Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI TEKNIS

DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PROGRAM
PEMBANGUNAN/PENINGKATAN BANGUNAN NEGARA

KEGIATAN
PENYELESAIAN MASJID NURUL HUDA
KEL. HANDIL BARU DARAT KEC. SAMBOJA

TAHUN ANGGARAN
2020
SPESIFIKASI TEKNIS
Kegiatan :
Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat Kec. Samboja
Tahun Anggara 2020

A. UMUM
Spesifikasi Teknis ini diperlukan sebagai acuan pelaksanaan paket kegiatan yang isinya
merupakan panduan pelaksanaan paket pekerjaan baik pengadaan konstruksi, jasa konstruksi,
maupun pengadaan barang. Spesifikasi Teknis untuk kegiatan ini sebagaimana dijabarkan dibawah
ini.

B. LATAR BELAKANG
Masjid merupakan salah satu tempat beribadah bagi umat muslim, Masjid memiliki peran
strategis sebagai pusat pembinaan umat dalam upaya melindungi,memberdayakan serta
mempersatukan umat guna mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Sebagai usaha untuk
mengoptimalkan dan meningkatkan Kebutuhan Masyarakat dalam menjalankan ibadah Menghadap
Tuhan Yang Maha Esa. Maka diperlukan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan
tersebut. Salah satunya yatu Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat
Kecamatan Samboja.
Atas dasar pemikiran tersebut maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara
memandang perlu untuk mendorong peningkatan fasilitas Sarana dan Prasarana tempat-tempat
ibadah di lingkungan Kecamatan samboja, dengan tujuan untuk meningkatkan serta memberikan
kenyamanan kepada masyarakat dalam beribadah menghadap Tuhan Yang maha Esa.
Sehubungan dengan bangunan Masjid lama kurang yang reresentatif untuk pelayanan
masyarakat maka, atas dasar pertimbangan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai
Kartanegara mengadakan pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat
Kecamatan Samboja., guna menyediakan fasilitas fisik masjid yang lebih baik dan tertata.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


C.1 Maksud
Meningkatkan mutu dan kualitas guna terciptanya sarana dan prasarana yang
memenuhi standar.
C.2 Tujuan
Memberikan fasilitas guna meningkatkan kenyamanan Masyarakat dalam beribadah di
lingkungan Kecamatan Samboja,serta menambah nilai estetik bangunan pelayanan kepada
masyarakat secara berkesinambungan.

D. SASARAN
Sasaran Pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat Kecamatan
Samboja sebagai berikut :
1. Terbangunnya fasilitas fisik Masjid yang baik dan tertata;
2. Meningkatkan kenyamanan tempat-tempat ibadah di lingkungan tersebut;
3. Menambah nilai estetik bangunan.

E. MANAJEMEN K3 DAN PENANGANAN RESIKO


Kecelakaan kerja bisa terjadi pada setiap tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan, mulai dari tahap penyimpanan peralatan dan material,tahap persiapan, tahap
pekerjaan struktur dan lain sebagainya. Setiap risiko pada tahapan pekerjaan tersebut harus
dinilai untuk mendapatkan penanganan/pengendalian risiko secara proposional dengan
mempertimbangkan faktor biaya dan efektifitas. Untuk itu diperlukan manajemen risiko K3
yang bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian dalam pelaksanaannya
Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu
kesisteman yang baik. Sehingga memungkinkan manajemen untuk meningkatkan hasil dengan
cara mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang ada. Pendekatan manajemen risiko yang
terstruktur dapat meningkatkan perbaikan berkelanjutan.
Pada prinsipnya kecelakaan bisa kita cegah, dengan melakukan tindakan preventif dan
berpedoman pada prinsip zero accident. Mematuhi segala peraturan, perundangan dan
kebijakan yang menyangkut K3.Dengan mengacu kesimpulan diatas maka saran-saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pelatihan yang berkaitan dengan risiko K3 kepada setiap tenaga kerja.
2. Memberlakukan sistim shift dan memberikan hari libur kepada pekerja secara bergantian.
3. Mengendalikan lingkungan kerja yang berbahaya dan memiliki risiko tinggi terhadap
peluang terjadinya risiko K3.
4. Kegiatan ini termasuk resiko Kecil
NO URAIAN IDENTIFIKASI PENGENDALIAN RISIKO K3
PEKERJAAN BAHAYA
1 Galian Tanah Pondasi - Terkilir 1. Penggunaan prosudur, instruksi kerja dan
- Terkenab Alat Penggali cara kerja aman.
cangkul 2. Penggunaan peralatan yang tepat.
- Mata terkena Tanah 3. Menyusun Instruksi Cara Kerja pada
Pekerjaan yang akan dikerjakan dengan
hati hati.
4. Penggunaan APD ( Alat Pelinding Diri)
Kaca mata,Masker,Sarung tangan,&Helm.
5. Obat dan kotak P3K
2 Urugan Tanah + - Tertabrak Dump truck 1. Penggunaan prosudur, instruksi kerja dan
- Tangan/kaki/kepala cara kerja aman.
Pemadatan 2. Penggunaan peralatan yang tepat.
terkena material
- Risiko : luka ringan, 3. Menyusun Instruksi Cara Kerja pada
sedang & berat Pekerjaan yang akan dikerjakan dengan
- Mata terkena debu dan hati hati.
Tanah 4. Penggunaan APD ( Alat Pelinding Diri)
Kaca mata,Masker,Sarung tangan,&Helm.
5. Obat dan kotak P3K
3 Minipile Beton 20x20 - Tangan/kaki/kepala 1. Penggunaan prosudur, instruksi kerja dan
terkena alat penumbuk cara kerja aman.
K.500 2. Penggunaan peralatan yang tepat.
- Risiko : luka ringan,
sedang & berat 3. Menyusun Instruksi Cara Kerja pada
- Mata terkena serpihan Pekerjaan yang akan dikerjakan dengan
Minipile hati hati.
- Terkena Alat pemotong 4. Penggunaan APD ( Alat Pelinding Diri)
minipile Rompi, Kaca mata,Masker,Sarung tangan,
Sefety belt &Helm.
5. Obat dan kotak P3K
4 Pekerjaan Beton K.250 - Tangan/kaki terkena 1. Penggunaan prosudur, instruksi kerja dan
adukan mortar dalam cara kerja aman.
(Kolom,Sloof,&Balok) waktu yang lama 2. Penggunaan peralatan yang tepat.
- Terhirup debu semen 3. Menyusun Instruksi Cara Kerja pada
- Mata terkena debu dari Pekerjaan yang akan dikerjakan dengan
semen hati hati.
- Risiko : luka ringan, 4. Penggunaan APD ( Alat Pelinding Diri)
sedang & berat Rompi, Kaca mata,Masker,Sarung tangan,
Sefety belt &Helm.
5. Obat dan kotak P3K
5 Pembesian - Terkena alat 1. Penggunaan prosudur, instruksi kerja dan
pemotong besi cara kerja aman.
(Kolom,Sloof,&Balok) - Tangan/kaki/kepala 2. Penggunaan peralatan yang tepat.
terkena material besi 3. Menyusun Instruksi Cara Kerja pada
- Terkilir Pekerjaan yang akan dikerjakan dengan
- Risiko : luka ringan, hati hati.
sedang & berat 4. Penggunaan APD ( Alat Pelinding Diri)
Rompi, Kaca mata,Masker,Sarung tangan,
Sefety belt &Helm.
5. Obat dan kotak P3K
6 Begisting - Terjatuh dari 1. Penggunaan prosudur, instruksi kerja dan
ketinggian cara kerja aman.
(Kolom,Sloof,&Balok) - Terjepit 2. Penggunaan peralatan yang tepat.
- Kejatuhan material 3. Menyusun Instruksi Cara Kerja pada
bekisting Pekerjaan yang akan dikerjakan dengan
- Risiko : luka ringan, hati hati.
sedang & berat 4. Penggunaan APD ( Alat Pelinding Diri)
Rompi, Kaca mata,Masker,Sarung tangan,
Sefety belt &Helm.
5. Obat dan kotak P3K
8 Pekerjaan - Terjatuh dari 1. Penggunaan prosudur, instruksi kerja dan
ketinggian cara kerja aman.
Kubah
- Terjepit 2. Penggunaan peralatan yang tepat.
- Kejatuhan material 3. Menyusun Instruksi Cara Kerja pada
kubah Pekerjaan yang akan dikerjakan dengan
- Terkena alat hati hati.
pemotong atap 4. Penggunaan APD ( Alat Pelinding Diri)
- Risiko : luka ringan, Rompi, Kaca mata,Masker,Sarung tangan,
sedang & berat Sefety belt &Helm.
5. Obat dan kotak P3K

F. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN


Pengguna Jasa :Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara
Nama PPK :Sunyoto, ST.
Nip :19730515 200701 1 038
Alamat :Jl.WolterMonginsidi,Timbau,Kec.Tenggarong,Kabupaten
Kutai Kartanegara,Kalimantan Timur 75513

G. SUMBER PENDANAAN
Rencana Penganggaran biaya untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut disediakan dari
APBD-P dengan rincian sumber pembiayaan DPA sebagai berikut :
 Jumlah Dana DPA : Rp. 1.000.000.000,00-
 Terbilang : (Satu Milyar Rupiah)

H. LINGKUP KERJA DAN HASIL AKHIR


Secara umum Lingkup Pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat
Kecamatan Samboja dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Pekerjaan Pendahuluan
b) Pekerjaan Tanah
c) Pekerjaan Struktur Bawah
d) Pekerjaan Struktur Beton
e) Pekerjaan Arsitektur
f) Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Sedangkan Hasil Akhir yang diharapkan adalah terbangunnya Penyelesaian Masjid Nurul
Huda Kel. Handil Baru Darat Kecamatan Samboja sebagai berikut:
 Fasilitas Sarana Prasarana tempat ibadah yang dapat dimanfaatkan terutama oleh
masyarakat di Kecamatan Samboja

I. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat
Kecamatan Samboja akan dijadwalkan berlangsung selama 4 (Empat) bulan sejak
ditandatanganinya SPMK. Kontraktor pelaksana harus menyelesaikan semua item pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak dengan masa waktu yang ditentukan diatas

J. BIAYA KONSTRUKSI
Biaya Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat Kecamatan Samboja
berdasarkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) ditetapkan sebesar :
Total Biaya Pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat Kecamatan
Samboja sebesar Rp. 895.343.013,22- dengan rincian HPS terlampir.

K. DOKUMEN LAIN YANG DIPERSYARATKAN


Dokumen tambahan yang dipersyaratkan antara lain :
1. Surat Dukungan dan Jaminan atas bahan dan kualitas oleh Kontraktor atau Sub Kontraktor.
2. Perhitungan SKP, KD dan Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank (minimal 10% dari
HPS).
3. Daftar Peralatan Utama Minimum yang meliputi :
NO NAMA PERALATAN KAPASITAS JUMLAH
1 Scaffolding 250 Set
2 Concrete Mixer 0.5 M3 3 Unit
3 Generator Set 10 Kva 1 Unit
4 Stamper 5 Hp 1 Unit

4. Daftar Tenaga manajerial yang meliputi :


NO JABATAN PENDIDIKAN KUALIFIKASI PENGALAMAN
1 Pelaksana D3 Teknik SKT : Pelaksana Bangunan 3 Tahun
Sipil Gedung /Pekerjaan Gedung
(TA022)
2 Petugas K3 SMA/SMK Sertifikat Pelatihan K3 2 Tahun
L. SPESIFIKASI TEKNIS
Ringkasan Spesifikasi Teknis Bahan/ Material untuk Pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul
Huda Kel. Handil Baru Darat Kecamatan Samboja :

a) Semen (Portland Cement) = Semen Gersik, Semen Padang, atau Tonasa


(menyesuaikan ketersediaan bahan dipasaran)

b) Batu Bata = Tanah liat, hasil produksi lokal yang dibakar dengan
baik dan bersudut tajam serta rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran

c) Pasir Pasang = Pasir Sei. Mahakam (Pasaran Lokal).

