Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DITA PURWATI

NIM : 1821205061

KELAS : B (PIAUD)

SEMESTER : V (Lima)

TUGAS : RESUME BUKU

Judul Buku : Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

Penulis : Dr. YULIANI NURANI SUJIONO,M.Pd

Pendidikan Anak Usia Dini adalah layanan yang di berikan pada anak sedini mungkin
sejak anak di lahirkan ke dunia ini sampai lebih kurang anak berusia enak delapan tahun.
Pendidikan pada masa-masa ini merupakan sesuatu hal yang penting untuk mendapatkan
perhatian dari semua pihak yang bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak, terutama
orang tua dan atau orang dewasa lainya yang berada dekat dengan anak. Ibarat menanam sebuah
pohon, maka bukan saja benih yang baik yang akan menentukan subur tidaknya pohon tersebut,
tetapi juga di pengaruhi oleh lahan tempat di mana pohon itu tumbuh dan tentunya orang yang
memelihara tanaman tersebut. Demikian pula dengan tumbuh kembang anak usia dini, selain
bibit yang baik dari ke dua orang tuanya berupa potensi bawaan, di tentukan pula lingkungan
dimana anak tersebut tumbuh dan berkembang. Apabila lingkungan memberikan stimulasi dan
pengaruh yang baik, maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik, sebaliknya,
walaupun anak memiliki potensi bawaan tersebut tidak akan pernah terwujud dan menjadi apa-
apa.
Tujuan utama dari pembelajran dari anak usia dini, yang di cirikan dengan prinsip belajar
melalui bermain adalh seoptimal mungkin menumbuh kembangkan semua potensi yang di
bawah anak sejak lahir. Proses pendidikan anak usia dini harusnya memiliki kebermaknaan
melalui pengalaman yang nyata yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran pada anak usia dini sangat potensial untuk segera di lakukan sejak sedini
mungkin, karena pada masa ini terdapat masa peka atau sensitif di mana anak mudah menerima
beragam rangsangan dan pengaruh dari luar diri yang di terimanya melalui pancainderanya.
Selain itu, perkembangan kemampuan kognitif,bahasa, fisik motorik dan emosional anak juga
mengalami kematangan dan perubahan yang cepat seiring denggan pengaruh lingkungan.

Pada masa ini peran orang tua dan guru menjadi sangat penting, karena pada mulanya stiap
anak memiliki kebergantungan yang tinggi, hal ini merupakan hal yang wajar akibat dari ketidak
berdayaan anak manusia ketika di lahirkan, namun seiring dengan berjalanya waktu ada saatnya
anak harus menjadi lebih mandiri. untuk itu perlu adanya keseimbangan antara peran orang tua
dan guru. Pada mulanya peran pengasuhan dan pembimbingan mereka tentunya sangat dominan,
untuk kemudian lambat laun menjadi lebih demokrasi dengan memberikan kebebasan pada anak
untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Pada posisi ini peran orang tua dan guru lebih
berfungsi sebagai fasilitator dan motivator bagi anaknya.

Pendidikan pada usia dini merupakan wahana yang sangat fundamental dalam memberikan
kerangka dasarnyaterbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan beragam
keterampilan bagi anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa anak usia dini akan menjadi
dasar yang kokoh untuk mengikuti proses pendidikan selanjutnya. Itu artinya apabila di lihat dari
sudut penyelenggaraan pendidikan di lembaga PAUD ( LPAUD) seprti di kelompok bermain.
Taman kanak-kanak, taman pengasuhan anak, dan satuan PAUD sejenis lainya serta pendidikan
di sekolah dasar kelas awal sangat bergantung pada sistem dan proses pendidikan yang di
jalankan sebelumnya.

Pada bab ke 2 buku ini membahas tentang hakikat dan landasan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini yang di mana Hakikat AUD adalah sosok individu yang sedang
menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Pada masa 0-8 tahun proses pertumbuhan dan perkembanganya dalam berbgai aspek
sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk, 1992:8).
Usia dini lahir sampai enam tahun merupakan usia yang menentukan dalam pembentukan
karakter dan kepribadian seorang anak. Usia itu sebagai usia penting bagi pengembangan
inteligensi permanen dirinya, mereka juga mampu menyerap informasi yang sangat tinggi.
Informasi tentang potensi yang di miliki anak usia itu, sudah banyak terdapat pada media masa
dan media elektronik lainya.

Disini juga terdapat beberapa masa yang secara langsung memengaruhi bagaimana
seharusnya seorang pendidik menghadapi anak usia dini, antara lain, masa peka, masa
egosentrik, masa meniru, masa berkelompok, masa bereksplorasi dan masa pembangkangan.

Sedangkan landasan penyelenggaraan pendidikan AUD ialah mencangkup landasan


yuridis, landasan filosofis dan dan landasan religius serta landasan keilmuan serta teoritis
maupun empiris.

1. Landasan Yuridis : pendidikan AUD merupakan bagian dari pencapaian tujuan


nasional, sebagaimana di atur dalam undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan roahani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. LandasanFilisofi dan Religi : pendidikan dasar AUD pada dasarnya harus berdasarkan
pada nilai-nilai filosofi dan religi yang di pegang oleh lingkungan yang berada di
sekitar anak dan agama yang di anutnya.

Dan pada hakikat pendidik anak usi dini membahas juga istilah pendidik pada anak usia
dini, kedudukan pendidik anak usia dini menurut perundang-undangan, kopetensi pendidik anak
usia dini, dan peran guru anak usia dini.

1. Istilah pendidik pada PAUD : istilah pendidik pada hakikatnya terkait sangat erat
dengan istilah guru secara umum. Guru di identifikasikan sebagai
a. Orang yang memiliki karisma atau wibawa hingga perlu untuk di tiru dan teladan.
b. Orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam menddidik, mengajar
dan membimbing anak.
c. Orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu
menata dan mengelola kelas.
d. Suatu jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus.
2. Kedudukan Pendidik PAUD Menurut Perundang-undangan : Berdasarkan UU Nomor
20 Tahun2003 Pasal 1 Ayat 6 di tulisskan bahwa pendidik adalah tenaga yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususanya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

3. Kopetensi Pendidik PAUD : Berdasarkan UU Nomor 20 Pasal 40 Ayat 2, dinyatakan


bahwa kewajiban pendidik adalah :
a. Menciptakan suasana yang bermakna, menyenagkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen secara profesioanl untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang di berikan kepadanya.

4. Peran Guru Anak Usia Dini : Menurut Rogers Catron dan Allen (1999:58-67),
keberhasilan guru sebenarnya menekankan pada 3 kualitas dan sikap utama yatu :
a. Guru memberikan fasilitas untuk perkembangan anak menjadi manusia seutuhnya.
b. Membuat suatu pelajaran menjadi berharga dengan menerima persaan anak-anak
dan kepribadian dan percaya bahwa yang lain dasarnya layak di percaya membantu
menciptakan suasana selam belajar.
c. Mengembangkan pemahaman empati bagi guru yang peka/sensitif untuk mengenal
perasaan anak-anak di dunia.

Anda mungkin juga menyukai