Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Imunisasi merupakan salah satu upaya promotif dan preventif yang meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Upaya imunisasi diselenggarakan
di Indonesia sejak tahun 1956. Kegiatan ini berhasil membasmi penyakit cacar di Indonesia
sehingga Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) merupakan salah satu penyebab kematian anak di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2005).
Tingginya cakupan saja tidak cukup untuk mencapai tujuan akhir program imunisasi
yaitu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian terhadap PD3I. Cakupan yang tinggi
harus disertai dengan mutu program yang tinggi pula. Untuk meningkatkan mutu program,
pembinaan dari atas (supervisi) sangat diperlukan. Supervisi dapat berupa suatu kegiatan
evaluasi. Evaluasi digunakan untuk memberikan penilaian terhadap program yang sedang
berjalan, atau yang telah dilaksanakan, apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan standar
(Azwar, 2010). Sehingga pada analisa ini, program imunisasi di Puskesmas Suak Ribe akan
dinilai berdasarkan input, proses, dan output. Komponen input terdiri dari SDM, dana dan
sarananya, proses yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaannnya dan cakupan
imunisasinya sebagai indikator output.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis program imunisasi di Puskesmas Suak Ribe ?
2. Apa sajakah jenis vaksin di Puskesmas Suak Ribe ?
3. Bagaimana proses imunisasi di Puskesmas Suak Ribe ?
4. Bagaimana penyimpanan vaksin di Puskesmas Suak Ribe?
5. Bagaimana proses penerimaan vaksin dari provinsi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis program imunisasi di Puskesmas Suak Ribe
2. Untuk mengetahui jenis vaksin di Puskesmas Suak Ribe
3. Untuk mengetahui proses imunisasi di Puskesmas Suak Ribe
4. Untuk mengetahui penyimpanan vaksin di Puskesmas Suak Ribe
5. Untuk mengetahui proses penerimaan vaksin dari provinsi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Program Imunisasi

Tujuan umum program imunisasi adalah mengurangi angka kesakitan dan kematian
serta kecacatan sari suatu penyakit menular tertentu (TBC, Poliomyelitis/kelumpuhan,
Difteri, Tetanus, Campak, Pertusis, Hepatitis). Sedangkan tujuan khusus adalah memberikan
vaksin dalam tubuh supaya terhindar dari penyakit menulat tertentu/ PD3I (Penyakit yang
Dapat Dicegah dengan Imunisasi).

Pelayanan imunisasi langsung ke sasaran bayi, ibu hamil, wanita usia subur (calon
pengantin) dan anak sekolah dilaksanakan di Puskesmas dan Unit Pelayanan Kesehatan
(UPK) pemerintah maupun swasta di seluruh KabupatenAceh Barat. Dari hasil kegiatan
imunisasi di atas didapat: Angka cakupan imunisai dari semua jenis imunisasi melebihi
target/sasaran tetapi dilihat dari pencatatan mengalami penurunan. Hal ini, disebabkan
perbaikan dari segi pencatatan dan pelaporannya. Rencana tindak lanjut:

1. Meningkatkan koordinasi antara petugas imunisasi dengan pemegang program KIA dan
petugas yang lain.
2. Adanya petugas imunisasi yang menangani khusus imunisasi.
3. Peningkatan ketrampilan khususnya dibidang komputerisasi.

Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu
penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan
tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan
untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Pemberian vaksin (imunisasi)
dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi penyebab penyakit
- penyakit tertentu. Vaksin biasanya mengandung agen yang menyerupai mikroorganisme
penyebab penyakit dan sering dibuat dari mikroba yang dilemahkan atau mati, dari toksinnya,
atau dari salah satu protein permukaannya. 
B. Jenis Vaksin
1. Vaksin BCG

Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin yang diberikan untuk


melindungi tubuh dari penyakit tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit infeksi yang terutama
menyerang paru-paru. BCG diberikan sebanyak 1 kali untuk bayi berusia 0-11 bulan dengan
dosis 4 ml, secara subcutan atau SC pada paha bayi.

2. Hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang mencegah hepatitis B, dosis pertama


dianjurkan dalam 24 jam kelahiran. Diberikan secara intramuskular dengan frekuensi 3 kali
dalam dosis 0,5 ml pada bayi berusia 7 hari sampai 2 bulan.
3. Imunisasi Polio

Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio yang dapat
menyebabkan kelumpuhan pada anak. Vaksin ini diberikan secara oral dengan waktu interval
4 minggu pada bayi berusia 0-11 bulan.

4. Imunisasi DPT-HB

DPT (Diphteria, Pertusis, Tetanus) merupakan miunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin ini diberikan secara intra muskular sebanyak
3 kali dalam waktu interval 4 minggu dan diberikan kepada bayi berusia 2-11 bulan.

5. Imunisasi Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit yang menular. Pemberian imiunisasi campak
yaitu secara subcutan sebanyak 1 kali pada bayi usia 9-11 bulan.

C. Komponen Proses Program Imunisasi Puskesmas Suak Ribe


Puskesmas Suak Ribe memiliki program Imunisasi dimana sasaran dari program tersebut
terdiri dari bayi, ibu hamil, wanita usia subur (calon pengantin) dan anak sekolah. Program ini
diadakan dalam rangka pencegahan terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) seperti Campak, TBC, Hepatitis B, Defteri, Pertusis, Tetanus dan Polio.
Proses aktivitas imunisasi yang biasa dilakukan di Masjid Suak Ribe terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang dimulai dari :
1. Memanggil pasien sesuai antrian
2. Melakukan pemeriksaan kartu status
3. Melakukan anamese/konseling imunisasi
4. Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah sakit atau tidak. Memberikan imunisasi
5. Mencatat pada kartu KIA/ Kartu TT
6. Memberi resep
7. Dokumentasi
Sedangkan proses aktivitas pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yaitu dimulai dari :
1. Pendataan siswa sasaran BIAS
2. Pelaporan hasil pendataan ke Dinkes
3. Penyediaan logistic sesuai jumlah sasaran
4. Koordinasi lintas sector
5. Memberikan lembar inform concent pada wali murid
6. Pelaksanaan BIAS sesuai jadwal di suatu sekolah
7. Pencatatan dan pelaporan

Lima imunisasi dasar (LIL) berdasarkan umur :


1. Imunisasi pada bayi dan balita
Tabel Pemberian Imunisasi pada Bayi dan Balita di Puskesmas Suak Ribe
Jenis Imunisasi Usia Pemberia Jumlah Interval Minimal Mencegah Penyakit
Pemberian
Hepatitis B 0-7 hari 1 - Hepatitis B
BCG 1 Bulan 1 - TBC
Polio IVP 2,3,4 bulan 3 4 mg Polio
DPT/HB/Hib 2,3,4 bulan 3 4 mg Defteri, pertusis, tetanus,
hepatitis B, pneumoni
Campak 9 bulan 1 - Campak
DPT/HB/Hib 18 bulan 1 - Defteri, pertusis, tetanus,
hepatitis B, pneumoni
Campak 24 bulan 1 - Campak

2. Program imunisasi pada anak Sekolah Dasar


Tabel Imunisasi pada Program BIAS di Puskesmas Suak Ribe

Jenis Imunisasi Kelas Mencegah Penyakit

Campak 1 SD Campak

DPT 1 SD Defteri, Tetanus

TD 2-3 SD Tetanus, Defteri

D. Cara penyimpanan vaksin

Vaksin disimpan didalam cold chain atau lemari es ataupun cold box untuk membawa
vaksin ke tempat pelayanan imunisasi, terutama untuk kegiatan di luar gedung/lapangan.
Puskesmas suak ribe menggunakan cold chain atau lemari es dan cold box untuk penggunaan
vaksin diluar ruangan, pada cold box terdapat cold pack untuk menstabilkan suhu dingin
didalam cold box agar vaksin tidak mati karena perubahan suhu.

1. Cold Chain atau Lemari Es


Didalam Clod Chain terdapat Vaksin yang dibutuhkan, Freezer, Cold Pack dan
Termometer. Cold Chain berfungsi untuk menstabilkan suhu saat penyeimpanan vaksin agar
vaksin tidak mati dan tidak dapat digunakan lagi.

2. Cold Box

Berfungsi untuk penyimpanan vaksin saat petugas bertugas memberikan vaksin diluar
ruangan ataupun dilapangan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai