2 KATA
Dalam tata bahasa tradisional sebgai satuan lingual yang selalu dibicarakan adalah satuan yang
disebut kata. Pakah kata itu, dan apa kaitannya dengan morfem,bagaimana klasifikasinya serta
bagaiman pembentukkannya?
Para tata bahasasawan tradisional (berdasakan arti dan ortografi) kata adalah satuan bahasa
yang memiliki satu pengertian atau deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi dan mempunyai arti.
Tetapi pendekatan arti dan ortografi banyak menimbulkan masalah.
Para tata bahasawan struktural, terutama aliran Bloomfield beranggapan kata adalah satuan
bebas terkecil tidak pernah diulas atau dikomentari, seolah-olah batasan sudah bersifat final. Stelah
Bloomfield, tata bahasa generatif transformasi oleh Chomsky kata adalah dasar analisis kalimat,
menyajikan kata dengan sebuah simbol-simbol V (verba), N (nomina), A (ajektiva).
Tata bahasawan tradisional menggunakan kriteria makna dan kriteria fungsi. Kriteria
makna digunakan untuk mengidentifikasikan kelas verba,nomina dan ajektiva. Kriteria fungsi
digunakan untuk mengidentifikasikan preposisi,konjungsi,adverbia,pronomina.
Para tata bahasawan strukturalis membuat klasifikasi kata berdasarkan distribusi kata itu
dalam suatu struktur atau konstruksi. Kriteria yang digunakan para tata bahasawan strukturalis ini
untuk telaah bahasa-bahasa Indonesia, banyak diikuti orang karena dianggap lebih baik dan lebih
konsisten.
Ada juga kelompok linguis yang menggunakan kriteria fungsi sintaksis sebagai patokan untuk
menentukan kelas kata.
Pembentukan kata ini mempunyai dua sifat, diantaranya inflektif dan kedua yang
bersifat derivatif.
a. Inflektif
Pembentukan kata secara Inflektif : tidak membentuk kata baru, atau kata lain yang berbeda
identitas leksikalnya dengan bentuk dasarnya.
b. Derivatif
Pembentukan kata secara Derivatif ini membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya
tidak sama dengan kata dasarnya.