Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
HUKUM JOULE

DISUSUN OLEH :

NAMA : Alya Zahra Fauzia

NPM : 20420097

GROUP : 1K4

DOSEN : Endah P,S.T.

POLITEKNIK STTT BANDUNG


KIMIA TEKSTIL
ABSTRAK

Jika suatu kawat tahanan diberi arus listrik sekian arus, maka kawat
tahanan tersebut akan mengalami kenaikan suhu. Hal itu terjadi karena kawat
tahanan membuang energi listrik yang berlebih dan mengkonversikannya menjadi
energi panas. Dan apabila hawat taanan tersebut dimasukkan ke dalam zat cair,
makan akan terjadi perpindahan suhu dari kawat tahanan yang suhunya relatif
lebih tinggi ke zat cair yang suhunya relatif lebih rendah.

Pada kali ini kita akan menggunakan 2 macam arus dan selang waktu,
yaitu 0.6 A selama 3 menit dan 1 A selama 3 menit. Aduk t. Aduklah kalorimeter
menggunakan pengaduk yang disediakan sembari yang disediakan sembari
menunggu. Usahakan irama adukan itu konstan. Dan hitung suhu air
menggunakan thermometer tembak thermometer tembak setiap tiga puluh detik
sekali. Dengan menggunakan persamaan Q=V . I . t

Dan persamaan I = V R . Kita dapat menentukan berapa banyak energi


kalor yang dilepas atau diterima. Kedua nilai energi kalor tersebut nilainya harus
sama karena menurut Asas Black Qlepas = Qterima. Berdasarkan hasil praktikum
ini, kita dapat melihat apakah kedua nilai Q tersebut sama atau tidak. Ketidaktel
idaktelitian serta keadaan suhu dan tekanan pada saat praktikum dapat
menyebabkan hasil yang berbeda.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Pada umumnya jika suatu kawat resistor dialiri oleh suatu arus listrik, kawat
resistor tersebut akan mengalami kenaikan suhu. Dan apabila resistor ini
dimasukkan ke dalam zat cair, maka akan terjadi perpindahan panas dari kawat
yang suhunya relatif lebih tinggi ke zat cair yang keadaan suhunya relatif lebih
rendah. Karena resistor tersebut mendapat energi yang berlebih, dan energi
yang berlebih itu akan dibuang atau dikonversikan ke bentuk energi yang lain
yaitu energi panas. Energi panas ini disebut energi panas Joule.

Dalam beberapa aplikasi listrik seperti alat pemanas listrik, energi listrik secara
sengaja dikonversikan menjadi energi panas. Pada percobaan ini, efek panas
pada arus listrik dan panas listrik ekuivalennya akan diselidiki. Serta percobaan
kali ini akan membuktikan adanya daya hantar suatu kawat tahanan terhadap
air dalam kalorimeter.

1.2 Tujuan
1) Menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan tara kalor
2) Mampu menentukan perubahan suhu air
3) Mampu menentukan besarnya hambatan yang terbentuk
4) Dapat mengaplikasikan terori larat dalam melakukan eksperimen
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Hukum Joule


Joule diambil dari satuan unit yang didefinisikan sebagai besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu newton sejauh
satu meter. Oleh sebab itu,

1 joule = 1 newton meter (simbol : N.m)

Selain itu, joule juga adalah energi absolut terkecil yang dibutuhkan
(pada permukaan bumi) untuk mengangkat suatu benda seberat 1 kilogram
setinggi 10 sentimeter. Menurut satuan lainnya :

kg .m 2
J= 2 =N .m=W . s
s

Definisi lain dari satu joule adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk
memindahkan muatan listrik sebesar satu coulomb melalui perbedaan
potensial satu volt, atau satu coulomb volt.

2.2 Arus Listrik


Arus listrik adalah aliran partikel-partikel listrik bermuatan positif
didalam suatu pengantar atau listrik adalah gerakan atau aliran muatan
listri. Pergerakan muatan ini terjadi pada bahan yang disebut konduktor.
Konduktor bisa berupa logam, gas atau larutan sedangkan pembawa
muatan sendiri tergantung pada jenis konduktor alat untuk mengukur
temperature disebut thermometer, yang bekerja atas perubahan fisis yang
bersamaan dengan perubahan temperatur, yaitu perubahan volume zat air,
perubahan tahanan istrik dari suatu kawat penghantar, perubahan warna
dilament lampu pijar.

