Anda di halaman 1dari 2

Link video :

 https://id.video.search.yahoo.com/yhs/search?fr=yhs-iba-1&hsimp=yhs-
1&hspart=iba&p=apa+itu+filsafat#id=3&vid=dc1e5f7eb9fd1eeaf9c0987780940ea0&
action=view

Adapun poin-poin penting dalam video tersebut adalah sebagai berikut :


 Secara etimologi, kata filsafat berasal dari Bahasa Arab “falsafah”, yang diserap dari
Bahasa Yunani “Philosophia” yang terdiri dari kata “philia” yang berarti cinta, dan
dari kata “sophia” yang berarti kebijaksanaan. Oleh karena itu, secara umum filsafat
dapat didefinisikan sebagai rasa cinta akan kebijaksanaan. Sedangkan seorang Filsuf
dapat dikatakan sebagai orang yang cinta akan kebijaksanaan.
 Secara termonilogi, kata filsafat memiliki banyak pengertian. Tidak ada konsensus
dari para filsuf mengenai definisi filsafat. Misalnya seorang filsuf asal Jerman, Karl
Theodor Jaspers mendefinisikan filsafat sebagai sebuah disiplin ilmu dimana
pertanyaan lebih penting dari pada jawaban, karena baginya jawaban hanya akan
melahirkan pertanyaan lain. Sedangkan menurut creator video, filsafat merupakan
cabang ilmu yang mengkaji hakikat dan hukum segala yang ada dengan menggunakan
penalaran manusia. Dari pengertian ini, dapat dilihat bahwa ada 3 hal penting yang
dapat mendefinisikan filsafat, yaitu filsafat sebagai sebuah ilmu, objek kajian filsafat,
dan alat kajian filsafat.
Untuk memahami filsafat lebih jauh, haruslah dikaji ketiga hal pokok dalam definisi diatas,
yaitu :
1. Ilmu, berasal dari bahasa arab yang dapat diartikan sebagai segala hal yang diketahui.
Namun baik dalam Bahasa Arab maupun Bahasa Indonesia, ada perubahan dalam
penggunaan kata ilmu, dimana ilmu bukan hanya sinonim dari pengetahuan, tetapi
ilmu juga merupakan bidang pengetahuan yang mengkaji suatu objek tertentu dengan
sistematis dan menggunakan metode tertentu. Perbedaannya yaitu ilmu adalah metode
atau cara yang digunakan untuk mencapai suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan
adalah hasil dari ilmu. Cabang filsafat yang membahas tentang ilmu dan pengetahuan
disebut Epistimologi.
2. Objek kajian filsafat. Secara umum, ada 2 objek kajian filsafat yaitu hakikat dan
hukum segala yang ada.
 Hakikat segala yang ada terdiri dari eksistensi material, yaitu ssegala yang ada
yang terdapat di dalam dimensi ruang dan waktu, serta eksistensi immaterial
yang merupakan kebalikan dari eksistensi material, yaitu semua yang tidak
terikat dengan dimensi ruang dan waktu. Salah satu cabang ilmu filsafat
lainnya adalah Metafisika.
 Objek kajian filsafat yang kedua adalah hukum atau nilai segala yang ada.
Cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang cara menjustifikasi atau
menghukumi atau menilai sesuatu adalah Etika.
3. Alat kajian filsafat (penalaran). Tanpa bernalar, mustahil bagi kita untuk
mengetahui hakikat dari suatu ilmu, hakikat eksistensi, ataupun hukum/nilai
eksistensi. Penalaran dapat diartikan sebagai proses berpikir secara sadar dan logis.
Cabang filsafat yang mempelajari cara bernalar yang benar disebut Logika/Mantiq
dalam Bahasa Arab.

Sebagai kesimpulan, filsafat mempunyai 4 cabang ilmu, yaitu


 Epistimologi, membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
 Metafisika, membahas tentang hakikat segala yang ada/eksistensi.
 Etika, membahas tentang justifikasi/hukum/penilaian.
 Logika, membahas tentang cara berpikir/bernalar dengan benar.
Dari hal tersebut, filsafat mendapat julukan “The Mother of Knowledge” atau “Ibu dari Ilmu
Pengetahuan Rasional.”

Anda mungkin juga menyukai