Anda di halaman 1dari 3

PEMBUATAN LARUTAN

I. Tujuan
 Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
 Menentukan konsentrasi suatu larutan contoh.
II. Dasar Teori
Suatu larutan adalah campuran homogeny dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat
atau lebih. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah-ubah.
Disebut homogeny karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya
bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun tidak dapat
dibedakan. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sejumlah kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat
adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan
solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut. Faktor yang mempengaruhi
kelarutan suatu zat antara lain adalah tekanan, sifat zat, suhu dan luas permukaan (Oxtoby,
2001).
Semua gas pada umumnya dapat bercampur degan sesamanya (misibel). Karena itu
semua campuran gas adalah larutan. Meskipun demikian campuran fase gas jarak pisah
antaranya molekul relative jauh, sehingga tidak dapat saling tarik-menarik secara efektif.
Larutan dapat berfase padat, dalam larutan pada pelarutnya adalah zat padat. Kemampuan
membentuk larutan padat sering terdapat pada logam dan larutan tertentu dimana atom
terlarut mengerahkan beberapa atom pelarut dalam larutan padatan lain. Atom terlarut dapat
mengisi kisi atau lubang dalam kisi pelarut. Pembentukan larutan padat ini terjadi apabila
atom terlarut cukup kecil untuk memasuki lubang-lubang dan diantara atom pelarut (Petrucci,
1987).
Menurut Syukri (1999), ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
1. Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan
akan turun.
2. Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran
reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Menurut Syukri (1999), larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan
zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan
belum atau dengan kata lain jenuh masih dapat larut.
2. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi
maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat
jenuh.
3. Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan
sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat
jenuh (mengendap).

III. Alat Dan Bahan


III.1 Alat
 Botol Reagen  Labu Takar
 Gelas Piala  Neraca Analitik
 Gelas Ukur  Spatula
 Kaca Arloji

III.2 Bahan
Ba(OH)2 . 8H2O H2SO4

Bi5O(OH)9(NO3)4 K2S2O7

C6H6Na3O7 . 2H2O LiOH

CaCl2 . 2H2O NaCl

K2Cr2O7 NaHCO3
IV. Prosedur Percobaan
1. Larutan dibuat dalam konsentrasi 0,1 M dengan larutan Ba(OH)2 . 8H2O, C6H6Na3O7 .
2H2O, CaCl2 . 2H2O dan H2SO4. Masing-masing didalam 300 mL aquades.
2. Larutan di buat dalam konsentrasi 0,05 M dengan larutan K2Cr2O7, NaCl. Masing-masing
didalam 300 mL aquades
3. Larutan dibuat dalam konsentrasi 1 M dengan larutan Bi5O(OH)9(NO3)4, K2O7S2. Masing-
masing didalam 300 mL aquades
4. Larutan dibuat dalam konsentrasi 2 M dengan larutan LiOH, NaHCO 3. Masing-masing
dalam 300 mL aquades.

V. Hasil Pengamatan
Larutan dibuat dalam konsentrasi 0,1 M Masing-masing didalam 300 mL aquades.
Diketahui = M= 0,1 M
V = 300 mL = 0,3 L
Ditanya = n (mol)
n
Penyelesaian = M= → n=M.V
V
n = 0,1 M . 0,3 L
= 0,03 mol

Anda mungkin juga menyukai