d) Pasir Beton =

a. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan


adukan harus berbutir keras, bersih dari kotoran-
kotoran dan zat-zat kimia organik dan anorganik
yang dapat merugikan mutu beton ataupun baja
tulangan, dan bersudut tajam. Susunan pembagian

b. Persentase berat fraksi butiran yang lebih halus dari


0,074 mm dan atau kotoran atau lumpur tidak boleh
lebih dari 5 % terhadap berat keseluruhan. Kecuali
ketentuan di atas, semua ketentuan agregat halus beton
(pasir) pada SKSNI T-15-1991-03 harus dipenuhi.

e) Koral Beton =

a. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran


maksimal 2,5 cm, dan mempunyai bidang pecah
minimum 4 buah, dan mempunyai bentuk lebih
kurang seperti kubus.

b. Batu pecah harus diperoleh dari batu keras yang


digiling oleh mesin pemecah batu sesuai dengan
persyaratan PBI, bersih, serta bebas dari kotoran-
kotoran yang dapat mengurangi kekuatan mutu beton
maupun baja. Pembagian butir harus memenuhi
ketentuan seperti di bawah ini.

f) Cat Emulsi (tembok) =

 Cat Tembok Interior :


Cat untuk Interior lebih ditekankan pada cat decoratif,
berbeda dengan cat exterior yang lebih menekankan ke
durability. Jenis Cat yang digunakan : Mowilex atau
sejenis (menyesuaikan ketersediaan bahan dipasaran)
(Warna ditentukan kemudian), dengan lapis plamir 1x
setiap lapis dihaluskan dan finishing 2x

 Cat Tembok exterior :

Cat exterior harus mempunyai ketahanan terhadap sinar


matahari. biasanya juga lebih flexible supaya bisa
mengikuti muai susut karena kelembaban. Jenis Cat
yang digunakan : Mowilex atau sejenis (menyesuaikan
ketersediaan bahan dipasaran) (Warna ditentukan
kemudian), 1 x White prime coat dan finishing 2 x

g) Keramik =

 Merek Roman / Indo Gress / Ikolo / KIA atau sejenis


(menyesuaikan ketersediaan bahan dipasaran) :

- Lantai Menara ukuran 30 x 30 cm (Warna ditentukan


kemudian), dengan seri dan warna yang sama,
sambungan nat warna hitam. Tipe permukaan halus.

- Lantai Teras Menara Terbuka,ukuran 30 x 30 cm


(Warna ditentukan kemudian), dengan seri dan warna
yang sama, sambungan nat warna hitam. Tipe
permukaan kasar.

h) Fitting, Stop Kontak, Saklar = Broco Standard atau sejenis

i) Kabel = Eterna, Supreme (sejenis), NYM 3x2,5mm2

dengan grounding 1,5mm2.


j) Lampu = Lampu SL 12 Watt, (Merk Philips).

Lampu Sorot LED Spot Light 13W PAR 38 ( Yelow)

k) Pipa =

 Air Buangan Atap dak : Merk Wavin, Rucika,


Invilon, Maspion atau sejenis (menyesuaikan
ketersediaan bahan dipasaran) Diameter 2” jenis D
M. METODE PELAKSANAAN
Ringkasan Metode Pelaksanaan untuk Pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil
Baru Darat Kecamatan Samboja secara umum :
1) Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

2.1. Uraian

 Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang berasal dari
air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain, apabila terjadi maka pengeringan
diusahakan dengan jalan memompa dengan menggunakan Pompa Air kapasitas
2.5 Hp sesuai dengan Tabel Peralatan Minimum yang harus dipenuhi rekanan dan
menyalurkan keparit-parit atau lain-lain dan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan
tersebut dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan.

 Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman,


kemiringan, lokasi serta lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
seperti dinyatakan dalam gambar kerja dan disetujui oleh Direksi Teknik.

 Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh ditempatkan berserakan.
Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan lagi supaya disingkirkan. Bahan-bahan
sisa galian tersebut harus segera dikeluarkan dari pekerjaan paling lambat 2 x 24
jam dan dibuang pada tempat yang disetujui Direksi Teknik

2) Pekerjaan Timbunan Dan Pemadatan

3.1. Uraian

 Pekerjaan ini mencakup pengambilan dan pengangkutan, dan dalam pasal ini juga
mencakup pekerjaan pemadatan tanah atau bahan berbutir dengan menggunakan
Stamper kapasitas 5 Hp yang disetujui oleh konstruksi timbunan atau untuk
timbunan umum yang diperlukan untuk membuat dimensi timbunan badan
pondasi, antara lain ketinggian yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

 Segala perubahan dari spesifikasi ini harus dikonsultasikan secara tertulis kepada
Direksi Teknik dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
untuk memulai pekerjaan.

 Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam pasal ini yaitu timbunan dari bahan
tanah pilihan yang baik. tanah pilihan yang digunakan bersifat baik dan harus
memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh Konsultan atau persetujuan Direksi
Teknik.
3) Pekerjaan Tiang Pancang

4.1. Uraian

 Pekerjaan tiang pancang berfungsi untuk menyalurkan beban dari upper struktur ke
lapisan tanah dasar, yang terdiri dari :- Pancang Minipile Beton 20x20 K.500.

 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, dan prosedur pemancangan


yang disetujui oleh Direksi Teknis yang sesuai dengan persyaratan teknis
pekerjaan pancang.

 Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor wajib mengajukan request sheet terlebih


dahulu kepada Direksi Teknis.

 Segala perubahan dari spesifikasi ini harus dikonsultasikan secara tertulis kepada
Direksi Teknis dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Teknis
untuk memulai pekerjaan.

4) Pekerjaan Beton

6.1. Uraian

 Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan untuk membuat


mix design dari sebagian jumlah bahan untuk beton yang sudah memenuhi
persyaratan dengan pelaksanaannya mengikuti Standar Konstruksi Bangunan
Indonesia 1.4.5.3.1989-UDC:693.5

 Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi, tetapi
agregat halus hendaknya dalam jumlah sesedikit mungkin yang apabila
dikombinasikan dengan semen akan menghasilkan adukan yang dapat mengisi
rongga-rongga antara agregat-agregat yang berbutir kasar tersebut dan cukup
tersisa untuk membentuk permukaan / finishing yang halus.

 Untuk mencapai kekuatan beton yang optimum dan awet, maka jumlah air yang
dipakai hendaknya sesedikit mungkin tetapi masih cukup mudah dikerjakan dan
mempunyai konsistensi yang cukup sesuai dengan keperluannya.

 Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan
apa yang tertera pada gambar rencana.

 Semua baja tulangan yang didesain sebagai tulangan praktis dan tidak termasuk
pada gambar rencana, tetapi diperlukan / dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan
ini, harus diadakan pelaksanaannya.
 Baja tulangan harus ditempatkan pada posisi seakurat mungkin sesuai dengan
gambar rencana dan diikat kuat agar tidak bergeser saat pengecoran.

 Semua baja pada pekerjaan ini permukaannya harus bersih dari larutan-larutan,
bahan-bahan atau material yang dapat member akibat pengurangan lekatan antara
beton dan baja.

 Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya terdapat


kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada, maka Kontraktor
dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera
dalam gambar. Secepatnya hal ini diberitahukan kepada Direksi Teknis untuk
sekedar informasi.

 Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda yang
digunakan sampai beton mencapai kekuatan yang diisyaratkan. Segala biaya yang
diperlukan sehubungan perencanaan bangunan acuan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

 Perbandingan adukan harus sesuai hasil percobaan dan persyaratan yang diminta
dan angka perbandingan adukan tersebut harus menyatakan takaran dalam satuan
isi yang dilaksanakan dalam keadaan kering tanpa digetarkan. Alat penakar harus
dibuat dengan baik, kuat dan harus mendapat persetujuan Direksi Teknik terlebih
dahulu.

 Pengadukan bahan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk/ Concrete


Mixer kapasitas 0.5 M3 sesuai dengan Tabel Peralatan Minimum yang harus
dipenuhi rekanan, Pengadukan sekurang-kurangnya 1,5 menit setelah semua bahan
beton sesuai persyaratan mulai diaduk.

 Adukan beton tersebut sudah harus terpakai dalam waktu 1 jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Bila digerakkan kontinyu secara mekanik, jangka
waktu tersebut bisa diperpanjang satu jam. Adukan beton tersebut harus dicorkan
sedekat-dekatnya ke tujuan secara kontinyu sampai mencapai syarat-syarat
pelaksanaan yang disetujui Direksi Teknik.

 Supaya dalam beton tidak terjadi rongga kosong/ udara masuk selama pengecoran
harus digunakan concrete vibrator. Concrete vibrator harus ditanam tegak lurus,
tidak boleh lebih dari 30 detik setiap penanaman untuk tebal lapisan 8 cm dan
tidak boleh kena langsung baik pada baja tulangan maupun cetakan.
 Pengecoran harus dilakukan secara teliti dan harus selalu diperiksa sehingga bisa
menghasilkan bentuk permukaan, ketinggian yang dibutuhkan sesuai dengan
Gambar Rencana kerja.

 Apabila pengecoran selanjutnya ternyata dilaksanakan pada waktu melebihi 2 jam


dari saat penghentian pengecoran, maka daerah pengecoran yang terhenti tersebut
harus diberlakukan sebagi siar dilatasi. Permukaan beton pada daerah pengecoran
yang terhenti harus dibobok minimal 5 cm sehingga membentuk bidang yang
kasar. Permukaan beton tersebut kemudian diberi bahan bondingagent seperti
EMAGG atau yang setara dan yang dapat menjamin kontinuitas beton lama
dengan beton baru.

5) Dinding Bata

7.1. Uraian

 Bata harus ditumpuk di bawah penutup dan tidak langsung menyentuh tanah.
Bahan-bahan harus disimpan dalam ruangan tahan cuaca, berventilasi, diatas
tempat yang dinaikkan dari permukaan tanah dan secara efektif terlindungi dari
cuaca dan kelembaban. Secara logistic barang yang paling dulu masuk adalah
barang yang dulu keluar (digunakan).

 Semua bata harus tetap basah selama proses konstruksi dan harus disusun agar
membentuk pola yang dapat tersambung oleh adukan semen. Dalam satu hari,
ketinggaan unit pasangan bata tidak boleh lebih dari 100 cm. Akhir dari pekerjaan
bata harus disisakan untuk tempat memanjat tukang dan tidak boleh diblok / diisi,
untuk mencegah retak dikemudian hari. Susunan bata harus mengikuti peraturan
yang benar yaitu, antara lapisan satu dengan lapisan lainnya harus memiliki jarak
setengah dari panjang bata. Semua sambungan bata harus diisi dengan adukan
semen dan sambungan harus rata dan sama ketebalannya. Jarak rata-rata adalah
12.5 mm dengan toleransi 2.5 mm.

 Bata harus direndam sebelum disusun, dan sebelum terkena adukan semen. Bata
kerawang (Vent block) tidak perlu direndam sebelum disusun, tetapi
permukaannya perlu dibasahi sebelum diberi adukan semen. Bata yang rusak tidak
boleh digunakan.

