Anda di halaman 1dari 7

Nama : Restha Maulani Aulia Widuri

Kelas : 1B
Matkul : Antropologi
Dosen : Shinta Arini Ayu, Ners., M.Kes
Hari/Tgl : Senin, 26 Oktober 2020

KELOMPOK SOCIAL

(Social Grup)

KONSEP PENALARANNYA

Manusia adalah mahluk sosial. Sosialitas manusia, secara asasi merupakan sesuatu
yang tidak dapat ditolak. Manusia hanya dapat berkembangan sebagai manusia seutuhnya
hanya bila ia berada dalam kelompok. Karl Marx (Perdue, 1986:312) menyatakan bahwa
sociability manusia lebih dari sekedar pengertian bahwa manusia membutuhkan yang
lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Marx melihat manusia sebagai human social animal
yang dapat berkembang sebagai peribadi dalam kelompok masyarakat. Dan bahkan kita dapat
menggarisbawahi kenyataan ini, bahwa tidak seorangpun manusia berada diluar kelompok
sosial.

DEFINISI / PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial (Macionis, 1989:174)


“ Pada umumnya didefenisikan sebagai dua atau lebih orang yang memiliki suatu identitas
bersama dan yang berinteraksi secara regular “.

SOERJONO SOEKANTO :
“Merupakan suatu kumpulan individu yang memiliki hubungan serta saling berinteraksi
sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan serta rasa memiliki”

Terbentuknya kelompok sosial

 Kesadaran, SADAR bahwa dirinya adalah bagian kelompok


 Hubungan timbal balik, Masing-masing individu anggota kelompok mendorong
dirinya untuk selalu berinteraksi
 Kesamaan ideologi, Nasib, kepentingan, tujuan dan ideologi, musuh) sehingga
hubungan antar kelompok bertambah erat
 Berstruktur & Berperilaku, Bersatu Dalam kebersamaan dan sistem yang utuh
mengikat satu sama lain dan adanya sejumlah aturan
 Terproses, Keterikatan dan hal yang menyatukan mereka membutuhkan waktu yang
lama tidak hanya bisa terbentuk dalam waktu singkat

PEMBAGIAN KELOMPOK SOSIAL


Menurut Bierstedt
( Berdasar organisasi, hubungan sosial dan kesadaran jenis )

 KELOMPOK ASOSIASI (Associational group),adanya persamaan kepentingan


pribadi(like interest)dan kepentingan bersama(common interest), adanaya hubungan
sosial berupa kontak dan komunikasi dan adanya ikatan organisasi formal.Misal : Negara
RI, Sekolah, OSIS dll.
 KELOMPOK SOSIAL ( social group) merupakan kelompok yang anggotanya
mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu sama lain tetapitidak terikat dalam
ikatan organisasi, misal kelompok teman, kerabat, keluarga besar dll
 KELOMPOK KEMASYARAKATAN ( societal group) yaitu kelompok yang hanya
memiliki satu persyaratan yaitu kesadaran akan persamaan diantara mereka. Misal dari
hasil sensus penduduk tahun 1990 menunjukkan bahwa berdasar jenis kelamin didapat
89.448.235 pria dan 89.873.406 wanita
 KELOMPOK SOSIAL STATISTIK (statistical group)merupakan kelompok sosial yang
tidak memenuhi ketiga kriteria diatas, tetapi ada dalam unit analisis para ilmuwan sosial,
misal pengelompokan sejumlah penduduk oleh BPS berdasar usia dan interval 5 tahun
yaitu usia 0-4 th, 5- 9 th. Dstnya.

PEMBAGIAN KELOMPOK SOSIAL

Dalam bukunya The Division of Labour in Society, ia membagi 2 kelompok sosial


berdasarkan Sifatnya yaitu :

 SOLIDARITAS MEKANIS

Memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bantuan kelompok lainnya,masing- masing anggota


dapat menjalankan peranan yang dijalankan orang lain, pembagian kerja belum berkembang,
ketidakhadiran anggota tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelompok.

