Anda di halaman 1dari 12

118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)

VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129


JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

MASALAH SOSIAL DAN WIRAUSAHA SOSIAL

Oleh :
Budi Muhammad Taftazani1
1. Pusat Studi Kewirausahaan Sosial, CSR dan Pengembangan Masyarakat

Email:

(budimtunpad@gmail.com)

Abstrak
Memahami masalah sosial sangat penting bagi mereka yang bergerak di bidang social
entrepreneurs. Dengan memahami keluasan serta kedalaman masalah, maka kita akan terbantu
menemukan peluang-peluang untuk aksi penanganan baik yang sifatnya pencegahan, penyelesaian,
atau pengembangan. Penyebab masalah sosial sangatlah kompleks merentang dari dimensi yang
terkait dengan pola tingkah laku, pola interaksi, perubahan dan konflik nilai, sampai yang diakibatkan
oleh situasi ketidakadilan, pengabaian terhadap hak-hak asasi manusia, serta kerusakan ekologis yang
parah.
Ditengah berbagai masalah sosial yang semakin kompleks baik dari penyebab maupun akibatnya,
diharapakan muncul para wirausahawan sosial yang mampu menyumbangkan ide dan aksi untuk
masalah-masalah yang selama ini dianggap tidak terpecahkan. Dibutuhkan rumusan-rumusan model
kreatif dalam upaya pemecahan masalah sosial yang sebelumnya hanya didekati dengan cara-cara
konvensional yang dicirikan dengan penerapan model-model kuratif, orientasi proyek jangka pendek,
pengawasan implementsi yang lemah sehingga penuh ketidakkonsistenan antara tatanan ide dengan
implementasi, dan tidak mampu memunculkan kesadaran kolektif masyarakat bahwa mereka adalah
aktor utama perubahan. Sering pula terjadi pihak-pihak yang memiliki otoritas baru melakukan upaya
pencegahan atau penanganan masalah setelah terjadi kerusakan yang signifikan.
Bagi para wirausahawan sosial, keadaan seperti demikian sebaiknya dilihat sebagai peluang untuk
menciptakan model-model jitu diluar pendekatan biasa yang tidak menyelesaikan masalah atau
bahkan hanya seolah-olah menyelesaiikan masalah. Saat ini banyak masalah sosial di Indonesia yang
perlu menjadi perhatian baik itu yang bersumber dari disfungsi sosial individu, keluarga, atau
disfungsi kelembagaan dan organisasi termasuk lembaga-lembaga pelayanan sosial dan publik.
Kata kunci: Masalah Sosial, Kewirausahaan Sosial, Wirausaha Sosial

90
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

Pendahuluan: Masalah Sosial Meski mengalami kesulitan membuat


generalisasi untuk definisi maslaah sosial,
Masalah sosial merupakan fenomena yang beberapa rumusan telah dicoba dibuat meski
selalu ada pada setiap masyarakat di belahan antara satu dengan yang lainnya memiliki
bumi manapun. Selama masyarakat terus tekanan pada aspek yang berbeda. Namun
mengalami proses perubahan, maka masalah demikian beberapa rumusan ini diharapkan
sosial akan terus muncul tanpa bisa dihindari dapat mendekati prinsip yang lebih objektif
serta sekaligus akan terus mempengaruhi dan universal. Parrilo (2002:4) merumuskan
dimensi kehidupan setiap orang. Korupsi, empat elemen penting yang bisa menjadi
kenakalan remaja, disorganisasi keluarga, pertimbangan suatu situasi dianggap sebagai
pendapatan yang rendah, drug abuse, masalah sosial, yaitu :
kriminalitas, kekerasan dan sebagainya adalah
masalah-masalah yang menunjukan banyak 1. Dapat menimbulkan berbagai kerugian
orang yang hidupnya tidak nyaman dan baik terhadap keadaan fisik atau mental
terganggu. baik pada individu atau pun pada
masyarakat.
Masalah sosial ini penting dipelajari 2. Merupakan pelanggaran terhadap satu atau
terutama oleh mereka yang secara langsung beberapa nilai atau standar yang dimiliki
berhubungan dengan aktivitas-aktivitas sosial, oleh sebagaian besar masyarakat atau
pengambil kebijakan serta yang mengkaji mereka yang memiliki kekuatan pengaruh
secara langsung gejala ini. Dalam kajian ilmu di masyarakat.
sosial, ada kesulitan khususnya dalam 3. Keadaan yang terus menerus terjadi
melakukan generalisasi dari masalah sosial 4. Memunculkan kebutuhan untuk
hinggga menghasilkan sebuah definisi. Hal ini dipecahkan berdasarkan evaluasi dari
dikarenakan banyaknya aspek serta dimensi berbagai kelompok di masyarkat.
dari masalah sosial serta adanya relativitas Sedangakn Raab dan Selznick (1964, dalam
persepsi masyarakat mengenai masalah ini. Soetomo), menyatakan bahwa tidak semua
masalah dalam kehidupan manusia merupakan
Satu kondisi sosial di sebuah masyarakat
masalah sosial. Masalah sosial pada dasarnya
bisa disebut masalah sosial sementara di
adalah masalah yang terjadi dalam hubungan
masyarakat lainnya tidak dianggap masalah
antar warga masyarakat. Hal ini menyangkut
sosial. Begitu juga dengan dimensi persepsi
aturan dalam hubungan bersama baik formal
masyarakat yang berubah dari waktu ke waktu
maupun informal. Raab dan Selznick
mempengaruhi bentuk masalah sosial sehingga
menyebutkan masalah sosial bisa terjadi bila
satu fenomena sosial yang dianggap masalah
memenuhi dua kriteria sebagai berikut,
pada masa lalu saat ini tidak lagi dianggap
sebagai masalah sosial dan begitu pula 1. Adanya hubungan antar warga masyarakat
sebaliknya. Perubahan masyarakat yang terus yang menghambat pencapaian tujuan
terjadi mempengaruhi munculnya masalah- penting dari sebagian besar warga
masalah sosial baru, yang di masa lalu belum masyarakat.
terjadi. Masalah sosial sangatlah berhubungan 2. Organisasi sosial menghadapi ancaman
dengan persepsi serta nilai-nilai yang berlaku serius oleh ketidakmampuan mengatur
di sebuah masyarakat. Dengan demikian untuk hubungan antar warga.
mempelajari masalah sosial perlu disadari Ada juga definisi yang melihat masalah
adanya kompleksitas dari bidang yang akan sosial sebagai keadaan yang dipersepsikan
dipelajari. Banyaknya aspek dan dimensi relatif oleh masyarakat yang berbeda, yaitu
dalam melakukan studi ini berimplikasi pada yang dikemukakan oleh Weinberg (1981),
kearifan mengindentifikasi dan mengkaji bahwa masalah sosial adalah situasi yang
masalah serta menentukan pendekatan dan dinyatakan sebagai keadaan yang
strategi pemecahan masalah secara bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut
komprehensif. oleh sejumlah orang yang cukup signifikan,