Perubahan-perubahan ini semua bersamaan dan berbanding dengan


temperatur yang dapat diukur. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya
kalor yang siperlukan untuk memanaskan satu gram air sehingga suhunya
naik satu derajat celcius. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor
yang diperlukan untuk memanaskan satu garam air sehingga suhunya naik
satu derajat celcius.

1 kalori = 1,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori karena kalor adalah
bentuk energi, maka satuan SI untuk kalor sama seperti energi, yaitu joule.
Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Demikian juga bila
sebuah benda bersuhu lebih tinggi dari suhu lingkungannya. Untuk panas
yang ditimbulkan oleh arus istrik berlaku persamaan :

Q = 0,24 I2 .R.t ...(1)

Dimana :

Q : jumlah panas yang timbul (dalam kalori)

I : kuat arus dalam ampere

R : tahanan dalam ohm

t : waktu selama arus mengalir

sedangkan panas yang diterima kalorimeter beserta isinya adalah :

Q = H.(Ta-Tm)...(2)

Dimana :

H : harga air kalorimeter dengan isinya

Ta : temperatur akhir kalotimeter

Tm : temperatur mula-mula kalorimeter

Dari persamaan itu, diperoleh :

H.(Ta-Tm) = 0,24 I2.R.t...(3)

2.3 Energi Kalor


Kalor adalah sebuah energi yang tercipta dari bahan yang bisa
menghasilkan panas. Energi kalor ini juga bisa berpindah dari sebuah
benda dengan suhu tinggi menuju benda bersuhurendah. Alat yang bisa
digunakan untuk melakukan perpindahan ini biasanya adalah sebuah
mesin pendingin.

Energi panas adalah sebuah energi yang akan membuat benda


memiliki suhu, baik suhu tinggi atau juga suhu rendah. Energi kalor bisa
berpindah dengan menggunakan perantara benda padat. Dengan
bersinggungan dengan benda yang menghasilkan panas akan membuat
kalor bisa berpinda. Selain itu kalor juga bisa berpindah melalui benda cair
yang mudah untuk terbakar.
Para ahli sepakat kalori (bisa di singkat kal) kesetaraan satuan kalori
dan joule yang masih diterima hingga saat ini adalah

1 kalori = 4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori

2.4 Kesalahan Dalam Percobaan


Kesalahan utama dalam pecobaan ini, terjadi dari pengukuran kuat arus I
dan temperatur Ta – Tm . Kesalahan dalam mengukur massa, tahanan dan
waktu dapat diabaikan terhadap kesalahan-kesalahan diatas.

Dapat ditambahkan bahwa pengukuran panas antara kalorimeter dengan


sekelilingnya selama percobaan berlangsung dapat pula menyebabkan
kesalahan-kesalahan. Bila temperatur kalorimeter tidak begitu jauh
bedanya dengan temperatur sekelilingnya, maka pengaruh temperatur
ruangan dinytakan dalam rumus Newton sbb :

T = -k.(Tc-Tr ).t ...(4)

Dimana :

T = Kelebihan atau kekurangan temperatur sebagai akibat pengaruh ruan


(oC)

K = Konstanta pertukaran kalor.

Tc = Temperatur kalorimeter rata-rata (oC).

Tr = Temperatur ruangan rata-rata (oC).

t = selang waktu lamanya percobaan.


BAB 3
3.1 Alat Dan Bahan
1. Kalorimeter dengan pengaduknya
2. Kawat tahanan (kawat pemanas)
3. Stopwatch
4. Termometer
5. Amperemeter
6. Voltmeter
7. Tahanan geser
8. Kawat penghubung
9. Batu timbangan/Neraca teknis
10. Sumber arus
11. Slide regulator
12. Penghubung arus
13. Power supply

3.2 Langkah Kerja

3.2.1 Menentukan Nilai H


1. Menimbang Kalorimeter Kalorimeter kosong menggunakan
menggunakan neraca teknis.
2. Mengisi Mengisi Kalorimeter Kalorimeter dengan air kira-kira
kira-kira seperempatnya.
3. Menimbang kembali kembali Kalorimeter Kalorimeter yang
sudah terisi air.
4. Menimbang kembali kembali beserta beserta pengaduknya.
5. Mengukur volume bagian temperatur temperatur yang
terendam terendam air dalam
kalorimeter selama percobaan ini (apabila menggunakan
termometer raksa).

