Anda di halaman 1dari 9

Makalah Elektron dalam Logam

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Zat Padat

Disusun Oleh :
Aulia MiftakhulJannah
4001418078

Universitas Negeri Semarang


Tahun Ajaran 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Padat adalah salah satu dari empat wujud materi fundamental (lainnya
adalah cairan, gas, dan plasma) ditandai dengan kekakuan strukturnya
dan resistensinya terhadap perubahan bentuk atau volume. Tidak seperti
cairan, objek padat tidak mengalir untuk mengambil bentuk seperti
wadahnya, tidak pula berekspansi mengisi seluruh volume yang dapat
diisi seperti gas. Atom-atom dalam padatan terikat kuat satu sama lain,
baik dalam kisi geometri [en] teratur (padatan kristal, yang mencakup
logam dan es) maupun tak teratur (padatan amorf seperti kaca jendela
pada umumnya). Gaya antara atom-atom dalam padatan dapat mengambil
beragam bentuk. Salah satunya logam, dalam logam elektron dimiliki
bersama dalam ikatan logam. Perbedaan antar jenis padatan adalah hasil
dari perbedaan ikatan masing-masing.
Logam memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Manusia telah menggunakan logam untuk beragam kegunaan sejak
zaman prasejarah. Kekuatan dan keterandalan logam telah mendorong
meluasnya penggunaannya dalam konstruksi bangunan dan struktur
lainnya, juga dalam sebagian besar kendaraan, perabot dan perkakas,
pipa, rambu lalu lintas, dan jalur kereta api. Besi dan aluminium adalah
dua logam struktural yang paling umum digunakan, dan keduanya juga
merupakan logam paling melimpah pada kerak bumi. Besi paling banyak
digunakan dalam bentuk logam paduan, baja, yang mengandung hingga
2,1% karbon, membuatnya jauh lebih keras daripada besi murni. Oleh
karena logam adalah penghantar listrik yang baik.
Padatan logam disatukan oleh elektron terdelokalisasi berdensitas
tinggi, yang dikenal sebagai "ikatan logam". Umumnya logam memiliki
sifat kekuatan fisik tinggi, kerapatan tinggi, konduktivitas listrik dan
termal baik, dan daya refleksi tinggi. Sifat ini berkaitan dengan struktur
mikroskopik bahan, yang dapat diasumsikan bahwa suatu logam
mengandung elektron bebas, dengan konsentrasi besar, yang dapat
bergerak dalam keseluruhan volume kristal.
Saat atom bebas membentuk logam, semua elektron valensi menjadi
elektron konduksi dalam logam. Elektron konduksi bergerak bebas
diantara ion, sehingga keadaannya berubah tajam. Berbeda dengan
elektron “cores” yang tetap terlokalisasi sehingga karakter nya relative
tidak berubah. Dengan demikian, gambaran sederhana tentang kristal
logam adalah suatu kisi ion teratur dalam ruang, dan elektron bebas
bergerak diantara ion tersebut. Gambaran lebih lengkapnya, bahwa ion
bergetar secara termal.

1.2. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Pembaca dapat memahami materi elektron dalam logam dan
memahami apa itu energi fermi dan Ekalusi Pauli
2. Memenuhi tugas mata kuliah zat padat

1.3. Rumusan masalah


a) Bagaimana tingkatan energi dalam atom?
b) Bagaimana peluang suatu partikel untuk berada di tingkat energi?
c) Apa yang dimaksud energi fermi dan Eklusi Pauli?
BAB II
ISI
Elektron mendapat bagian untuk dibahas secara khusus, mengingat gerakan
elektron dalam zat padat sangat berbeda dari gerakan atom-atom dalam kristal. Secara
umum setiap jenis bahan padat yang disusun oleh atom-atom selalu mengandung
elektron-elektron. Namun demikian, elektron-elektron tersebut ada yang terikat erat
pada ikatan atom-atom dan ada juga yang bebas. Elektron dikatakan bebas bila elektron
tersebut dapat bergerak secara bebas dari satu titik ke titik lain di seluruh kristal.
Dengan kata lain elektron bebas didefinisikan sebagai elektron yang dapat bergerak
bebas tanpa adanya gaya luar yanng mempengaruhi, dan memiliki energi potensial nol .
Elektron yang bersifat demikian disebut elektron bebas. Sedangkan elektron yang tidak
dapat bergerak bebas, yaitu elektron yang terikat dalam atom maupun ikatan antar atom,
disebut elektron terikat. Struktur ikatan pada bahan loham memungkinkan zat padat
jenis ini mengandung elektron bebas. Sedangkan bahan bukan logam lainnya, yaitu
bahan- bahan yang mempunyai ikatan ionik atau kovalen, tidak memiliki elektron
bebas. Dengan adanya elektron bebas ini logam mempunyai sifat-sifat yang khas, antara
lain merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik serta permukaannya
mengkilat (sifat pantulnya baik).

