Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Kadek Debi Lestari

No/Nim : 14/1802622010454
Kelas : Akuntansi I Malam
Matkul : Pengauditan 1

9-1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan,
dan berikan 2 contoh yang memberi gambaran tentang pelaporan keuangan mengandung
kecurangan.

Jawaban :
Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan adalah suatu kesalahan penyajian atau
penghilangan suatu jumlah atau pengungkapan secara disengaja dengan tujuan untuk menipu
pengguna laporan keuangan.

Contoh : Kapitalisasi asset yang seharusnya diakui sebagai beban dan penghilangan jumlah
kewajiban perusahaan.

9-3. Tiga kondisi kecurangan manakah yang sering disebut “Segitiga Kecurangan” (Fraud
Triangle).

Jawaban :
a) Insentif/Tekanan : Manajemen dan karyawan lain mendapat insentif atau tekanan untuk
melakukan kecurangan.
b) Kesempatan/Peluang : Keadaan yang memberi peluang atau kesempatan bagi manajemen
atau karyawan untuk melakukan kecurangan.
c) Perilaku/Pembenaran : Suatu perilaku atau karakter yangg mengijinkan manajemen atau
karyawan untuk melakukan tindakan tidak jujur atau mereka berada dalam lingkungan yang
cukup memberi tekanan yang membenarkan mereka untuk melakukan tindakan tidak jujur.

9-4. Berikan contoh faktor risiko untuk terjadinya pelaporan keuangan mengandung kecurangan
untuk ketiga kondisi kecurangan : Insentif/Tekanan, Kesempatan, dan
Perilaku/Rasionalisasi.
Jawaban :

Insentif Peluang Perilaku/Pembenaran


Manajemen atau karyawan yang Keadaan menciptakan suatu Suatu perilaku, karakter, atau
lain memiliki insentif atau tekanan peluang bagi manajemen atau perangkat nilai etis yang
untuk melakukan pelaporan karyawan untuk membuat memungkinkan manajemen atau
keuangan yang mengandung laporan keuangan yang karyawan dengan sengaja
kecurangan secara material mengandung kecurangan. melakukan perbuatan tidak jujur,
atau mereka berada dalam
lingkungan cukup tekanan yang
menyebabkan mereka
membenarkan perbuatan tidak
jujur.
Contoh Faktor Risiko
• Kestabilan atau profitabilitas • Estimasi akuntansi signifikan • Komunikasi yang tidak efektif
keuangan terancam oleh kondisi yang menyangkut pertimba- atau tidak tepat dan dukungan
ekonomi, industri, atau operasi ngan dan ketidakpastian yang nilai entitas.
entitas. Sebagai contoh: terjadi sulit untuk diverifikasi. • Mengetahui sejarah pelanggaran
penurunan permintaan dari • Tidak efektifnya Dewan atas Undang-Undang Sekuritas
pelanggan dan meningkatnya Komisaris dan Komite Audit atau undang-undang dan
kegagalan bisnis baik dalam mengawasi pelaporan peraturan lainnya.
lingkup industri maupun keuangan. • Manajemen melakukan
ekonomi secara keseluruhan. • Turnover yang tinggi dan tidak peramalan yang sangat agresif
• Tekanan yang besar terhadap efektifnya staf akuntansi, audit atau tidak realistis terhadap
manajemen untuk melunasi internal atau teknologi analis, kreditur, dan pihak ketiga
utang atau untuk memenuhi informasi. lainnya.
persyaratan pinjaman lainnya. • Pengendalian internal lemah.
• Kesejahteraan pribadi • Transaksi dengan pihak
manajemen atau Dewan berelasi yang signifikan.
Komisaris terancam secara
material oleh kinerja keuangan
entitas.

9-7. Apakah yang harus dipertimbangkan oleh tim audit dalam merencanakan diskusi tentang
risiko kecurangan ?

Jawaban :
Yang harus dipertimbangkan oleh tim audit dalam merencanakan diskusi tentang risiko
kecurangan adalah :
a) Bagaimana mereka meyakini bahwa laporan keuangan entitas rentan terhadap kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. Hal ini mencakup pertimbangan-
pertimbangan tentang factor-faktor eksternal dan internal yang diketahui mempengaruhi
entitas sehingga bisa :
• Menciptakan suatu insentif atau tekanan bagi manajemen untuk melakukan kecurangan.
• Memberi peluang untuk melakukan kecurangan.
• Mengindikasikan suatu kultur atau lingkungan yang memungkinkan manajemen
membenarkan kecurangan.
b) Bagaimana manajemen bisa melakukan dan menyembunyikan pelaporan keuangan yang
mengandung kecurangan.
c) Bagaimana seseorang bisa memperlakukan tidak semestinya terhadap asset entitas.
d) Bagaimana auditor bisa merespons terhadap kerentanan kesalahan penyajian material yang
diakibatkan kecurangan.