91
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

dan mereka memiliki kesepakatan tahap dan perkembangan di dalamnya


dibutuhkannya tindakan untuk merubah membutuhkan pola perilaku, peranan, dan
keadaan tersebut. Dari definisi tersebut dapat interaksi yang sesuai dengan fungsi-fungsi
dkatakan bahwa sebuah kondisi sosial disebut keluarga yang seharusnya. Bagaimana seorang
masalah sosial jika orang atau sekelompok perempuan yang tadinya hidup sendiri harus
orang yang memiliki pengaruh mnganggap berperan sebagai seorang istri bagi pasangan
situasi tersebut sebagia masalah. Yang hidupnya dan ibu bagi anak-anaknya. Begitu
dimaksud pihak berpengaruh tersebut yaitu pula seorang pria yang semula memiliki pola
bisa pihak yang memliki otoitas kekuasaan hidup sendiri, maka setelah menikah harus
seperti pemerintah atau otoritas berbagi tanggung jawab bersama pasangan
kemasyarakatan seperti tokoh masyarakat, atau hidupnya sebagai suami dan ayah bagi anak-
otoritas keilmuan seperti para ilmuwan atau anaknya. Jika adaptasi dari perubahan tersebut
para ahli. tidak terjadi maka bisa memunculkan masalah
dalam keluarga tersebut misalnya
Dari definisi serta ciri-ciri mengenai ketidakmampuan suami yang harus mencari
masalah sosial, ada hal penting yang harus nafkah sekaligus berperan sebagai kepala
dicermati, yaitu bahwa masalah sosial adalah keluarga yang memimpin istri dan anaknya,
sebuah kondisi sosial yang rusak, buruk, dan atau interaksi yang tidak dibangun dengan pola
tidak menyenangkan sehingga dari keadaan komunikasi yang tepat antara anggota
tersebut diperlukan adanya upaya untuk keluarga, tidak memiliki kemampuan dalam
memperbaiki keadaan tersebut. proses pembimbingan anak, bisa
menyebabkan konflik-konflik serta
ketidakharominsan keluarga sehingga bisa
Masalah Sosial Akibat Perubahan Sosial berakhir dengan perceraian, kekerasan, atau
ketidaklayakan pengasuhan anak.
Masyarakat setiap saat mengalami
perubahan baik itu yang direncanakan atau pun
yang tidak direncanakan. Perubahan sosial
terjadi ketika ada perubahan pada struktur Masalah Sosial dan Disfungsi Sosial
sosial yaitu pola-pola tingkah laku dan Setiap manusia menjalankan fungsi-
interaksi masyarakat, perubahan pada dimensi fungsi tertentu untuk menjaga kelangsungan
status dan peranan, perubahan institusi, serta hidupnya. Manusia akan berfungsi dengan
perubahan nilai-nilai di masyarakat. Setiap baik jika ia dapat memenuhi kebutuhan-
perubahan pada satu dimensi, mengakibatkan kebutuhan hidup serta puas dengan keadaan
perlunya penyesuaian dari dimensi yang diri, dapat menjalankan peran-peran dalam
lainnya. Jika penyesuaian tidak terjadi, maka kehidupannya dengan baik serta dapat
dimungkinkan muncul masalah sosial akibat melakukan interaksi positif dengan manusia
dari ketidaksesuaian tersebut. Misalnya saat ini lainnya. Jika seseorang tidak bisa menjalankan
teknologi informasi mampu melintasi berbagai fungsi-fungsi tersebut maka ia mengalami
ruang budaya yang berbeda. Satu sisi ada disungsi sosial. Profesional yang bekerja
pengaruh positif akibat bertukarnya informasi membantu mengembalikan keberfungsian
tersebut seperti berkembangnya ilmu sosial orang adalah pekerjaan sosial. Mereka
pengetahuan dan teknologi, munculnya bekerja dengan individu, kelompok, keluaraga,
kesadaran mengenai interdependesi dalam masyarakat atau organisasi dengan basis
kesatuan global community, dan sebagainya. pengetahuan serta metode yang dimilikinya.
Namun di sisi lain pengaruh buruk juga terjadi
akibat pergesekan nilai budaya yang berbeda Orang dengan fungsionalitas sosial
dan bertolak belakang. ditunjukkan dengan kemampuannya
menjalankan tugas-tugas kehidupan baik itu
Pada wilayah sosial yang lebih kecil kehidupan pribadi maupun kehidupan dengan
misalnya pada keluarga yang baru terbentuk,

92
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

lingkungan masyarakatnya. Tugas-tugas masyarakat tidak bisa keluar dari masalah yang
tersebut mencakup memenuhi kebutuhan dasar dihadapi atau malah keadaan menjadi
(makanan, tempat tinggal, keselamatan, memburuk karena kemampuan mengatasi
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan), masalah tidak dimiliki atau mereka tidak
kebutuhan personal (pedidikan, rekreasi, nilai, memiliki inisiatif melakukan prubahan. Bisa
estetika, spiritual, dan berprestasi), kebutuhan saja situasinya orang yang bermaslah
emosional (perasaan dimiliki dan memiliki, menyadari bahwa mereka menghadapi
dukungan timbal balik, kebersamaan), serta masalah yang berat sehingga menganggap diri
memiliki konsep diri yang positif (kepercayaan mereka tidak berdaya. Misalnya anggota
diri, harga diri, serta identitas diri), sebuah keluarga yang memiliki masalah
(Barker,1987:152) komunikasi serius, atau individu yang
mengalami depresi berat, kesendirian atau
Sedangkan G. Thackeray dan Skidmore sebuah industri yang terancam
mengemukakan tiga aspek fungsionalitas produktivitasnya karena pegawainya
sosial yaitu, individu merasa berharga dan puas mengalami stress dalam level yang tinggi
dengan keadaan diri, puas dengan peran-
perannya dalam hidup, serta puas dalam Masalah sosial dapat menyebabkan
interaksinya dengan orang lain. Jika terjadi munculnya disfungsi sosial dan begitu pula
ketidakpuasan dalam aspek-aspek itu, maka sebaliknya, keadaan disfungsi sosial
individu tersebut berada dalam keadaan mempengaruhi munculnya masalah sosial.
disfungsi sosial. Misalnya anak yang terlantar dan terbuang
karena fungsi-fungsi sosial dalam keluaga
Menurut perspektif pekerjaan sosial, ada tidak berjalan, maka anak tersebut akan
dua bentuk keadaan berkaitan dengan mengalami kesulitan dalam menjalankan
fungsioalitas sosial. Pertama, adalah keadaan tugas-tugas kehidupannya secara mandiri.
berfungsi sosial atau adaptive social Karena kebutuhan emosional dan personalnya
functioning. Ini ditunjukan dengan tidak terpenuhi ia cendrung memiliki konsep
kemampuan orang, organisasi, atau lembaga- diri yang buruk (hal sama dapat terjadi pada
lembaga menggunakan sumber-sumber anak yang mendapatkan perlakuan kekerasan
personal, interpersonal, serta sumber-sumber dalam keluarga). Jika tidak ada penanganan
kelembagaan lain untuk memecahkan masalah dengan segera, maka anak tersebut berpotensi
atau memenuhi kebutuhannya. Kemudian untuk bertingkah laku menyimpang (deviant
sumber-sumber tersebut secara relatif tersedia behavior). Dengan demikian keadaan
dan dapat diakses (DuBois&Miley, 2005:14). disfungsi sosial dapat menyebabkan
Misalnya, seorang individu dikatakan munculnya masalah sosial.
berfungsi sosial jika ia berhasil menyesuaikan
diri atau bisa keluar dengan baik dari situasi Begitu pula sebaliknya masalah sosial
tekanan dan transisi pada tahap kehidupan dapat menyebabkan terganggunya
seperti perkawinan atau perceraian, fungsionalitas sosial. Ini terjadi karena
pemeliharaan anak, ditinggal oleh orang yang masalah sosial tersebut bisa berpengaruh buruk
dicintai, kena PHK, atau menjalani masa terhadap wilayah-wilayah kehidupan yang
pensiun. Saat masalah tersebut muncul mereka lain. Misalnya, kondisi kemiskinan yang
dapat mengatasi tekanan akibat masalah kronis dapat menghambat berjalannya
tersebut, beradaptasi terhadap perubahan, dan fungsionalitas seseorang karena kondisi
melakukan penyesuaian dengan lingkunagn miskin tersebut berpegaruh pada pembentukan
serta situasi baru. konsep diri yang buruk, mengalami
ketidakpuasan pribadi, kurangnya sarana dan
Bentuk kedua berkaitan dengan prasarana untuk menjalankan peran-perannya
fungsionalitas sosial ini adalah disfungsi sosial baik dalam kehidupan keluarga ataupun
atau maladaptive social functioning . Hal ini dengan masyarakat.
terjadi jika individu, kelompok, organisasi atau

93
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

karena sumber-sumber kehidupan yang


seharusnya dapat diakses secara luas menjadi
Mengidentifikasi Sumber Masalah hilang. Jika ada ganguan pada lembaga
penegakan hukum dalam proses
Untuk mencari model penyelesaian
pemberantasan korupsi sehingga masalah
masalah social kita mesti mengetahui sumber
terebut tidak bisa dihilangkan, maka dapat
penyebab masalah tersebut. Minimal ada dua
dikatakan bahwa sumber masalah berasal dari
pendekatan untuk memandang sumber
level sistem. Meski tentunya individu yang
maslalah sosial. Pertama, ada masalah yang
melakukan korupsi bisa dikatakan pula sebagai
dianggap bersumber dari individu (personal
sumber masalahnya, namun bila korupsi
blame), Kedua, ada masalah yang dianggap
terjadi dalam kualitas serta kuantitas yang
bersumber dari sistem sosial (environmental
besar di masyarakat, maka harus ada kontrol
blame). Individu dikatakan sebagai sumber
yang kuat dari sistem sosial, dalam hal ini
masalah ketiika tingkah lakunya dianggap
adalah sistem penegakan hukum.
bertentangan dengan nilai atau standar sosial
yang berlaku di masyarakat atau individu Bila personal blame menganggap bahwa
tersebut bermaslah karena ia memiliki kondisi sumber korupsi berasal dari mental atau
mental yang buruk yang kemudian tingkah perilaku buruk individu, maka environmental
lakunya berpengaruh negatif pada orang lain. blame memandang bahwa sistem sosial harus
Misalnya seseorang karena kemampuan memiliki fungsi memfasilitasi kehidupan
pengendalian emosi yang lemah saat warga agar fungsi-fungsi kehidupan
berinteraksi dengan orang disekitarnya masyarakat dapat berjalan. Jika kita
sehingga melakukan tindakan kekerasan. menggunakan pedekatan komprehensif dari
Dengan demikian ada gangguan interaksi contoh kasus ini dapat dilihat bagaimana
antara dia dengan orang lain. Contoh lain keterkaitan antara perilaku individu (yang
terjadinya kemiskinan karena disebabkan melakukan korupsi) dengan sistem (yang
rendahnya motivasi serta aktualisasi diri seharusnya mengendalikan perilaku sekaligus
individu-individu miskin atau adanya angka melindungi setiap individu dari warga
putus sekolah yang tinggi karena kurangnya masyarakat).
motivasi belajar serta ketiadaan orientasi masa
depan. Masalah lain yang bersumber dari sistem
ini misalnya pada bencana alam yang sering
Begitu pula denga gejala penyimpangan terjadi di negeri ini yang disebabkan hilangnya
sosial (social deviant) yang diartikan dengan keseimbangan ekosistem seperti banjir atau
menyimpangnya perilaku individu dari nilai- tanah longsor. Deforestasi, bangunan yang
nilai atau norma-norma yang berlaku di sebuah didirikan di daerah resapan air, serta
masyarkat. Pada saat penyimpangan individu banyaknya bangunan di hulu-hulu sungai
ini terjadi, maka nilai-nilai yang berlaku yang utama di kota-kota besar adalah akibat adanya
bertujuan untuk menciptakan keseimbangan kesalahan tata ruang dan tata kota serta tidak
sosial dan menjaga integrasi sosial menjadi ditegakannya hukum bagi mereka yang
terganggu. melanggar aturan tata ruang tersebut. Banyak
masalah turunan yang berhubungan dengan
Sedangkan masalah sosial yang dianggap
bencana alam ini seperti jatuhnya korban jiwa,
bersumber dari sistem sosial (environmental
masalah kesehatan fisik dan mental,
blame), terjadi jika lembaga-lembaga dan
munculnya kemiskinan baru, dan sebagainya.
organisasi tidak berfungsi sebagaimana
Contoh lain yang menganggap sumber
mestinya sehingga berpengaruh buruk pada
masalah berasal dari level sistim adalah
sendi-sendi kehidupan masyarakat. Misalnya
kelemahan melakukan upaya preventif dan
saja masalah korupsi di Indonesia yang sudah
estimasi akan kemungkinan munculnya
begitu meluas serta berlangsung lama dapat
masalah oleh lembaga-lembaga yang memiliki
menyebabkan masalah lain seperti kemiskinan
otoritas karena kenyataannya seringkali

94
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

penanganan masalah baru dilakukan setelah ketergantungannya atau anak korban


terjadi kerusakan yang dianggap signifikan. kekerasan tidak tahu kemana harus
mencari pertolongan) atau akses
Kadangkala dalam mengindentifikasi tersebut mengalami gangguan
sumber masalah apakah dari individu atau 3. Adanya gangguan di dalam sistem
sistem, memunculkan pemahaman saling sumber pemecahan masalah sehingga
mempengaruhi dilihat dari akibatnya. sistem tersebut tidak berjalan
Misalnya masalah yang bersumber dari sistem sebagaimanan mestinya (misalnya
dapat menyebabkan tingkat frustasi tertentu adanya praktik mafia peradilan atau
pada level individu. Tingkat frustasi yang penanganan suatu masalah di sebuah
tinggi dapat menyebabkan tingkah laku lembaga pelayanan sosial oleh orang
menarik diri (withdrawl) sehingga individu yang tidak kompeten)
menjadi pasif dan tidak mau bertindak keluar 4. Tidak adanya kebijakan sosial yang
dari masalahnya. Keadaan individu yang memadai atau kemungkinan lain
demikian bisa terus berlangsung meski sistem kebijakan tersebut tidak berpihak pada
sosial awal yang menyebabkan dia frustasi masyarakat yang lebih luas
sudah berubah dan membaik. 5. Tidak tersedianya sama sekali sistem-
sistem pelayanan sosial yang langsung
dapat memberikan bantuan
Menterjemahkan Masalah Menjadi 6. Terjadinya anomali atau mekanisme
Kebutuhan kontrol sosial di masyarakat tidak
berfungsi, atau tidak ada sama sekali.
Kita sudah mengetahui dua pendekatan Dari kemungkinan keenam penyebab
dalam mengindetifikasi sumber masalah masalah tersebut kita dapat mengetahui apa
sehingga bisa dilihat apakah sumber masalah yang harus dikembangkan atau diperbaiki
berasal dari individu atau level sistem atau sehingga muncul kebutuhan-kebutuhan akan
bahkan mungkin untuk kepentingan pelayanan. Misalnya jika ada orang tua yang
penyelesaian masalah yang komprehensif kita bermasalah dengan pembimbingan anak
menggunakan dua pendekatan tersebut pada sehingga kerap terjadi pertengkaran atau
saat yang sama, maka yang dilakukan bahkan tindakan-tindakan kekerasan, maka
kemudian adalah menterjemahkan masalah kebutuhan orang tua tersebut adalah
tersebut menjadi kebutuhan. Mengubah penguasaan keterampilan pembimbingan anak
masalah menjadi kebutuhan ini penting dan kemungkinan lain kebutuhan untuk bisa
dilakukan karena selanjutnya kita akan segera melakukan self coping pada situasi-situasi
mengetahui sumber-sumber pemecahan distress. Pada kasus yang lingkupnya makro,
masalah yang bisa dimobilisasi atau digerakan. bentuk-bentuk tindakan yang dibutuhkan
mencakup mengembangkan atau merubah
Untuk melakukan hal tersebut kita perlu kebijakan-kebijakan sosial, melakukan kontol
mengetahui terlebih dahulu beberapa sosial, perencanaan sosial, advokasi,
kemungkinan penyebab munculnya masalah kampanye, pengembangan masyarakat, aksi
sosial atau difungsi sosial baik pada level sosial, dan sebagainya sesuai isu yang
individu, kelompok, keluarga, masyarakat dan berkembang.
organisasi, yaitu sebagai berikut :
Dalam sistem pelayanan sosial seringkali
1. Tidak dimiilikinya kapasitas untuk diperlukan pendekatan multi disiplin sehingga
memecahkan masalah (misalnya orang treatmen yang dilakukan berdasarkan pada
tua yang tidak memiliki keterampilan kebutuhan manusia yang utuh dan holistik.
membimbing anak dengan baik) Untuk mengembangkan bentuk-bentuk
2. Tidak adanya akses pada sistem pelayanan, seringkali diperlukan pelibatan
sumber pemecahan masalah ( seperti berbagai profesi untuk mengefektifkan
pengguna narkoba yang ingin melepas pencapaian kebutuhan-kebutuhan pelayanan.

95
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

Hal ini berbeda dengan pendekatan pelayanan Menterjemahkan masalah menjadi


tradisional yang melihat penyebab dan kebutuhan berarti pula mengidentifikasi
penyelesaian masalah hanya dari satu berbagai sumber daya yang dibutuhkan
perspektif. termasuk sumber daya manusia yang akan
dilibatkan dalam kegiatan pelayanan.
Para profesional yang terlibat seperti
pekerjaan sosial, psikolog, dokter, adalah Model Penanganan Masalah
orang-orang yang memiliki keahlian sesuai
dengan pendidikan formal yang telah mereka Masalah sosial dapat dipicu oleh satu atau
tempuh. Sesuai kompetensinya mereka beberapa penyebab yang dianggap
terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan pelayanan menganggu. Jika orang tidak memiliki
sosial seperti di pelayanan rehabilitasi kemampuan untuk mengatasi tekanan akibat
pengguna narkoba, program-program gangguan ini, atau tidak dapat beradaptasi
pencegahan dan perawatan penderita terhadap perubahan yang tiba-tiba, maka ia
HIV/AIDS, pelayanan di rumah sakit, akan mengalami masalah. Jika orang tidak bisa
pelayaan kesehatan mental (mental health keluar dari masalahnya, maka kondisi ini dapat
care), pengembangan masyarakat (community memunculkan efek dalam bentuk masalah
development), atau pemberian bantuan pada berikutnya. Hubungan ini terlihat dalam
korban bencana alam, dan sebagainya. contoh mengapa orang terlibat dalam
Sedangkan pada kebutuhan lain misalnya penggunaan obat-obat terlarang termasuk
untuk aksi-aksi sosial yang lebih melibatkan alkohol (alcohol and other drug abuse) dan
isu publik seperti advokasi, perencanaan apa efek buruk (masalah baru yang muncul)
sosial, mempengaruhi kebijakan sosial, akibat penggunaan obat-obat tersebut. Efek
pengorganisasian dan pengembangan tersebut berupa gangguan pada dimensi-
masyarakat, maka profesi yang dibutuhkan dimensi kehidupan seseorang baik yang
ternasuk ahli hukum, pekerjaan sosial, sifatnya fisik, psikis, sosial, atau spiritual.
pendidik, dan sebagainya.

Tabel Model Model Penanganan Masalah

Penyebab Masalah Efek

Eksternal Internal

 Adanya tugas- kemampuan Penggunaan substansi  Kerusakan fisologis-fisik


tugas kehidupan problem solving terlarang (organ-organ tubuh),
yang berat untuk memecahkan Penyebaran HIV
 Konflik masalah dalam  Psikhis : emosional
interpesonal tugas-tugas
(Alcohol and Other Drug self centered, low self
 Pengaruh peer kehidupan rendah
Abuse/AODA) esteem, gangguan fungsi
group (pada serta self coping kognitif, dll
remaja) yang rendah,  Sosial : self centered,
 Kemudahan akses memunculkan kekerasan,tidak
terhadap substansi tekanan/distress/ peduli,menghindari
ilegal kecemasan/ frustasi tanggung jawab, dll
 Spiritual : hilangnya
sistem kepercayaan,
kehidupan dipandang
tidak berarti

96
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

Dari ilustrasi di atas dapat diliihat bahwa  Intervensi pada negative emotion /
satu masalah dalam hal ini AODA dapat dipicu stress yang menyebabkan klien
oleh satu atau beberapa penyebab yaitu karena melarikan diri pada substance
seorang individu tidak bisa keluar dari situasi (cognitive restructuring) –
eksternal yang menekannya atau tidak resisten Meningkatkan self coping
terhadap pengaruh lingkungan yang buruk.  Meningkatkan kemampuan problem
Setelah diketahui apa penyebab, bentuk, serta solving klien (life and task problems)
efek dari masalah tersebut selanjutnya akan Mezzo :
diketahui dimensi pelayanan apa yang akan
dimunculkan untuk mengatasinya.  Self help group (ex-user participation)
Berdasarkan tabel di atas ada tiga variabel  Melalui Theurapeutic group
dalam proses munculnya masalah sosial yaitu  Meningkatkan dukungan orang
peyebab, masalahnya sendiri dan efek. Karena terdekat seperti keluarga
satu variabel mengalami keterkaitan dengan  Peroblem solving bersama klien di
variabel yang lain, maka penanganan harus tingkat mezzo yang menyebabkan
dilakukan secara terintegrasi terhadap tiga klien lari ke substance (jika ada)
variabel tersebut. Jika yang kita tangani adalah Makro :
masalah dan efeknya, maka penanganan
 Mengembangkan Lembaga-lembaga
tersebut bersifat kuratif atau penyembuhan.
pelayanan rehabilitasi narkoba di
Jika yang ditangani adalah penyebabnya, maka
masyarakat dan menciptakan
upaya tersebut adalah preventif dan
kemudahan akses (kuratif)
pengembangan.
 Pengembangan prorgam-program
Jika kita mengambil pendekatan pekerjaan pendidikan anti narkoba (preventif)
sosial, ada tiga level penanganan yang bisa  Kebijakan untuk legal action :
dilakukan untuk membantu mengatasi menghilangkan akses terhadap
permasalahan seperti kasus AODA ini. Level pengunaan substance secara tidak legal
tersebut terdiri dari level individu atau mikro, : rantai peroduksi, distribusi
level kelompok atau mezzo, dan level makro (prenventif-kuratif)
yang mencakup unsur kebijakan, keterlibatan  Campaign : media massa (preventif)
lembaga-lembaga, organisasi, serta
masyarakat secara lebih luas.
Dalam pendekatan generalist, intervensi
Pendekatan dengan tiga level ini sudah yang dilakukan harus holistik dan terintegrasi.
lama dikenal dalam praktik pekerjaan sosial Pelibatan berbagai sistem sumber pemecahan
sebagai bagian dari Generalist Approach. Jika harus dimobilisasi dengan perencanaan
contoh intervensi terhadap penggunaan obat intervensi yang baik. Jika contoh kasusnya
tersebut diorientasikan agar klien harus mengenai penyembuhan orang dengan kasus
berhenti menggunakan substance, maka AODA seperti di atas, maka pelayanan yang
permasalahan yang menyebabkan klien diberikan akan melibatkan orang-orang
mengalami tekanan harus juga menjadi fokus seseuai keahlian yang dibutuhkan.
intervensi dan dengan demikian Self coping
dan kemampuan problem solving klien harus
ditingkatkan. Social Entrepreneurship dan Pelayanan
Sosial
Dalam pendekatan generalist, para
pekerjaan sosial akan melakukan intervensi Dari semua uraian di atas dapat
pada level-level berikut ini dengan disimpulkan bahwa jika ada masalah sosial,
kemungkinan bentuk intervensinya: maka dibutuhkan sistem pelayanan sosial.
Pengadaan pelayanan sosial tersebut dimulai
Mikro :
dengan langkah-langkah yang terdirii dari

97
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

studi terhadap masalah itu sendiri, menggerakan berbagai sumber yang


mengidentifikasi berbagai sistem sumber dibutuhkan untuk pelayanan pertolongan,
pemecahan masalah, merancang perencanaan pengembangan manusia, dan pemeliharaan
intervensi, melakukan intervensi, terminasi, lingkungan.
sampai evaluasi dan bila diperlukan
melakukan upaya tindak lanjut. Kewirausahaan sosial adalah sebuah
gerakan untuk perubahan dengan berbahan
Gambaran pendekatan generalist practice bakar misi sosial yang kuat. Nicholls (2006)
dari social work seperti diuraikan di atas menjelaskan bahwa social entrepreneurship
menggambarkan pada kita, bahwa penanganan dengan berbagai jaringan kerjanya secara terus
masalah sosial tidak cukup hanya dengan menerus berfokus kepada perubahan sosial
pendekatan satu dimensi dan bersifat residual- yang sistemik dengan mengabaikan berbagai
kuratif, melainkan perlu ditangani secara batasan dan norma keorganisasian maupun
sistematik yang melibatkan berbagai level kelembagaan (yang mapan). Misi sosial yang
penanganan mulai dari yang sifatnya ditunjukkan para social entrepreneur sangatlah
individual sampai ke wilayah makro seperti kuat dan tidak pernah bisa dikompromikan.
mempengaruhi kebijakan sosial, yang juga Meskipun demikian pada saat yang bersamaan
sekaligus bisa mendukung upaya-upaya mereka juga akan mengembangkan berbagai
preventif dan pengembangan. jaringan dan aliansi dengan beragam sistem
sumber dimanapun berada jika itu dianggap
Saat ini nampaknya penanganan masalah mudah dan mendukung misi-misi mereka.
sosial tidak akan berhasil dengan baik jika kita Social entrepreneurship merupakan sebuah
hanya bersikap pasif terhadap berbagai kondisi konstruk yang dinamis dan multidimensional.
sosial yang buruk yang bisa kita lihat dan Ia adalah suatu bentuk organisasi hybird
hanya mengandalkan kinerja pemerintah atau karena dapat menjadi sebuah bentuk campuran
negara untuk menyelesaikannya. Partisipasi dari berbagai cara kerja organiasi yang berbeda
masyarakat secara luas perlu dibangun agar dan bekerja di dalam berbagai sektor baik itu
bisa terlibat dalam aksi-aksi sosial sehingga publik, private, maupun sosial, baik yang
ada sinergi antara upaya pemerintah di satu sisi bertujuan utama profit maupun non profit.
dengan kekuatan masyarakat di sisi lain. Selain
itu keterlibatan masyarakat dalam Misi sosial dari kewirasuahaan sosial
memperbaiki kondisi sosial dapat sekaligus mencakup berbagai aktivitas dan gerakan
memiliki impact positif yakni munculnya sosial untuk mengatasi berbagai masalah
kekuatan-kekuatan yang berbasis partisipasi kemanusiaan dan lingkungan dengan cara yang
dan tanggung jawab masyarakat sendiri untuk selintas dianggap tidak mungkin. Elkington &
bisa lebih kreatif, mandiri, sekaligus kritis dan Hartigan (2008), menyebut kewirausahaan
resisten terhadap faktor-faktor penyebab sosial mencari capaian-capaian yang dianggap
munculnya masalah sosial sehingga asing seperti mencapai keadilan sosial,
diharapkan masyarakat sebagai sebuah sistem menciptakan keadaan ekonomi dan lingkungan
yang terintegrasi bisa menciptakan tatanan yang berkelanjutan, seringkali berupaya untuk
kehidupan yang lebih baik. mencapai transformasi sistem yang disfungsi,
membantu memperbaiki keadaan
Social Entrepreneurship adalah suatu sosioekonomi, lingkungan, atau situasi politik
bentuk semangat atau upaya setiap orang untuk yang buruk.
bisa ikut memperbaiki kondisi sosial dan
lingkungan melalui usaha-usaha pelayaan
sosial yang dikelola secara mandiri. Social
Entrepreneurship diartikan sebagai upaya Pelaku social entrepreneurship
mengembangkan serta membuka peluang-
Jika entrepreneurship secara umum
peluang baru usaha pelayanan sosial secara
diartikan sebagai perilaku dinamis dari orang
kreatif dan sungguh-sungguh, dengan
untuk berani mengambil resiko yang terukur,