3.2.2 Rangkaian
6. Rangkaian Rangkaian disusun disusun seperti seperti diagram
diagram di bawah
7. Jangan hubungkan dengan sumber arus terlebih dahulu
sebelum mendapat persetujuan asisten.

3.2.3 Percobaan Pendahuluan (mencari harga K)


8. Mendinginkan calorimeter beserta airnya kira-kira 3oc dibawah
temperatur ruangan.
9. Mengamati dan mencatat temperatur calorimeter dan air setiap
setengah menit, untuk beberapa menit (pertukaran panas
dengan udara sekitarnya).
10. Mencatat keadaan ruang (p,t,c) sesudah tiap percobaan
(kalorimeter tetap pada tempatnya).

3.2.4 Percobaan Sesungguhnya


11. Mengatur hambatan muka Rm sehigga didapatkan kuat arus
yang sesuai (ditentukan asisten).
12. Memasukkan kawat spiral ke dalam kalorimeter, setelah
rangkaian diperiksa oleh asisten.
13. Mengaduk kalorimeter dan tunggulah sebentar.
14. Membaca dan mencatat temperatur kalorimeter dengan
seksama sebelum ada arus listrik.
15. Mengalirkan arus listrik dan mengaduk kalorimeter setiap saat.
16. Membaca dan mencatat kuat arus serta temperatur kalorimeter.
17. Mengaduk perlahan-lahan kalorimeter dengan teratur
(periodik).
18. Mencatat temperature ruang selama percobaan.
19. Menghentikan arus jika temperatur kalorimeter temperatur
kalorimeter telah naik kira-kira 5oC.

3.2.5 Percobaan Akhir (Menentukan Harga k lagi)


20. Mengaduk perlahan kalorimeter setiap saat.
21. Mengaduk kembali kalorimeter.
22. Mencatat temperatur akhir calorimeter dan ruangan.

3.2.6 Pengulangan dan Peneraan


23. Mengukur percobaan 8 sampai 15 dengan kuat arus yang
berlainan (ditentukan asisten).
24. Memeriksa setiap kuat arus yang dipakai dengan alat perisai.
25. Mengukur pula beda tegangan antara kedua ujung tahanan a
dan b untuk setiap harga I.
26. Mengukur tegangan sumber arus.
Catatan : Nilai air thermometer adalah 0,46 cal/cc oC
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan Awal


Massa (m ± ∆ m¿ gram
Berat bejana 76,3 ± 0,005 gr →0,0763 ± 0,005 kg
Berat pengaduk 17,5 ± 0,005 gr →0,0175 ± 0,005 kg
Berat bejana + air 208,3 ± 0,005 gr →0,2083 ± 0,005 kg
Berat air 132 ±0,005 gr → 0,132 ±0,005 kg
Hambatan 22,5 ±1

4.2 Percobaan 1

4.2.1 Data Perubahan Suhu Terhadap Waktu


Tabel-1 Data perubahan suhu dengan arus 1,04 A

Arus (I) 1.04 ± 0.04 A


Waktu (s) Suhu (oC)
0 26,5
30 28,1
60 29,7
90 30,5
120 31,3
150 32,9
180 33,4
210 34,4
240 35,1
270 36,5
300 37,7

Grafik-1 temperatur terhadap waktu (Percobaan 1)

Percobaan 1
40
35
30
25
20 1,04 A
Suhu

15
10
5
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Arus ( I ) ( I ± ∆)
t t2 T T2
( 1,04 ± 0,04 ) A 0 0 26,5 702,25
30 900 28,1 789,61
30 900 29,7 882,09
30 900 30,5 930,25
30 900 31,3 979,69
30 900 32,9 1082,41
30 900 33,4 1115,56
30 900 34,4 1183,36
30 900 35,1 1232,01
30 900 36,5 1332,25
900 37,7 1421,29
30
∑ t=300 ∑ t 2=900 0 ∑ T =356,1 ∑ T 2=11650,77