2.1 Tingkat Energi


Berbagai orbit yang diijinkan berkaitan dengan energi elektron berbeda-
beda.

Keterangan nya :
n = bilangan kuantum utama/kulit ke n (n=1, 2, 3..)
En = energi elektron pada kulit ke-n
Energi yang ditentukan oleh persamaan diatas disebut tingkat energi.
Tingkat energi ini semuanya negatif , hal ini menyatakan bahwa elektron tidak
memiliki energi yang cukup untuk melarikan diri dari inti.
Ikatan Logam adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom logam baik
sejenis maupun berlainan. Elektron pada kulit terluar memiliki ikatan yang
lemah dengan inti atomnya. Elektron cenderung melepaskan elektron pada kulit
terluarnya. Elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi.
Misal atom natrium memiliki struktur elektron 1s2, 2s2 2p6 3s1.
Elektron valensi pada material padat ini nantinya menjadi elektron konduksi dan
memberikan karakteristik pada logam.

2.2 Energi fermi


Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron
pada suhu T = 0 K (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu
kuantitas yang sangat penting dalam sistem fermion (elektron adalah fermion).
Fermion adalah sistem partikel dengan fungsi gelombang yang saling
bertumpangan, yang memiliki spin setengah bilangan bulat-ganjil.
Apabila elektron memiliki energi yang lebih tinggi daripada energi
dasarnya maka elektron akan mengalami eksitasi ke tingkat yang lebih tinggi.
Jika elektron menerima atau memiliki energi yang lebih tinggi daripada Energi
fermi maka elektron akan lepas dari ionnya. Saat temperatur 0 oK, elektron
dalam keadaan diam dan pada keadaan energi lebih rendah dari Energi
Ferminya sesuai dengan esklusi Pauli. Jika dipanaskan probabilitas elektron
menempati orbitnya dapat ditentukan dengan persamaan statistic Fermi-Dirac.

2.3 Distribusi Fermi Diract


Syarat dari distribusi Fermi Diract adalah :
o Partikelnya tak terbedakan
o Satu keadaan energi hanya dapat diisi oleh satu partikel atau
kosong atau memenuhi prinsip eksklusi Pauli.
o Berlaku untuk fermion (partikel spin pecahan misalnya:
1/2,1/3,1/4), electron, proton, neutron dan lain-lain.

Secara matematis Ditribusi Fermi Diract dapat dituliskan :


Keterangan :
µ = potensial kimia
f(E) = peluang suatu pertikel untuk berada ditingkat energi E.

UntukT = 0
E<Ef f(E)=1
E>Ef f(E)=0
dengan kata lain, pada suhu T=0 K semua tingkat energi E<Ef(0) terisi
penuh elektron dan E> Ef(0) kosong.
* Untuk T > 0 berlaku untuk :
E< EF E= EF E> EF
f(E)<1 f(E)=1/2 f(E)>0, hal ini berarti tingkat energi diatas EF
menjadi kosong sebagaian. Sudah terisi sebagian dan dibawah EF atau
dari grafik dapat pula dijelaskan bahwa grafik tersebut menunjukan bahwa
tingkat energi (E) makin tinggi maka peluang untuk tetap diam semakin kecil
sehingga peluang untuk loncat akan makin besar. sehingga tingkat energi yang
lebih tinggi dari Ef juga ada yang terisi (memiliki peluang).
Bayangkan sebuah elektron dengan massa m yang terkungkung oleh
sebuah kotak yang panjangnya L dan lebarnya tak terhingga, atau disebut saja
dengan sumur potensinya. Kita asumsikan bahwa energi potensial dari daerah
0 sampai L ini tidak ada (0) dan tidak ada interaksi antara elektron dengan
elektron lain atau dengan inti atom (independent elektron approximation).
Maka persamaan gelombang Schrodinger untuk fugsi gelombang adalah:
2.4 Ekalusi Pauli
Teori klasik gagal dalam menjelaskan kapasitas panas elektron. Kegagalan
ini dikarenakan pemahaman tentang model elektron yang tidak lengkap. Ekslusi
Pauli menjelaskan model elektron yang lebih lengkap yaitu tidak mungkin untuk
dua elektron yang memiliki bilangan kuantum spin yang sama menempati
tempat yang sama. Misal atom natrium memiliki struktur elektron 1s2, 2s2, 2p6,
3s1.

Ekslusi Pauli menyimpulkan bahwa setiap tingkat energi menampung


paling banyak dua elektron dengan spin yang berbeda yaitu satu elektron dengan
spin down dan satu elektron dengan spin up. Tingkat energi tertinggi terletak
pada bilangan kuantum utama tertinggi. Semakin besar bilangan kuantum utama
pada elektron, semakin rendah energi yang dibutuhkan untuk elektron berpindah
ke tingkat tertentu. Energi pada tingkat tertinggi disebut sebagai Energi Fermi
Sedangkan energi pada tingkat dasar disebut ground state. Transisi elektron
antar tingkat energi memancarkan radiasi.
BAB III
KESIMPULAN

Elektron atau fermion dalam sebuah atom memiliki tingkatan- tingkatan


energi yang dapat diserap atau dipancarkan. Elektron ini memenuhi prinsip
eksklusi Pauli, yang menyebutkan bahwa tidak ada elektron yang memiliki
bilangan kuantum yang sama, kehadiran partikel dalam keadaan kuantum
tertentu dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam keadaan itu. Peluang
elektron untuk menempati tingkat energi tertentu (loncat ke tingkat energi
tertentu) dapat dinyatakan melalu distribusi Fermi-Diract.

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 2018. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga


Parno. 2020. Pendidikan Fisika Zat Padat. Malang : Jurusan Pendidikan Fisika
Setia, Utari & Suhendi endi. Fisika statistik. 2019. Bandung:Jurusan
Pendidikan FPMIPA. Institut Pendidikan Indonesia
Soal dan jawaban :
1. Jelaskan konsep elektron dalam logam?
2. Jelaskan teori lautan elektron dalam menerangkan kelenturan dan
konduktivitas panas dari logam!
3. Apakah yang dimaksud dengan dinamika elektron "hidrogenasi"?
4. Sebutkan akibat yang timbul dari gerakan elektron yang bebas di dalam
ikatan logam?
Jawabannya :
1. Konsep elektron dalam logam yaitu elektron dalam logam bergerak bebas
dimana elektron yang letaknya berada dikulit terluar dari inti atom (jauh dari
inti atom) energinya akan semakin kecil, sehingga elektron terluar (e valensi)
dapat mudah lepas dan berpindah ke atom lain.
2. Teori lautan elektron adalah teori yang menjadi dasar ikatan logam. Pada
ikatan logam elektron-elektron dapat bergerak bebas menyelimuti ion positif.
Ini yang menyebabkan kebanyakan unsur logam merupakan penghantar
panas dan listrik yang baik serta memiliki kelenturan yang baik (dapat
ditempa).
3. Hidrogenasi merupakan reaksi adisi hidrogen yang umumnya terjadi pada
molekul berikatan rangkap seperti alkena, alkuna, dan logam juga karena
memiliki ikatan rangkap dalam ikatan logam nya.
4. Aktivitas pergerakan elektron dalam ikatan logam menyebabkan terjadinya
delokalisasi elektron sehingga terbentuk awan elektron yang menyelimuti
ion positif  unsur logam. 

Anda mungkin juga menyukai