 Pekerjaan bata harus dibangun dengan tata cara yang sama dalam pengukuran dan
garis ketinggian yang tepat. Sudut-sudut dan pekerjaan lain yang sulit harus
disusun dengan penopang dan tidak dinaikkan melebihi 100cm. Toleransi vertikal
maksimum per 400 cm adalah 10 cm.
6) Pekerjaan Plesteran

8.1. Uraian

 Adukan semua jenis plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu
pelaksanaan pemasangan.

 Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu pencampuran


aduk plesteran dengan waktu pemasangan tidak melebihi 30 menit, terutama
untuk plesteran kedap air.

 Kontraktor harus menyediakan Pekerja / Tukang yang ahli untuk


pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, khususnya untuk plesteran aci halus.

 Terkecuali untuk plesteran kasar, permukaan semua aduk plesteran harus


diratakan. Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran halus / aci harus rata,
tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga dan berlubang, tidak
mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang membuat cacat.

 Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih


dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm.

 Untuk setiap pertemuan bahan / material yang berbeda jenisnya pada satu bidang
datar, harus diberi naat / celah dengan ukuran lebar 7 mm. dan dalam 5 mm.

 Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau


pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m.

 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom


seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam Gambar Kerja. Tebal plesteran
adalah maksimal 1 cm.

 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan


instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk seluruh bangunan.

7) Pekerjaan Lantai Keramik / Tile

9.1. Uraian

 Permukaan yang akan dipasangi keramik harus kering, bersih dan bebas dari
kotoran, debu, minyak, lemak dan segala hal yang dapat merusak.

 Adukan semen untuk keramik lantai, dinding eksterior / luar dan bagian tahan air
lainnya harus terdiri dari campuran 1 semen : 3 pasir dan beberapa campuran
bahan yang direkomendasikan, selain yang telah ditunjukkan dalam gambar.
Adukan semen untuk keramikdi tempattempat lain harus terdiri dari 1 semen dan 4
pasir. Ketebalan adukan harus minimum 25 mm, kecuali bila ditetapkan lain dalam
gambar.

 Sebelum pemasangan, semua keramik harus dibersihkan dari debu dan kotoran.

 Dasar keramik harus dipadatkan dengan spesi / aduk seperti yang diisyaratkan dan
disebutkan disini. Tiap lantai harus dipasang pada bidang ketinggian yang benar
menggunakan batang penyearah / beating blok. Pengujian distorsi bidang harus
dibuat dengan tanda ketinggian yang disetujui. Tekanan positif tiap lantai
diperlukan untuk membuat ikatan tembok yang benar. Keramik yang tidak terletak
pada bidang yang benar atau salah penempatannya harus dipindahkan dan disusun
ulang.

 Keramik harus disusun dari garis batas tengah (as ruangan), jika ada, guna
membentuk pola simetris dengan tidak ada potongan yang kurang dari setengan
(1/2) lebar ubin.

 Sambungan harus lurus, tegak lurus, rata dan dengan lebar tidak lebih dari 1.6 mm.
Dinding harus dibuat dengan ukuran penuh yang mungkin dapat bertambah
ketinggiannya tetapi tidak kurang dari ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar.
Sambungan vertikal harus diukur dengan unting-unting / plumb untuk seluruh
ketinggian pekerjaan keramik.

 Keramik yang harus dipotong dengan alat pemotong dengan merk yang telah
disetujui dan tepi yang kasar harus dihaluskan, keramik yang rusak, cacat atau
tidak dipotong dengan benar, harus diganti oleh Kontraktor dengan biaya sendiri.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan Pekerjaan Penyelesaian Masjid Nurul Huda Kel. Handil Baru Darat
Kecamatan Samboja.
Diharapkan dapat menjadi bahan gambaran untuk pembangunan Penyelesaian Masjid Nurul Huda
Kel. Handil Baru Darat Kecamatan Samboja.

Tenggarong, 24 Juli 2020


Pejabat Pembuat Komitmen

Sunyoto, ST.
NIP. 19730515 200701 1 038

Anda mungkin juga menyukai