4.2.2 Hasil Perhitungan

Tabel-4 Perhitungan tegangan dengan arus 1,04 A

V =I . R¿ 1,04 ×22,5¿ 23,4 V


∆V = |∂∂lv . ∆ I|+|∂∂ VR ∆ R|¿|R . ∆ I|+|I . ∆ R|
¿|22.5 . 0,04|+|1,04 .1|¿ 0,9+1,04¿ 1,94

V ± ∆ V =( 23,4 ±1,94 V )

Tabel-5 Perhitungan data temperatur dengan arus 1,04 V

∑ T ¿ 300 ¿ 27,27 s 2


2
t= 1 n ( ∑ t )−( ∑ t )
n 11 ∆T=
n n−1
2
1 11×(9000)−(300) ¿ 1 9000
¿
11 √ 11−1 11 10 √
1 1
¿ √ 900¿ ×30 ¿ 2,72 s
11 11

T ± ∆ T =(27 , 27 ± 2 ,72)℃

Tabel-6 Perhitungan waktu dengan arus 1,04 V


2
1 n ( ∑ T )−( ∑ T )
∆ t=
n n−1
2
1 11× 11650,77−(356,2)
t=
∑ t ¿ 388,7 ¿ 35,33 ℃
n 11
¿
11 √ 11−1
1 128.158,47−126.878,44 ¿ 1 128,003
¿
11 √ 1
10 11

¿ ×11,32¿ 1,03 ℃
11
¿

4.2.3 Perubahan Suhu


∆ T =T akhir −T awal¿ 37,7−26,5¿ 11,2 ℃

4.2.4 Nilai kalor pada kalorimeter


Tabel-6 Perhitungan kalor pada kalorimeter

Q bejana =m b × Cb
Q air =m a ×C a Q pengaduk =m p ×C p¿ 0,0175 ×210
kal
¿ 0,0763 ×210¿ 16 kal kal
kg ℃ ¿ 0,132 ×1000¿ 132 ¿ 3,68
kg ℃ kg ℃
∂Q b
∆ Qb= | ∂ mb |
∆ mb ∆ Qa= |∂∂Qama ∆ ma| ∆ Qa= |∂∂Qama ∆ ma|¿|C × ∆ m |
p p

¿|C b × ∆ m b|¿|210 ×0,005| ¿|Ca ×∆ ma| ¿|210 ×0,005|¿|1,05|


kal kal kal
¿|1,05|¿ 1,05 ¿|1000 ×0,005|¿ 5 ¿ 1,05
kg ℃ kg ℃ kg ℃
kal kal kal
( Qb ± ∆ Qb )( 16 ± 1,05 ) kg ℃ ( Qa ± ∆ Qa )( 132 ±5 ) kg ℃ ( Q p ± ∆ Q p )( 3,68 ±1,05 ) kg ℃
∂Q b ∂ Qa
Qtotal=Qb +Q a+ Q p¿ 16+132+3,68
kal
|
∆ Q total =
∂ ma ||
∆ ma +
∂ ma |
∆ ma + ∆ Q a

¿ 151,68 ∂ Qb kal
kg ℃ ¿| ∂ ma |
∆ ma ¿ 1,05+5+1,05¿ 7,1
kg ℃

kal
∴ Q total ± ∆ Q total=( 151,68 ± 7,1 )
kg ℃

Tabel-7 Perhitungan kalor total pada kalorimeter

Tabel-8 Perhitungan kalor total pada kalorimeter terhadap ∆ T

∂Q ∂Q
Q=Q total . ∆ T ¿ 151,68 .10,6¿ 1698 , 816
∆ Q=
|
∂Q total
∆ Qtotal +
||
∂∆T
∆ T +∆ Q|
kal ¿|∆T . ∆ Qtotal|+|Qtotal . ∆T |
¿ 1.696
kg ℃ kal
¿|11,2 . 7,1|+|151,68 . 0,005|¿ 80,3
kg ℃
kal
∴ Q± ∆ Q=(1,608 ± 80,3)
kg ℃

4.2.5 Nilai Energi Listrik

Tabel-9 Perhitungan energi listrik

W =I 2 Rt W =V . I . t
¿ 23,4 ×1,04 ×300
∆W= |∂∂VW ∆ V|+|∂W∂I ∆ I|+|∂∂Wt ∆ t|¿|I . t . ∆ V |+|V .t . ∆ I|+|V . i. ∆ t|
¿ 7300 J ¿|1,04 . 300 .1,94|+|23,4 .300 . 0,04|+|23,4 . 1,04 . 0,005|
¿ 605,28+280,8+0,12168¿ 886,2 J
∴ W ± ∆W =( 7300 ± 886,2 ) J

