhkan. Jadi, jenis tes darah apa
saja yang sebaiknya dilakukan untuk memonitor kesehatan?

1. Pemeriksaan Lemak (Lipid) atau Kolesterol


Tes darah ini berfungsi mengukur kadar lemak dalam tubuh. Mengukur kadar lipid dalam
darah akan memberitahu Kamu kadar kolesterol dan trigliserida yang keduanya berpengaruh
terhadap kesehatan jantung. Sebelum melakukan tes ini, Kamu perlu melakukan puasa
terlebih dahulu sekitar 10 hingga 12 jam. Berikut ini nilai normal dari tes Panel Lemak atau
Kolesterol:

Kolesterol total: Resiko rendah: 240 mg/dL


Hasil LDL kolesterol (Lemak Jahat): Resiko rendah: 190 mg/dL
Kolesterol HDL (lemak baik): kurang
Hasil trigliserida: Diinginkan: 500 mg/dL

Baca juga: Bekali Kesehatan Anak dengan 3 Imunisasi


Dasar Ini!

2. Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan TORCH adalah pemeriksaan screening berupa tes darah, guna mendeteksi
sekelompok infeksi pada tubuh. TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex. Keempat jenis penyakit infeksi ini bila diderita oleh ibu
hamil dapat berbahaya bagi janin. Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang ke
arah pemeriksaan secara imunologis. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah mendeteksi adanya
zat anti (antibodi) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi, sebagai respons tubuh
terhadap adanya benda asing (kuman). Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin
M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG).

Nilai Normal: Negative

3. Pemeriksaan Screening Tumor Pria


Tumor adalah sel-sel tubuh yang tumbuh abnormal. Sel merupakan unit terkecil yang
menyusun jaringan tubuh manusia. Masing-masing sel mengandung gen yang berfungsi untuk

https://www.guesehat.com/10-tes-darah-yang-wajib-dilakukan-untuk-mengetahui-kesehatan-tubuh 1/4
5/10/2020 10 Tes Darah Untuk Mengetahui Kesehatan Tubuh

menentukan pertumbuhan, perkembangan, atau perbaikan yang terjadi dalam tubuh. Tumor
dapat menyebabkan berbagai gejala. Beberapa gejala dan tanda klinis umumnya bisa berupa:
Sering merasa tidak sehat.
Merasa sangat lelah.
Demam dan menggigil.
Tidak nafsu makan.
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Berkeringat pada malam hari.

Jenis tes untuk screening tumor pria adalah : AFP (Alfa Feto Protein), CEA (Carcino
Embryonic Antigen), dan PSA (Prostate Specific Antigen).

Nilai normal untuk:


AFP: < 20 ng/ml
CEA: < 5 ng / ml
PSA: 1 – 4 ng /ml

4. Pemeriksaan Fungsi Ginjal


Ginjal adalah organ ekskresi yang memiliki bentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem
urine, ginjal memiliki fungsi sebagai penyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan
membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urine. Tujuan pemeriksaan
fungsi ginjal adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada fungsi ginjal seseorang,
atau yang biasa disebut dengan istilah gagal ginjal. Mengapa penting? Gangguan fungsi ginjal
dapat terjadi tanpa gejala, subklinis, dan baru diketahui secara nyata setelah kondisinya
parah. Salah satu tujuan uji fungsi ginjal adalah untuk mendeteksi dini adanya gangguan
fungsi ginjal dan menentukan seberapa berat gangguan tersebut.

Nilai Normal:
Ureum: 7 – 20 mg / dL
Kreatinin: 0,8 – 1,4 mg / dL
Asam Urat: 2 – 7,5 mg / dL

5. Pemeriksaan Screening Hepatitis B


Hepatitis adalah sakit peradangan pada lever (hati). Peradangan terjadi karena beberapa
penyebab, seperti toksin (racun), bahan kimia, obat, ataupun agen penyebab infeksi. Penyakit
hepatitis dapat fatal akibatnya apabila tidak ditanggulangi secara lanjut, dikarenakan penyakit
ini adalah cikal-bakal dari munculnya kanker hati. Penyakit ini juga merusak fungsi hati, yaitu
sebagai penetral racun. Yang paling mengerikan, penyakit ini menyerang siapapun tanpa
pandang usia.

Nilai Normal:

HBsAg: Negative (Non Reaktif)


Anti HBs: < 20 mIU / ml

6. Pemeriksaan Fungsi Hati


Hati (lever) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan memiliki fungsi sebagai alat

https://www.guesehat.com/10-tes-darah-yang-wajib-dilakukan-untuk-mengetahui-kesehatan-tubuh 2/4
5/10/2020 10 Tes Darah Untuk Mengetahui Kesehatan Tubuh

ekskresi, karena hati membantu fungsi ginjal memecah beberapa senyawa yang bersifat racun
dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat, dengan memanfaatkan nitrogen dari asam
amino. Tes fungsi hati (panel hati) adalah seperangkat tes darah untuk mengukur kadar enzim
hati, protein, dan zat lainnya. Tes fungsi hati digunakan untuk membantu mendiagnosis ada
tidaknya penyakit hati atau penyakit liver, menilai tingkat kerusakan hati, dan menentukan
seberapa baik pengobatan bekerja. Jenis tes dalam pemeriksaan fungsi hati adalah SGOT,
SGPT, Gamma GT, dan Alkali Fosfatase.