98
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

kreatif, berorientasi pada pengembangan, formal strata satu atau master misalnya social
sehingga tercipta peluang-peluang baru, maka worker, atau psikolog serta ada pula yang
siapakah yang bisa terlibat dalam usaha ini ? melibatkan paraprofesional atau non
Jawabannya adalah setiap orang yang punya profesional yang berarti mereka bekerja di
cita-cita, memiliki ide dan kemampuan lembaga-lembaga pelayanan sosial tanpa latar
menggerakan sumber-sumber yang belakang pendidikan strata, melainkan dengan
dibutuhkan dalam pelayanan, dan memiliki training-training atau kursus-kursus.
kekuatan mental seperti yang tergambar dalam Paraprofesional ini biasa bekerja sebagai
definisi social entrepreneurship di atas. volunteer atau asisten profesional dalam
Namun berbeda dengan entrepreneur di bidang lembaga-lembaga pelayanan tersebut. Masing-
bisnis murni dengan tujuan hanya mencari masing orang yang terlibat tentunya memiliki
keuntungan ekonomi, wirausaha sosial karena perbedaan fokus dan kontribusi sesuai
bertujuan memberikan pelayanan perbaikan, kompetensinya. Masalah sosial memiliki
pencegahan masalah, atau pengembangan pada dimensi serta aspek yang luas dan beragam.
kondisi sosial dan lingkungan baik pada level Pada praktiknya akan membutuhkan banyak
individu, kelompok, atau masyarakat, maka profesi dengan fungsionalitas yang terintegrasi
diperlukan pelibatan para profesional yang sesuai kebutuhan pelayanan.
memiliki keahlian di bidang itu.
Bagaimana jika Anda misalnya bukan
orang dengan latar belakang profesi Daftar Pustaka
pertolongan atau pengembangan manusia DuBois, Brenda & Karla Krogsru Miley, 2005.
sementara punya cita-cita ingin bergerak di Social Work an Empowering
bidang social entrepreneur? Jawabannya Anda Profession. Pearson Education, Inc.
bisa berperan sebagai penyedia pelayanan
sosial dengan melibatkan berbagai sumber Elkington, John & Pamela Hartigan, 2008. The
yang dibutuhkan termasuk di dalamnya para Power of Unreasonable People : How
profesional di bidang pelayanan manusia. Social Entrepreneurs Create Markets
Artinya ada peluang bagi setiap orang selama That Change The World. Harvard
ia bisa mengorganisir serta menggerakan Business Press.
berbagai sumber yang dibutuhkan dalam Friedlander, 1987. Introduction to Social
pelayanan sosial yang bertujuan untuk Work. Prentice Hall
pertolongan atau pengembangan manusia
Grafton Hull Jr & Krist Ashman, 1993.
(human services), atau kelestarian lingkungan.
Understanding Generalist Practice.
Dengan demikian ada dua tipe wirausaha
Englewood New Jersey : Prentice
sosial yaitu mereka yang tidak memiliki latar
Hall.
belakang profesi pelayanan kemanusiaan
tetapi mampu mengelola dan menggerakan Nicholls, Alex, 2006. Social Entrepreneurship
berbagai sumber yang dibutuhkan pelayanan : New Models of Sustainable Social
termasuk sumber daya manusianya dan kedua Change. Oxford University Press.
para profesional di bidang pelayanan Parillo N. Vincent, 2002. Contemporary Social
kemanusiaan yang sekaligus juga berperan Problem. Allyn & Bacon.
sebagai social entrepreneur.
Payne, Malcolm, 1997. Modern Social Work
Adapun sumberdaya manusia yang terlibat Theory. Mc Millan Press, Ltd.
memberikan pelayanan langsung (direct
Raharjo, ST. 2015. “Pekerjaan Sosial
services) pada masyarakat dalam lembaga
Generalis, Suatu Pengantar Bekerja
pelayanan sosial memerlukan syarat-syarat
Bersama Organisasi dan Komunitas”,
kompentensi yang beragam sesuai kebutuhan.
Edisi Revisi Buku, Unpad Press,
Untuk di Indonesia, ada yang melibatkan
profesioanal dengan latar belakang pendidikan

99
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

Raharjo, ST. 2015. “Dasar Pengetahuan


Pekerjaan Sosial”, Buku, Unpad Press
Raharjo, ST., Taftazani, BM., Apsari, NC.,
Santoso, MB. 2016. “PANDUAN
PRAKTIKUM MIKRO (Konseling
dan Pengembangan Diri)”. Buku .
Unpad Press.
Raharjo, ST. 2015. “Assessment dan
Wawancara dalam Prakti Pekerjaan
Sosial dan Kesejahteraan Sosial”,
Edisi Revisi Buku, Unpad Press
Soetomo, 1995. Masalah Sosial dan
Pembangunan. Jakarta : Pustaka Jaya.

100
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

101

Anda mungkin juga menyukai