4.2.6 Perbandingan Hasil Kalor


o Energi kalor yang diterima kalorimeter
kal
Q ± ∆ Q ( 12790 ± 84,5 )
kg ℃
o Energi kalor yang dilepas tahanan listrik
o Q ± ∆ Q ( 7300 ± 886,2 ) J
4.3 Percobaan 2

4.3.1 Data perubahan suhu terhadap waktu


Tabel-1 Data perubahan suhu terhadap arus 1,44 A

Percobaan 2: 1.44 ± 0.04 A

Waktu (s) Suhu (oC)


0 37,7
30 38,4
60 39,7
90 40,6
120 41,6
150 42,3
180 43,4
210 44,2
240 45,3
270 46,7
300 48,3

Grafik-1 Temperatur terhadap waktu (percobaan 2)


Percobaan 2
60

50

40
Waktu (s)

30 1,44 A

20

10

0
0 50 100 150 200 250 300 350
Suhu (t)

Arus ( I ) ( I ± ∆)
t t2 T T2
(1,44 ± 0,04 A) 0 0 37,7 1421,29
30 900 38,4 1474,56
30 900 39,7 1576,09
30 900 40,6 1648,36
30 900 41,6 1730,56
30 900 42,3 1789,29
30 900 43,4 1883,56
30 900 44,2 1953,64
30 900 45,3 2052,09
30 900 46,7 2180,89
30 900 48,3 2332,89
2
∑ t=¿¿300 ∑ t =¿ ¿9000 ∑ T =¿¿468,2 ∑ T 2=¿ ¿20043,
22

4.3.2 Hasil Perhitungan


Tabel-2 Perhitungan tegangan dengan arus 1,04 V

V =I . R¿ 1,44 . 22,5¿ 31,5 V


∆V = |∂V∂I ∆ I|+|∂∂ VR ∆ R|
¿|R . ∆ I|+|I ∆ R|¿|22,5 . 0,04|+|1,44 .1|
¿|0,9|+|1,44|¿|2,34|¿ 2,34 V
∴ V ± ∆ V =( 31,5± 2,34 ) V

4.3.3 Perubahan suhu


∆ T =T akhir −T awal¿ 48,3−37,7¿ 10,6 ℃

4.3.4 Nilai kalor pada kalorimeter


Tabel-3 Perhitungan kalor pada kalorimeter

Qbejana =mb × Cb Qcair =m a ×C a Q pengaduk =mp ×C p


kal kal kal
¿ 0,0763 ×210¿ 16 ¿ 0,132 ×1000¿ 132 ¿ 0,0175 ×210¿ 3,68
kg ℃ kg ℃ kg ℃

∂ Qb ∂ Qa ∂Q b
∆ Qb =| ∂ mb |
∆ mb ∆ Qa = |
∂ ma
∆ ma | ∆ Qp= | ∂ mb |
∆ mb

¿|C b × ∆ mb|¿|210 ×0,005| ¿|C a × ∆ ma| ¿|C b × ∆ m b|¿|210 ×0,005|


kal ¿|1000 ×0,005|¿|5| kal
¿|1,05|¿ 1,05 ¿|1,05|¿ 1,05
kg ℃ kal kg ℃
¿5
kg ℃
(Q ¿ ¿ b ± ∆ Qb )¿ (Q ¿ ¿ a ± ∆ Qa )¿ (Q ¿ ¿ p ± ∆ Q p) ¿

kal kal kal


( 16 ± 1,05 ) ( 132 ±5 ) 3,68 ±1 , 05
kg ℃ kg ℃ kg ℃

Tabel-4 Perhitungan kalor total pada kalorimeter

Qtotal=Qb +Q a+ Q p ∂Qb ∂ Qa ∂Q p
¿ 16+132+3,68
kal
∆ Qtotal =| ∂ mb ||
∆ mb +
∂ ma
∆ ma + ||
∂ mp
∆ mp |
¿ 151,68 kal
kg ℃ ¿ 1,05+5+1,05¿ 7,1
kg ℃