CONTOH seorang anak dapat melaksanakan peran orang tua sebagai pemburu,
berladang/bertani, setiap kelompok dapat mqndiri untuk memenuhi kelngsungan hidupnya

• SOLIDARITAS ORGANIS

merupakan bentuk solidaritas yangmengikat masyarakat kompleks dengan ciri :

 Masyarakat telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh saling
ketergantungan antar bagian.
 Tiap anggota menjalankan peranan berbeda.
 ketidak hadiran anggota pemegang peranan tertentu akanmengakibatkan gangguan
pada kelangsungan hidup.

CONTOH tidak berperannya polisi mengakibatkan banyaknya kejahatan.tidak perannya


petani, mengakibatkan penyediaan pangan mengancam kelangsungan hidup masyarakat.
Charles Horton Cooley menggambarkan distingsi antara dua jenis Kelompok Sosial /
Berdasarkan hubungannya

Kelompok Sosial Primer

 Kelompok Sosial primer memiliki hubungan yang bersifat personal dan akrab antara
anggotanya.
 Dalam kelompok ini orang melakukan aktivitas dan memiliki waktu secara bersama,
sehingga mereka dapat saling mengenal antara satu sama lain secara personal dan
akrab.
 Mereka saling memperhatikan kesejahteraan satu sama lainnya
 Selain karena relasi yang akrab antara anggota, kelompok sosial primer merupakan
tempat dimana seorang individu berjumpa dengan pengalaman-pengalaman sosial
yang pertama.
 Dalam kelompok sosial primer ini seorang individu mengalami hidup untuk pertama
kalinya. Kekuatan dan hubungan utama ini memberikan individu-individu rasa aman
dan damai.
 Anggota-anggota dalam kelompok utama ini menyediakan pendapatan pribadi bagi
yang lainnya, termasuk keuangan dan dukungan emosional

Kelompok Sosial Sekunder

 Kelompok Sosial Sekunder didefenisikan sebagai Kelompok Sosial yang bersifat


impersonal dan besar.
 Kelompok Sosial Sekunder didasarkan atas minat, kepentingan atau aktivitas-aktivitas
khsusus
 Organisasi-organisasi politik biasanya disebut Kelompok Sosial Sekunder.
 Dalam Kelompok Sosial Sekunder ini setiap anggota tidak saling mengenal secara
lebih baik dan hubungan diantara mereka sangat longgar.
 Kelompok Sosial Sekunder sering dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan
khusus.
 Kelompok Sosial Sekunder biasanya selalu bersifat formal dan tidak emosional dan
memiliki orientasi cita-cita (goal oreintation) bukan personal

Soerjono Soekanto Menggambarkan Kelompok Sosial Terbagi Kedalam Beberapa Jenis

Kelompok primer

 Permanen dan saling mengenal antara anggota


 Melekat di kepribadian dan tak kan terganti
 peleburan individu ke dalam kelompok
 tujuan individu = tujuan kelompok

Kelompok Sekunder

 kelompok besar yg terdiri dari banyak orang


 hubungannya tidak perlu berdasarkan saling mengenal secara pribadi dan sifatnya
tidak begitu langgeng
 Contohnya kontrak jual beli.

In-Group

 Kita merasa sangat positif dan sepenuhnya merasa memiliki


 Tempat dimana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai in-group nya.
 Ada sisi superioritas

Out-Group

 Kelompok yang menjadi lawan in group nya dan sering dikaitkan dengan istilah-istilah
“kami atau kita” dan “mereka”.
 Kita mengidentifikasi kelompok lain sebagai kelompok yang buruk, inferior, aneh,
salah, dan hal-hal negatif lainnya.

Paguyuban (Gemeinshaft)

 Bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni
dan bersifat alamiah dan kekal.
 Hubungan bersifat Intim, Privat, dan eksklusif (“kita” saja dan tidak untuk orang lain di
luar “kita”)
 Keluarga, kelompok kerabatan, rukun tetangga dsb..
 Berdasarkan : Ikatan darah, tempat dan jiwa-pikiran

Patembayan (Gesellshaft)

 Ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek
 Bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka dan strukturnya bersifat mekanis.
 Hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik
 Contohnya: ikatan antara pedagang, organisasi dalam industri, dan sebagainya.