Nilai Normal:
SGOT: 5 – 40 u / L
SGPT: 5 – 41 u / L
Gamma GT: 6 – 28 mu / ml
Alkali Fosfatase: 45 – 190 iu / L

7. Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes)


Diabetes juga dikenal dengan istilah penyakit kencing manis atau penyakit gula. Tubuh pasien
yang menderita diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau merespons hormon insulin
yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan menyebabkan
komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang. Diabetes merupakan salah satu penyebab
kematian tertinggi di dunia, bahkan di Indonesia. Gejalanya berupa:
Frekuensi buang air meningkat.
Terus-menerus merasakan haus (khususnya malam hari).
Hilangnya berat badan tanpa alasan.
Bagian intim sering gatal.
Luka sembuh dalam waktu yang lama.
Pandangan mata kabur.
Selalu merasa lelah, mengantuk, dan lamban.

Jenis tes untuk pemeriksaan ini adalah : Glukosa Puasa, HbA1c dan Urine Rutin.

Nilai normal :

Glukosa Puasa: < 100 mg/dL


HbA1c normal antara 4% sampai 5,6%. Kadar HbA1c antara 5,7% sampai 6,4%
mengindikasikan peningkatan risiko diabetes, dan kadar 6,5% atau lebih tinggi
mengindikasikan diabetes.
Urine Rutin: Glukosa Negative

8. Pemeriksaan Kanker Serviks


Kanker Serviks adalah salah satu kanker mematikan pada wanita selain kanker payudara, yang
muncul pada leher rahim (serviks). Kanker ini banyak menyerang wanita yang dalam konteks
sudah aktif berhubungan seksual dengan rentang usia antara 30-45 tahun. Sedangkan untuk
wanita yang berusia 20-25 tahun, masih kecil kemungkinan terkena penyakit kanker serviks
(kecuali yang aktif secara seksual).

Baca juga: Ini Dia Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata


Berdampak Buruk Bagi Kesehatan!
https://www.guesehat.com/10-tes-darah-yang-wajib-dilakukan-untuk-mengetahui-kesehatan-tubuh 3/4
5/10/2020 10 Tes Darah Untuk Mengetahui Kesehatan Tubuh

Penyebab dari kanker serviks adalah dari virus bernama Human Papillomavirus (HPV), dan
mudah menyerang orang-orang yang rutin melakukan hubungan seksual, terlebih untuk
mereka yang sering berganti pasangan. Gejalanya yaitu bau pada daerah intim, siklus
menstruasi tidak teratur, dan sakit saat berhubungan intim.

Nilai Normal :
Papsmear: Normal
SCC (Squamous Cell Carcinoma): 0 – 2 ng / ml

9. Pemeriksaan Premarital Wanita


Premarital checkup merupakan sekumpulan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan
status kesehatan kedua calon mempelai, terutama mendeteksi adanya penyakit menular,
menahun, atau diturunkan, yang dapat memengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan
janin. Mengapa penting?
1. Tes pranikah wajib hukumnya untuk mengetahui riwayat kesehatan kita dan pasangan,
jangan sampai kita menyesal di kemudian hari.
2. Mencegah calon bayi terhindar dari penyakit, seperti diabetes melitus, thalassemia, dan
penyakit turunan lainnya.
3. Membuat kedua calon mempelai lebih siap, lebih yakin, dan lebih terbuka satu sama lain
tentang riwayat kesehatan masing-masing. Dalam pernikahan, yang diutamakan adalah
kejujuran, begitu juga dengan masalah kesehatan.

10. Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual


Penyakit menular seksual (PMS), atau dikenal juga dengan istilah Penyakit Kelamin, adalah
penyakit yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Panel skrining
penyakit menular seksual memiliki fungsi untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi
penyakit herpes, klamidia, gonore, hepatitis, atau sifilis sehingga dapat ditangani dengan
tepat.

Mengapa penting? Mereka yang aktif secara seksual dan kerap bergonta-ganti pasangan
bukanlah satu-satunya yang perlu mengikuti pemeriksaan PMS. Bila Kamu telah terpapar oleh
kondisi-kondisi berikut, Kamu juga harus mempertimbangkan untuk menjalani pemeriksaan.
Kamu dipaksa untuk berhubungan seksual.
Kamu adalah seorang pria yang berhubungan dengan pria lain.
Kamu memiliki pasangan baru.
Kamu menggunakan obat-obatan intravena.
Kamu berisiko terkena PMS dan sedang atau akan hamil

Demikianlah serangkaian tes darah yang bisa dijadikan indikator dalam memonitor kesehatan
tubuh secara umum. Tanpa kesehatan yang baik, semua yang kita punya akan sia-sia. Tanpa
kesehatan yang prima, Kamu tidak akan pernah bisa mencapai apapun. Kesehatan buruk pula
lah yang akan membuat Kamu terpuruk dalam luka dan kesunyian. Kamu sendiri yang
sesungguhnya menciptakan pilihan – not somebody else.

https://www.guesehat.com/10-tes-darah-yang-wajib-dilakukan-untuk-mengetahui-kesehatan-tubuh 4/4

Anda mungkin juga menyukai