kal
∴ Q total ± ∆ Q total=( 151,68 ± 7,1 )
kg ℃

Tabel-5 Perhitungan kalor total pada kalorimeter terhadap ∆ T

∂Q ∂Q
Q=Q total . ∆ T ¿ 151,68 .10,6¿ 1,607,808
∆ Q=
∂Q total |
∆ Q total +
∂∆T ||
∆T |
kal ¿|∆T . ∆ Qtotal|+|Qtotal . ∆T |
¿ 1,608
kg ℃ ¿|10,6 . 7,1|+|151,68 . 0,005|
kal
¿ 75,67
kg ℃
kal
∴ Q± ∆ Q=(1 , 608± 75,67)
kg ℃

4.3.5 Nilai energi listrik


Tabel-6 Perhitungan energi listrik

W =I 2 . R . T ∂W ∂W ∂W
W =V . I . T
∆W=
∂V |
∆V +
∂I ||
∆I +
∂t || |
∆ t ¿|I . t . ∆ V |+|V .t . ∆ I |+|V . I . ∆ t |
¿ 31,5 .1,44 .300
¿ 13608 J ¿|1,44. ×300 ×1,94|+|31,5 ×300 ×0,04|+|31,5 ×1,44 × 0,005|

∴ W ± ∆W =( 13608 ±1216,3 ) J

4.3.6 Perbandingan hasil


o Energi kalor yang diterima kalorimeter :
kal
Q ± ∆ Q=( 1680 ±75,67 )
kg ℃
o Energi kalor yang dilepas tahanan listrik :
W ± ∆ W =( 13608± 1216,3 ) J

4.4 Percobaan 3

4.4.1 Data perubahan suhu terhadap waktu (tanpa arus)


Tabel 1- Data perubahan suhu tanpa arus

Percobaan 3 : tanpa arus (di Off kan)


Waktu (s) Suhu (oC)
0 48,3
30 46,3
60 45,9
90 45
120 44,5
150 43
180 42,7
210 42,3
240 41,8
270 41,2
300 40,5

Grafik-1 Temperatur terhadap waktu (percobaan 3)


Tanpa arus
50

48
f(x) = − 0.02 x + 47.36
46 R² = 0.97
44 Percobaan 3
Waktu (s)

Linear (Percobaan 3)
42

40

38

36
0 50 100 150 200 250 300 350
Suhu (T)

Arus ( I ) ( I ± ∆)
t t2 T T2
(1,44 ± 0,04 A) 0 0 48,3 2332,89
30 900 46,3 2143,69
30 900 45,9 2106,81
30 900 45 2025
30 900 44,5 1980,25
30 900 43 1849
30 900 42,7 1823,29
30 900 42,3 1789,29
30 900 41,8 1747,24
30 900 41,2 1697,44
30 900 40,5 1640,25
∑ t=¿¿30 ∑ t 2=¿ ¿90 ∑ T =¿¿48 ∑ T 2=¿ ¿21135,
0 00 1,5 15

4.4.2 Hasil perhitungan


Tabel-2 Perhitungan tegangan tanpa arus

V =I . R¿ 0 . 22,5¿ 0 V
∆V = |∂V∂I ∆ I|+|∂∂ VR ∆ R|
¿|R . ∆ I|+|I ∆ R|¿|22,5 . 0|+|0. 1|
¿|0|+|0|¿|0|¿ 0 V
∴ V ± ∆ V =( 0 ±0 ) V
4.4.3 Perubahan suhu
∆ T =T akhir −T awal¿ 40,05−48,03¿−7,98℃

4.4.4 Nilai kalor pada kalorimeter

Tabel-3 Perhitungan kalor pada kalorimeter

Qbejana =mb × Cb Qcair =m a ×C a Q pengaduk =mp ×C p


kal kal kal
¿ 0,0763 ×210¿ 16 ¿ 0,132 ×1000¿ 132 ¿ 0,0175 ×210¿ 3,68
kg ℃ kg ℃ kg ℃

