Oleh:
ABSTRAK
Jagung (Zea mays.L) merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat produktifitas jagung yaitu adanya serangan penyakit jagung. Jika serangan pada saat
masih dini dan terlambat dalam pengendaliannya maka akan menyebabkan gagal panen. Untuk
mengidentifikasi penyakit tanaman ini dilakukan oleh tenaga ahli yaitu penyuluh pertanian lapangan (PPL)
yang memiliki keterbatasan waktu dan tempat, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat membantu
petani dalam mengidentifikasi penyakit tanaman jagung.
Penelitian ini membahas tentang sebuah pengembangan sistem pakar untuk mengidentifikasi
penyakit tanaman jagung menggunakan metode inferensi case-based reasoning (CBR) dengan nearest
neighbour similarity sebagai metode pengukuran similaritas. CBR merupakan sistem penalaran komputer
yang menggunakan pengetahuan lama untuk mengatasi masalah baru. CBR memberikan solusi terhadap
kasus baru dengan melihat kasus lama yang paling mendekati kasus baru. Proses identifikasi dilakukan
dengan cara memasukkan kasus baru yang berisi gejala-gejala yang akan diidentifikasi ke dalam sistem,
kemudian melakukan proses perhitungan nilai similaritas antara kasus baru dengan dengan basis kasus
menggunakan metode nearest neighbor. Sistem dibangun dengan 22 gejala untuk 13 penyakit berdasarkan
umur tanam. Masing-masing gejala memiliki bobot yang berbeda di mana nilai bobot yang digunakan
ditentukan oleh pakar.
Hasil pengujian menunjukkan sistem mampu mengidentifikasi penyakit tanaman jagung dengan
gejala sesuai rule sebesar 100%, dan tingkat akurasi dengan metode nearest neigbour similarity sebesar
74,63 %.
Kata Kunci : sistem pakar, case-based reasoning, nearest neighbour similarity, inferensi, penyakit tanaman
jagung
1.2 Inferensi Case Base Reasoning jarak terdekat dari tiap-tiap kasus (cases)
Case-Based Reasoning (CBR) adalah yang ada di dalam database, dan seberapa
proses dalam mengingat suatu kasus pada mirip ukuran (similarity) setiap source case
masa lampau, lalu menggunakannya kembali yang ada di dalam database dengan target
dan mengadaptasikan dalam kasus baru (Pal, case.
2004]. Siklus CBR ditunjukkan pada gambar Fungsi similarity pada kasus
2. diformulasikan sebagai berikut (Kusrini,
2009):
………(1)
Keterangan:
T = kasus baru (target)
S = kasus yang ada dalam penyimpanan (source)
n = jumlah atribut
i = jumlah atribut dalam masing-masing kasus
f = fungsi similarity atribut i antara kasus T dan
kasus S
wi= bobot yang diberikan pada atribut ke-i
DOI 10.21063/JTIF.2018.V6.1.1-7 3
© 2018 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 6 No. 1 April 2018 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724
e-ISSN: 2598-9197
lama yang memiliki nilai similaritas tertinggi baru yang nantinya akan dievaluasi oleh
dipilih untuk menjadi solusi dari pakar (revise) dan disimpan kembali ke
permasalahan yang dimasukkan. Apabila dalam sistem sebagai kasus baru dengan
similaritas kasus baru memiliki nilai 0,7, solusi yang diberikan (retain). Pakar
maka kasus baru akan menggunakan solusi berinteraksi dengan sistem untuk melakukan
yang sama dengan kasus lama yang ada pada proses revise dan retain melalui modul data
basis kasus. Hasil identifikasi ini kemudian penyakit, modul data gejala, modul kasus,
disampaikan kepada petani melalui modul dan modul laporan. Modul-modul ini yang
output. Namun, apabila nilai similaritas <0,7, memungkinkan pakar untuk menambah,
maka dianggap kasus baru tersebut tidak merubah, dan menghapus kasus yang ada
memiliki solusi dan kasus tersebut dalam basis kasus sistem. Deskripsi sistem
selanjutnya akan disimpan sebagai kasus ditunjukkan oleh gambar 3.
DOI 10.21063/JTIF.2018.V6.1.1-7 4
© 2018 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 6 No. 1 April 2018 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724
e-ISSN: 2598-9197
C. Proses Revise
Perhitungan kemiripan/similarity Revisi merupakan bagian dari
menggunakan persamaan (1) adaptasi sistem terhadap kasus yang belum
berhasil diidentifikasi. Revisi kasus dilakukan
oleh pakar. Pakar akan merevisi kasus/ bobot
berdasarkan gejala-gejala yang ada dalam
basis kasus sistem.
D. Proses Retain
Proses retain adalah tahap yang (3)
berperan untuk mengatur manajemen
pengetahuan pada sistem. Tahap ini Keterangan:
menyimpan kasus ke dalam basis Langkah yang dilakukan dalam
pengetahuan yang nantinya akan digunakan pengujian sistem dengan membuat confusion
untuk memecahkan kasus baru. matrix berdasarkan masing-masing nilai
similarity hasil pengujian sistem. Tabel 6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan confusion matrix dari hasil
3.1 Hasil Pengujian pengujian tabel 5.
Pengujian dilakukan oleh pengguna
secara langsung dengan sistem yang telah Tabel 6. Confusion Matrix Hasil Pengujian
dirancang. Pengujian dilaksanakan dalam dua Jenis Data TP TN FP FN
tahap, yaitu tahap pertama pengujian sesuai identifikasi Uji
dengan kasus-kasus yang ada di dalam basis Penyakit tanaman 67 50 0 17 0
kasus, sedangkan tahap kedua pengujian jagung
dilakukan menggunakan 67 data uji. Hasil
pengujian tahap pertama menunjukkan bahwa
sistem mampu mengidentifikasi penyakit
tanaman jagung secara benar 100%.
Rekapitulasi hasil pengujian tahap kedua
dengan threshold similaritas ≥ 70%
diperlihatkan pada tabel 5.
yang terbaik. Selain itu perlu pengujian untuk Minarni, M., & Warman, I. (2017, August).
nilai threshold lebih dari 70%. Sistem Pakar Identifikasi Penyakit
Tanaman Padi Menggunakan Case-
Based Reasoning. In Seminar Nasional
UCAPAN TERIMAKASIH Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).
Ucapan terimakasih disampaikan
kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
Pal, S.K and Shiu, Simon C.K, 2004,
Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi
“Foundation of Soft Case-Based
dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) atas
Reasoning”, USA: John Wiley &Sons
pendanaan hibah penelitian skim Penelitian
Inc Publication, 2004
Strategis Nasional Institusi (PSNI) untuk
tahun 2018. Setiawan, Anton, “Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Tanaman Padi Berbasis
DAFTAR PUSTAKA
Forward dan Backward Chaining”,
Aconcagua, P. A., & Wibisono, S. 2017.
Jurnal Telkomnika, Vol. 7 No. 3
CASE BASED REASONING UNTUK
MENDETEKSI HAMA DAN Desember 2009 ISSN No. 16993-6930 :
PENYAKIT TANAMAN ANGGREK pp 187-194, 2009
DENDROBIUM MENGGUNAKAN
ALGORITMA SIMILARITAS Sutojo, T, Edy Mulyanto dan Vincent
PROBABILISTIC SYMMETRIC. Suhartono, 2011, Kecerdasan Buatan,
SINTAK, 1. Yogyakarta : Andi Offset
DOI 10.21063/JTIF.2018.V6.1.1-7 7
© 2018 ITP Press. All rights reserved.