Grup formal

 Kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-
anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama.

Grup non formal

 Tidak mempunyai struktur dan


 organisasi tertentu yang pasti.
 Biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali dan didasari oleh kepentingan
dan pengalaman yang sama.

Membership Group

 Kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tertentu.
 Batas-batas untuk menentukan keanggotaan seseorang pada suatu kelompok secara fisik
tidak dapat dilakukan secara mutlak karena perubahan keadaan.
 Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok
sehingga ada kalanya seorang anggota tidak sering berkumpul dengan kelompok
tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok yang bersangkutan.

Reference Group

 Kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok
tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
 Seorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasi dirinya
dengan kelompok tadi.

Kelompok Okupasional

 Kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.


 Contohnya kelompok profesi, ikatan dokter Indonesia (IDI).

Volunter

 Kelompok orang yang memiliki kepentingan sama (pangan, papan, kasih sayang, dbs)
namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat.
 Tujuannya dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa
mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

CIRI – CIRI KELOMPOK SOSIAL ( Soerjono Soekanto )

 Adanya kesadaran pada tiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.
 Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain.
 Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Memiliki musuh bersama dapat
juga menjadi faktor pemersatu kelompok
 Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku
 Bersistem dan berproses

CIRI – CIRI KELOMPOK SOSIAL (Menurut Muzafer Sherif)

 Adanya dorongan/motif yang sama pada setiap individu sehingga terjadi interaksi sosial
sesamanya dan tertuju dalam tujuan yang bersama
 Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda diantara individu satu dengan yang lain
akibat terjadinya interaksi sosial
 Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas, terdiri dari peranan
dan kedudukan yang berkembang dengan sendirinya dalam rangka mencapai tujuan
bersama
 Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota
kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merelisasi
tujuan kelompok

BENTUK – BENTUK KELOMPOK SOSIAL

A. CROWD ( Kumpulan Orang Banyak)

Merupakan kesatuan kemasyarakatan ketika ada suatu pengumuman atau adanya kumpulan
individu pada suatu tempat tertentu. Ciri-cirinya antara lain

 Terdapatnya orang banyak terjadi karena adanya suatu pengumuman, pada suatu tempat
tertentu
 Ada interaksi, biasanya berupa komentar-komentar
 Merupakan kesatuan dengan kepentingan dalam waktu singkat

B. GOLONGAN

Terjadi karena suatu ciri yang dapat ditentukan ada pada sejumlah masyarakat secara
obyektif. Penggolongan itupun biasanya untuk keperluan tertentu. Misalnya : Golongan
Balita, golongan wanita, golongan pria

C. KOLEKTIF
1. Terjadi karena sejumlah warga dari suatu masyarakat tampak sebagai kesatuan
masyarakat berdasarkan suatu komplek ciri-ciri yang mencolok
2. Terjadi adanya kebudayaan dengan adat istiadat serta sistem norma dan kadang-kadng
dengan bahasa khusus dalam mengatur suatu kehidupan

D. KELOMPOK

Merupakan sekumpulan kelompok yang berinteraksi antar anggotanya mempunyai adat


istiadat tertentu , norma-norma secara berkesinambungan. Rasa identitas yang sama serta
mempunyai organisasi dan sistem pimpinan. Sifat kepemimpinannya berdasarkan
kewibawaan dan kharisma, serta hubungannya berdasarkan perorangan.

Contoh :

 Kelompok yang terikat hubungan keturunan , misalnya warga batak


 Kelompok remaja, kelompok dasa wisma
 Kelompok organisasi adat

E. HIMPUNAN

Merupakan kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas guna, sifat hubungan berdasarkan
kontrak. Dasar organisasinya secara formal. Pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum
Contoh :
 Himpunan berdasarkan pendidikan, yayasan pendidikan : mis: perkumpulan
pemberantasan buta huruf

Anda mungkin juga menyukai