9-12. Sebutkan 3 teknik utama yang sering digunakan untuk memanipulasi pendapatan.

Jawaban :
Ada tiga tipe utama manipulasi pendapatan, yaitu :
a) Pendapatan Fiktif
Dalam kasus-kasus manipulasi yang dijumpai akhir-akhir ini hampir semua menyangkut
penjualan fiktif, namun sebenarnya hal itu bukan barang baru. Pelaku kecurangan
melibatkan banyak pihak untuk mendukung pendapatan fiktif.
b) Pengakuan pendapatan prematur
Pengakuan pendapatan prematur adalah pengakuan pendapatan sebelum saat pengakuan
pendapatan sebagaimana ditentukkan dalam standar akuntansi.
c) Manipulasi penyesuaian atas
Penyesuaian yang paling sering dilakukan terhadap pendapatan berkaitan dengan retur dan
pengurangan harga pejualan. Perusahaan bisa juga mengecilkan jumlah beban kerugian
piutang karena diperlukan pertimbangan yang signifikan untuk menentukan jumlah yang
benar.

10-1. Sebutkan lima jenis pengujian yang digunakan auditor untuk menentukan apakah laporan
keuangan disajikan secara wajar. Tunjukkan pengujian mana yang dilakukan untuk
mengurangi risiko pengendalian dan pengujian mana yang dilakukan untuk mengurangi
risiko deteksi direncanakan.

Jawaban :
Lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
Pengujian tersebut meliputi :
a) Prosedur Penilaian Risiko
b) Pengujian Pengendalian
c) Pengujian Substantif Transaksi
d) Prosedur Analitis
e) Pengujian Rinci Saldo

Pengujian yang dijalankan untuk mengurangi risiko pengendalian adalah pengujian


pengendalian dan pengujian yang digunakan untuk mengurangi risiko deteksi yang direncanakan
adalah pengujian substantif transaksi. Adapun pengujian yang dilakukan untuk pengendalian
internal adalah prosedur pengukuran risiko.

10-2. Apakah tujuan prosedur penilaian risiko dan apakah perbedaannya dari 4 jenis pengujian
audit lainnya.

Jawaban :
Tujuan prosedur penilaian risiko adalah untuk menilai risiko salah saji yang material dalam
laporan keuangan.
Prosedur penilaian risiko berbeda dengan empat jenis pengujian audit lainnya karena empat
jenis pengujian lainnya dilakukan jika dalam prosedur penilaian reisiko, auditor menemukan
bahwa terdapat risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan.

10-3. Apakah tujuan pengujian pengendalian? Tunjukkan akun-akun dalam laporan keuangan
yang terpengaruh oleh pelaksanaan pengujian pengendalian untuk siklus pembelian dan
pembayaran.
Jawaban :
Tujuan dari Pengujian Pengendalian adalah untuk menentukan efektivitas kebijakan dan
operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian yang diterapkan untuk menilai control risk
(risiko pengendalian).
Terdapat tiga akun yang memiliki dampak dari pengujian pengendalian untuk siklus pembelian
dan pembayaran yaitu :
a) Pembelian barang dan jasa
b) Pengeluaran kas
c) Retur dan cadangan pembelian serta potongan pembelian

10-4. Bedakan antara pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi.
Berilah masing-masing dua buah contoh.

Jawaban :
Pengujian Pengendalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan
efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian yang diterapkan
untuk menilai control risk ( risiko pengendalian). Sedangkan Pengujian Substantif Golongan
Transaksi adalah prosedur yang digunakan untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam
bentuk uang yang langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan
tersebut sering disebut dengan salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang merupakan
indikasi yang jelas terjadinya salah saji dalam laporan keuangan.

Perbedaan yang terletak pada prosedur audit yang dipakai adalah :


1. Pengujian Pengendalian
Dengan pengajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, pelaksanaan kembali pekerjaan, dan
teknik audit berbantu computer.
2. Pengujian Substantif Golongan Transaksi
Sama halnya dengan pengujian pengendalian dan ditambah prosedur analitis, perhitungan,
konfirmasi, penelusuran, dan pemeriksaan.

Contoh dari Pengujian Pengendalian :


a) Menyamakan invoice supplier dengan purchase order dan receiving report sebelum
menyetujui pembayaran invoice.
b) Memeriksa kartu absensi karyawan sebelum menyetujui pembayaran uang lembur

Contoh dari Pengujian Substantif Golongan Transaksi :


a) Memeriksa fisik persediaan pada tanggal neraca sebagai bukti bahwa persediaan yang
disajikan dalam catatan akuntansi yang benar-benar ada (penegasan validitas).
b) Mengatur pemasok untuk mengkonfirmasi secara tertulis rincian dari jumlah yang
terhutang pada tanggal neraca sebagai bukti bahwa hutang usaha adalah lengkap (asersi
kelengkapan).

Anda mungkin juga menyukai