∂ Qb ∂ Qa ∂Q b
∆ Qb =| ∂ mb
∆ mb | ∆ Qa = |∂ ma
∆ ma | ∆ Qp= | ∂ mb |
∆ mb

¿|C b × ∆ mb|¿|210 ×0,005| ¿|C a × ∆ ma| ¿|C b × ∆ m b|¿|210 ×0,005|


kal ¿|1000 ×0,005|¿|5| kal
¿|1,05|¿ 1,05 ¿|1,05|¿ 1,05
kg ℃ kal kg ℃
¿5
kg ℃
(Q ¿ ¿ b ± ∆ Qb )¿ (Q ¿ ¿ a ± ∆ Qa )¿ (Q ¿ ¿ p ± ∆ Q p) ¿

ka l kal kal
( 16 ± 1,05 ) ( 132 ±5 ) 3,68 ±1 , 05
kg ℃ kg ℃ kg ℃

Tabel-4 Perhitungan kalor total pada kalorimeter

Qtotal=Qb +Q a+ Q p ∂Qb ∂ Qa ∂Q p
¿ 16+132+3,68
kal
|
∆ Qtotal =
∂ mb ||
∆ mb +
∂ ma
∆ ma + ||
∂ mp
∆ mp |
¿ 151,68 kal
kg ℃ ¿ 1,05+5+1,05¿ 7,1
kg ℃

kal
∴ Q total ± ∆ Q total=( 151,68 ± 7,1 )
kg ℃

Tabel-5 Perhitungan kalor total pada kalorimeter terhadap ∆ T


∂Q ∂Q
Q=Q total . ∆ T ¿ 151,68 .−7,98
∆ Q=
|
∂Q total
∆ Q total +
||
∂∆T
∆T |
kal ¿|∆T . ∆ Qtotal|+|Qtotal . ∆T |
¿−1,210,4064¿ 1210,4
kg ℃ ¿|10,6 .−7,98|+|151,68 . 0,005|
kal
¿−83,8
kg ℃
kal
∴ Q± ∆ Q=(1210,4 ±−83,8)
kg ℃

4.4.5 Nilai energi listrik


Tabel-6 Perhitungan energi listrik

W =I 2 . R . T ∂W ∂W ∂W
∆W=
W =V . I . T ¿ 0 . 0 .300 |
∂V
∆V + ||
∂I
∆I + ||
∂t |
∆ t ¿|I . t . ∆ V |+|V .t . ∆ I |+|V . I . ∆ t |

¿0J
¿|0 × 300× 1,94|+|0× 300 ×0|+|0 ×0 × 0,005|¿ 0+0+ 0¿ 0 J

∴ W ± ∆W =( 0 ± 0 ) J

4.4.6 Perbandingan hasil


o Energi kalor yang diterima kalorimeter
kal
Q ± ∆ Q (−1210,4 ±−83,8 )
kg ℃
o Energi kalor yang dilepas tahanan listrik
W ± ∆ W =( 0 ±0 ) J

BAB 5
KESIMPULAN

Dengan demikian, berdasarkan hasil praktikum fisika dasar


tentang hokum joule ini dapat dibuktikan bahwa jika suatu kawat tahanan
listrik dicelupkan pada zat cair akan terjadi perpindahan kalor antara
kawat tahanan lisrik dan zat cair. Semakin lama waktu yang diujikan,
maka nilai kalornya semakin besar dan suhunya meningkat.
Dan berdasarkan hasil praktikum kali ini, kita dapat menentukan
berapa nilai tara kalor listrik yang hasilnya berbeda dengan buku literatur.
Hal ini dapat disebabkan karena kurang ketelitiannya saat proses
praktikum. Suasana lingkungan sekitar kalorimeterpun dapat
mempengaruhi hasil percobaan.

DAFTAR PUSTAKA

Suci, Diah Ayu Kinasih. 2017. “Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)”,
https://www.slideshare.net/DiahAyuKinasih/laporan-fisika-dasar-hukum-
joule-l2, diakses pada 27 Oktober 2020 pukul 10.34 WIB

Gurnita, Akbar Yuzar. 2018. “Fisika Dasar Hukum Joule”,


https://docs.google.com/file/d/12KSGFGpYT03Z9LvpzGgw3di8F7kQQ9-c/edit?
usp=docslist_api&filetype=msword diakses pada 25 Oktober 2020 pukul 21.35
WIB

Mahasiswa, Pengetahuan .2013. “Teori Hukum Joule”


https://tonialbertussinaga.blogspot.com/2013/04/teori-hukum-joule.html,
diakses pada 27 Oktober 2020 21.38 WIB

Anda mungkin juga menyukai